Share

TCM 28

last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-08 20:04:19

Mikaila merasa tidak terima jika Zidan memarahi dirinya, dadanya bergemuruh dan naik turun karena menahan emosi yang ikut membuncah.

“Kamu sudah membunuh bayi kami!” teriak Zidan dengan amarah yang benar-benar meluap.

Alisya terkejut mendengar apa yang diucapkan Zidan, ia sampai menutup mulutnya agar tidak berteriak atau sekedar mengeluarkan suara.

Mikaila tertegun dengan mendengar perkataan Zidan, jadi benar kalau Ana sebenarnya tengah hamil dan dia dengan sengaja mendorong hingga akhirnya kakak iparnya itu keguguran. Namun, meskipun begitu, Mikaila benar-benar tidak tahu kalau Ana sedang mengandung.

“A-aku tidak tahu, Kak!” Mikaila mencoba membela diri.

Zidan mengepalkan telapak tangan lantas memukulkannya ke udara, nasi sudah menjadi bubur, kini baik Ana maupun dirinya telah kehilangan calon bayi mereka. Meski Zidan tidak pernah menginginkan Ana hamil karena rasa trauma, tapi saat melihat betapa

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 29

    Ana membanting pintu kamar, ia mengunci kamar yang ditempatinya. Ana merosot jatuh terduduk ke lantai di balik pintu, ia menangkup kedua sisi kepalanya dan kembali menangis, meratapi kenapa hidupnya bisa bernasib setragis itu. Ana sudah membulatkan tekadnya, ia akan pergi dari rumah Zidan dan mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan. Ya, itu cara terbaik baginya agar tidak terus terbelenggu dengan rasa sakit yang senantiasa singgah dalam hidupnya.Ana merogoh benda pipih miliknya yang terdapat di kantong, ia mendial nomor Arga dan berharap jika mantan kekasihnya itu segera menjawab.“Ga! Aku ingin minta tolong,” ucap Ana begitu panggilannya dijawab oleh Arga.“Iya, aku pasti akan menolongmu,” balas Arga dari seberang panggilan.Ana mengungkapkan semua keinginannya, hingga Arga bersedia membantu Ana agar bisa keluar dari rumah itu. Ana sudah memiliki pekerjaan yang ia anggap gajinya sangat mumpuni untuk menopang h

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 30

    “Ke mana Ana?”Zidan yang biasanya ramah sore itu marah, ia bahkan terlihat emosi saat sang pembantu rumah tangga berkata bahwa istri majikannya itu pergi dari rumah setelah dirinya berangkat ke rumah sakit tadi pagi. Zidan langsung pergi ke kamarnya sambil mencoba menghubungi Ana, tapi ponsel istrinya itu tidak aktif. Ana sengaja mematikan benda pipih miliknya itu.“Kamu ke mana sih, An?” Zidan menatap layar benda pipihnya di mana nama Ana terpampang.Zidan terduduk di tepian ranjang, ia mengguyar kasar rambutnya berkali-kali. Perasaan bersalah dan penyesalan benar-benar menyelimuti hatinya. Zidan mencoba menghubungi Aditya, berharap jika Ana ada di rumah orangtuanya. Namun, lagi-lagi Zidan harus menelan kenyataan pahit karena sang istri tidak ada di sana.“Apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkan kesalahan 'ku, An?”___Sore itu, setela

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 31

    Mereka sudah sampai di toko ibu Arga, Ana terlihat gugup dan merasa bersalah, terlebih jika mengingat kebaikan ibu Arga dan dirinya malah pernah tanpa sengaja menyakiti perasaan putranya.“Ayo masuk!” ajak Arga.Ana mengangguk, ia mengekor pada Arga dan masuk ke toko yang terlihat sedikit ramai itu. Mereka langsung menuju dapur karena sudah bisa dipastikan jika ibu Arga ada di sana.“Bu!” panggil Arga yang melihat ibunya sedang mengeluarkan kue dari dalam oven.Wanita paruh baya itu pun menoleh ke arah sumber suara putranya, ia tersenyum hangat dan segera meletakkan loyang yang ada di tangan ke atas meja pantry.Pandangan ibu Arga teralih pada bayangan yang ada di belakang putranya, wnaita itu tersenyum manis menyambut kedatangan Ana.“Bu!” sapa Ana yang langsung mendekat dan meraih tangan ibu Arga, kemudian mengecup punggung tangan wanita itu.“Gimana kabarmu, An?”

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 32

    Ana berjalan dengan gontai begitu keluar dari lift, ia tidak mengerti kenapa harus merasa sakit. Langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu menanti dirinya.“Ga!”Arga tersenyum hangat ke arah Ana, bagai sebuah sinar mentari yang begitu hangat dan menerangi jiwanya yang kalut. Arga bisa melihat kesedihan di wajah Ana, ia pun mendekat dan kini berdiri tepat di hadapan Ana.“Kamu nangis?” tanya Arga yang menatap manik mata Ana secara bergantian.Ana mengusap kedua lengannya, ia menjatuhkan keningnya di bahu Arga, untuk kesekian kalinya Ana menangis di hadapan pemuda itu.Arga tidak tahu harus bagaimana, memeluknya? Tidak mungkin! Arga akhirnya hanya bisa mengusap punggung Ana lembut, mencoba menenangkan perasaan mantan kekasihnya itu serta membiarkan menjadi sandaran untuk menangis.___“Sudah mendingan?” tanya Arga seraya menyajikan secan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 33

    Alisya merasa bahagia karena Ana mau tinggal untuk mengurus kakaknya, bahkan Alisya bisa melihat bagaimana Ana tengah sibuk membuatkan masakan khusus untuk Zidan hari itu.“Kak, bikin apa?” tanya Alisya yang melihat kakak iparnya sibuk di dapur.“Sup untuk kakakmu,” jawab Ana tanpa menoleh pada Alisya yang sudah berdiri di sampingnya.Alisya tersenyum senang, ia bisa melihat sebuah ketulusan di wajah Ana. Mungkin ini pertama kalinya Alisya melihat Ana terlihat begitu antusias terhadap sang kakak.“Sya, ambilin mangkuk donk!” perintah Ana seraya menunjuk pada rak piring.Alisya mengambil mangkuk yang dimaksud kakak iparnya dan memberikannya dengan senyuman lebar. Ana pun langsung memindahkan sup yang masih mengepulkan uap panas itu ke dalam mangkuk, ia menaruhnya ke atas nampan di mana sudah ada sepiring nasi juga segelas air putih yang sudah disiapkan sebelumnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 34

    Ana keluar dari kamar ganti, pagi ini ia siap berangkat bekerja setelah ambil cuti beberapa hari. Ana juga menyiapkan pakaian untuk Zidan, melakukan kewajibannya sebagai seorang istri setelah kembali berbaikan dengan suaminya.“Kamu masih suka bekerja, An?” tanya Zidan yang sedang mengancingkan manik kemejanya.“Iya Mas. Setidaknya dengan bekerja aku nggak merasa sepi,” jawab Ana yang sedang menyisir rambutnya.Zidan menoleh pada Ana, kemudian berjalan mendekat ke meja rias di mana Ana duduk. Zidan menatap wajah Ana dari pantulan cermin, meski dirinya merasa berat jika Ana bekerja, tapi demi memahami dan mengerti perasaan istrinya, Zidan berusaha untuk rela.“Iya, tapi jangan terlalu lelah!” ujar Zidan yang disusul sebuah kecupan di pucuk kepala Ana, membuat wanita itu tersenyum dan menganggukkan kepala.---Setelah latihan karena Arga dan bandnya akan melakukan konser

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 35

    “Untung Kakak sudah pulang, aku mau menunjukkan sesuatu.” Mikaila terlihat begitu antusias, ia hendak meraih ponselnya dari tangan Zidan tapi dihalau oleh pria itu.“Kamu baru pulang?” Reaksi Zidan tidak sesuai dengan perkiraan Mikaila, membuat gadis itu terlihat takut menatap mata kakaknya yang sedikit berbeda.“Iya, Kak,” sahutnya. “Tapi aku datang untuk menunjukkan sesuatu, Kakak harus melihatnya!” Mikaila begitu antusias ingin memperlihatkan apa yang ada di ponselnya.Namun, sayang seribu sayang, bukannya bisa memperlihatkan apa yang dimiliki, Mikaila malah mendapat sebuah tamparan dari Zidan hingga membuat Ana juga Mikaila sendiri begitu terkejut.“Kak!” teriak Mikaila yang terkejut, ia memegangi sisi wajahnya yang terkena tamparan.“Baru sekarang kamu pulang, hah! Ke mana saja kamu? Saat ayah tidak ada, kenapa kamu malah menghilang, hah!” sembur Zidan yang terlampau emosi karena kelakuan adikn

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 36

    Pagi itu Zidan mengantar Ana berangkat ke tempat istrinya bekerja, bagi Zidan sekarang adalah bagaimana cara menyenangkan dan membuat bahagia istrinya itu."Apa sore nanti mau aku jemput?" tanya Zidan ketika mobil sudah sampai di depan gedung studio musik."Kalau nggak sibuk, nggak apa-apa. Nanti aku kabarin kalau udah pulang," jawab Ana mencoba melegakan hati suaminya.Zidan mengulas senyumnya, akhirnya Ana tidak menolak tawarannya untuk menjemput, ia pun meraih kepala Ana dan mendaratkan sebuah kecupan di kening sang istri. "Baiklah, aku tunggu kabar darimu."Ana mengangguk, ia lantas turun dan melambaikan tangan ketika mobil Zidan melaju meninggalkan area studio musik. Ana pun berjalan masuk ke studio musik, bersiap untuk kembali bekerja.Ana sudah masuk ke lift, hingga ketika pintu akan tertutup, tangan seseorang menahan pintu lift agar tidak tertutup sempurna dan pada akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-09

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM Ending

    Zidan dan Arga memakai pakaian khusus untuk bisa melihat Ana, mereka masuk bersama setelah terjadi perdebatan sengit, tidak ada yang mengalah untuk bergantian melihat kondisi Ana. Hingga akhirnya perawat mengizinkan keduanya masuk bersamaan. Kini keduanya sudah berdiri di samping kanan dan kiri, menatap wajah Ana yang penuh luka, alat bantu napas terpasang di hidung, jarum infus dan alat penunjang kehidupan lainnya terpasang di seluruh badan. Kedua pria itu sama-sama menggenggam tangan Ana, bahkan mengecup punggung tangan bersamaan, seakan melupakan perdebatan mereka saat di luar. "An, jika kamu bangun. Aku berjanji untuk membahagiakan dirimu, akan aku ikuti semua keinginanmu. Bahkan jika kamu meminta aku mundur dari dunia musik, maka akan aku lakukan," ucap Arga yang terdengar begitu pilu. "An, meski aku tidak berhak, tapi kamu tahu aku sangat mencintaimu. Aku akan merawatmu meski suamimu melarang," ucap Zidan yan

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 93

    "Kenapa? Kenapa melakukan ini padaku? Kenapa kamu menjadi orang yang membocorkan hubungan gelap kita? Kenapa kamu tega, Ga? Kenapa?" Ana melihat file berisi foto yang sama dengan foto yang dikirim ke Zidan, foto yang membuat hubungan mereka terbongkar. Bahkan Ana melihat foto bukti transfer kepada seseorang, menduga kalau Arga sengaja membayar untuk mengambil foto mereka secara diam-diam kemudian mengirimkan kepada Zidan. Zidan berjalan cepat menyusuri koridor, menuju ruang operasi sesaat setelah mendapat kabar Ana mengalami kecelakaan. Begitu melihat Arga yang tertunduk dengan tangan yang berlumuran darah, membuat Zidan murka. Mantan suami Ana langsung menarik kerah Arga, melayangkan bogem mentah hingga membuat Arga limbung dan terjatuh di lantai. "Apa yang kamu lakukan padanya, hah? Kenapa dia meminta maaf padaku berulang kali? Apa yang kamu lakukan, brengsek?!" Zidan kembali melayang

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 92

    Arga langsung menggendong Ana begitu sampai di rumah. Seakan enggan melepas sang istri, rasa takut dan tertekan kini benar-benar dirasakan Arga. Lanie, Samuel, dan Dio tidak berani mengganggu, mereka hanya menatap Arga yang langsung berjalan masuk ke rumah."Biarkan mereka berdua," ucap Lanie yang langsung mendapat anggukan dari Samuel dan Dio.Lanie menambah pengawal pribadi di area rumah Arga, jangan sampai mereka kecolongan lagi. Lanie juga sudah meminta beberapa hacker untuk menghapus postingan yang sudah terlanjur beredar di sosmed. - -Arga berjalan dengan menatap sendu sang istri, ingin rasanya menangis tapi takut Ana akan menjadi semakin sedih. Menurunkan Ana di atas tempat tidur, menyelimuti dan kemudian ikut berbaring di ranjang."Maaf sudah membuatmu cemas," ucap Ana yang tahu kalau Arga mencemaskan dirinya.Arga menggeleng menahan tangis, d

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 91

    Arga dan yang lainnya sudah sampai di lokasi yang diberikan Alisya, mereka tidak menemukan siapa pun di sana, membuat Arga semakin frustasi."Nomor Ana masih tidak bisa dihubungi!" Lanie tampak panik. Ia baru saja memaki pengawal yang disuruh mengawasi Ana, orang bayarannya itu ternyata tidak tahu kalau Ana pergi keluar.Arga mengguyar kasar rambut karena frustasi, pikirannya tidak tenang membayangkan apa yang terjadi dengan sang istri."Kita cari ke rumah Alisya," kata Dio yang membuat Arga, Lanie, dan Samuel menatap padanya."Rumah Alisya, rumah mantan suami Ana!" Arga memastikan.Dio mengangguk, bisa saja Ana di sana mengingat kalau Alisya yang pertama kali memberi kabar soal postingan hingga keberadaan Ana. Arga terlihat berpikir, hingga kemudian mengiyakan usul Dio. Mereka kembali masuk mobil, hendak pergi menuju rumah Zidan.Arga terlihat berpikir, mesk

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 90

    Ana ditarik paksa, bahkan gadis yang berjalan di belakang terlihat sesekali menarik rambut Ana dengan kasar, membuat istri Arga itu meringis menahan sakit. Mereka membawa Ana ke sebuah gang kecil yang terdapat di dekat minimarket, sepi orang berlalu lalang hingga membuat para gadis itu bebas menggila. Menyebut diri mereka Arga Angels, fans fanatik Arga yang tidak akan rela jika kekasih sedunia mereka dimiliki oleh satu wanita.Ana didorong hingga membentur tembok, lengannya terasa sakit dan kulit kepala begitu perih."Mau apa kalian?" tanya Ana menatap satu persatu para gadis yang membawa paksa dirinya. Matanya merah, entah menahan tangis atau amarah."Mau apa? Tentu saja memberimu pelajaran! Siapa yang mengizinkanmu menikahi Arga kami, hah!" bentak salah satu gadis yang sudah diliputi amarah.Gadis lainnya melempar sebutir telur tepat mengenai pelipis Ana, membuat terkejut tak percaya dengan yang te

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 89

    Sudah dua hari berlalu. Sejak hari di mana ibu pindah, Ana dan Arga masih tinggal di rumah ibu karena di sana lebih leluasa melakukan sesuatu dan juga pengawal yang berjaga akan lebih leluasa mengawasi. "Ah, semuanya habis." Ana mengecek persediaan dapur. Karena dua hari tidak ke mana-mana, membuat dirinya tidak berbelanja sama sekali. Arga pergi ke studio pada pagi buta, tidak ingin kalau ada paparazi yang melihatnya keluar dari rumah itu. Kini Ana kebingungan harus bagaimana, hingga akhirnya memilih untuk keluar berbelanja. Hari masih pagi, berpikir kalau paparazi tidak mungkin akan beraksi, terlebih sampai sekarang belum ada tanda-tanda kalau foto atau video tentang pernikahan mereka tersebar di jagat maya. - - - Zidan tengah sarapan bersama Mikayla dan Alisya. Sejak Zidan menghajar Rian, Mikayla terlihat lebih baik, seakan sudah melupakan tentang tekanan batin yang pernah

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 88

    Zidan terlihat mengemudikan mobil di jalanan, baru saja menghadiri rapat di luar perusahaan. Semenjak bertemu Ana tempo hari, Zidan terlihat lebih senang dan bahagia, bahkan tak jarang tiba-tiba tersenyum sendiri, seakan sedang jatuh cinta untuk kedua kalinya. Zidan melajukan mobil dengan kecepatan sedang, hingga menangkap sosok wanita yang dikenal. Zidan buru-buru menepikan mobil di sisi jalan serta memarkirkan serampangan sebelum akhirnya keluar dan berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.Mikayla yang baru saja selesai berbelanja setelah beberapa hari istirahat, melihat Rian yang sedang berjalan dengan seorang wanita. Terlihat begitu mesra dan intim, membuat Mikayla tidak terima akan hal itu, bukan hanya karena Rian menolak bertanggung jawab, tapi juga karena Rian memecatnya.Mikayla berjalan cepat menghampiri Rian yang sedang berjalan bergandengan tangan dengan wanita berpakaian seksi itu, menarik kasar tangan Rian hingga membuat genggaman

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 87

    Hari berikutnya, Lanie dan teman-teman Arga datang ke rumah ibu. Mereka panik ketika tahu hal yang menimpa ibu dan Ana akibat ulah paparazi."Bagaimana keadaan ibu?" tanya Lanie ketika Arga sudah mempersilahkan semuanya duduk."Ada di kamar, sedang bersama Ana," jawab Arga.Arga menatap satu persatu teman-temannya, kemudian menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan perlahan. Semua teman-teman Arga memperhatikan suami Ana, merasa kalau pria itu benar-benar sedang dalam keadaan bingung."Aku ingin mempublikasikan hubungan kami," ucap Arga yang membuat semuanya terkejut."Ar, apa kamu sudah memperkirakan konsekuensi yang akan terjadi jika melakukan hal itu?" tanya Samuel yang selalu membuka suara untuk mengemukakan pendapat."Benar, kamu tidak bisa begitu saja mengatakan pada publik tentang statusmu sekarang," timpal Lanie.Arga mengusap ka

  • Terjebak Cinta Mantan   TCM 86

    Ana terkejut dengan pertanyaan Arga, bagaimana bisa tahu kalau dirinya bertemu Zidan? Apa itu saat di rumah sakit? Atau di kafe? Pertanyaan itu malah berputar di kepala.Arga menanti kejujuran dari sang istri, sangat berharap Ana tidak membohongi dirinya. "An!"Ana menarik napas dalam-dalam, mengulas senyum dan mempererat genggaman tangan. "Iya," jawab Ana yang membuat Arga hendak melepas tangan dari genggaman Ana. "Tapi dengar dulu penjelasanku!" Ana tidak membiarkan Arga melepas tangannya, sadar kalau sang suami pasti cemburu."Kamu ingat waktu aku bilang baru saja mengantar teman ke rumah sakit?" tanya Ana dengan tatapan yang tidak teralihkan dari wajah Arga. Arga hanya mengangguk karena masih ingat.Ana melanjutkan cerita ketika Arga sudah menjawab dengan sebuah anggukan. "Dia adalah Mikayla, adiknya mas Zidan. Dia hamil dan pria yang seharusnya bertanggung jawab malah kabur, aku menyelamat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status