Share

TCM 30


“Ke mana Ana?”

Zidan yang biasanya ramah sore itu marah, ia bahkan terlihat emosi saat sang pembantu rumah tangga berkata bahwa istri majikannya itu pergi dari rumah setelah dirinya berangkat ke rumah sakit tadi pagi. Zidan langsung pergi ke kamarnya sambil mencoba menghubungi Ana, tapi ponsel istrinya itu tidak aktif. Ana sengaja mematikan benda pipih miliknya itu.

“Kamu ke mana sih, An?” Zidan menatap layar benda pipihnya di mana nama Ana terpampang.

Zidan terduduk di tepian ranjang, ia mengguyar kasar rambutnya berkali-kali. Perasaan bersalah dan penyesalan benar-benar menyelimuti hatinya. Zidan mencoba menghubungi Aditya, berharap jika Ana ada di rumah orangtuanya. Namun, lagi-lagi Zidan harus menelan kenyataan pahit karena sang istri tidak ada di sana.

“Apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkan kesalahan 'ku, An?”

_

_

_

Sore itu, setela

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status