Share

Bab 5

Penulis: seen_za
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-25 01:17:05

"Kamu ngomong apa sih? Gak ada! Bagi aku, kamu sudah cukup. Sudah, jangan bahas hal ini lagi, aku gak suka!"

Dirga melepaskan pelukannya dan berbalik membelakangi Anastasya.

"Bang ... Aku ikhlas jika abang mau menikah lagi, aku serius!"

Anastasya tetap dengan pendiriannya, ia sadar bahwa kemungkinan untuk memiliki anak relatif kecil, walaupun penyakitnya belum pasti apakah kanker servik atau bukan.

"Beban di kepalaku sudah cukup banyak, jangan tambah beban lagi Tasya... please."

"Maafkan aku bang, aku tidak bermaksud untuk ..."

"Sst ... cukup, aku mau ke ruang kerja dulu, besok ada meeting penting. Good nite... i love you..."

Dirga mengecup kening istrinya lalu pergi dari kamarnya, Anastasya pun terbaring lesu.

"Bang, seandainya kamu tahu bahwa aku sakit..." gumamnya.

Anastasya terjaga, ia menunggu suaminya yang tak kunjung kembali ke dalam kamarnya, sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia pun menyusul Dirga ke ruang kerjanya, ia melihat suaminya tertidur di atas berkas dalam keadaan laptop menyala. Ia simpan semua file yang masih terbuka, kemudian merapikan berkas yang berserakan di atas meja.

"Bang, pindah yuk tidurnya ke kamar, nanti badan kamu pegal - pegal."

Anastasya menepuk - nepuk dengan lembut bahu suaminya.

"Ehmmm... sebentar lagi Tiara, aku masih ngantuk. Nanti aku datang ke apartmenmu, jangan khawatir."

Dirga meracau dalam tidurnya, hal tersebut tidak Anastasya ambil pusing karena selama ini ia tahu bahwa Tiara adalah asistennya. 

"Bang... ini aku Anastasya, bukan Tiara. Sampai kebawa tidur gitu saking gila kerjanya kamu," gumam Anastasya.

Melihat suaminya yang semakin lelap, akhirnya Anastasya hanya menyelimuti badannya dengan selimut yang ia ambil dari lemari, membiarkan suaminya tertidur di sana.

Keesokan harinya, Anastasya seperti biasa menyiapkan keperluan kantor suaminya, mulai dari kemeja, dasi, sepatu, dan tas kerjanya. Rutinitas yang menjadi ritualnya setiap pagi.

Dirga keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk yang melingkar dari pinggangnya, rambutnya yang basah ia keringkan dengan mengibas - ibaskan dengan jari tangannya.

"Bang, ni bajunya. Kemejanya warna sage ya, dasinya yang salur hitam, gimana?"

"Makasih sayang, itu sudah bagus ko. Oh ya, kayanya nanti malam aku lembur, kamu makan malam duluan aja ya jangan nunggu aku. Kalau mau tidur, tidur duluan aja. Nanti aku bawa spare kunci rumah."

"Kamu sibuk banget bang, sampe mengigau asisten kamu semalem. Nanti kamu lembur sama Tiara juga?"

Dirga terkejut mendengar pertanyaan dari istrinya, "Aku semalam meracau apaan, sayang?"

"Tiara, aku nanti bakalan datang ke apartemen kamu, jangan khawatir!"

Anastasya menirukan ucapan suaminya, "Emang kamu sering datang ke apartemennya, Bang?"

"Cuman satu atau dua kali aja, itu pun ngambil berkas yang ketinggalan. Kamu gak marah 'kan?"

"Bang Dirga ini lucu deh, orang ngigau kenapa harus marah sih. Lagian aku percaya kalau Bang Dirga gak bakalan macem - macem di belakang aku, orang aku tawarin buat nyari yang lain, kamu tolak."

"Iya dong sayang, karena bagi aku, kamu itu udah cukup."

Anastasya tersenyum seraya merapikan dasi yang melingkar di kerah bajunya, Dirga melingkarkan tangannya di pinggang istrinya dan menariknya hingga tak berjarak. Anastasya pun melingkarkan tangannya di leher suaminya. Bibir mereka saling melumat, lidahnya bergelut di dalam rongga mulutnya bertukar saliva.

"Ehm ... sayang sekali aku ada meeting pagi ini, jika tidak aku sudah menerkammu, sayang."

"Quick servis sayang, kamu mau?"

"Aku harus mandi lagi! nanti malam sepulang aku lembur, bersiaplah..."

Anastasya mengangguk, "Oh ya bang, aku mau ketemu Arini nanti siang. Boleh kah?"

"Kemarin bukannya kamu sudah ketemu sama Arini? Kamu gak apa-apa 'kan?"

***

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 1

    "Dirga, istrimu itu kapan hamilnya? Kamu sudah menikah hampir dua tahun tapi belum juga dikasih keturunan, ibu ingin cepat - cepat menimang cucu. Jangan - jangan istrimu itu mandul?!"Dirga hanya bisa menunduk pasrah mendengar ucapan ibunya. Sungguh dilema baginya, ia sangat mencintai istrinya Radella namun ia pun tak mampu melawan ibunya, satu - satunya orang tua yang ia miliki."Mungkin Tuhan belum memberi kepercayaan pada kami, Mah."Dirga memberanikan diri berbicara di depan ibunya. Mama Sri yang tadinya duduk di singgasana kebesarannya, tiba - tiba berdiri dan pergi meninggalkan Dirga."Kamu tidak usah datang ke rumah mama lagi!"Mama Sri masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dari dalam, baru kali ini Dirga berani melawannya. Dirga berjalan ke arah kamar ibunya, ia mengetuk - ngetuk pintu namun ibunya tak bergeming."Mah... Dirga pulang dulu ya. Nanti Dirga kembali lagi kesini. Assalamualaikum."Akhirnya dengan berat hati, Dirga meninggalkan kediaman ibunya. Dengan langkah gont

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 2

    "Mas Dirga, ya?"Seorang wanita cantik datang menghampiri mereka. Dirga kelabakan, ia mulai gugup, jantungnya berdegup kencang. Sementara, Radeella kebingungan melihat wanita cantik dan seksi menghampiri mejanya."Siapa, bang?" Bisik Anstasya seraya menoleh ke arah wanita cantik tersebut."I-itu temen abang, sayang."Dirga berdiri lalu mengulurkan tangan pada wanita cantik di depannya. Wanita tersebut tersenyum lalu duduk di sebelah Dirga, sedangkan Anastasya duduk di seberang mereka berdua. Dirga memperkenalkan istrinya pada wanita tersebut."Sayang, perkenalkan ini rekan bisnis abang, namanya Tania Gunaldi Prastika.""Panggil saja saya Tania, Mbak Anstasya." Tania mengulurkan tangannya seraya tersenyum manis."Mbak Tania sudah tau nama saya rupanya, bang Dirga pasti sering menceritakan tentang saya ya, mbak?" Celotehnya seraya memberikan tatapan mautnya pada Dirga, suaminya."Hahaha ... Becanda mbak Tasya, kami jarang ketemu secara langsung, komunikasi kami kebanyakan by phone, kebe

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 3

    "Percuma kamu lap pake sapu tangan itu, nodanya udah menempel dan tidak bisa hilang dengan di lap seperti itu," ucap pria itu datar."Sekali lagi saya minta maaf, saya akan mengganti kemeja anda, Pak." Anastasya tertunduk tanpa melihat lawan bicara."Ah ... sudahlah, Oh ya lain kali jika sedang berbicara, jangan menunduk seperti itu. Gak sopan namanya."Begitu pria tersebut berbicara seperti itu, RaAnastasya langsung mendongakan kepalanya. Pria tersebut menganga begitu melihat kecantikan Anastasya."Bidadari turun dari langit mana ini, cantiknya kebangetan ...," ujarnya dalam hati.Radeela yang ketakutan, buru-buru beranjak dari sana, ia membuka hellsnya lalu lari tunggang langgang meninggalkan laki-laki yang masih terpana melihat kecantikan parasnya.Dengan nafas terengah-engah, Anastasya berhasil menemukan kendaraanya, “Sial, kuncinya kan sama bang Dirga,” monolognya, mau tak mau ia pun bersembunyi di samping mobilnya.“Sayang, ngapain kamu jongkok disana?” Tanya Dirga kebingungan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 4

    “Cervical Cancer …,” ucap Arini pelan.“A-apa?? Cervical cancer? Serviks? No… no… pasti salah, pasti ada yang gak bener!”Anastasya berusaha tidak mempercayai semua ucapan sahabatnya itu, ia menolak kenyataan yang baru saja didengarnya."Sya ... baru praduga Sya, kita perlu diagnosis awal buat memastikannya, hari kamis lu kesini lagi. Kita lakukan pap smear ya, lu tenang dulu, oke."Arini berusaha menenangkan Anastasya yang terpukul atas berita yang baru saja didengarnya. Ya, Anastasya tidak bisa berkata apapun, dia tampak shock. Anastasya membenamkan kepalanya di atas meja, menangisi nasibnya yang malang."Gue takut Rin, apa itu sebabnya gue sampai sekarang gak bisa punya anak?""Kita belum yakin seratus persen sebelum tes awal. Denger Sya, gue bakalan selalu ada di samping lo, ingat ... everything gonna be ok."Arini beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Anastasya yang berada di depan meja nya, ia mengelus punggung Anastasya dengan lembut. Merasakan punggung sahabatnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 5

    "Kamu ngomong apa sih? Gak ada! Bagi aku, kamu sudah cukup. Sudah, jangan bahas hal ini lagi, aku gak suka!"Dirga melepaskan pelukannya dan berbalik membelakangi Anastasya."Bang ... Aku ikhlas jika abang mau menikah lagi, aku serius!"Anastasya tetap dengan pendiriannya, ia sadar bahwa kemungkinan untuk memiliki anak relatif kecil, walaupun penyakitnya belum pasti apakah kanker servik atau bukan."Beban di kepalaku sudah cukup banyak, jangan tambah beban lagi Tasya... please.""Maafkan aku bang, aku tidak bermaksud untuk ...""Sst ... cukup, aku mau ke ruang kerja dulu, besok ada meeting penting. Good nite... i love you..."Dirga mengecup kening istrinya lalu pergi dari kamarnya, Anastasya pun terbaring lesu."Bang, seandainya kamu tahu bahwa aku sakit..." gumamnya.Anastasya terjaga, ia menunggu suaminya yang tak kunjung kembali ke dalam kamarnya, sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia pun menyusul Dirga ke ruang kerjanya, ia melihat suaminya tertidur di atas berkas d

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 4

    “Cervical Cancer …,” ucap Arini pelan.“A-apa?? Cervical cancer? Serviks? No… no… pasti salah, pasti ada yang gak bener!”Anastasya berusaha tidak mempercayai semua ucapan sahabatnya itu, ia menolak kenyataan yang baru saja didengarnya."Sya ... baru praduga Sya, kita perlu diagnosis awal buat memastikannya, hari kamis lu kesini lagi. Kita lakukan pap smear ya, lu tenang dulu, oke."Arini berusaha menenangkan Anastasya yang terpukul atas berita yang baru saja didengarnya. Ya, Anastasya tidak bisa berkata apapun, dia tampak shock. Anastasya membenamkan kepalanya di atas meja, menangisi nasibnya yang malang."Gue takut Rin, apa itu sebabnya gue sampai sekarang gak bisa punya anak?""Kita belum yakin seratus persen sebelum tes awal. Denger Sya, gue bakalan selalu ada di samping lo, ingat ... everything gonna be ok."Arini beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Anastasya yang berada di depan meja nya, ia mengelus punggung Anastasya dengan lembut. Merasakan punggung sahabatnya

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 3

    "Percuma kamu lap pake sapu tangan itu, nodanya udah menempel dan tidak bisa hilang dengan di lap seperti itu," ucap pria itu datar."Sekali lagi saya minta maaf, saya akan mengganti kemeja anda, Pak." Anastasya tertunduk tanpa melihat lawan bicara."Ah ... sudahlah, Oh ya lain kali jika sedang berbicara, jangan menunduk seperti itu. Gak sopan namanya."Begitu pria tersebut berbicara seperti itu, RaAnastasya langsung mendongakan kepalanya. Pria tersebut menganga begitu melihat kecantikan Anastasya."Bidadari turun dari langit mana ini, cantiknya kebangetan ...," ujarnya dalam hati.Radeela yang ketakutan, buru-buru beranjak dari sana, ia membuka hellsnya lalu lari tunggang langgang meninggalkan laki-laki yang masih terpana melihat kecantikan parasnya.Dengan nafas terengah-engah, Anastasya berhasil menemukan kendaraanya, “Sial, kuncinya kan sama bang Dirga,” monolognya, mau tak mau ia pun bersembunyi di samping mobilnya.“Sayang, ngapain kamu jongkok disana?” Tanya Dirga kebingungan.

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 2

    "Mas Dirga, ya?"Seorang wanita cantik datang menghampiri mereka. Dirga kelabakan, ia mulai gugup, jantungnya berdegup kencang. Sementara, Radeella kebingungan melihat wanita cantik dan seksi menghampiri mejanya."Siapa, bang?" Bisik Anstasya seraya menoleh ke arah wanita cantik tersebut."I-itu temen abang, sayang."Dirga berdiri lalu mengulurkan tangan pada wanita cantik di depannya. Wanita tersebut tersenyum lalu duduk di sebelah Dirga, sedangkan Anastasya duduk di seberang mereka berdua. Dirga memperkenalkan istrinya pada wanita tersebut."Sayang, perkenalkan ini rekan bisnis abang, namanya Tania Gunaldi Prastika.""Panggil saja saya Tania, Mbak Anstasya." Tania mengulurkan tangannya seraya tersenyum manis."Mbak Tania sudah tau nama saya rupanya, bang Dirga pasti sering menceritakan tentang saya ya, mbak?" Celotehnya seraya memberikan tatapan mautnya pada Dirga, suaminya."Hahaha ... Becanda mbak Tasya, kami jarang ketemu secara langsung, komunikasi kami kebanyakan by phone, kebe

  • Terjebak Cinta Ceo Tampan   Bab 1

    "Dirga, istrimu itu kapan hamilnya? Kamu sudah menikah hampir dua tahun tapi belum juga dikasih keturunan, ibu ingin cepat - cepat menimang cucu. Jangan - jangan istrimu itu mandul?!"Dirga hanya bisa menunduk pasrah mendengar ucapan ibunya. Sungguh dilema baginya, ia sangat mencintai istrinya Radella namun ia pun tak mampu melawan ibunya, satu - satunya orang tua yang ia miliki."Mungkin Tuhan belum memberi kepercayaan pada kami, Mah."Dirga memberanikan diri berbicara di depan ibunya. Mama Sri yang tadinya duduk di singgasana kebesarannya, tiba - tiba berdiri dan pergi meninggalkan Dirga."Kamu tidak usah datang ke rumah mama lagi!"Mama Sri masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dari dalam, baru kali ini Dirga berani melawannya. Dirga berjalan ke arah kamar ibunya, ia mengetuk - ngetuk pintu namun ibunya tak bergeming."Mah... Dirga pulang dulu ya. Nanti Dirga kembali lagi kesini. Assalamualaikum."Akhirnya dengan berat hati, Dirga meninggalkan kediaman ibunya. Dengan langkah gont

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status