Share

Bab 54

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sementara itu, Marco tengah memukul meja yang ada di bar stool dengan emosi menggebu sekaligus tampak cemas.

Sebelumnya, sebab takut dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya Marco memutuskan kabur dari bar milik Kapak Merah, ia tidak mau berakhir babak belur lagi di tangan Ivan.

Ketua mafia saja dengan mudah dikalahkan olehnya, apalagi dengan dirinya yang notabene tidak memiliki ilmu bela diri?

Lalu, dengan perasaan carut marut, Tuan Muda keluarga Darius itu menyambar gelas berisi alkohol di hadapannya dan meminumnya dengan cara bar-bar. Berharap ketakutan sialan yang kini tengah menyerangnya hilang.

Sial! Baru pertama kali ini aku merasa sangat ketakutan dan memutuskan kabur seperti pengecut, padahal yang aku hadapai hanya lah guru miskin yang tidak memiliki uang dan kekuasaan. Tidak punya pengaruh! Tapi auranya itu benar-benar mengerikan. Gumam Marco sembari berdecak.

Tiba-tiba...

Seorang wanita seksi berisi dengan pakaian begitu ketat, dia adalah wanita penghibur, mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 55

    "Ternyata Ivan benar-benar hebat dalam bertarung, Yah. Dia memiliki kemampuan bela diri setara ketua mafia!" Ucap Felix dengan marah sekaligus keheranan sambil berjalan di lorong rumah sakit bersama Ayahnya. "Bahkan, seorang ketua mafia saja dapat dikalahkan dengan mudah olehnya!" Mendengar itu, ekspresi wajah Herlambang menjadi buruk. Ia pun berpikir hal yang sama. Dengan rahang mengeras, Herlambang berkata. "Itu benar-benar tidak masuk akal, Felix. B-bagaimana mungkin sampah itu bisa memiliki kemampuan bela diri yang hebat? Belajar dari mana dia?" Felix berdecak, "Kalau kayak gini caranya, bagaimana kita akan dapat membuat sampah itu cacat, Yah? Sekelas ketua mafia saja tidak dapat melakukannya!" "Dan rencana menyingkirkan sampah itu akan gagal pastinya... " sambar Herlambang cepat menambahi perkataan anaknya. Kini Herlambang mendengus, ia sungguh tidak ada ide lain setelah mengetahui bahwa Ivan baik-baik saja. Bahkan tidak tersentuh sama sekali oleh Axel dan anak buahnya.

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 56

    Apa aku harus membayar orang untuk berpura-pura menjadi kedua orang tuaku ya? Gumam Ivan. Namun Ivan buru-buru menggeleng, merasa ide yang baru saja ia pikirkan itu terasa konyol. "Kalau begitu, ayo kita ke rumah kedua orang tuamu saja sekarang selagi aku tidak banyak kerjaan di kantor." Ucap Susan sembari melangkahkan kakinya kembali menuju mobil. "Kita sudah tidak punya waktu lagi, Van. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?" Mendapati hal tersebut, Ivan seketika tersadar dari lamunan. Detik berikutnya ia terperangah. Bagaimana ini? Susan malah meminta bertemu dengan kedua orang tuanya sekarang! Sontak saja, Ivan gelagapan selama beberapa detik, lalu ia buru-buru menyusul Susan dan mencoba mensejajari langkah calon istrinya tersebut sembari berkata. "Jangan sekarang, Nona." Susan menghentikan langkah, menghadap Ivan sambil menyilangkan tangan di depan dada dengan pandangan memicing. "Memangnya kenapa?" Seketika Ivan berpikir dengan keras. "Ya... aku belum memberitahu Ibu d

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 57

    "Ayah dan Ibumu memutuskan tidak akan menjodohkan kamu dengan wanita pilihan Ayah dan Ibu lagi, Van. Kami baru sadar kalau cinta tidak bisa dipaksakan. Kami begitu menyesal dengan apa yang kami lakukan kepadamu dulu." Ucap Graha dengan mata berkaca-kaca. Mendengar itu, Ivan seketika langsung menatap Ayah dan Ibunya bergantian dengan lekat. Benar kah? Pertemuan kembali antara anak dan kedua orang tua itu setelah tiga tahun lamanya berpisah begitu mengharu biru, seketika masing-masing dari mereka saling melepas rindu, mengungkapkan berbagai macam perasaan. Kini sudah tidak ada lagi marah atau pun ego yang tinggi seperti tiga tahun silam. Mereka bertiga benar-benar hanyut dalam perasaan rindu dan penyesalan yang teramat dalam. Setelah itu, mereka bertiga masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang keluarga untuk mengobrol dari hati ke hati. "Kami baru menyadari setelah kamu memilih pergi dari rumah, Van. Tapi sekarang, Ibu dan Ayahmu akan membebaskanmu dalam memilih pasangan hidu

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 58

    "Mulai sekarang, kalian akan berpura-pura menjadi orang tuaku. Bersikap lah selayaknya, khususnya di depan istriku!" Setelah pulang mengajar, Ivan langsung pergi ke alamat rumah milik pasangan suami istri bernama Joko dan Yuni yang akan menjadi kedua orang tua pura-puranya yang dikirim Renata. Sebelumnya, Renata memberitahu dirinya bahwa dia telah menemukan pasangan suami istri yang menurutnya cocok. Begitu melihatnya, Ivan tidak ada masalah, merasa cocok-cocok saja dengan mereka berdua. Dengan masih canggung sebab Joko dan Yuni mengetahui bahwa mereka berhadapan dengan salah satu orang terkaya di negara ini, keduanya mengangguk paham. Sebelumnya pula, Renata telah menjelaskan siapa Ivan, serta alasan Ivan melakukan hal ini kepada mereka. Juga menjelaskan hal-hal yang perlu mereka perhatikan. "Kalau gitu, kau boleh pergi, Renata. Tugasmu sudah selesai." Ucap Ivan. "Terima kasih karena kau sudah menjalankan tugas dengan baik," Seketika pipi Renata merah merona, bagaimana t

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 59

    Tiba-tiba, Felix yang sedang menghisap rokok dengan bersandar pada tembok, tersadar akan kedatangan Ivan. Seketika ia menoleh menatap Ivan dengan senyum licik di bibirnya. Sedangkan Herlambang yang tengah fokus pada ponselnya kini juga telah sadar. "Akhirnya kau pulang juga, Ivan," ucap Herlambang dengan nada ramah. Juga tersenyum lebar. Tak seperti biasanya. Hal tersebut membuat Ivan merasa aneh. Lalu, Ivan pun melanjutkan langkahnya mendekat dan berdiri di hadapan mereka berdua. "Kenapa kau baru pulang, Van? Apakah habis ada acara di sekolahmu?" Felix menambahi, berbasa-basi. Juga bersikap ramah. Ivan tak kunjung membalas, malah menatap keduanya bergantian dengan kening berkerut dan berkata. "Ada perlu apa kalian datang kemari?" Felix tergelak, "Kau tidak menyuruh dua tamu agungmu ini untuk masuk dulu ke dalam?" Herlambang menimpali, "Ada hal yang mau kita bicarakan kepadamu," Bertanya-tanya, Ivan membuka pintu kos san nya dan mempersilahkan mereka berdua masuk.

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 60

    Rata-rata tamu undangan yang datang dalam acara adalah kerabat dekat, kenalan, teman dan rekan bisnisnya Susan mau pun keluarganya. Susan sengaja tidak mengundang banyak orang sebab menginginkan pernikahannya tidak banyak orang yang tahu. Namun karena Susan adalah seorang CEO perusahaan besar, tentu kabar pernikahannya cepat sekali menyebar. Bahkan, ada teman-temannya yang datang tanpa diundang. Susan yang sudah berusaha meminimalisir tamu yang hadir, sang kakek justru mengundang banyak kenalannya dan Susan hanya bisa pasrah. Dari pihak Ivan sendiri, hanya kedua orang tua pura-puranya yang datang, kepala yayasan, rekan guru, serta beberapa muridnya. Sebelumnya, mereka semua dibuat kaget—sekaget-kagetnya—saat mendengar kabar jika Ivan akan menikah, yang tentu menurut mereka mendadak sekali. Juga belum pernah mendengar jika Ivan memiliki kekasih dan merencana menikah. Pun tidak ada undangan yang disebar. Mereka kian kaget saat mengetahui ternyata Ivan menikah dengan donatur

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 61

    Awalnya Rahardian begitu kaget saat tahu-tahu Ivan membawa kedua orang tuanya. Jelas itu bukan kedua orang tua aslinya. Aku harus memberitahu soal ini kepada Graha dan Rosalinda. Gumam Rahardian. Namun, tentu Rahardian tidak menyinggung hal tersebut. Ia membiarkannya demi berlangsungnya pernikahan ini. Di meja para tamu, ada seorang wanita yang berpenampilan mencolok, modis dan serba mewah, dilengkapi dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, ikut menyaksikan acara pernikahan Ivan dan Susan. Wanita itu adalah Monica, putri pebisnis sekaligus mafia. Dia adalah wanita yang beberapa hari lalu bertemu dengan Ivan dan menawari pekerjaan untuk menjadi bodyguardnya. Tentu saja Monica tidak menyerah begitu saja setelah mendapat penolakan yang pertama dari Ivan. Berani sekali pria itu tidak menghubunginya? Padahal, ia telah memberikan kartu nama. Namun mendapati jika pria tampan yang jago bela diri itu menikah dengan seorang CEO perusahaan besar membuatnya benar-bena

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 62

    "Jangan mimpi kita akan melakukannya malam ini!" seru Susan sengit seraya menjauh dari Ivan. Dengan mendengus, Susan menatap Ivan tajam dan melanjutkan bicara. "Tidak ada malam pertama! Paham!?" Ivan menghela napas, ia telah menduga jika Susan akan merespon demikian. Namun, ia masih ingin menggoda Susan. "Tapi, kakek mengatakan kepada kita tadi kalau sudah tidak sabar ingin segera mempunyai cicit, Nona." Susan mendelik, "Ya tidak harus dilakukan sekarang. Toh, tadi kakek hanya mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan saja. Setelah ini, juga pasti akan lupa." Ivan memilih tak melanjutkan bahasan mengenai hal tersebut. "Aku tidur di mana, Nona?" Susan tidak mungkin membiarkan dirinya tidur satu ranjang dengannya, bukan? Dengan sinis dan dingin, Susan menunjuk sofa dekat dinding. "Kamu tidur di sofa," "Mana mungkin aku mengijinkanmu tidur di ranjang bersamaku," kata Susan lagi. Mungkin jika ini adalah pernikahan sungguhan, malam ini akan menjadi malam panas penuh gai

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 118

    "Katanya kamu ingin cepat-cepat pulang dan bermesraan denganku, sayang—" Mendengar itu, Susan mendecakan lidah, "Ivan, jangan bercanda, jangan mengalihkan pembicaraan. Aku lagi serius. Jawab pertanyaanku sekarang... siapa kamu sebenarnya, hah!?" potong Susan kesal. Usai berkata, Susan berjalan menuju ke arah sofa dan menjatuhkan diri di sana. Ivan tidak kunjung menjawab, ikut duduk di sofa, di hadapan sang istri kontraknya yang tampak begitu frustasi. Tak sabar. "Aku adalah anak dari Bu Yuni dan Pak Joko yang memang dari keluarga biasa-biasa saja. Bahkan miskin—" jawab Ivan setelah terdiam sebentar. Mendengar jawaban Ivan, Susan kembali mendecak, "Itu aku juga tahu Ivan! Masalahnya adalah kenapa kamu yang berasal dari keluarga miskin itu tiba-tiba memiliki banyak uang dan memiliki Lamborghini?!" "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu? Kapan kamu membeli Lamborghini itu? Selama ini Lamborghinimu kamu tempatkan di mana? Kenapa baru sekarang kamu memperlihatkan Lamborg

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 117

    Rasya dan para pendukungnya harus tahu hal ini! Maka, mereka pun menahan Ivan dan Susan untuk jangan pulang dulu. Terpaksa, mereka berdua menurut. Alamat akan terjadi kehebohan lagi! Lalu, salah satu dari mereka menghubungi salah satu para pendukung Rasya yang semuanya masih berada di atas. Tidak lama kemudian, beberapa teman-teman lama Susan telah muncul. Tidak semua. Juga Rasya tidak ikut bersama mereka karena dia buru-buru dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan. Luka yang didapatkan akibat pukulan Ivan begitu serius! Seketika orang-orang itu langsung memberitahu mereka bahwa Ivan memiliki Lamborghini dan menunjukan surat-surat bukti kepemilikan Lamborghini itu atas nama Ivan. Sontak saja, teman-teman Susan bereaksi sama seperti orang-orang itu sebelumnya. Benar saja, kehebohan kembali terjadi di area parkiran hotel tersebut. Saking shocknya untuk membuktikan kebenaran, mereka bahkan sampai mengecek berulang-ulang. Tentu mereka tidak masalah den

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 116

    Hal tidak terduga kembali terjadi untuk kesekian kali, Ivan berhasil membuat semua bodyguardnya Rasya KO! Satu bodyguard telah Ivan habisi lebih dulu yang kini tergeletak di lantai tidak sadarkan diri ; pingsan. Dua orang lagi ditendang Ivan hingga terpental menabrak ke meja tamu. Ivan mengakhiri pertarungan itu dengan sebuah pukulan tepat di ulu hati dua bodyguard tersisa. Suara keduanya pun seketika menggema di seluruh ruangan. Kini mereka berdua tengah meraung dan berguling-guling di lantai. Satu tangan keduanya sama-sama patah. Setelah itu, segalanya mendadak senyap. Semua orang kompak membuka mulut lebar-lebar ke arah Ivan. Mendapati kekalahan bodyguardnya, Rasya murka bukan main. Namun ia sudah tidak berdaya, tidak tahu harus membalas Ivan dengan cara apa lagi. Bagaimana tidak, keadaan dirinya pun sudah mengenaskan akibat keganasan pria itu tadi. Juga ia yang sudah malu dengan semua orang. Kini harga dirinya benar-benar telah jatuh ke dalam jurang yang paling dal

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 115

    Namun, tentu saja Ivan akan membalas, balik menyerang Rasya. Kini Ivan tengah menatap Rasya dengan tersenyum miring seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah dengan santai, giliran Ivan yang merangsek maju, melayangkan pukulan di wajah pria tersebut. Dalam sekejab, situasi telah berbalik! Rasya yang tidak menduga Ivan akan balas menyerang tidak mampu melindungi diri. Dan ketika mau membalas, tak sempat sebab pukulan Ivan sangat cepat. Juga tanpa jeda. Melihat hal itu, seruan desakan dari pendukung Ivan dan Susan pun terdengar saling bersahut-sahutan. "Ayo! Hajar Rasya, Van!" "Dia pantas diberi pelajaran!" Susan sendiri menyeringai, bersikap tenang menyaksikan hal tersebut, mendukung apa yang dilakukan Ivan sepenuhnya sebab Rasya memang pantas diberi pelajaran! Sementara pendukung Rasya panik. Menyuruh Rasya untuk melawan Ivan balik. BUGH! BUGH! BUGH! Kini Ivan terus mencecar wajah Rasya dengan pukulan. Gerakan Ivan yang begitu cepat tidak memberikan jeda sedik

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 114

    Beberapa saat kemudian... Lagi-lagi, semua orang harus dibuat terkejut. Bagaimana tidak, ketika Manager hotel kembali ke ruangan tempat diadakannya acara reuni itu, dia mengatakan jika pembayaran berhasil. Saldo yang ada di dalam kartunya Ivan cukup untuk membayar total biaya reuni sebesar 295 juta. Seketika ruangan tersebut menjadi riuh oleh orang-orang yang langsung ribut. Susan kaget sejadi-jadinya, bak disambar petir di siang bolong! Kini semua orang menjadi bertanya-tanya. Kenapa Ivan memiliki banyak uang? Dari mana dia mendapatkan uang itu? Di titik ini, mereka menduga bahwa uang itu adalah milik Susan. Alhasil, mereka mencecar Susan dengan pertanyaan. Susan yang merasa itu bukan uangnya langsung buru-buru membantah, "Kalian tidak melihatku yang panik sekali tadi? Aku sendiri saja shock, tidak percaya kalau Ivan akan dapat membayarnya. Aku pikir, dia berbohong tadi!" "Asal kalian tau saja, aku sendiri sedang tidak memiliki cash sebanyak itu! Dan kalau pun aku p

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 113

    Namun, yang terjadi selanjutnya diluar dugaan! Ivan mematahkan kartu itu! Terang saja hal tersebut membuat semua orang terkejut bukan main. Senyum lebar di wajah Rasya dan para pendukungnya mendadak pudar. Alhasil, mereka berseru-seru marah. "Apa kau sudah gila, Ivan!" "Di dalam kartu itu terdapat uang 500 juta dan kau patahkan begitu saja!?" "Bodoh kau, Ivan! Bodoh sekali! Tidak punya otak kau!" "Kau pikir, kartu itu mainan, yang bisa kau patahkan seenak jidatmu! Di dalam kartu itu berisi uang! Kau benar-benar... " "Bisa-bisanya seorang pria bodoh sepertimu menjadi guru?!" Ivan tidak menghiraukan hardikan mereka yang begitu nyaring di telinga, malah tertawa puas dalam hati. "Aduh, aku tidak sengaja mematahkan kartunya, gimana dong ini?" balas Ivan seraya memasang wajah tertekuk. Mendapati Ivan bersikap demikian, semua orang tahu kalau Ivan sengaja mematahkan kartunya. Bukan tidak sengaja. Demikian, sepertinya Ivan menolak pemberian uang dari Rasya. Namun se

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 112

    "Kau harus sujud di kakiku sambil meminta maaf dan menggonggong layaknya seekor anjing," ucap Rasya seraya tersenyum penuh kemenangan. Seketika wajah Ivan berubah. Susan sendiri terkejut, begitu pula dengan yang lain. Kasak-kusuk pun terdengar, membicarakan Rasya yang dianggapnya sangat keterlaluan. Setelah sebelumnya Rasya hendak merebut Susan dari Ivan, duel minum, hingga Rasya tidak mau mengakui kekalahan. Dilanjut menjebak Ivan dan sekarang?! Kini mereka benar-benar dibuat jengkel oleh kelakuan Rasya. Sementara itu, Susan mendelik, "Apaan! Sudah jelas-jelas kalau kau yang menjebak Ivan!" bentak Susan menggelegar. Terang saja Rasya geregetan bukan main sebab Susan yang begitu pintar. Puas menghardik Rasya, Susan beralih menatap Manager hotel yang langsung menundukan kepala, merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan kepada Ivan tadi. Apalagi saat tahu jika Susan adalah CEO Malice Inc—yang perusahaannya telah diakuisisi oleh Graha Group! Hal tersebut membuat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 111

    Di saat ini, Susan menoleh ke arah Rasya yang kini sudah turun dari panggung yang langsung mengalihkan pandangan. Bersikap acuh tak acuh. Juga sedikit menahan senyuman. Seperti puas menyaksikan kejadian tersebut. Apakah ini ulah Rasya? Pikir Susan. Selagi semua orang ribut, Ivan yang masih membela diri. Susan buru-buru menatap Manager hotel kembali dengan tajam dan berkata, "Pak, kami bisa melaporkan Bapak dan hotel ini atas tindakan penipuan dan pemerasan loh. Termasuk orang-orang yang mungkin saja ikut terlibat. Jelas-jelas suami saya tidak merasa memesan ruangan ini dan tidak pernah mengatakan akan membayar semua biayanya!" Sontak saja, Manager hotel itu mengerjap. Sedikit gelagapan sebelum kemudian mendengus, "Jadi, suami anda tidak mau membayarnya?!" "Baik lah, maka—" "Bapak mempunyai buktinya atau tidak? Bisa tunjukan bukti itu pada kami? Jika benar ada buktinya, kami pasti akan membayarnya. Jika tidak, kami tidak akan! Kami hanya akan membayar biaya per orang saja

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 110

    Dengan senyum penuh arti, mulut Rasya kembali bicara, "Tenang saja, Pak. Orang itu tidak akan bisa kabur!" Sementara itu, Ivan dan Susan berbalik diikuti yang lain, tampak seorang pria paruh baya berpakaian jas rapi bersama dua karyawan hotel tampak berjalan menghampiri mereka berdua. Ternyata orang yang baru memanggil Ivan adalah manager hotel tersebut. Tertambat pin manager di dadanya. "Ada apa, Pak?" tanya Susan diikuti tatapan penasaran Ivan begitu manager hotel itu tiba di hadapan keduanya. "Anda istrinya Pak Ivan?" tanya Manager itu hendak memastikan yang langsung diiyakan oleh Susan. Menghembuskan napas berat, Manager itu beralih menatap Ivan tajam, "Bagaimana mungkin anda mau main pergi begitu saja tanpa membayar terlebih dahulu!" Mendengar itu, Susan mengernyitkan kening. Hanya perkara belum membayar saja mereka berdua harus didatangi Manager! Sebagai seorang CEO, tentu, hal tersebut merupakan penghinaan terbesar! Menurut mereka, ia tidak sanggup membayar? A

DMCA.com Protection Status