Share

Bab 45

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-09-29 13:32:22

Seila begitu tersentak, langsung tersadar dengan keberadaan wanita anggun itu dan buru-buru berkata seraya membungkuk hormat. "Ah, Nona Susan, donatur sekolah ini yang begitu terhormat."

Kemudian, Seila menegapkan tubuh kembali dan melanjutkan bicara seraya tersenyum. "Saya ingin berterima kasih kepada Nona yang sebesar-besarnya karena tanpa bantuan Nona Susan, mungkin saja nama Pak Ivan tidak akan bersih, juga Nona yang mau membela Pak Ivan."

Susan merespon dengan memasang ekspresi wajah datar, kini ia tengah kesal tanpa sebab dengan guru perempuan itu.

Namun untuk menutupinya, Susan balas tersenyum setengah terpaksa kepada Seila. "Sama-sama."

"Saya melakukan hal itu karena saya percaya Ivan tidak mungkin mencuri dan juga menginginkan sekolah ini bebas dari orang licik dan berhati busuk seperti Pak Hernomo dan Andreaz." Kata Susan lagi.

Seila mengangguk takzim.

Seila lanjut berkata sambil menatap Susan dan Ivan bergantian. "Saya tidak menyangka kalau ternyata Pak Ivan menge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 46

    Argh, apa yang kamu pikirkan Susan! Tidak seharusnya kamu memikirkan dan mempedulikan hal itu! Bukannya kamu sendiri yang membiarkan Ivan dekat dengan wanita mana pun? Selama kalian menjadi pasangan suami istri kontrak nantinya? Ingat tujuan dan rencana kamu diawal. Kamu melakukan ini karena untuk memenuhi persyaratan dari kakek supaya tetap bisa menjabat sebagai CEO. Jangan sampai kamu membawa-bawa hati karena itu akan merusak segalanya! Gumam Susan memperingati dirinya sendiri. Kala memikirkan hal itu, Susan buru-buru menggeleng sembari memejamkan mata kuat-kuat, mana mungkin ia sampai jatuh cinta dengan pria miskin seperti Ivan! Walau Ivan itu tampan, tapi ia tidak sungguh akan menjadikan suaminya seutuhnya. Ivan bukan tipenya! Sementara itu, Ivan tergelak mendapatkan Susan bersikap demikian. Ia memang sengaja menjawab seperti itu hanya untuk mengetes sekaligus menggoda Susan. Ivan mulai menikmati saat-saat ia menggoda CEO galak itu. Hal tersebut sedikit menyenangkan

    Last Updated : 2024-09-29
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 47

    Melihat Ivan yang terlihat kaget, Marco tersenyum penuh arti. Lalu, Marco menaikan alis dan berkata. "Kenapa? Kaget kau melihatku ada di sini?" Ivan berdecih, sudah bersikap tenang. "Lukamu itu belum sembuh, mukamu masih terlihat menyedihkan begitu. Tapi, apa yang malah kau lakukan? Kau mau menyerahkan diri supaya jadi tambah bonyok lagi, Marco?" Seketika senyum di bibir Marco pudar. Kalimat Ivan terdengar begitu menjengkelkan di telinga. Menatap Ivan tajam sembari mendengus, Marco berseru, "Kau yang akan kubuat bonyok di sini, bangsat. Riwayatmu kali ini benar-benar akan tamat karena kau tau?" Kemudian, ia menyeringai lebar sambil menunjuk ketua mafia Kapak Merah yang kini masih duduk tenang menghisap rokoknya, membiarkan keduanya bicara. "Ada ketua mafia kapak Merah yang akan menghabisimu. Kali ini kau akan berakhir sebab tak kan ada yang menolongmu seperti waktu kejadian di hotel itu." Bukannya cemas, Ivan justru malah tergelak, "Ah, rupanya kau belum kapok juga ya.

    Last Updated : 2024-09-30
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   48

    Mendengar itu, sang ketua bernama Gading melotot ke arah Ivan. "Anjing kau!" maki Gading sambil menunjuk muka Ivan dengan muka merah padam. "Kurobek mulutmu karena kau berani menantang dan mengatai Boss Besar kami!" Kemudian, Gading buru-buru mengondisikan diri dan membungkuk di hadapan Boss Besar Kapak Merah seraya berkata. "Bagaimana jika kita langsung habisi dia sekarang saja, Boss? Dia benar-benar kurang ajar, berani menantang dan mengatai Boss! Dia juga benar-benar telah menginjak harga diri kita, Boss!" Tanpa menoleh ke arah Gading, Axel mengangkat tangan di hadapan kaki tangannya itu dan berkata. "Nanti dulu, Ding. Pemuda ini memang menarik. Berbeda. Baru pertama kali ini ada sampah yang berani mengatai dan menantangku. Dia memang bodoh sebab sepertinya tidak tahu siapa kita. Sebentar, aku masih ingin mengobrol dengannya sebelum kita hajar habis-habisan." "Supaya dia tahu, sedang berhadapan dengan siapa!" Kata Axel lagi dengan geram. Mendapati hal itu, Gading menegapkan

    Last Updated : 2024-09-30
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 49

    Sontak saja, Gading membeku di tempat, tercengang seraya menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria yang mereka anggap payah dan lemah itu berhasil mengalahkan sepuluh anak buahnya yang semuanya memiliki kemampuan di atas rata-rata? Terang saja Gading menggeram marah dengan kedua tangan terkepal kuat. "Bangsat!" maki Gading tak kalap. "Kau boleh saja menang melawan mereka, tapi tidak denganku!" Gading berteriak, langsung merangsek maju. Seketika Ivan kembali memasang kuda-kuda, mengepalkan tinju. Gading menyerang lebih dulu, beringas mencecar pukulan dan tendangan kepada Ivan. Jual beli pukulan dan tendangan pun kembali terjadi, saling menghindar, mengelak dan menepis. Plak! Plak! Kini Gading baru benar-benar terkejut setelah bertarung melawan Ivan secara langsung mengenai gerakan Ivan yang cepat sekali. Tidak hanya itu, Ivan juga tampak santai dan tenang. Mendapatkan hal itu, Gading berdecak kesal, juga jengkel kala melihat pukulannya berkali-kali menge

    Last Updated : 2024-10-01
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 50

    Ivan benar-benar harus membuat perhitungan yang sangat akurat jika ia harus melawan pistol itu. Sedangkan Axel yang sudah kepalang malu sebab seorang ketua mafia seperti dirinya bisa dikalahkan oleh pria yang kini belum diketahui identitasnya tersebut. Tapi yang jelas pria itu bukan orang sembarangan. Kemampuan bertarungnya sungguh luar biasa. Benar-benar menakutkan. Axel kian semakin malu sekaligus marah, bagaimana tidak, tempat untuk mengeksekusi Ivan adalah bar miliknya. Seharusnya ia beserta anak buahnya dapat meringkus Ivan dengan begitu mudah di kandang sendiri. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Tidak mau hal ini diketahui orang-orang, maka, pria itu harus segera mati. Ia benar-benar tidak punya pilihan lain selain melenyapkan pria itu. Lalu, dengan menatap lurus ke arah sasaran, Axel segera menarik pelatuk pistolnya. Ivan sendiri sudah mempersiapkan diri sejak awal dan membuat perhitungan yang sangat akurat. Ia membaca ekspresi wajah, getaran tubuh dan geraka

    Last Updated : 2024-10-01
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 51

    Seorang perempuan cantik nan seksi dengan mengenakan gaun tampak berjalan ke arahnya, bersama seorang perempuan juga dengan setelan blazer dan celana di belakangnya. Sepertinya dia asisten pribadi perempuan itu atau mungkin sekretarisnya. Sebelumnya, dua perempuan cantik itu yang hendak pergi sehabis ada urusan di bar begitu mendapati ada pertarungan, membuat keduanya urung pergi dan memutuskan menonton dengan berada di dalam mobil. Ivan, kemampuan pria itu berhasil menarik perhatiannya. Maka dari itu, ia semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Dan setelah Ivan berhasil mengalahkan ketua mafia Kapak Merah, perempuan itu tidak perlu berpikir lagi untuk menghampirinya. Sementara Ivan, tiba-tiba fokusnya teralihkan dengan Marco yang ikutan bubar bersama orang-orang yang tadi menonton pertarungan. Alias kabur. Melihat hal itu, Ivan terbahak. Ah, menyebalkan sekali aku harus berurusan dengan pria pengecut sepertinya! Tapi hal tersebut tidak masalah baginya. Kini kesabaran I

    Last Updated : 2024-10-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 52

    "Sungguh? Ah, aku tidak percaya. Rasanya tidak mungkin seorang guru sepertimu memiliki kemampuan bela diri yang sangat mengagumkan." "Terserah Nona mau percaya atau tidak, yang penting, aku tidak berbohong, itu faktanya." Senyum di wajah Monica mendadak pudar, terdiam sejenak, mencerna perkataan Ivan. "Sekali lagi aku minta maaf, Nona. Aku tidak bisa menerimanya!" Kemudian ia meraih minumannya dan menenggaknya sampai habis. "Kalau begitu, aku pamit pergi dulu." Monica melebarkan matanya, seketika gelagapan. "Astaga kau benar-benar tidak sopan!" decaknya seraya melengos. "Aku benar-benar tidak bisa Nona karena aku memiliki pekerjaan yang tidak bisa aku tinggal!" Monica menatap Ivan untuk beberapa saat, entah kenapa, pria ini begitu menarik perhatiannya. Setelah melihat kemampuannya bertarung secara langsung, jelas pria ini bukan pria sembarangan. Tanpa mengatakan apa-apa, Monica mengecek tas dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Sebuah kartu nama. Lalu, ia menyodork

    Last Updated : 2024-10-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 53

    Melihat sang kakek bersikap demikian, Susan memanggil, "Kakek... " Namun, Rahardian tidak menyahut, masih bengong, seperti tengah memikirkan sesuatu. Hal tersebut membuat Susan mengernyitkan kening. Apa yang sedang Kakeknya itu pikirkan? Susan pun memanggil kakeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan pahanya. "Kek, apa yang sedang Kakek pikirkan?" Mendapati hal ini, Rahardian tersadar dari lamunanya. Ia gelagapan, lalu buru-buru mengkondisikan diri dan kembali menatap cucunya sembari menggeleng. "Tidak. Kakek hanya terharu saja karena pada akhirnya kamu akan segera menikah, Sus." "Selain karena kamu yang akan tetap menjabat sebagai CEO, Kakek Benar-benar bahagia karena pada akhirnya kamu akan menikah." Kata Rahardian lagi. Mendengar itu, Susan tersenyum tidak berdaya dengan tatapan sendu. "Terima kasih, Kek. Aku juga senang sekali karena pada akhirnya Kakek benar-benar merestui hubunganku dengan Ivan." Lalu, Rahardian lanjut berkata. "Dan kamu tidak perlu khawatir dengan He

    Last Updated : 2024-10-03

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 161

    "Nona Monica... " ucap Ivan sekaligus terkejut, "ada apa Nona kemari? Menemuiku?" Kini, Monica telah berdiri di hadapan Ivan sembari menatap pria itu penuh arti. "Ada hal yang mau aku bicarakan padamu, Van!" ucap Monica setelah terdiam sebentar dengan gelisah. Mendapati kegelisahan di wajah wanita itu, Ivan tahu bahwa Monica sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana mungkin wanita itu baik-baik saja, Ayahnya dibunuh oleh pengkhianat keluarganya! Tidak hanya itu, rumah sekaligus markas keluarganya telah dikuasai. Monica diusir. Ivan paham betul mengenai situasi dan kondisi seperti itu. Di dunia bawah, jangankan itu, di mana pun, pasti tidak terlepas dari yang namanya pengkhianatan. Lebih mengerikannya lagi adalah pengkhianatan dari orang dalam. Apalagi di dunia bawah, tidak jarang, cara-cara licik dan kotor terus digunakan! Meski Monica adalah seorang perempuan, tapi pasti Monica telah dipersiapkan sebelumnya untuk menghadapi segala situasi dan kondisi seperti itu. Sete

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 160

    Tanpa menoleh ke arah Ayahnya, Ivan berkata, "Apa saja yang dilakukan oleh Ayah bersama Kakek Rahardian dalam upaya membuatku dan Susan bersatu?" "Ayah meminta Rahardian untuk mempercepat pernikahan kalian, lalu Ayah juga menyuruhnya untuk membuat kalian berdua supaya segera berbulan madu." "Hanya itu saja?" "Hanya itu, Van. Ayah tidak melakukan hal lainnya!" jawab Graha penuh keyakinan. Lalu, ia kembali menatap Ivan yang masih mencerna perkataannya, "Jika kamu tidak percaya, kamu bisa—" "Aku percaya padamu, Yah," sela Ivan. Graha begitu tersentak mendengarnya. Sungguh? "Termasuk Ayah dan Kakek Rahardian yang tidak ada sangkut pautnya atas pertemuanku dengan Susan. Pertemuanku dengan Susan itu murni karena takdir. Dan aku percaya bahwa apa yang dilakukan oleh Ayah dan Kakek Rahardian itu hanya untuk mewujudkan harapan kalian dulu!" Graha menggeleng tidak percaya begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ivan. Graha buru-buru mengondisikan diri dan berkata, "Terima kasih, Van k

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 159

    Tanpa berani menatap kedua mertuanya, Susan berkata, "Maafkan aku, Ayah, Ibu, mengenai kalian yang tidak bisa datang sebagai orang tua Ivan di pesta pernikahan kami. Aku sendiri saja tidak tahu dengan rencana Ivan itu. Juga, tidak tahu jika ternyata Ivan adalah pewaris keluarga Graha, anaknya Ayah dan Ibu... " "Itu bukan salahmu, Susan. Jadi, berhenti lah merasa bersalah. Meski kami sedih tidak bisa menghadiri pesta pernikahan kalian, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kami begitu bahagia karena Ivan telah menikah denganmu," sela Rosalinda yang dibenarkan oleh Graha. Ivan yang mendengar itu juga tiba-tiba merasa bersalah, ia tahu betul bahwa pasti kedua orang tuanya sangat sedih sebab tidak bisa menghadiri pesta pernikahannya. Ivan, dengan menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar angkat bicara, "Maafkan aku, Ayah, Ibu, jika apa yang aku lakukan itu membuat kalian merasa sedih dan kecewa." "Tidak apa, Van. Kami sudah tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting, ka

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 158

    Sesampainya di rumah bak istana, keduanya langsung disambut para bodyguard dan pelayan di depan rumah itu yang membungkukan badan dengan hormat begitu mereka berdua turun dari mobil. "Selamat datang kembali, Tuan Muda!" "Selamat datang di kediaman keluarga Graha, Nona Susan!" Kini Susan tengah terpana, menggeleng penuh takjub dengan penyambutan serta rumah bak istana milik keluarga Graha. Sementara itu, Ivan tiba-tiba merasa cemas. Bagaimana jika Susan mengetahui fakta bahwa sebenarnya keduanya dulu hendak dijodohkan oleh kedua belah pihak keluarga masing-masing? Apa kira-kira reaksi Susan setelah tahu bahwa ia dulu menolak perjodohan? Susan akan marah atau tidak? Namun, Ivan buru-buru membuang jauh kekhawatirannya. Berharap Susan tidak akan marah! Tiba-tiba... "Ivan! Susan!" "Kalian sudah sampai!" Suara yang terdengar begitu menggelegar itu membuat perhatian keduanya teralihkan, lalu kompak menoleh ke arah sumber suara. Dari dalam rumah, muncul Tuan Graha dan Nyon

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 157

    Pukul lima sore, Basuki telah sampai. Kini, keduanya duduk saling berhadap-hadapan di sebuah cafe yang dipilih Ivan. Tujuan Ivan meminta asisten pribadi Ayahnya untuk bertemu karena mau menanyakan jadwal Ayahnya setelah kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa belakangan ini. Begitu mendengar bahwa jadwal sang Ayah yang lebih sering bertemu dengan Kakek Rahardian dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya membuat Ivan penasaran. Apa yang Ayahnya itu bicarakan dengan Kakek Rahardian? "Apa yang mereka bicarakan, Pak Bass? Sehingga sering bertemu akhir-akhir ini?" tanya Ivan setelah terdiam sebentar. "Saya tidak tahu, Tuan Muda." Jawab Basuki sambil menggeleng. "Tidak mungkin anda tidak tahu!" Tiba-tiba, rahang Basuki mengeras, "Mungkin membahas soal bisnis, Tuan Muda. Atau hanya sekadar bertemu sebab keduanya adalah teman sekaligus partner bisnis. Selain itu, juga berolahraga bersama sebab Tuan Besar sudah pulih total." Tidak puas dengan jawaban Basuki, Ivan menat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 156

    "Aku belum memberitahu Susan bahwa Ivan anakmu adalah pria yang dulu akan dijodohkan dengannya." "Bagus lah jika demikian," balas Graha. Lalu, terdengar gumaman sebentar di sebrang sana sebelum akhirnya Graha kembali bicara. "Apakah Ivan sudah pernah mengajakmu bicara empat mata? Menyinggung soal pertemanan diantara kita?" Rahang Rahardian mengeras, "Belum pernah, Graha. Kami masih bersikap layaknya seorang Kakek dan cucu saja. Sebagai menantu di keluargaku. Ivan juga terus memposisikan dirinya sebagai orang biasa yang berprofesi sebagai guru. Tapi, sepertinya Ivan sudah tahu kalau aku itu adalah temanmu. Hanya saja, dia berpura-pura tidak tahu." Lengang sejenak di ujung ponsel. "Biar lah Ivan yang menanyakan tentang perjodohan itu sendiri kepadaku, Bang. Kalau pun tidak, hal itu malah bagus. Toh, mereka berdua sudah sama-sama saling mencintai, sudah menikah dan sebentar lagi akan memiliki anak." Graha kembali menyahut setelah terdiam beberapa saat. Perkataan Graha langs

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 155

    Sebelumnya, Susan berencana memberitahu Kakeknya mengenai Ivan yang tidak semiskin yang semua orang kira. Ternyata, Ivan yang dianggap sebagai suami yang hanya numpang hidup pada istri dan keluarganya mempunyai uang 500 miliar serta Lamborghini yang merupakan harta warisan dari Kakek Neneknya. Demikian, setidaknya di mata orang-orang, Ivan tidak akan dianggap parasit lagi. Namun, kini Susan telah mengetahui bahwa Ivan terpaksa berbohong mengenai hal itu sebab masih menyembunyikan identitas aslinya, ditambah fakta yang begitu mencengangkan. Tidak lain dan tidak bukan adalah Ivan yang merupakan anak dari keluarga konglomerat kaya raya dan terpandang di negara Ferania! Terang saja Susan ingin cepat-cepat memberitahukan hal itu kepada Kakeknya. Akhirnya Susan pun meminta ijin dan Ivan memperbolehkannya. Namun reaksi dari Kakeknya malah membuatnya kaget bukan main. Malahan, membuatnya semakin pusing, hingga rasanya mau pingsan. Bagaimana tidak, Kakeknya malah lebih dulu mengetah

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 154

    Susan telah menanyakan sekaligus memastikan semua hal yang memenuhi benaknya kepada Ivan. Begitu pula dengan Ivan yang telah memberitahu semua kebohongan dan rahasianya kepada sang istri. Sudah tidak ada yang ditutup-tutupi lagi. Meski demikian, kini Susan masih saja terdiam seperti orang linglung. Tengah mencerna fakta bahwa Ivan adalah suaminya yang miskin bergaji kecil, tapi ternyata kaya raya! Susan masih merasa hal tersebut bagai mimpi! Di saat ini, Ivan meraih kedua tangan Susan dan menatapnya dengan senyum tidak berdaya. Hal tersebut membuat Susan tersadar, balik menatap Ivan dengan sayu. "Bersiap lah, sayang sebab aku akan membawamu ke hadapan kedua orang tuaku. Aku akan mengenalkanmu pada mereka," ucap Ivan, "Dan perlu kamu ketahui bahwa itu adalah permintaan dari Ayah dan ibuku langsung yang ingin segera melihatmu!" Mendengar itu, Susan terperangah. "T-tuan Graha dan Nyonya Rosalinda memintamu untuk segera membawaku? Kedua orang tuamu sudah tahu jika aku adala

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 153

    Kini, Susan mematung dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Telah pindah dari pangkuan Ivan. Tentu, pengakuan Ivan barusan terdengar gila! Mendapati Susan seperti itu, Ivan memilih diam, membiarkan sang istri mencerna apa yang barusan ia katakan. Ia telah menduga bahwa Susan pasti akan bereaksi demikian. Setelah tersadar dari keterkejutan, Susan menatap Ivan dengan tidak karuan. Juga sekujur tubuh gemetaran. Benar kah? Pria yang ada di depannya adalah pewaris keluarga kaya raya? Suaminya adalah anak pemilik perusahaan terbesar yang ada di negara ini? Lalu, dengan suara tergagap, Susan mulai angkat suara. "Ta-tapi kenapa kamu tinggal di kota ini? Dengan menjadi Guru? Dan sebelumnya kenapa kamu memilih tinggal di kos-kos san sempit dan kecil, padahal kamu adalah... " Susan tidak kuasa melanjutkan kalimatnya. Begitu suara Susan terdengar, Ivan buru-buru menghadap sang istri. "Aku pergi dari rumah sebab mempunyai masalah dengan kedua orang tuaku dan hidup sebagai ora

DMCA.com Protection Status