Share

Bab 46

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 20:05:17

Argh, apa yang kamu pikirkan Susan! Tidak seharusnya kamu memikirkan dan mempedulikan hal itu!

Bukannya kamu sendiri yang membiarkan Ivan dekat dengan wanita mana pun? Selama kalian menjadi pasangan suami istri kontrak nantinya?

Ingat tujuan dan rencana kamu diawal. Kamu melakukan ini karena untuk memenuhi persyaratan dari kakek supaya tetap bisa menjabat sebagai CEO. Jangan sampai kamu membawa-bawa hati karena itu akan merusak segalanya! Gumam Susan memperingati dirinya sendiri.

Kala memikirkan hal itu, Susan buru-buru menggeleng sembari memejamkan mata kuat-kuat, mana mungkin ia sampai jatuh cinta dengan pria miskin seperti Ivan!

Walau Ivan itu tampan, tapi ia tidak sungguh akan menjadikan suaminya seutuhnya. Ivan bukan tipenya!

Sementara itu, Ivan tergelak mendapatkan Susan bersikap demikian.

Ia memang sengaja menjawab seperti itu hanya untuk mengetes sekaligus menggoda Susan.

Ivan mulai menikmati saat-saat ia menggoda CEO galak itu.

Hal tersebut sedikit menyenangkan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 47

    Melihat Ivan yang terlihat kaget, Marco tersenyum penuh arti. Lalu, Marco menaikan alis dan berkata. "Kenapa? Kaget kau melihatku ada di sini?" Ivan berdecih, sudah bersikap tenang. "Lukamu itu belum sembuh, mukamu masih terlihat menyedihkan begitu. Tapi, apa yang malah kau lakukan? Kau mau menyerahkan diri supaya jadi tambah bonyok lagi, Marco?" Seketika senyum di bibir Marco pudar. Kalimat Ivan terdengar begitu menjengkelkan di telinga. Menatap Ivan tajam sembari mendengus, Marco berseru, "Kau yang akan kubuat bonyok di sini, bangsat. Riwayatmu kali ini benar-benar akan tamat karena kau tau?" Kemudian, ia menyeringai lebar sambil menunjuk ketua mafia Kapak Merah yang kini masih duduk tenang menghisap rokoknya, membiarkan keduanya bicara. "Ada ketua mafia kapak Merah yang akan menghabisimu. Kali ini kau akan berakhir sebab tak kan ada yang menolongmu seperti waktu kejadian di hotel itu." Bukannya cemas, Ivan justru malah tergelak, "Ah, rupanya kau belum kapok juga ya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   48

    Mendengar itu, sang ketua bernama Gading melotot ke arah Ivan. "Anjing kau!" maki Gading sambil menunjuk muka Ivan dengan muka merah padam. "Kurobek mulutmu karena kau berani menantang dan mengatai Boss Besar kami!" Kemudian, Gading buru-buru mengondisikan diri dan membungkuk di hadapan Boss Besar Kapak Merah seraya berkata. "Bagaimana jika kita langsung habisi dia sekarang saja, Boss? Dia benar-benar kurang ajar, berani menantang dan mengatai Boss! Dia juga benar-benar telah menginjak harga diri kita, Boss!" Tanpa menoleh ke arah Gading, Axel mengangkat tangan di hadapan kaki tangannya itu dan berkata. "Nanti dulu, Ding. Pemuda ini memang menarik. Berbeda. Baru pertama kali ini ada sampah yang berani mengatai dan menantangku. Dia memang bodoh sebab sepertinya tidak tahu siapa kita. Sebentar, aku masih ingin mengobrol dengannya sebelum kita hajar habis-habisan." "Supaya dia tahu, sedang berhadapan dengan siapa!" Kata Axel lagi dengan geram. Mendapati hal itu, Gading menegapkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 49

    Sontak saja, Gading membeku di tempat, tercengang seraya menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria yang mereka anggap payah dan lemah itu berhasil mengalahkan sepuluh anak buahnya yang semuanya memiliki kemampuan di atas rata-rata? Terang saja Gading menggeram marah dengan kedua tangan terkepal kuat. "Bangsat!" maki Gading tak kalap. "Kau boleh saja menang melawan mereka, tapi tidak denganku!" Gading berteriak, langsung merangsek maju. Seketika Ivan kembali memasang kuda-kuda, mengepalkan tinju. Gading menyerang lebih dulu, beringas mencecar pukulan dan tendangan kepada Ivan. Jual beli pukulan dan tendangan pun kembali terjadi, saling menghindar, mengelak dan menepis. Plak! Plak! Kini Gading baru benar-benar terkejut setelah bertarung melawan Ivan secara langsung mengenai gerakan Ivan yang cepat sekali. Tidak hanya itu, Ivan juga tampak santai dan tenang. Mendapatkan hal itu, Gading berdecak kesal, juga jengkel kala melihat pukulannya berkali-kali menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 50

    Ivan benar-benar harus membuat perhitungan yang sangat akurat jika ia harus melawan pistol itu. Sedangkan Axel yang sudah kepalang malu sebab seorang ketua mafia seperti dirinya bisa dikalahkan oleh pria yang kini belum diketahui identitasnya tersebut. Tapi yang jelas pria itu bukan orang sembarangan. Kemampuan bertarungnya sungguh luar biasa. Benar-benar menakutkan. Axel kian semakin malu sekaligus marah, bagaimana tidak, tempat untuk mengeksekusi Ivan adalah bar miliknya. Seharusnya ia beserta anak buahnya dapat meringkus Ivan dengan begitu mudah di kandang sendiri. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Tidak mau hal ini diketahui orang-orang, maka, pria itu harus segera mati. Ia benar-benar tidak punya pilihan lain selain melenyapkan pria itu. Lalu, dengan menatap lurus ke arah sasaran, Axel segera menarik pelatuk pistolnya. Ivan sendiri sudah mempersiapkan diri sejak awal dan membuat perhitungan yang sangat akurat. Ia membaca ekspresi wajah, getaran tubuh dan geraka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 51

    Seorang perempuan cantik nan seksi dengan mengenakan gaun tampak berjalan ke arahnya, bersama seorang perempuan juga dengan setelan blazer dan celana di belakangnya. Sepertinya dia asisten pribadi perempuan itu atau mungkin sekretarisnya. Sebelumnya, dua perempuan cantik itu yang hendak pergi sehabis ada urusan di bar begitu mendapati ada pertarungan, membuat keduanya urung pergi dan memutuskan menonton dengan berada di dalam mobil. Ivan, kemampuan pria itu berhasil menarik perhatiannya. Maka dari itu, ia semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Dan setelah Ivan berhasil mengalahkan ketua mafia Kapak Merah, perempuan itu tidak perlu berpikir lagi untuk menghampirinya. Sementara Ivan, tiba-tiba fokusnya teralihkan dengan Marco yang ikutan bubar bersama orang-orang yang tadi menonton pertarungan. Alias kabur. Melihat hal itu, Ivan terbahak. Ah, menyebalkan sekali aku harus berurusan dengan pria pengecut sepertinya! Tapi hal tersebut tidak masalah baginya. Kini kesabaran I

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 52

    "Sungguh? Ah, aku tidak percaya. Rasanya tidak mungkin seorang guru sepertimu memiliki kemampuan bela diri yang sangat mengagumkan." "Terserah Nona mau percaya atau tidak, yang penting, aku tidak berbohong, itu faktanya." Senyum di wajah Monica mendadak pudar, terdiam sejenak, mencerna perkataan Ivan. "Sekali lagi aku minta maaf, Nona. Aku tidak bisa menerimanya!" Kemudian ia meraih minumannya dan menenggaknya sampai habis. "Kalau begitu, aku pamit pergi dulu." Monica melebarkan matanya, seketika gelagapan. "Astaga kau benar-benar tidak sopan!" decaknya seraya melengos. "Aku benar-benar tidak bisa Nona karena aku memiliki pekerjaan yang tidak bisa aku tinggal!" Monica menatap Ivan untuk beberapa saat, entah kenapa, pria ini begitu menarik perhatiannya. Setelah melihat kemampuannya bertarung secara langsung, jelas pria ini bukan pria sembarangan. Tanpa mengatakan apa-apa, Monica mengecek tas dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Sebuah kartu nama. Lalu, ia menyodork

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 53

    Melihat sang kakek bersikap demikian, Susan memanggil, "Kakek... " Namun, Rahardian tidak menyahut, masih bengong, seperti tengah memikirkan sesuatu. Hal tersebut membuat Susan mengernyitkan kening. Apa yang sedang Kakeknya itu pikirkan? Susan pun memanggil kakeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan pahanya. "Kek, apa yang sedang Kakek pikirkan?" Mendapati hal ini, Rahardian tersadar dari lamunanya. Ia gelagapan, lalu buru-buru mengkondisikan diri dan kembali menatap cucunya sembari menggeleng. "Tidak. Kakek hanya terharu saja karena pada akhirnya kamu akan segera menikah, Sus." "Selain karena kamu yang akan tetap menjabat sebagai CEO, Kakek Benar-benar bahagia karena pada akhirnya kamu akan menikah." Kata Rahardian lagi. Mendengar itu, Susan tersenyum tidak berdaya dengan tatapan sendu. "Terima kasih, Kek. Aku juga senang sekali karena pada akhirnya Kakek benar-benar merestui hubunganku dengan Ivan." Lalu, Rahardian lanjut berkata. "Dan kamu tidak perlu khawatir dengan He

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 54

    Sementara itu, Marco tengah memukul meja yang ada di bar stool dengan emosi menggebu sekaligus tampak cemas. Sebelumnya, sebab takut dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya Marco memutuskan kabur dari bar milik Kapak Merah, ia tidak mau berakhir babak belur lagi di tangan Ivan. Ketua mafia saja dengan mudah dikalahkan olehnya, apalagi dengan dirinya yang notabene tidak memiliki ilmu bela diri? Lalu, dengan perasaan carut marut, Tuan Muda keluarga Darius itu menyambar gelas berisi alkohol di hadapannya dan meminumnya dengan cara bar-bar. Berharap ketakutan sialan yang kini tengah menyerangnya hilang. Sial! Baru pertama kali ini aku merasa sangat ketakutan dan memutuskan kabur seperti pengecut, padahal yang aku hadapai hanya lah guru miskin yang tidak memiliki uang dan kekuasaan. Tidak punya pengaruh! Tapi auranya itu benar-benar mengerikan. Gumam Marco sembari berdecak. Tiba-tiba... Seorang wanita seksi berisi dengan pakaian begitu ketat, dia adalah wanita penghibur, mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 197

    "Selamat Bu Susan atas kehamilannya," ucap seorang dokter perempuan di hadapan Susan sambil tersenyum lebar, "sebentar lagi, Bu Susan akan menjadi seorang Ibu," Susan termangu, tidak langsung menjawab, kini ia tengah menatap dokter di hadapannya dengan pandangan kosong. Seakan ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar. Sementara di kedua tangan perempuan itu terdapat testpack kehamilan yang memperlihatkan dua garis—yang mana mendandakan bahwa ia positif hamil. Susan masih belum bisa mencerna apa yang kini tengah terjadi. Mulai dari ia yang merasa aneh dengan sakitnya, memikirkan ia yang telat datang bulan yang membuat ia berpikir kemungkinan yang terjadi, testpack yang akhirnya menjawab dengan menunjukan dua garis dan hal tersebut diperkuat dengan dokter yang memberikan ucapan selamat atas kehamilannya. A-aku hamil? tanya Susan kepada dirinya sendiri. Seketika Susan merasa tidak karu-karuan. Setelah berhasil mengondisikan diri, Susan kembali menatap dokter dengan sorot mat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 196

    Informasi itu memuat hubungan antara Doni dengan Samuel lebih detail lagi yang disertai dengan foto-foto. Juga dijabarkan segala macam bentuk teror yang dulu dialami oleh anggota keluarga Rahardian merupakan ulah Doni. Sebenarnya, hal tersebut sudah mencurigakan dari awal mengingat teror itu tiba-tiba berhenti ketika keluarganya Susan berhenti mengusutnya. Selesai membaca dokumen dan mengamati foto yang telah dikumpulkan oleh para bawahannya, Ivan menghempaskan punggung ke sandaran kursi dengan rahang mengeras. Sembilan puluh sembilan persen semua bukti mengarah kepada Doni yang merupakan dalang dibalik kasus hilangnya Natasha. Terang saja, kini Ivan sudah tidak ragu untuk segera memanggil mereka berdua untuk diintrogasi. Kemudian, Ivan menempelkan ponsel di telinga lagi, "Segera jadwalkan pertemuanku dengan mereka berdua, Renata!" ucap Ivan tegas, "kita akan bicara baik-baik terlebih dahulu dengan mereka, mengundang mereka! Itu adalah plan A," "Jika tidak berhasil, maka, ter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 195

    "Kami berhasil menemukan saksi kejadian delapan belas tahun silam yang memberikan keterangan jika melihat Natasha waktu itu terjebur ke sungai dan tenggelam sebelum akhirnya hanyut terbawa arus, tuan muda." Di sebrang sana, suara Renata terdengar. Ivan begitu tersentak. Lalu, ia refleks menarik tubuh dari sandaran kursi dan berkata, "Apakah dia benar-benar melihatnya? Atau dia berbohong?!" "Dia berbohong, tuan muda," balas Renata. Kini Ivan menghela napas. Demikian, ada seseorang yang menyuruhnya, supaya kejadiannya jadi seperti itu. Lalu, rahang Ivan mengeras. Jelas, itu adalah salah satu skenario yang dibuat oleh dalang dibalik penculikan Natasha! Sebelum Ivan angkat bicara, suara Renata di ujung ponsel kembali terdengar, "Ternyata saksi itu memberikan keterangan palsu kepada orang-orang yang waktu itu ada di sana, juga yang ikut melakukan pencarian dan tentu saja kepada pihak kepolisian, tuan muda," "Sebenarnya, dia tidak melihat adiknya Nyonya Susan itu terjebur dan te

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 194

    "Benar, sayang. Om Doni lah orangnya!" ucap Ivan sambil menatap Susan dengan memasang ekspresi wajah datar. "Aku harap, setelah ini, mata kamu terbuka dan dapat menerima kenyataan bahwa Om Doni tidak sebaik yang kamu kira selama ini. Om Doni adalah orang yang sebenarnya jahat kepada keluargamu! Bukan Pak Mahendra, dia hanya dijadikan kambing hitam!" Ucapan Ivan membuat Susan tersadar dari lamunannya. Kemudian, Susan menatap suaminya sambil mengangguk, "Sekarang, aku sudah sepenuhnya percaya jika om Doni lah yang jahat, sayang. Kebaikannya yang selama ini dia ulurkan kepada keluarga kami itu palsu. Ck, Kenapa aku bisa tertipu olehnya..." Susan mendecak kesal seraya menyugar rambut dengan kasar. Disaat yang sama, matanya berkaca-kaca. Kini perasaanya begitu campur aduk tidak karuan. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, ia telah mempercayai orang yang salah! Orang yang ia anggap saudara, ternyata adalah musuh. Benar-benar musuh dalam selimut! "Hei, sekarang kamu sudah menge

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 193

    Mendengar itu, Ivan mengangguk. Tanda setuju dengan apa yang barusan Susan katakan. Ivan, dengan rahang mengeras menimpali, "Urusan ini serius, sayang. Musuh sedang mengincar untuk menumbangkan perusahaan!" "Jelas, jika perusahaan dan pabrik Malice runtuh. Maka, bisnis keluarga Rahardian akan terganggu!" Seketika Susan gelagapan. Kentara langsung cemas. Lalu, ia kembali menoleh, menatap suaminya sebentar. Kenapa tiba-tiba saingan bisnis keluarganya menyerang perusahaan? Padahal, beberapa tahun belakangan ini, adem ayem saja. Tidak ada serangan secara sembunyi mau pun terang-terangan. Meski hal itu lazim terjadi di dunia bisnis, tapi mengingat Malice Inc yang diakusisi oleh Graha Group membuat para kompetitor diluar sana merasa iri. Mungkin, hal itu lah yang membuat para kompetitor Malice ingin menghancurkannya. Sebenarnya, Susan selalu berhati-hati, waspada semenjak ia menjabat sebagai CEO. Namun, setahun yang lalu, Susan sedikit lengah. Bagaimana tidak, pikirannya

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 192

    Sebab Ivan yang telah berkontribusi besar dalam menangani krisis keuangan dan sabotase yang terjadi pada Malice Inc. Kini, Ivan jadi dihormati, dipuji oleh petinggi perusahaan dan karyawan Malice setelah sebelumnya sempat dipandang rendah. Bahkan, tidak sedikit yang sebelumnya menghina, juga merendahkan. Sebenarnya, Ivan mulai dipandang berbeda semenjak Ivan diketahui berteman dekat dengan Tuan Muda Aditama. Demikian, seseorang itu akan dianggap hebat jika bisa berteman dengan pewaris dari keluarga terkaya negara Ferandia tersebut. Apalagi hanya segelintir orang saja di negara Ferania yang mengenalnya. Sementara itu, orang yang tidak suka atas keberhasilan Ivan dan Susan dalam mengatasi krisis kali ini tidak lain adalah Herlambang. Tentu, hal itu membuat Ivan pasti akan lebih disayang oleh kakek Rahardian. Diterima oleh orang-orang. Herlambang pun tidak tahan untuk tidak mempermasalahkan hal itu, "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu, Ivan? Kau meminjamnya dari sia

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 191

    Mendengar itu, Herlambang tertawa. Lalu, ia menatap Ivan dengan sinis sekaligus jijik, "Dengar, uang yang dibutuhkan Malice itu bukan uang satu juta, dua juta, melainkan satu triliun!" ucap Herlambang penuh penekanan. "Kau saja belum pernah memiliki uang dengan nominal segitu banyaknya. Dan sekarang, dengan sangat percaya dirinya, kau akan meminjamkan uang satu triliun kepada Malice? Astaga, orang-orang miskin memang suka berkhayal ya!" Ivan hanya tersenyum miring sambil menyilangkan tangan di depan dada menyaksikan Herlambang yang lanjut terkekeh usai berkata demikian. Sedangkan Susan sendiri jengah bukan main. Susan, dengan mendengus menimpali, "Paman, aku tau paman sangat tidak percaya. Tapi, Ivan sungguh akan meminjamkan uang kepada Malice. Sehingga, kita tidak perlu meminjam uang kepada orang lain!" Tanpa menunggu respon Herlambang, Susan segera memberikan tanda pada Ivan untuk mengirimkan uangnya. Mendapati hal tersebut, Ivan mengangguk. Lantas, segera berkutat dengan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 190

    Ivan mendapat informasi tentang Irwandi dari Renata yang sangat mengejutkan. Hingga membuat ia berpikir ; apakah sang paman memiliki niat jahat dibaliknya? Tiba-tiba, Ivan angkat bicara yang membuat keduanya seketika berhenti mengobrol dan menoleh ke arahnya. Lalu, Ivan menatap Herlambang dengan pandangan memicing, "Paman yakin, akan meminjam uang padanya?" Mendapatkan pertanyaan itu, kening Herlambang ikutan berkerut. "Yakin sekali! Kenapa aku harus ragu meminjam uang padanya? Dia itu pebisnis handal. Pemilik bank swasta terkenal di negara kita, salah satu bank swasta terbesar!" Sementara Susan yang kebingungan dengan perkataan Ivan buru-buru menghadapnya yang kini langsung balik menatap istrinya. Tahu apa yang tengah Susan pikirkan, Ivan segera menyodorkan ponsel padanya, "Baca lah, sayang. Nanti, kamu akan mengerti siapa Pak Irwandi lebih dalam!" Separuh masih bingung sekaligus penasaran, Susan menerima ponsel yang disodorkan Ivan dan seketika langsung membaca informas

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 189

    Sebelum menuju ruang rapat, Ivan dan Susan telah membahas soal laporan gedung perusahaan dan pabrik yang disabotase di apartemen. Yang mana, hal tersebut mengakibatkan kerusakan parah dan perusahaan mengalami kerugian hebat. Ivan yang sudah tahu apa yang terjadi dengan Malice langsung meminta Susan untuk menyerahkan masalah itu padanya saja. Setelah itu, Ivan pun langsung memerintah Delon untuk mengecek lokasi dan mencari tahu siapa pelakunya. Baik Ivan mau pun Susan menduga jika itu adalah ulah diantara Mahendra dan Doni. Siapa lagi jika bukan saingan bisnis Malice? Perusahaan yang mengalami krisis diambang kebangkrutan, cara-cara licik kerap dilakukan oleh musuh. Juga serbuan terang-terangan atau sabotase. Sementara itu, berdiri dari tempat duduknya, adalah Herlambang yang barusan berbicara dengan lantang sekaligus penuh ketidaksukaan yang ditunjukan kepada Ivan. Mendengar itu, wajah Susan seketika berubah. Sedangkan Ivan hanya menatap Herlambang dengan memasang ekspresi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status