Share

Dan Terjadilah

Luna lelah setelah mengalami pukulan emosi dari Bian, jadi dia tidak peduli apakah Bian akan tidur di kamar atau tidak. Ia menarik selimut, memejamkan mata, menolak untuk membayangkan ciuman kasar yang dilakukan Bian padanya.

Keesokan paginya, Luna memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan. Diam-diam dia mengambil kunci mobil dan mengemudi sendiri. Dia belanja, menonton, makan dan juga mencari lokasi yang bagus untuk memulai usaha bisnisnya.

Sedangkan di sisi lain, Bian yang turun untuk sarapan, menyadari sosok Luna yang tidak ada. Ia kemudian meminta Nathan untuk mengecek CCTV.

"Berdasarkan CCTV, nyonya pergi sekitar jam tujuh pagi. Menyetir sendiri." Nathan mengumumkan dengan nada gugup. Sudut bibir Bian terangkat dan tangannya mengepal. Padahal kemarin Bian sudah memberikan hukuman untuk Luna, mengapa gadis itu masih juga berani terhadapnya.

"Selamat pagi," Julian muncul tanpa menyadari ketegangan yang sedang terjadi di ruang makan. "Tidurmu nyenyak?"

Bian mendengus. "Duduklah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status