Share

Ceritakan Padaku

Putaran kedua, Bian mulai main serius. Luna tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia harus menang. Dan akhirnya putaran kedua Bian mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Kamu masih virgin?"

Manik Luna membeliak seketika. Sopakah bertanya begitu.

"Aku bukan pria yang menuntut istriku harus perawan." Penekanan itu seolah menuntut agar Luna berkata jujur apa adanya.

"Darimana kebijaksanaan ini berasal. Dari banyaknya wanita yang kamu tiduri?"

"Anggap saja seperti itu. Jadi?"

Bian mengamati wajah Luna dengan seksama. Bian tidak tahu apa alasan kegelisahan yang dia rasakan sekarang. Apakah karena dia sangat menunggu jawaban Luna atau karena keyakinannya bahwa Luna tidak akan memberikan jawaban yang artinya gadis itu akan melepaskan salah satu benda yang melekat di tubuhnya. Dan dari yang Bian amati, tidak ada yang menempel di tubuh Luna selain pakaiannya, kecuali memang...

"Jangan lakukan itu!"

Terlambat. Luna sudah melepaskan cincin kawinnya. "Aku menolak untuk menjawab."

"Jangan melepaskannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status