Share

Perasaan Aneh.

Author: Miss Mega
last update Huling Na-update: 2023-11-22 03:51:51

Keesokan harinya, Wulan terbangun dengan tubuh yang terasa segar. Hari ini Wulan sudah memutuskan untuk melupakan kejadian buruk beberapa hari lalu. Wanita berparas cantik itu mulai menata kembali hidupnya. Wulan kemabli menapaki jalan hidupnya, ia bertekad akan meraih cita-citanya. Mewujudkan segala mimpi-mimpinya dan membanggakan kedua orang tua yang telah merawatnya selama dua puluh tahun.

"Pagi sayang," 

"Pagi Nak," sapa Nyonya Laura dan Tuan Prabu pada Wulan secara bersamaan. 

"Pagi Mah, pagi Pah." Wulan menjawab seraya mencium pipi Mamah dan Papahnya. Kemudian wanita itu mendukan dirinya disamping sang mamah.

"Sayang, Kak Damar tidak kamu bangunkan sekalian nak?" ujar Nyonya Laura menanyakan tentang Damar.

"Em... Itu Mah." Wulan tergagap, bingung tak tahu harus menjawab apa.

"Tolong bangunkan kakakmu, ya nak. Hari ini ada meeting jadi Papah akan ajak kakak kamu biar dia bisa belajar secara langsung," pinta Tuan Prabu pada Wulan untuk membangunkan Damar.

"Baik Pah." Wulan akhirnya pasrah, menuruti perintah sang Papah.

Wulan melangkah pelan menuju lantai atas dimana kamar Damar berada. Perlahan dengan ragu wanita berparas ayu itu membuka pintu kamar sang kakak, yang memang tidak terkunci. Wulan mengedarkan pandangannya kesehatan arah. Wulan pun kembali teringat akan kejadian malam itu. 

Hatinya kembali bergetar takut, pandangannya pun kini tertuju pada sosok pria yang tengah tertidur dengan bertelanjang dada. Seketika dadanya semakin bergemuruh, detak jantungnya semakin kencang manakala Wulan melihat sosok Damar.

Wulan terdiam membeku, perintah sang Papah rupanya sudah ia lupakan. Wulan tak berani mendekat apalagi membangunkan Damar. Pikirannya penuh akan kejadian malam itu, berputar terus menerus seperti kaset rusak.

"Non, disuruh cepetan sama Nyonya," ujar Bi Sari seketika membuyarkan lamunan Wulan. Bi Sari berdiri di luar kamar Damar, wanita paruh baya itu rupanya ditugaskan untuk cepat memanggil Damar dan Wulan.

"I-iya Bi." Wulan menjawab dengan nada terbata. 

"Ya sudah Non, bibi ke bawah ya masih banyak pekerjaan," pamit Bi Sari kembali ke lantai bawah.

"Eh... Bi tung—" Wulan mencoba memanggil Bi Sari. Namun, wanita paruh baya itu sudah berlalu pergi menuju lantai bawah untuk melanjutkan pekerjaannya.

Mau tak mau perlahan wanita itu mendekati ranjang dimana Damar masih berbaring. Wulan kembali terdiam menatap tubuh yang tengah tertidur begitu lalapnya. Wulan menjulurkan tangannya mencoba meraih tubuh yang tertidur dengan posisi tertelungkup bertelanjang dada.

Wulan perlahan menggoyang lengan Damar, tanpa bersuara. Namun, nihil pria itu tetap tak bereaksi. Gerakan Wulan sama sekali tak terusik tidur nyenyak pria itu.

"Kak Damar, bangun Kak," ujar Wulan kembali menggoyangkan lengan Damar.

"Akhhh!" Wulan berteriak kaget saat tiba-tiba saja Damar menarik tangannya. Hingga tubuh Wulan terjatuh di pelukan Damar. Mata Wulan melotot menatap wajah Damar yang kini hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Mata Damar masih terpejam namun, pria itu justru tak melepaskan pelukannya pada Wulan.

Berada diposisi seperti ini membuat Wulan tak kuasa menahan air matanya. Sungguh luka itu kembali menganga, kejadian menyakitkan itu kembali berputar melintas di kepalanya. Kepingan-kepingan saat Damar mencumbu dirinya kembali terbayang. Sungguh sesak rasanya dada Wulan saat ini. 

"Kau menghindari ku? Kenapa Lan?" tanya Damar dengan masih memejamkan matanya. Sontak Wulan melotot kaget mendapati kata-kata yang keluar dari pria yang telah merenggut kesuciannya itu. 

"Kau menangis, hem?" Damar kembali berucap dan kali ini pria itu membuka kedua matanya. Menghapus air mata yang keluar dari kedua mata indah Wulan. 

Sementara, Wulan begitu kesal dan marah, mendengar perkataan Damar. Bagaimana tidak, perkataan Damar terdengar begitu tak masuk akal. Wulan benar-benar tak habis pikir pada kelakuan dan sikap Damar padanya. Pria itu seolah tak merasa bersalah apalagi menyesal. Sikap Damar seolah seperti tidak pernah terjadi apapun diantara mereka.

"Stop! Jangan bertindak melebihi batasan mu kak Damar!" tegas Wulan seraya mendorong kasar tubuh Damar guna melepaskan diri dari pelukan Damar.  Wanita berparas cantik itu bangkit dan berdiri membelakangi tubuh Damar yang masih membeku di tempat.

"Cepat bersiap! Mamah dan Papah sudah menunggu di bawah untuk sarapan!" Wulan kembali berucap seraya melangkah.

Namun, dengan sigap Damar kembali menarik pergelangan tangan Wulan. Hingga, kini wanita itu kembali terduduk di atas ranjang dengan posisi berhadapan dengan Damar.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku Lan?"

"Tidak ada pertanyaan, dan tidak ada yang harus aku jelaskan!"

"Wulan, kita tidak bisa seperti ini terus!"

"Lalu aku harus seperti apa? Aku harus bersikap seperti apa padamu Kak!"

"Bersikap seperti biasa! Tidak bisakah kita kembali seperti dulu lagi? Saling menyayangi seperti layaknya adik dan kakak, mencintai seperti adik dan kakak, tidak bisa Kakak kembali menjadi adikku yang manis?"

"Apa? Kau laki-laki tak punya hati Kak! Aku bukan pelacur yang setelah melayani pelanggannya lalu bersikap biasa! Aku wanita, aku manusia punya perasaan aku bukan binatang Tuan Damar Prabu Aditama!" Bentak Wulan seraya terisak.

Sungguh perkataan dan permintaan Damar benar-benar kembali melukainya. Wulan merasa Damar sudah tidak waras. Pria itu benar-benar tak memiliki hati dan perasaan. Bisa-bisanya Damar meminta dirinya bersikap seperti biasa setelah apa yang terjadi antara mereka.

"Kalian kenapa? Ada masalah apa sayang?" ujar Nyonya Laura yang tiba-tiba saja datang dan berdiri di depan pintu kamar Damar.

"Ti-tidak ada Mah, kita em... Kita hanya—" Damar tergagap mendapati sang Mamah yang tiba-tiba saja datang.

"Ini Mah, tadi aku sedang latihan akting aku minta tolong sama Kak Damar untuk berlatih sebentar," jawab Wulan cepat memotong perkataan Damar seraya menghapus kasar air matanya.

"Oh, ya sudah kirain anak-anak mamah sedang bertengkar, mamah jadi khawatir ya sudah Damar, cepat bersiap sudah ditunggu Papah dan Wulan ayo kita kebawah sayang," ujar Nyonya Laura menggandeng tangan Wulan dan kemudian berlalu meninggalkan Damar.

Damar terdiam, pria itu mencoba mencerna apa yang telah ia lakukan tadi. Memang benar kata Wulan bagaimana mungkin semuanya kembali seperti dulu saat sebelum terjadi tragedi malam itu. Namun, Damar tak bisa menyangkal perasaannya jika ia merasa kesepian dan merasa kehilangan saat sang adik menjauhinya. Seperti ada yang hilang dari Damar. Karena Wulan yang biasanya ada di setiap kesehariannya. Kini selama lebih dari satu minggu, sang adik menghindarinya.

Pria itu, sungguh merindukan saat-saat di mana sang adik bermanja kepadanya. Merindukan keceriaan dan perhatian Wulan padanya. Kini semua terasa canggung dan kaku seperti ada benteng yang sangat tinggi yang menghalangi dan membuat jarak yang cukup jauh diantara mereka.

Setelah beberapa saat terdiam, Damar kini melangkah menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dan bersiap untuk pergi ke kantor. Hari ini adalah hari dimana ia akan diangkat sebagai CEO Global group. Menggantikan posisi sang Papah setelah empat tahun dirinya bekerja sebagai manager di perusahaan itu.

Sepuluh menit kemudian Damar telah selesai bersiap. Pria itu melangkah turun menuju meja makan. Penampilan Damar begitu berbeda, jika biasanya pria itu hanya mengenakan kemeja dan dasi. Kini Damar terlihat begitu berwibawa. Dengan mengenakan setelan kemeja dasi lengkap dengan jas yang membalut tubuh atletisnya.

"Ya ampun Damar sudah jam berapa ini nak? Kau harus belajar lebih disiplin lagi jika kau ingin sukses hem," ujar Tuan Prabu menasehati sang putra.

"Maaf Pah, tadi malam Damar begadang,"

"Party lagi? Dengan Jery?" tanya Tuan Prabu seraya menggeleng pelan.

"Iya Pah,"

"Damar, Papah ingin kau menjaga jarak dengan Jery!" Tuan Prabu mencoba melarang sang putra untuk tidak berhubungan dengan pria bernama Jery. Karena yang tuan Prabu tahu, jika Jery hanyalah pria brengsek yang kerjanya hanya berfoya-foya. 

"Tapi Pah kita hanya—"

"Jauhi teman-teman mu jika kau tidak bisa menyesuaikan diri. Damar jika kau tidak memiliki prinsip untuk hidupmu dan masih mudah terpengaruh maka, menjauhlah diri orang-orang toxic seperti mereka. Kelak itu akan menyelamatkan masa depanmu!" tegas Tuan Prabu untuk terakhir kalinya, memberi nasehat pada putranya.

Suasana seketika menjadi hening. Baik Wulan dan Nyonya Laura hanya bisa diam. Ketegasan sang papah memang tidak bisa dibantah.

"Papah tunggu kamu di kantor jam sembilan kau harus sudah ada di sana!" Tuan Prabu kembali berkata, seraya bangkit menyudahi sarapannya. Pria paruh baya itu begitu kecewa dengan kelakuan putranya yang belum bisa bersikap dewasa.

"Em... Kalian lanjutkan sarapannya mamah antar Papah," ucap Nyonya Laura bangkit kemudian melangkah mengantar sang suami.

Kini hanya ada Damar dan Wulan berdua di meja makan. Suasana mendadak menjadi hening. Rasanya benar-benar canggung dan itu membuat Wulan tak nyaman.

"Mau kemana?" Damar meraih tangan Wulan saat mendapati Wulan yang juga menyudahi sarapannya dan bangkit dari duduknya.

"Kuliah!" jawab Wulan singkat dengan nada dinginnya.

"Duduk tunggu kakak, kakak akan mengantar mu!" Damar menarik tangan Wulan hingga wanita itu terduduk kembali. Kali ini Damar benar-benar tak ingin dibantah.

"Tidak perlu, James sudah di jalan menjemput ku," jawab Wulan enteng yang semakin membuat Damar geram.

"Wulan tolong! Jangan bantah kakak kali ini!" Damar meninggikan nada bicaranya seraya menarik pergelangan tangan Wulan dan membawanya pergi.

Sungguh Damar benar-benar kesal pada sikap dingin Wulan padanya. Namun, yang membuatnya sangat marah adalah saat mendengar James akan menjemputnya. Damar bener-bener tidak terima ketika Wulan menolak diantar olehnya dan justru lebih memilih diantar oleh James.

Entahlah apa yang ada di pikiran Damar saat ini. Tapi, sejak malam itu, Damar merasakan ada perasaan lain di hatinya pada Wulan. 

Kaugnay na kabanata

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Merasa Muak!

    Damar menggenggam erat pergelangan tangan Wulan. Pria itu tak memperdulikan meski pun Wulan terus meronta. "Sayang udah mau berangkat?" tanya nyonya Laura pada keduanya putra putrinya.Wanita paruh baya itu melihat aneh pada kelakuan Damar dan Wulan. Biasanya putra-putrinya itu selalu rukun, tapi saat ini nyonya Laura melihat ada yang tidak beres diantara kedua anaknya itu."Eh... i-iya Mah." Wulan menjawab dengan nada tergagap. Pasalnya wanita berparas cantik itu tengah sibuk meronta mencoba melepaskan diri. Hingga tak menyadari jika sang mamah sudah berdiri dihadapan mereka."Iya Mah, takut terlambat, nanti suami Mamah marah-marah lagi," imbuh Damar dengan nada dingin. Damar rupanya masih kesal dengan teguran sang Papah saat di meja makan tadi."Damar! Jaga bicara mu nak, Papah begitu agar kamu lebih disiplin lagi sayang." Nyonya Laura menegur tegas ucapan putranya, dengan penuh kelembutan. Wanita paruh baya itu mencoba memaklumi kekesalan putranya."Iya, iya Mah, ya sudah aku beran

    Huling Na-update : 2023-12-11
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Keputusan Damar.

    Sore harinya Damar sedari tadi sudah stand by di parkiran kampus untuk menjemput Wulan dari pukul empat sore. Meskipun tadi pagi mereka bertengkar namun, Wulan tetap mau menjemput Wulan. Sementara, Wulan yang sudah tahu jika sang kakak menjemputnya, terpaksa ikut pulang bersama Damar. Wanita berparas cantik itu keluar dari kampusnya. Setelah mendapatkan notifikasi pesan bahwa Damar sudah ada di parkiran kampusnya. Wulan melangkah malas menuju tempat di mana Bima memarkirkan mobilnya. Meski dengan wajah cemberut. Wulan tetap masuk ke dalam mobil sang kakak. Karena mau tidak mau dirinya memang harus pulang bersama Wulan agar sang mamah tidak merasa khawatir dan curiga pada mereka."Come on Lan, jangan cemberut gitu ya, hem," ujar Damar melirik Wulan yang masih saja terlihat cemberut.Sementara, Wulan hanya diam tak menjawab. Sebenarnya ia sudah benar-benar enggan untuk berbicara dengan kakaknya itu. Terlalu malas menanggapi ucapan dan sikap Damar yang egois dan tak berperasaan. Satu ja

    Huling Na-update : 2023-12-14
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Ketahuan.

    Tok!Tok!Tok!"Wulan, Sayang, makan malam yuk nak." Ketukan pintu diiringi dengan panggilan lembut terdengar dari luar kamar Wulan. Nyonya Laura mengetuk, pintu kamar sang putri. Karena sedari tadi putri cantiknya itu tak kunjung datang ke meja makan untuk makan malam."Wulan Prabu Aditama, bangun sayang, cepat turun ya nak, semua sudah menunggu untuk makan malam," Panggil nyonya Laura sekali lagi namun, tetap dengan suara yang terdengar lembut."Eummm... Iya Mah." Wulan akhirnya menjawab akan tetapi, masih dengan mata terpejam."Ya sudah mamah tunggu di bawah ya nak," ujar nyonya Laura seraya berlalu kembali ke meja makan."Iya Mah." Wulan menjawab seraya perlahan bangkit dari tidurnya namun, masih didalam posisi duduk diatas ranjangnya."Akhhh! Ummm!" teriak Wulan namun, dengan cepat membekap mulutnya sendiri. Wulan benar-benar kaget melihat penampakan dirinya di depan cermin meja rias yang menghadap kearahnya. Wulan begitu terkejut manakala mendapati penampilan dirinya yang polos

    Huling Na-update : 2023-12-16
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Suasana Tegang

    Dua bulan sudah Yesi berada di kediaman keluarga Aditama. Selama dua bulan ini, wanita berparas cantik itu selalu memantau segala gerak gerik yang Damar dan Wulan.Sementara, Damar dan Wulan, kini semakin dekat. Tak ada yang curiga, karena kedekatan mereka memang sudah terlihat dari dulu. Bedanya sekarang ada rasa yang lain yaitu cinta yang mereka hadirkan disana. Bukan cinta persaudaraan melainkan cinta antara dua jenis manusia yang berbeda jenis.Bahkan kini, Damar sudah merencanakan jika minggu depan saat mamah dan papahnya kembali dari luar kota. Ia akan berterus terang prihal hubungannya dengan Wulan. Iya, satu minggu sudah tuan prabu dan nyonya Laura pergi keluar kota.Seperti yang sudah-sudah Wulan dan Damar hanya tahu, jika orang tua mereka pergi untuk urusan bisnis. Namun, yang sebenarnya mereka pergi karena untuk melakukan pengobatan lanjutan pada nyonya Laura.Damar rupanya sudah merencanakan untuk bicara berdua dengan sang papah. Pemuda itu ingin berterus-terang dan memin

    Huling Na-update : 2023-12-21
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kabar Mengejutkan.

    Damar Wulan telah selesai dengan acara jalan-jalan meteka. Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Namun, sepanjang perjalanan wajah Damar terlihat datar. Sampai-sampai Wulan, yang ada disebelahnya pun tak berani buka suara. Damar benar-benar sedang dalam mode emosi saat ini.Bagaimana tidak, saat di mall tadi dirinya benar-benar dibuat kesal akan sikap dan perilaku James pada Wulan. Pria itu benar-benar membuatnya naik pitam. Sikap dan perhatian pria itu pada Wulan membuat Damar sangat cemburu.Apalagi saat James mengelap sisa makanan di bibir Wulan. Sontak saja, Damar langsung naik darah dan langsung menghajar James. Keributan pun tak terelakkan membuat seisi restoran menjadikan mereka pusat perhatian. Keribukan itu pun disaksikan oleh kedua sahabat Wulan Karin dan Mery.Jika Karin sudah tahu akan alasan kenapa Damar bisa semarah itu pada James. Lain halnya dengan Mery. Mery yang tak tahu apa-apa. Hanya bisa terdiam dengan wajah bingungnya. Gadis itu hanya terdi

    Huling Na-update : 2023-12-23
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kekhawatiran Wulan

    Tante Tantri begitu bahagia setelah mengatakan niatnya pada Damar. Namun, tidak dengan Damar. Pria itu terus saja menekuk wajahnya. Sungguh ini adalah hari terburuknya. Dan tentang perjodohannya, pria itu akan bertanya langsung pada kedua orang tuannya."Pah, Mah, apa benar aku dan Yesi mau di jodohkan?" ucap Damar langsung melontarkan pertanyaan pada kedua orang tuanya. Begitu sambungan telponnya tersambung dengan sang papah."Maksudnya?" Nyonya Laura menjawab dengan wajah bingungnya. Ketika mendengar pernyataan dari sang putra. Saat ini telpon tuan Prabu tengah dalam mode loudspeaker. Nyonya Laura nampak bingung. Karena ternyata wanita paruh baya itu tak tahu apapun tentang rencana yang ternyata dibuat oleh tuan Prabu dan tuan Sanjaya. Rupanya dulu ketika tuan Sanjaya belum mengalami stroke. Mereka berdua sempat merencanakan perjodohan Yesi dan Damar tanpa sepengetahuan nyonya Laura."Iya sayang, jadi dulu aku dan Sanjaya pernah berencana untuk menjodohkan Yesi dan Damar, tapi wak

    Huling Na-update : 2023-12-23
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Rencana licik Nyonya Tantri.

    Tuan Prabu Laura akhirnya pulang. Wanita paruh baya itu terlihat begitu tak suka melihat keberadaan adik iparnya itu. Nyonya Laura, sudah merasakan sesuatu yang tidak enak."Assalamualaikum Mba Laura, Mas Prabu," sapa Nyonya Tantri berbasis basi."Waalaikumsalam." Tuan Prabu dan Nyonya Laura kompak menjawab salam."Anak-anak ke mana Tantri?" tanya Nyonya Laura dengan nada dingin."Damar pergi ke kantor Mba, kalau Yes—""Apa Wulan juga berangkat ke kampus?" ujar nyonya Laura memotong ucapan sang adik ipar. Nyonya Laura sama sekali tak tertarik tentang Yesi. Sontak saja hal itu membuat nyonya Tantri itu kembali menahan gejolak kekesalannya."Iya Mba, Wulan kuliah." Nyonya Tantri menjawab dengan senyum kecut."Kalau Yesi saya sudah tahu dia pasti sedang dikamar sambil bermain handphone," ucap nyonya Laura yang seolah tahu yang sebenarnya ."I-iya Mba dia ada di kamar." Nyonya Tantri kembali menjawab dengan senyum hambarnya.'Dasar anak bodoh bukannya ikut menyambut kepulangan calon mertu

    Huling Na-update : 2023-12-26
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Keputusan yang Mengejutkan.

    Nyonya Laura begitu terkejut melihat apa yang baru saja ia lihat di dalam ponsel nyonya Tantri. Bagaimana tidak, wanita paruh baya itu baru saja melihat foto dan vidio. Dimana putranya Damar sedang berciuman dengan seorang wanita.Ciuman yang begitu panas penuh gairah. Posisi sang wanita yang membelakangi kamera tak terlihat dengan jelas. Apalagi penerangan di kamar Damar pun terlihat remang-remang."Jadi Damar membawa wanita kerumah saat saya tidak ada?" tanya nyonya Laura dengan wajah penuh emosi."I-iya Tante ta-tapi Tante jangan bilang kalau aku yang kasih tahu ya Tante, aku cuma penasaran saat satu malam mergokin Kak Damar bawa perempuan jadi di hari berikutnya saat Kak Damar berangkat ke kantor aku pasang kamera di kamarnya." Yesi menjawab dengan nada yang dibuat ketakutan. Wanita licik itu juga berbohong. Padahal wanita yang ada didalam vidio yang ia pertontonkan pada nyonya Laura itu adalah Wulan.Iya, bukan hanya di kamar Wulan. Di kamar Damar pun sama, kedua kalajengking itu

    Huling Na-update : 2023-12-26

Pinakabagong kabanata

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Gagal.

    "Mommy...." Kejora mengigau terbangun dari tidurnya. Mendengar panggilan Kejora. Sontak saja membuat keduanya tersentak kaget. Wulan dan Damar yang tengah diselimuti hasrat yang menggebu. Langsung berhambur mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuh polos mereka. Untung saja di meja dekat sofa ada dua handuk kimono yang disiapkan oleh pihak hotel. "Mommy sama Daddy, abis mandi ya? Kok pakai kimono?" tanya Kejora polos menatap kedua orang tuanya yang sama-sama hanya memakai handuk kimono. Belum lagi pandangan aneh gadis kecil itu yang menatap Ke arah pakaian yang berserakan dilantai. "Em, i-iya sayang Daddy dan Mommy tadi—" Wulan yang hendak menjelaskan langsung dipotong oleh Damar. "Mommy sudah selesai mandi, sekarang gantian Daddy yang mandi" jawab Damar memotong perkataan Wulan seraya memungut pakaian mereka yang tercecer. "Say-ang, Kejora kenapa bangun nak?" Kini Wulan bertanya seraya mendekat pada sang putri. "Tidur lagi ya sayang. Em ... Daddy ke kamar mandi dulu ya Nak," ujar

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kembali Melakukan.

    Jam 14.30 Tuan Leo dan Nyonya Nesa akhirnya tiba di bandara internasional Soekarno Hatta. Kedua orang tua itu langsung bergegas ke rumah sakit tempat sang putra di rawat. Diantar sopir kantor yang sudah disiapkan oleh Livi. Kedua orang tua paruh baya itu akhirnya sampai setelah menempuh perjalanan selama satu setengah jam. Dengan tergesa-gesa kedua orang tua itu langsung bergegas menuju ruangan tempat sang putra dirawat. "Rayan!" Panggil Nyonya Nesa begitu wanita paruh baya itu membuka pintu kamar rawat putranya. "Mommy?" Rayan berujar lirih melihat sang mommy yang baru saja masuk. "Bagaimana keadaan mu Nak?" tanya Nyonya Nesa dengan wajah penuh kekhawatiran. "Bagaimana luka mu Ray?" Tuan Leo berkata dengan wajah yang terlihat lebih tenang dari sang istri. "Aku baik Mom, Dad," jawab Rayan pada kedua orang tuanya. "Bagaimana bisa kau sampai dikeroyok oleh begal hem?" Tuan Leo langsung bertanya kronologi, bagaimana sang putra bisa bertemu dan dikeroyok oleh para begal. "B

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Gadis Penolong

    Malam itu juga, Damar beserta seluruh keluarga kecilnya akhirnya pergi menyusul Nyonya Nesa dan Tuan Leo ke Indonesia. Damar tersenyum semringah manakala rencananya kini berhasil dengan sempurna. Saat ini mereka sedang berada di dalam pesawat. Jika Damar dan kedua putra putri begitu bahagia. Lain halnya dengan Wulan, wanita itu sejak tadi hanya diam. Bukan karena tidak ingin ke Indonesia dalam lubuk hati Wulan sebenarnya ingin sekali pulang dan menjenguk papah dah mamahnya. 'Rencana pertama berjalan mulus semoga rencana berikutnya akan berjalan mulus juga," gumam Damar dalam hati. Pria itu begitu itu yakin dengan rencana keduanya yang telah ia susun sedemikian rupa. Sementara di lain tempat, "Zetta cukup! Aku harap kau sadar posisi mu saat ini!" ujar Steven menarik pergelangan tangan Zetta seraya menatap tajam gadis berambut indah itu. "Kak Steve, tapi kita tidak bisa meninggalkan Om ini sendiri, kita tunggu keluarga Om ini datang dulu ya." Zetta menolak pelan keinginan Stev

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Pulang Ke Indonesia.

    Damar memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit. Senyum cerah masih awet menghiasi wajahnya. Pria itu begitu yakin jika kali ini dirinya bisa membawa Wulan pulang ke Indonesia. "Daddy apa kita akan pergi menyusul Oma dan Opa ke Indonesia bersama Mommy?" tanya Kejora polos ketika mereka berjalan menuju ruang Wulan. "Of course sayang, kita akan ke Indonesia bersama Mommy menyusul Oma dan Opa dan bertemu Nenek dan Kakek." Damar tersenyum membuat kedua buah hatinya pun ikut tersenyum. Kini mereka telah sampai di depan ruangan Wulan. "Hi suster Catlin apa kabar?" sapa Wulan pada suster Catlin suster yang biasa menjadi pendamping sang mommy. "Hai, Kejora cantik, kabar ku baik, em ... hai Bintang." Suster Catlin membalas seraya menyapa Bintang. Namun pandangan suster Catlin juga tak luput memandang Damar yang berdiri menggendong Kejora. Suster Catlin masih ingat betul dengan sosok Damar yang kala itu membuat Wulan bereaksi keras terhadapnya saat dirinya tengah merawat Damar. 'Siapa s

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kecelakaan Membawa Berkah.

    Damar akhirnya membawa putra putrinya pulang terlebih dahulu kerumah keluarga Fernando. Bagaimana pun, pria itu tak bisa serta merta membawa si kembar ke Indonesia tanpa berbicara terlebih dahulu pada mommy dan Daddy mertuanya. Damar masih memiliki akal sehat dan sopan satun. Pria itu akan mendiskusikan terlebih dahulu pada mertuanya dan meminta pendapat kedua mertuanya itu. "Assalamualaikum Oma!" "Assalamualaikum!" ucap si kembar dan Damar yang baru saja tiba di rumah keluarga Fernando. "Waalaikumsalam sayang cucu Oma, sayang kalian ganti baju dulu ya, ada hal penting yang mau Oma bicarakan sama Daddy kalian." Nyonya Nesa memberi titah pada si kembar yang langsung diiyakan oleh keduanya. "Damar nak, kebetulan mommy mau bicara," ujar Nyonya Nesa kemudian membawa menantunya ke halaman samping rumah. Seketika, Damar pun mengangguk seraya mengikuti mommy mertuanya. "Ada apa Mom? Apa ada hal yang penting?" Damar bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan. "Begini Mar, mommy dan Da

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kepanikan.

    Nyonya Nesa begitu terkejut. Saat mendapati telpon yang mengabarkan jika putranya mengalami insiden yang mengakibatkan sang putra dirawat. Dengan panik Nyonya Nesa kemudian menghubungi sang suami. "Dad, Rayan mengalami insiden pengeroyokan begal Dad, dan sekarang dia di rawat di rumah sakit! Dad kita harus ke Indonesia sekrang Dad, Mommy akan berangkat malam ini Daddy susul saja ya kalau Daddy masih ada urusan disini," cecar Nyonya Nesa dengan paniknya. Sementara itu Tuan Leo hanya bisa terdiam mendengarkan perkataan sang istri. "Sayang, tolong tenang ok, coba ceritakan dengan perlahan, hem." Tuan Leo berkata pada sang istri agar lebih tenang menceritakan apa yang terjadi pada putra mereka. "Daddy, tadi mommy telpon Rayan, panggilan mommy sedari tadi siang tidak diangkat dan baru saja mommy telpon lagi, ternyata yang angkat itu wanita, dia memberitahu jika putrinya menemukan Rayan sedang dikeroyok oleh sekelompok begal Dad. Rayan terluka dan dia sedang dirawat di rumah sakit sek

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Sosok Gadis Penolong.

    Rayan tengah mendapat penanganan insentif. Sebab luka di kepala terus mengeluarkan darah. Rupanya ada luka robek pada kepala bagian belakangnya membuat darah segar terus keluar. Sementara gadis yang mengantar Rayan juga masih setia menunggu pria itu. Gadis berambut indah itu, bahkan belum mengganti seragam sekolahnya yang kini terlihat kotor karena noda darah Rayan yang menempel disana. "Keluarga pasien! teriak dokter yang baru saja keluar dari ruang tindakan. "Em ... saya Dok, saya yang membawa Om itu kesini," ujar gadis berambut indah itu menjawab panggilan sang dokter. "Nona, pasien membutuhkan transfusi darah kebetulan stok darah sedang habis jadi kami mencari keluarga pasien agar bisa mendonorkan darah mereka untuk pasien." Dokter itu berkata pada gadis berambut indah itu, jika Rayan sedang membutuhkan transfusi darah. "Em ... Golongan darahnya apa Dok? Mungkin saya bisa menyumbangkan darah saya untuk Om itu?" ujar sang gadis menawarkan diri. "Golongan darahnya AB."

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Pengeroyokan.

    Ardan mengepalkan tangannya. Amarahnya membuncah kala melihat Wulan yang pergi bersama Damar dan anak-anaknya. Sungguh tadinya Ardan sudah merasa menang namun, ternyata pria itu justru semakin menelan kekalahan. Bagaimana tidak, Ardan berpikir ketika ia mempublikasikan hubungannya dengan Wulan. Itu akan membuat Damar menyingkir perlahan. Alih-alih membuat Damar menyingkir. Rupanya pria itu justru malah semakin menunjukan kepemilikannya atas Wulan. Alhasil kini Ardan begitu kecewa. Karena nyatanya statusnya sebagai kekasih Wulan tidak bermakna apa-apa semua tidak ada artinya. Sementara di dalam mobil Wulan, Damar dan si kembar sedang menempuh perjalanan ke sekolah. Damar mengantarkan si kembar terlebih dahulu setelah itu barulah ia akan mengantar Wulan kerumah sakit. "Mommy, Mommy leher Mommy kenapa? Kok merah-merah? Apa Mommy sedang alergi?" tanya Kejora polos ketika melihat tanda merah di leher sang mommy. "Humm ...." Senyum Damar tertahan mendengar pertanyaan polos dari san

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Malam Panas.

    Malam ini adalah malam yang begitu indah bagi Dokter Ardan. Karena malam ini rencanaya menyatakan cinta pada Wulan wanita pujaannya berakhir bahagia. Enam tahun yang ia tunggu akhirnya mengalami kemajuan. Karena Wulan, kini sudah menjadi kekasihnya. Itu semua tak luput dari campur tangan Rayan, sahabat sekaligus kakak Wulan. Iya, Rayan yang tidak menyukai Damar merencanakan semua skenario drama penyakit Ardan. Karena Rayan yakin Wulan akan percaya dan menerima Ardan. Benar saja rencana mereka akhirnya berhasil. Wulan akhirnya mau menerima dokter Ardan. "Thanks Bro, kalau nggak gara-gara lu pasti nggak akan terwujud," ujar Ardan pada Rayan. Kini mereka tengah mengobrol lewat panggilan telepon. "Ya Dan, aku harap kau bisa menjaga Wulan dan membahagiakannya." Rayan meminta pada Ardan dengan tulus. "Itu sudah pasti Vi, kau jangan khawatir," jawab dokter Ardan bersungguh-sungguh. Sementara di kamar Wulan, Damar yang tengah emosi begitu bringas. Damar tidak peduli lagi jika Wulan akan

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status