Share

Keputusan Damar.

Penulis: Miss Mega
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-14 08:35:04

Sore harinya Damar sedari tadi sudah stand by di parkiran kampus untuk menjemput Wulan dari pukul empat sore. Meskipun tadi pagi mereka bertengkar namun, Wulan tetap mau menjemput Wulan. Sementara, Wulan yang sudah tahu jika sang kakak menjemputnya, terpaksa ikut pulang bersama Damar.

Wanita berparas cantik itu keluar dari kampusnya. Setelah mendapatkan notifikasi pesan bahwa Damar sudah ada di parkiran kampusnya. Wulan melangkah malas menuju tempat di mana Bima memarkirkan mobilnya.

Meski dengan wajah cemberut. Wulan tetap masuk ke dalam mobil sang kakak. Karena mau tidak mau dirinya memang harus pulang bersama Wulan agar sang mamah tidak merasa khawatir dan curiga pada mereka.

"Come on Lan, jangan cemberut gitu ya, hem," ujar Damar melirik Wulan yang masih saja terlihat cemberut.

Sementara, Wulan hanya diam tak menjawab. Sebenarnya ia sudah benar-benar enggan untuk berbicara dengan kakaknya itu. Terlalu malas menanggapi ucapan dan sikap Damar yang egois dan tak berperasaan. Satu jam kemudian mereka sampai juga di rumah.

"Lan, tunggu kakak!" teriak Damar sambil setengah berlari mengejar Wulan yang sudah lebih dulu keluar dari mobil tanpa menghiraukan panggilan Damar.

Wulan terus berjalan, menuju rumah namun, langkahnya terhenti saat terdengar suara tawa dari dalam rumah. Wulan sudah tahu dan hafal betul siapa pemilik suara yang ada didalam sana.

"Heh, dia datang... Siap-siap deh," gumam Wulan sudah bisa memprediksi jika dirinya pasti akan selalu dibuat kesal oleh makhluk yang ada didalam sana.

"Lan, ada apa?" Damar berucap dari belakang begitu ia berhasil menyusul Wulan. Damar menyerengitkan dahinya ketika melihat Wulan yang menghentikan langkahnya dan hanya berdiri di teras rumah.

"Tidak ada!" jawab Wulan dengan nada ketus seraya lanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah. Damar lagi-lagi meninggalkan ditinggalkan begitu saja oleh Wulan.

"Assalamualaikum, " sapa Wulan mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam." Nyonya Laura dan juga seorang wanita seumuran dengan Wulan menjawab kompak salam dari Wulan.

"Assalamualaikum," ucap Damar menyusul Wulan masuk.

"Waalaikumsalam." Kembali Nyonya Laura dan seorang tamu wanita menjawab kompak salam dari Damar.

"Kak Damar!! Uhh Yesi kangen," ucap Yesi yang langsung berhambur memeluk Damar.

Iya, Yesi adalah sepupu Damar, anak dari Tuan Panji adik dari Tuan Prabu. Yesi sendiri memiliki sifat sombong, angkuh dan diam-diam gadis itu sangat membenci Wulan dan mencintai Damar. Apalagi sekarang dirinya sudah tahu tentang identitas Wulan yang sesungguhnya yang hanya seorang anak pungut.

Gadis itu semakin memandang sebelah mata pada Wulan, karena status wanita itu yang sama sekali tidak memiliki hak. Karena Wulan sekarang hanyalah seorang anak pungut.

"Kak Damar aku kangen." Yesi berucap manja pada Damar. Gadis itu memang menyukai Damar sejak kecil. Hingga kini dewasa rasa suka Yesi pada Damar berubah menjadi rasa cinta.

"I-iya sudah ya Yesi aku mau mandi dulu keringatan, gerah, Mah, aku keatas dulu ya," ucap Damar melepas pelukan Yesi, seraya melangkah pergi menuju lantai atas dimana kamarnya berada. Sementara Yesi, wanita itu terdiam kesal pada penolakan Damar.

"Wulan juga ya Mah, mau mandi dulu." Wulan pun sama, wanita itu ikut pamit pergi menuju kamarnya. Tak lupa sebelum pergi Wulan melirik sinis kearah Yesi yang tengah menatapnya penuh kebencian.

Wulan melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Hari ini begitu melelahkan baginya. Banyak yang terjadi hari ini, mulai dari drama Damar di kampusnya. Kemudian sorenya dia harus bertemu dengan musuh bebuyutannya. Namun, ketika wanita berparas cantik itu sudah hampir sampai di kamarnya. Tiba-tiba saja Damar menarik tangan Wulan.

"Akhh! Emmm!" teriak Wulan namun, mulutnya cepat dibekap oleh Damar. Pria itu kemudian mengunci pintu kamar Wulan seraya berkata.

"Aku hanya ingin bicara berdua Lan, jadi tolong jangan buat keributan aku janji hanya sebentar." Damar berkata dengan masih membekap mulut Wulan.

Wulan yang merasa waspada hanya bisa mengangguk dengan perasaan takut. Ingatannya kembali ke kejadian malam dimana Damar merenggut kehormatannya. Tanpa sadar air mata Wulan menetes, tubuhnya kembali bergetar dan Damar dapat merasakan itu.

"Maaf Lan... Kakak nggak bermaksud—" ucap Damar seraya melepaskan tangannya dari mulut Wulan. Jadi jemarinya perlahan mengelus pipi mulus wanita itu, menghapus air mata yang masih saja menetes. Damar mencoba menenangkan Wulan yang masih ketakutan.

Sejenak pandangan mereka terkunci saling menatap. Seperti terkena hipnotis, Damar kini justru malah mendekatkan bibirnya pada bibir Wulan. Pria itu mencium bibir Wulan dengan penuh kelembutan.

Sementara, Wulan wanita itu malah memejamkan matanya seolah menikmati ciuman yang Damar berikan. Entahlah, Wulan merasa ciuman Damar kali ini terasa begitu menenangkan . Damar yang merasa tidak ada penolakan dari Wulan semakin melanjutkan aksinya.

Ciuman Damar semakin dalam. Pria itu yang tadinya hanya menempelkan bibirnya. Kini, bibir itu melumat dan menyesap bibir Wulan lidahnya meringsek masuk mengabsen semua yang ada didalam mulut Wulan

"Lan, kakak akan bertanggung jawab, kakak sudah pikirkan ini dan tolong, beri kakak waktu untuk bicara pada Mamah dan Papah," ucap Damar pada Wulan. Pria itu rupanya sudah memikirkan tentang hubungannya dengan Wulan. Seminggu ini, pria itu terus terbayang wajah Wulan.

Sementara, Wulan hanya mengangguk menanggapi ucapan Damar. Membuat pria itu tersenyum kemudian melanjutkan ciuman yang tertunda. Damar kembali mencium bibir Wulan. Entah bagaiman awalnya kini mereka malah sudah sangat jauh. Damar perlahan telah meloloskan semua kancing kemeja Wulan

"Stop Kak," ucap Wulan dengan suara yang sudah terdengar berat mencoba menghentikan aksi Damar. Seketika Damar menghentikan aksinya. Sedangkan, Wulan langsung meraih kemejanya. Wulan langsung menutup tubuh bagian atasnya yang terlihat polos karena Damar sudah berhasil meloloskan pakaian atasnya.

"Lan ... Maaf," ujar Damar tersadar dengan apa yang bagus saja ia lakukan.

"Kakak keluar sekarang, tentang yang kakak ucapkan tadi itu sungguh-sungguh Lan." Damar kembali berucap menyakinkan Wulan bahwa ia akan bertanggung jawab.

Damar sungguh-sungguh merasakan sesuatu yang begitu berbeda. Perasan yang susah untuk dijabarkan. Apalagi saat Damar melihat interaksi Wulan dan James. Disitulah pria itu seperti tidak ingin kehilangan Wulan.

Apalagi satu minggu ini pria itu selalu memikirkan Wulan. Wajah sang adik angkat selalu memenuhi semua pikirannya. Hasratnya selalu naik saat ada di dekat Wulan.

Damar seolah sudah jatuh cinta pada sang adik angkat. Namun, pria itu belum menyadari cinta dalam dirinya. Karena yang ia tahu saat ini ia ingin mengakui dan bertanggung jawab akan apa yang telah ia lakukan pada Wulan

Mendengar ucapan tulus dari Damar. Wulan pun kembali menangis dan bahkan spontan menghambur kepelukan Damar.

Deg...

"Kakak!!" panggil Wulan seraya memeluk erat Damar. Membuat pria itu tercengang mendapat pelukan tiba-tiba dari sang adik angkat. Apalagi tubuh bagian atas Wulan masih polos dan hanya ditutupi kemeja tipis. Membuat bagian dada Wulan menyentuh dada bidang Damar. Seketika hal itu kembali membangkitkan hasrat dalam diri Damar. Sekuat tenaga Damar mencoba untuk mengendalikan hasrat.

"Lan, jangan seperti ini tolong, jujur aku tidak bisa mengendalikan hasratku jika kamu seperti ini." Damar mencoba mengatakan sejujurnya apa yang ia rasakan.

Wulan pun melepaskan pelukannya. Wajahnya tertunduk malu, wanita itu benar-benar tidak menyadari jika tubuh bagian atasnya pasih polos hanya tertutup kemeja.

"Aku janji aku tidak akan menyakiti mu Lan, dan maaf kata-kata ku kemarin," ucap Damar seraya meraih dagu Wulan agar menatap matanya.

Perlahan Damar kembali mencium bibir Wulan penuh kasih sayang. Sementara, Wulan pun sama mereka berdua tak memikirkan apapun saat ini. Karena yang ada dibenak mereka berdua hanyalah hasrat yang saling bergejolak meminta lebih dan lebih.

Bab terkait

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Ketahuan.

    Tok!Tok!Tok!"Wulan, Sayang, makan malam yuk nak." Ketukan pintu diiringi dengan panggilan lembut terdengar dari luar kamar Wulan. Nyonya Laura mengetuk, pintu kamar sang putri. Karena sedari tadi putri cantiknya itu tak kunjung datang ke meja makan untuk makan malam."Wulan Prabu Aditama, bangun sayang, cepat turun ya nak, semua sudah menunggu untuk makan malam," Panggil nyonya Laura sekali lagi namun, tetap dengan suara yang terdengar lembut."Eummm... Iya Mah." Wulan akhirnya menjawab akan tetapi, masih dengan mata terpejam."Ya sudah mamah tunggu di bawah ya nak," ujar nyonya Laura seraya berlalu kembali ke meja makan."Iya Mah." Wulan menjawab seraya perlahan bangkit dari tidurnya namun, masih didalam posisi duduk diatas ranjangnya."Akhhh! Ummm!" teriak Wulan namun, dengan cepat membekap mulutnya sendiri. Wulan benar-benar kaget melihat penampakan dirinya di depan cermin meja rias yang menghadap kearahnya. Wulan begitu terkejut manakala mendapati penampilan dirinya yang polos

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Suasana Tegang

    Dua bulan sudah Yesi berada di kediaman keluarga Aditama. Selama dua bulan ini, wanita berparas cantik itu selalu memantau segala gerak gerik yang Damar dan Wulan.Sementara, Damar dan Wulan, kini semakin dekat. Tak ada yang curiga, karena kedekatan mereka memang sudah terlihat dari dulu. Bedanya sekarang ada rasa yang lain yaitu cinta yang mereka hadirkan disana. Bukan cinta persaudaraan melainkan cinta antara dua jenis manusia yang berbeda jenis.Bahkan kini, Damar sudah merencanakan jika minggu depan saat mamah dan papahnya kembali dari luar kota. Ia akan berterus terang prihal hubungannya dengan Wulan. Iya, satu minggu sudah tuan prabu dan nyonya Laura pergi keluar kota.Seperti yang sudah-sudah Wulan dan Damar hanya tahu, jika orang tua mereka pergi untuk urusan bisnis. Namun, yang sebenarnya mereka pergi karena untuk melakukan pengobatan lanjutan pada nyonya Laura.Damar rupanya sudah merencanakan untuk bicara berdua dengan sang papah. Pemuda itu ingin berterus-terang dan memin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kabar Mengejutkan.

    Damar Wulan telah selesai dengan acara jalan-jalan meteka. Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Namun, sepanjang perjalanan wajah Damar terlihat datar. Sampai-sampai Wulan, yang ada disebelahnya pun tak berani buka suara. Damar benar-benar sedang dalam mode emosi saat ini.Bagaimana tidak, saat di mall tadi dirinya benar-benar dibuat kesal akan sikap dan perilaku James pada Wulan. Pria itu benar-benar membuatnya naik pitam. Sikap dan perhatian pria itu pada Wulan membuat Damar sangat cemburu.Apalagi saat James mengelap sisa makanan di bibir Wulan. Sontak saja, Damar langsung naik darah dan langsung menghajar James. Keributan pun tak terelakkan membuat seisi restoran menjadikan mereka pusat perhatian. Keribukan itu pun disaksikan oleh kedua sahabat Wulan Karin dan Mery.Jika Karin sudah tahu akan alasan kenapa Damar bisa semarah itu pada James. Lain halnya dengan Mery. Mery yang tak tahu apa-apa. Hanya bisa terdiam dengan wajah bingungnya. Gadis itu hanya terdi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kekhawatiran Wulan

    Tante Tantri begitu bahagia setelah mengatakan niatnya pada Damar. Namun, tidak dengan Damar. Pria itu terus saja menekuk wajahnya. Sungguh ini adalah hari terburuknya. Dan tentang perjodohannya, pria itu akan bertanya langsung pada kedua orang tuannya."Pah, Mah, apa benar aku dan Yesi mau di jodohkan?" ucap Damar langsung melontarkan pertanyaan pada kedua orang tuanya. Begitu sambungan telponnya tersambung dengan sang papah."Maksudnya?" Nyonya Laura menjawab dengan wajah bingungnya. Ketika mendengar pernyataan dari sang putra. Saat ini telpon tuan Prabu tengah dalam mode loudspeaker. Nyonya Laura nampak bingung. Karena ternyata wanita paruh baya itu tak tahu apapun tentang rencana yang ternyata dibuat oleh tuan Prabu dan tuan Sanjaya. Rupanya dulu ketika tuan Sanjaya belum mengalami stroke. Mereka berdua sempat merencanakan perjodohan Yesi dan Damar tanpa sepengetahuan nyonya Laura."Iya sayang, jadi dulu aku dan Sanjaya pernah berencana untuk menjodohkan Yesi dan Damar, tapi wak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Rencana licik Nyonya Tantri.

    Tuan Prabu Laura akhirnya pulang. Wanita paruh baya itu terlihat begitu tak suka melihat keberadaan adik iparnya itu. Nyonya Laura, sudah merasakan sesuatu yang tidak enak."Assalamualaikum Mba Laura, Mas Prabu," sapa Nyonya Tantri berbasis basi."Waalaikumsalam." Tuan Prabu dan Nyonya Laura kompak menjawab salam."Anak-anak ke mana Tantri?" tanya Nyonya Laura dengan nada dingin."Damar pergi ke kantor Mba, kalau Yes—""Apa Wulan juga berangkat ke kampus?" ujar nyonya Laura memotong ucapan sang adik ipar. Nyonya Laura sama sekali tak tertarik tentang Yesi. Sontak saja hal itu membuat nyonya Tantri itu kembali menahan gejolak kekesalannya."Iya Mba, Wulan kuliah." Nyonya Tantri menjawab dengan senyum kecut."Kalau Yesi saya sudah tahu dia pasti sedang dikamar sambil bermain handphone," ucap nyonya Laura yang seolah tahu yang sebenarnya ."I-iya Mba dia ada di kamar." Nyonya Tantri kembali menjawab dengan senyum hambarnya.'Dasar anak bodoh bukannya ikut menyambut kepulangan calon mertu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Keputusan yang Mengejutkan.

    Nyonya Laura begitu terkejut melihat apa yang baru saja ia lihat di dalam ponsel nyonya Tantri. Bagaimana tidak, wanita paruh baya itu baru saja melihat foto dan vidio. Dimana putranya Damar sedang berciuman dengan seorang wanita.Ciuman yang begitu panas penuh gairah. Posisi sang wanita yang membelakangi kamera tak terlihat dengan jelas. Apalagi penerangan di kamar Damar pun terlihat remang-remang."Jadi Damar membawa wanita kerumah saat saya tidak ada?" tanya nyonya Laura dengan wajah penuh emosi."I-iya Tante ta-tapi Tante jangan bilang kalau aku yang kasih tahu ya Tante, aku cuma penasaran saat satu malam mergokin Kak Damar bawa perempuan jadi di hari berikutnya saat Kak Damar berangkat ke kantor aku pasang kamera di kamarnya." Yesi menjawab dengan nada yang dibuat ketakutan. Wanita licik itu juga berbohong. Padahal wanita yang ada didalam vidio yang ia pertontonkan pada nyonya Laura itu adalah Wulan.Iya, bukan hanya di kamar Wulan. Di kamar Damar pun sama, kedua kalajengking itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Damar Frustasi.

    Damar terdiam mematung ucapan sang mamah yang terdengar begitu menusuk relung hatinya. Dirinya belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan segalanya. Namun, mau tidak mau, pria itu tetap harus memikirkan solusi terbaiknya.Karena Damar tahu betul jika apa yang dikatakan oleh sang mamah itu mutlak dan pasti. Sesekali Damar juga melirik Wulan meminta persetujuan wanita itu untuk mengungkap kebenaran hubungan mereka.Namun, Wulan terus menggeleng kecil seolah mengatakan jangan, jangan sekarang. Untuk itulah Damar harus mengatur strategi yang tepat agar ia tidak salah pilih jalan. Bagaimana pun, Wulan sudah menjadi miliknya. Dia'lah pria pertama yang merenggut kesucian sang adik angkat.Damar dan Wulan juga sudah saling jatuh cinta. Jadi untuk memikirkan menikah dengan wanita lain sungguh Damar benar-benar tak sanggup. Bukan hanya Damar, Wulan pun sama. Wanita itu pun terlihat murung dan terdiam. Sungguh Wulan tak dapat memikirkan apapun saat ini. Meski ingin sekali ia bicara jika diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Momen Romantis.

    Hari berikutnya Damar Wulan kini berangat bersama. Sebelum kekantor Damar terlebih dahulu mengantar Wulan ke kampusnya. Dalam perjalanan menuju kampus, Wulan nampak terdiam tak tahu harus bicara apa pada Damar. Padahal ada banyak hal yang ingin ia ungkapkan namun, rasanya begitu sulit untuk ia sampaikan."Lan, kakak mau bicara sebentar, bisa kita menepi dulu? Em... Apa kau tidak sibuk?""Tidak Kak, Wulan juga ingin bicara dengan Kakak," ucap Wulan ada sang kakak angkat.Akhirnya mobil mereka pun menepi, ditempat yang lumayan sepi. Tak jauh dari kampus Wulan. "Lan, kakak besok akan ke Jerman hanya untuk sepuluh atau paling lama dua minggu, tapi setelah pulang dari Jerman kakak, akan langsung bilang ke Mamah, Papah tentang hubungan kita, terserah kamu setuju atau tidak, kakak tidak bisa lagi menahan lebih lama!" tegas Damar pada Wulan. Pria itu sudah tak peduli lagi tentang apapun yang akan terjadi nantinya."Tapi kak, kalau mereka menentang hubungan kita bagaimana?""Kita kabur, atau b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Gagal.

    "Mommy...." Kejora mengigau terbangun dari tidurnya. Mendengar panggilan Kejora. Sontak saja membuat keduanya tersentak kaget. Wulan dan Damar yang tengah diselimuti hasrat yang menggebu. Langsung berhambur mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuh polos mereka. Untung saja di meja dekat sofa ada dua handuk kimono yang disiapkan oleh pihak hotel. "Mommy sama Daddy, abis mandi ya? Kok pakai kimono?" tanya Kejora polos menatap kedua orang tuanya yang sama-sama hanya memakai handuk kimono. Belum lagi pandangan aneh gadis kecil itu yang menatap Ke arah pakaian yang berserakan dilantai. "Em, i-iya sayang Daddy dan Mommy tadi—" Wulan yang hendak menjelaskan langsung dipotong oleh Damar. "Mommy sudah selesai mandi, sekarang gantian Daddy yang mandi" jawab Damar memotong perkataan Wulan seraya memungut pakaian mereka yang tercecer. "Say-ang, Kejora kenapa bangun nak?" Kini Wulan bertanya seraya mendekat pada sang putri. "Tidur lagi ya sayang. Em ... Daddy ke kamar mandi dulu ya Nak," ujar

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kembali Melakukan.

    Jam 14.30 Tuan Leo dan Nyonya Nesa akhirnya tiba di bandara internasional Soekarno Hatta. Kedua orang tua itu langsung bergegas ke rumah sakit tempat sang putra di rawat. Diantar sopir kantor yang sudah disiapkan oleh Livi. Kedua orang tua paruh baya itu akhirnya sampai setelah menempuh perjalanan selama satu setengah jam. Dengan tergesa-gesa kedua orang tua itu langsung bergegas menuju ruangan tempat sang putra dirawat. "Rayan!" Panggil Nyonya Nesa begitu wanita paruh baya itu membuka pintu kamar rawat putranya. "Mommy?" Rayan berujar lirih melihat sang mommy yang baru saja masuk. "Bagaimana keadaan mu Nak?" tanya Nyonya Nesa dengan wajah penuh kekhawatiran. "Bagaimana luka mu Ray?" Tuan Leo berkata dengan wajah yang terlihat lebih tenang dari sang istri. "Aku baik Mom, Dad," jawab Rayan pada kedua orang tuanya. "Bagaimana bisa kau sampai dikeroyok oleh begal hem?" Tuan Leo langsung bertanya kronologi, bagaimana sang putra bisa bertemu dan dikeroyok oleh para begal. "B

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Gadis Penolong

    Malam itu juga, Damar beserta seluruh keluarga kecilnya akhirnya pergi menyusul Nyonya Nesa dan Tuan Leo ke Indonesia. Damar tersenyum semringah manakala rencananya kini berhasil dengan sempurna. Saat ini mereka sedang berada di dalam pesawat. Jika Damar dan kedua putra putri begitu bahagia. Lain halnya dengan Wulan, wanita itu sejak tadi hanya diam. Bukan karena tidak ingin ke Indonesia dalam lubuk hati Wulan sebenarnya ingin sekali pulang dan menjenguk papah dah mamahnya. 'Rencana pertama berjalan mulus semoga rencana berikutnya akan berjalan mulus juga," gumam Damar dalam hati. Pria itu begitu itu yakin dengan rencana keduanya yang telah ia susun sedemikian rupa. Sementara di lain tempat, "Zetta cukup! Aku harap kau sadar posisi mu saat ini!" ujar Steven menarik pergelangan tangan Zetta seraya menatap tajam gadis berambut indah itu. "Kak Steve, tapi kita tidak bisa meninggalkan Om ini sendiri, kita tunggu keluarga Om ini datang dulu ya." Zetta menolak pelan keinginan Stev

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Pulang Ke Indonesia.

    Damar memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit. Senyum cerah masih awet menghiasi wajahnya. Pria itu begitu yakin jika kali ini dirinya bisa membawa Wulan pulang ke Indonesia. "Daddy apa kita akan pergi menyusul Oma dan Opa ke Indonesia bersama Mommy?" tanya Kejora polos ketika mereka berjalan menuju ruang Wulan. "Of course sayang, kita akan ke Indonesia bersama Mommy menyusul Oma dan Opa dan bertemu Nenek dan Kakek." Damar tersenyum membuat kedua buah hatinya pun ikut tersenyum. Kini mereka telah sampai di depan ruangan Wulan. "Hi suster Catlin apa kabar?" sapa Wulan pada suster Catlin suster yang biasa menjadi pendamping sang mommy. "Hai, Kejora cantik, kabar ku baik, em ... hai Bintang." Suster Catlin membalas seraya menyapa Bintang. Namun pandangan suster Catlin juga tak luput memandang Damar yang berdiri menggendong Kejora. Suster Catlin masih ingat betul dengan sosok Damar yang kala itu membuat Wulan bereaksi keras terhadapnya saat dirinya tengah merawat Damar. 'Siapa s

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kecelakaan Membawa Berkah.

    Damar akhirnya membawa putra putrinya pulang terlebih dahulu kerumah keluarga Fernando. Bagaimana pun, pria itu tak bisa serta merta membawa si kembar ke Indonesia tanpa berbicara terlebih dahulu pada mommy dan Daddy mertuanya. Damar masih memiliki akal sehat dan sopan satun. Pria itu akan mendiskusikan terlebih dahulu pada mertuanya dan meminta pendapat kedua mertuanya itu. "Assalamualaikum Oma!" "Assalamualaikum!" ucap si kembar dan Damar yang baru saja tiba di rumah keluarga Fernando. "Waalaikumsalam sayang cucu Oma, sayang kalian ganti baju dulu ya, ada hal penting yang mau Oma bicarakan sama Daddy kalian." Nyonya Nesa memberi titah pada si kembar yang langsung diiyakan oleh keduanya. "Damar nak, kebetulan mommy mau bicara," ujar Nyonya Nesa kemudian membawa menantunya ke halaman samping rumah. Seketika, Damar pun mengangguk seraya mengikuti mommy mertuanya. "Ada apa Mom? Apa ada hal yang penting?" Damar bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan. "Begini Mar, mommy dan Da

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Kepanikan.

    Nyonya Nesa begitu terkejut. Saat mendapati telpon yang mengabarkan jika putranya mengalami insiden yang mengakibatkan sang putra dirawat. Dengan panik Nyonya Nesa kemudian menghubungi sang suami. "Dad, Rayan mengalami insiden pengeroyokan begal Dad, dan sekarang dia di rawat di rumah sakit! Dad kita harus ke Indonesia sekrang Dad, Mommy akan berangkat malam ini Daddy susul saja ya kalau Daddy masih ada urusan disini," cecar Nyonya Nesa dengan paniknya. Sementara itu Tuan Leo hanya bisa terdiam mendengarkan perkataan sang istri. "Sayang, tolong tenang ok, coba ceritakan dengan perlahan, hem." Tuan Leo berkata pada sang istri agar lebih tenang menceritakan apa yang terjadi pada putra mereka. "Daddy, tadi mommy telpon Rayan, panggilan mommy sedari tadi siang tidak diangkat dan baru saja mommy telpon lagi, ternyata yang angkat itu wanita, dia memberitahu jika putrinya menemukan Rayan sedang dikeroyok oleh sekelompok begal Dad. Rayan terluka dan dia sedang dirawat di rumah sakit sek

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Sosok Gadis Penolong.

    Rayan tengah mendapat penanganan insentif. Sebab luka di kepala terus mengeluarkan darah. Rupanya ada luka robek pada kepala bagian belakangnya membuat darah segar terus keluar. Sementara gadis yang mengantar Rayan juga masih setia menunggu pria itu. Gadis berambut indah itu, bahkan belum mengganti seragam sekolahnya yang kini terlihat kotor karena noda darah Rayan yang menempel disana. "Keluarga pasien! teriak dokter yang baru saja keluar dari ruang tindakan. "Em ... saya Dok, saya yang membawa Om itu kesini," ujar gadis berambut indah itu menjawab panggilan sang dokter. "Nona, pasien membutuhkan transfusi darah kebetulan stok darah sedang habis jadi kami mencari keluarga pasien agar bisa mendonorkan darah mereka untuk pasien." Dokter itu berkata pada gadis berambut indah itu, jika Rayan sedang membutuhkan transfusi darah. "Em ... Golongan darahnya apa Dok? Mungkin saya bisa menyumbangkan darah saya untuk Om itu?" ujar sang gadis menawarkan diri. "Golongan darahnya AB."

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Pengeroyokan.

    Ardan mengepalkan tangannya. Amarahnya membuncah kala melihat Wulan yang pergi bersama Damar dan anak-anaknya. Sungguh tadinya Ardan sudah merasa menang namun, ternyata pria itu justru semakin menelan kekalahan. Bagaimana tidak, Ardan berpikir ketika ia mempublikasikan hubungannya dengan Wulan. Itu akan membuat Damar menyingkir perlahan. Alih-alih membuat Damar menyingkir. Rupanya pria itu justru malah semakin menunjukan kepemilikannya atas Wulan. Alhasil kini Ardan begitu kecewa. Karena nyatanya statusnya sebagai kekasih Wulan tidak bermakna apa-apa semua tidak ada artinya. Sementara di dalam mobil Wulan, Damar dan si kembar sedang menempuh perjalanan ke sekolah. Damar mengantarkan si kembar terlebih dahulu setelah itu barulah ia akan mengantar Wulan kerumah sakit. "Mommy, Mommy leher Mommy kenapa? Kok merah-merah? Apa Mommy sedang alergi?" tanya Kejora polos ketika melihat tanda merah di leher sang mommy. "Humm ...." Senyum Damar tertahan mendengar pertanyaan polos dari san

  • Terikat Cinta Saudara Angkat    Malam Panas.

    Malam ini adalah malam yang begitu indah bagi Dokter Ardan. Karena malam ini rencanaya menyatakan cinta pada Wulan wanita pujaannya berakhir bahagia. Enam tahun yang ia tunggu akhirnya mengalami kemajuan. Karena Wulan, kini sudah menjadi kekasihnya. Itu semua tak luput dari campur tangan Rayan, sahabat sekaligus kakak Wulan. Iya, Rayan yang tidak menyukai Damar merencanakan semua skenario drama penyakit Ardan. Karena Rayan yakin Wulan akan percaya dan menerima Ardan. Benar saja rencana mereka akhirnya berhasil. Wulan akhirnya mau menerima dokter Ardan. "Thanks Bro, kalau nggak gara-gara lu pasti nggak akan terwujud," ujar Ardan pada Rayan. Kini mereka tengah mengobrol lewat panggilan telepon. "Ya Dan, aku harap kau bisa menjaga Wulan dan membahagiakannya." Rayan meminta pada Ardan dengan tulus. "Itu sudah pasti Vi, kau jangan khawatir," jawab dokter Ardan bersungguh-sungguh. Sementara di kamar Wulan, Damar yang tengah emosi begitu bringas. Damar tidak peduli lagi jika Wulan akan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status