Foto itu adalah foto sertifikat pernikahan dan perceraiannya dengan Kevin. Sedangkan video menunjukan dimana dirinya ketika masuk ke dalam kamar hotel lalu disusul oleh seorang pria yang hanya kelihatan punggung belakangnya saja.Nomor tak dikenal itu juga mengirimkan pesan, "Bagaimana jika istri dari CEO perusahaan Adhlino adalah seorang janda dan diceraikan karena berselingkuh? Kamu ingin video ini tersebar dan Kean tahu tentang ini, atau kamu mau segera bercerai dengan tetap merahasiakan fakta ini?"Azelyn mengerutkan keningnya membaca pesan yang dikirimkan tersebut. "Apa maksudnya ini? Apa Laura mencoba mengancamku lagi dengan ini? Apa Kevin tahu?" kata Azelyn sambil tertawa kecil.Yang mempunyai foto pernikahannya dengan Kevin hanya dirinya dengan Kevin. Foto pernikahannya tak tersebar luas, sehingga melihat dari sudut pandang mana pun Azelyn tahu bahwa yang mengirimkan pesan ini sudah pasti Laura.Apalagi melihat arah video tersebut yang diambil secara diam-diam dan sudah jelas
Setelah kehebohan tentang Kean yang mengumumkan pada semua orang di pesta bahwa Azelyn adalah istrinya. Kini semua orang kembali dihebohkan dengan berita Azelyn yang ternyata pernah menikah dan menjadi janda karena berselingkuh.Sebuah akun tak dikenal memposting foto sertifikat pernikahan serta perceraian Azelyn juga video ketika wanita itu masuk ke dalam hotel disusul seorang pria di forum perusahaan. Semua karyawan terkejut dan gosip menyebar langsung tanpa permisi. Apalagi yang semakin membuat orang syok adalah Kevin yang mereka kenal sebagai single ternyata adalah mantan suami Azelyn.Mereka langsung membuat fitnah dan menyebarkan rumor yang dilebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa mereka sudah menduga itu karena pernah melihat Kevin dan Azelyn bersama.Semua karyawan wanita yang pernah tidur dengan Kevin langsung memaki dan menghina Kevin mengatakan pria itu telah membohongi dan memanfaatkannya. Padahal mereka sendiri yang menawarkan diri agar bisa mendapatkan proyek yang dipim
Azelyn menepis tangan wanita yang mendorong tubuhnya dengan kasar. Dia menatap tajam satu per satu para wanita yang memojokkannya.Laura dan Kevin menghentikan perdebatan mereka lalu berjalan keluar melihat keributan yang terjadi di luar ruangan. Laura tersenyum puas ketika melihat Azelyn yang berada di tengah-tengah wanita yang sedang memojokkan gadis itu. Dia senang rencananya berjalan dengan lancar.Azelyn melihat Laura yang baru saja keluar dari ruangan. Dia bisa melihat raut wajah gadis itu yang sedang tersenyum licik melihat keadaannya. "Kalau tidak tahu fakta yang sebenarnya lebih baik kalian diam dan tidak ikut campur," ucap Azelyn sembari menyilangkan kedua tangannya di dada. "Memang benar aku pernah menikah dengan Kevin, dan kami sudah bercerai." Azelyn melirik pada Kevin yang sedang berdiri tak jauh darinya. "Tapi bukan aku yang berselingkuh, melainkan Kevin."Kevin terkejut mendengar ucapan Azelyn. Dia semakin cemas karena kebohongannya akan terungkap satu per satu. Mesk
Semua mata kaget melihat kehadiran Kean, termasuk Azelyn. Pagi tadi Kean berangkat lebih dulu langsung meninggalkan Azelyn tanpa berbicara dan pamitan, Azelyn mengira pria itu sedang memiliki urusan penting. Namun, apa pria itu justru malah membantu mengurus perihal bukti ini? Kean tiba-tiba sudah berdiri di samping Azelyn sambil merangkul tubuh istrinya itu. Dia menatap tajam pada seluruh karyawan yang berdiri mengerumuninya. Sepertinya mereka penasaran dengan kebenaran dari istri atasannya itu.Kean melirik ke arah Lino yang berdiri di sampingnya. Dia mengangkat alisnya seperti berbicara menggunakan isyarat.Lino mengangguk kemudian pergi mengambil laptopnya dan menyambungkan ke layar yang sudah disiapkan.Semua orang langsung mengalihkan pandangannya menuju layar. Tepat saat itu Lino memperlihatkan rekaman CCTV dimana Laura sering keluar masuk ke dalam gudang belakang dengan pria berbeda termasuk Kevin. Kemudian setelahnya gadis itu akan keluar dengan pakaian berantakan.Kevin me
Azelyn menatap bingung saat Kean menariknya menuju sofa di ruangan kerjanya lalu menyuruhnya duduk. Sikap pria itu hari ini membuatnya keheranan. Pembelaan yang dilakukan Kean di hadapan semua orang membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Apalagi mengingat kalimat terakhir yang dikatakan Kean. Apa pria itu benar-benar tak peduli meski dirinya seorang janda? Azelyn menelan ludah dengan rona merah di kedua pipinya ketika Kean duduk di sampingnya kemudian membaringkan tubuh dan menjatuhkan kepalanya di pangkuan Azelyn. Azelyn melirik dengan gugup pada wajah Kean. Pria itu memejamkan kedua matanya sambil bernapas dengan pelan. Kean kekurangan waktu tidur setelah beberapa hari mempersiapkan pesta. Baru saja dia ingin beristirahat, tiba-tiba rumor tentang Azelyn langsung menyebar di forum perusahaan membuatnya geram. Selama semalaman Kean berusaha untuk mengumpulkan bukti agar gadis itu tidak mendapatkan masalah. "Apa kamu tertidur?" tanya Azelyn sambil melambaikan tangannya
Kean duduk di samping Azelyn setelah memberikan perintah pada gadis itu untuk menggantikannya memeriksa berkas. Awalnya Azelyn sedikit gugup takut perintah yang akan diberikan pria itu adalah melanjutkan aktivitas mereka yang sempat terhenti. Kean mengangguk-anggukkan kepala melihat pekerjaan yang dilakukan Azelyn. Dia merasa takjub, tulisan gadis itu terlihat rapi dan Azelyn bisa memahami dengan teliti setiap detail berkas tersebut. Seperti dugaannya ada beberapa berkas mengajukan kontrak yang justru akan merugikan perusahaannya dan Azelyn berhasil menemukan berkas tersebut. Padahal kalimat yang tertulis di berkas tersebut sangat dirangkai dengan indah sehingga jika tak diperhatikan secara teliti maka bisa membuat kita berpikir bahwa itu menguntungkan, padahal jelas-jelas itu akan merugikan, dan Azelyn berhasil memahami itu tanpa bertanya padanya. Kean memandangi wajah Azelyn yang sedang fokus memeriksa berkas. Dia menatap setiap inci wajah gadis bermanik biru itu. Semak
"Apa jangan-jangan kamu cemburu?" "Apa?" Mata Azelyn membelalak, apa bertanya mengenai urusan Kean dengan Nona Marvino termasuk ke dalam kategori cemburu? Azelyn mendorong tubuh Kean agar sedikit menjauh kemudian bangkit dari kursi kerja pria itu. "Tentu saja tidak, aku hanya penasaran dengan pertemuan sesama pengusaha besar," ucap Azelyn beralasan.Jawaban Azelyn justru semakin membuat Kean mengangkat sebelah alisnya bingung. "Aku sudah menawarimu untuk ikut, kalau kamu penasaran, seharusnya kamu menerima tawaran untuk pergi bersamaku." Azelyn langsung menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Tidak, aku memang penasaran, tapi aku tahu batasanku," kata Azelyn sembari tersenyum simpul. "Karena semua berkas sudah selesai diperiksa, aku izin pergi," lanjutnya sambil sedikit membungkuk memberi hormat lalu melangkah meninggalkan ruangan. Kean memandangi punggung Azelyn yang berjalan menuju pintu ruangan, kemudian merapikan berkas-berkas tersebut kemudian menghubungi Lino agar datang me
Azelyn berjalan keluar perusahaan sambil melamun, dirinya mengenal Kevin lebih dari 8 tahun, dan pria itu adalah cinta dan pacar pertama Azelyn. Dulu Azelyn sangat tak bisa melihat Kevin bersedih, karena menginginkan pria itu selalu bahagia di setiap harinya dan mencoba mencari segala cara untuk menghiburnya. Namun, ketika berpapasan dengan Kevin tadi dan melihat raut wajah Kevin yang hendak menangis, Azelyn tak merasakan perasaan apa pun lagi. Dia merasa tak peduli dengan apa yang akan terjadi pada pria itu selanjutnya. Sepertinya perasaannya pada Kevin memang sudah tak tersisa lagi. Azelyn memilih untuk tak terlalu memikirkan itu lagi, mencoba melihat sekeliling perusahaan mencari mobil Kean, tetapi tak terlihat tanda-tanda mobil itu di sekitar situ. Dia berpikir mungkin pria itu sudah pulang lebih dulu untuk beristirahat. Ketika Azelyn hendak pergi menuju halte bus, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapannya. Kaca mobil itu mulai turun dan terlihat Allen berad