Tuan Lynch menggebrak kedua tangannya pada meja kerjanya. Pria ini menggigit bibir bawahnya sembari bernapas naik turun. Entah berapa banyak umpatan yang telah ia keluarkan sebelumnya.
Sesuatu yang di luar dugaan baru saja ia temukan secara tak sengaja dari ponselnya. Ternyata aplikasi yang tadi diunduh oleh Nicko belum dihapus bahkan ia belum juga keluar dari aplikasi tersebut.
Aplikasi yang tadinya digunakan untuk memeriksa ponsel sang istri dan mengetahui skandal yang terjadi itu justru digunakan oleh Steve. Tentu saja ini karena casing ponsel yang tadi ditemukan oleh Steve. Niat awal untuk membuang casing itu lantaran kecewa dengan Nicko yang enggan membantunya bicara dengan Tuan Lloyd justru menjadi bencana.
Ia justru mendapatkan kenyataan pahit berupa penghianatan dari orang yang selama ini diagung-agungkannya. Seseorang yang mendapatkan kepercayaan dari dirinya.
“Aku tak mengira ternyata
Beberapa menit sebelum insiden kecil di kamar perawatan ayah mertua Nicko …Catherine tengah melangkahkan kaki lebar-lebar saat ia mendapati perempuan yang bersama Nicko berpamitan. Perempuan berambut pirang itu langsung meraih pundak Sara dan menghentikannya.Sara yang merasa langkahnya dihalangi pun akhirnya menoleh dan terpaksa menghentikan langkahnya.“Ada apa?” tanya perempuan tiga puluh tahun ini dengan santai.“Kau tak perlu berpura-pura, aku sudah mengetahui semuanya!” tuduh Catherine.Sara hanya tertawa kecil kemudian memalingkan wajah dari Catherine. Sungguh ia tak ingin membuat keributan kali ini, meskipun sebenarnya ia sudah tahu apa yang dimaksud oleh kakak ipar lelaki incarannya.Sudah pasti perempuan yang menghentikannya ingin melabraknya agar tidak mendekati Nicko. Namun apapun yang terjadi tidak akan membuatnya
Baik Catherine maupun Nicko sama-sama terkejut ketika pintu kamar Edmund dibuka dengan tiba-tiba. Terutama Catherine, wajahnya yang putih bersih berubah kemerahan, ia tampak salah tingkah dan berusaha untuk menyembunyikan sesuatu.Perempuan yang mirip dengan Josephine ini mendongak sejenak, kemudian kembali menunduk. Ia sama sekali tak berani untuk menunjukkan raut wajahnya pada siapapun, termasuk Nicko.“Aduh aku bingung harus menjawab apa, pasti pertanyaan yang dilontarkan akan menyudutkanku,” batin Catherine.Berbeda dengan Nicko, walaupun terkejut, tapi ia tetap berusaha untuk tenang. Ia melepaskan pergelangan tangan Catherine tanpa terlihat canggung sama sekali. Kulitnya tidak memerah seperti kakak iparnya yang seperti kepergok telah melakukan suatu kejahatan.“I … ini mmm maksudku dia … dia telah mencoba berbuat kurang ajar terhadapku,” kata Catherine yang
Catherine hanya menutupi wajahnya denga kedua tangan saat ini. Ia tampaknya tak sanggup untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Kulitnya yang putih tampak semakin pucat, seolah dirinya sedang tidak enak badan.Kembali Nicko menoleh ke arah kakak iparnya dan tersenyum sinis.“Bagaimana Catherine? Apa tak sebaiknya semuanya tahu tentang apa yang terjadi pada kita?” tantang Nicko yang sengaja untuk mempermainkan keluarga Windsor.Sepertinya ia sudah sangat lelah untuk terus diinjak-injak oleh mereka. Selama ini Nicko diam karena rasa hormatnya pada mendiang Gilbert Windsor dan juga rasa cinta pada istrinya. Bagaimanapun juga keluarga istrinya mewarisi darah Windsor, dan ia tak ingin agar perempuan yang dicintainya bersedih, atau mungkin kehilangan keluarganya sendiri kecuali Josephine yang menginginkannya.“Apa maksudmu? Kau mencoba untuk mengatakan kalau ini semua tak ada
“Nenek!”Baik Damian maupun Catherine sama-sama berteriak setelah melihat wanita paling berkuasa di lingkungan keluarga Windsor terjatuh dan pingsan. Mereka semua sangat mengkhawatirkan wanita tua itu, mengingat kondisinya yang sudah tak prima lagi. Sang Nenek memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan serangan jantung.Catherine tampak merasa bersalah atas pengakuannya kali ini. Sejenak ia melirik ke arah Nicko yang masih saja berdiri dengan tenang sambil memainkan mini tablet miliknya. Kali ini perempuan yang juga menggilainya tak lagi menaruh rasa hormat pada suami adiknya.“Hei Nicko, bisa-bisanya kau tetap tenang saat melihat Nenek seperti ini,” omel Catherine sambil memandang sinis pada Nicko.Perempuan bertubuh ramping ini langsung bangkit dan melangkah mendekat ke arah Nicko dan mendorong lelaki itu hingga menempel pada dinding. Dorongan yang diberikan oleh Cathe
Steve duduk di ruang kerjanya sambil senyum-senyum sendiri. Lelaki muda itu belum juga mengerjakan perbaikan proposal kerjasama yang ditujukan untuk Tuan Lloyd.Pemuda yang selalu menjadi andalan di Lynch Enterprise ini lebih menekuni benda pipih berkilau yang ada dalam genggaman tangannya. Meskipun casing ponsel itu lebih cocok digunakan oleh wanita, tapi Steve tak mempedulikannya. Benda ini membuatnya terlihat lebih kaya dibandingkan dengan sebelumnya.Siapa yang tak akan memuja jika ada seseorang yang menggunakan benda berkilau seperti ini. Semua pasti ingin memilikinya, siapapun yang melihat pasti akan mengagumi.Seperti kejadian beberapa menit lalu saat Steve hendak menuju ruang pemasaran. Manajer pemasaran yang notabene seorang wanita begitu terkagum melihat keindahan benda ini. Manajer itu bahkan sempat menyentuh dan mengira-ngira berapa uang yang dibayarkan oleh Steve untuk membeli benda itu.
“Iparmu itu sungguh-sungguh tak bisa dikasih hati. Aku heran, kenapa kau bisa-bisanya tertarik dengan lelaki seperti itu. Apa yang hebat darinya?” tanya Damian pada Catherine yang sedang duduk termenung di depan ruang perawatan Nenek.Mereka berdua baru saja bernapas lega setelah mengetahui kalau Sang Nenek tidak mengalami hal yang berbahaya, tak perlu mengalami fase krisis. Wanita tujuh puluh tahun itu hanya mengalami pingsan, dan perlu beristirahat.“Untung saja Nenek tak kenapa-kenapa,” kata Catherine mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.Damian hanya tersenyum sinis, ia tak suka dengan sikap sepupunya yang mencoba menghindari pertanyaannya. Kenyataan mengejutkan yang diketahui oleh Damian ini mau tak mau harus dibahas hingga selesai.Lelaki yang selalu mencari muka di lingkungan keluarga Windsor ini berusaha untuk mengungkap apa yang tengah dialami oleh Catherine. Ia kemb
Nicko berdiri di teras Rumah Sakit untuk mencari tempat yang tenang dan jauh dari keributan saudara istrinya. Bukan karena situasi barusan membuatnya merasa kacau, tapi karena ia ingin melakukan pekerjaan yang sempat tertunda.Ia kembali meihat ponselnya yang retak karena ulah Steve.“Hmm maafkan saya Tuan Gilbert, karena saya tak bisa menjaga pemberian terakhir Anda. Namun mengenai Josephine, Anda tak perlu khawatir, karena selamanya saya akan selalu menjaganya,” gumam Nicko kemudian menyimpan benda itu kembali.Ia berencana untuk membeli ponsel baru di toko ponsel Premier yang tak jauh dari Rumah Sakit. Ponsel itu dibutuhkannya untuk menghubungi orang-orang terdekat, dan rekan-rekan bisnisnya.Sejenak ia memeriksa tabletnya, dan mendapati email permintaan maaf dari Tuan Lynch.Dear Tuan Nicko,Maafkan saya atas perlakuan saya terhad
Gadis toko itu tersenyum pada pelanggan yang necis. Ia tak peduli akan Nicko yang memandangi punggungnya dengan heran.“Huh siapa yang peduli dengan pelanggan sepertinya, ia hanya akan membuang-buang waktuku saja,” pikirnya.“Selamat datang di toko kami Tuan, ada yang bisa kami bantu?” tanyanya ramah kepada pengunjung berpakaian rapi itu.Sementara itu, seorang pelayan toko bertubuh mungil datang mendekati Nicko dan berdehem untuk mendapatkan perhatiannya.“Selamat datang Tuan, ada yang bisa saya bantu?” tanyanya ramah.Pelayan mungil ini menunjukkan ekspresi ramah yang tak dibuat-buat. Ia sedikit embungkuk saat bicara dengan Nicko, beda dengan pelayan pertama tadi. Meskipun cara bicaranya sedikit agak kaku, sepertinya ia masih baru bekerja di Premier.“Aku ingin mencari ponsel dengan RAM 12 dan kapasitas yang tinggi,
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt