"Sepertinya kau serius sekali akan hal ini?" tanya Tuan Wu yg kini sudah mulai melunak.
Nicko hanya mengangguk, kemudian ia mencondongkan tubuh pada Tuan Wu, dan mulai menatap pria ini dengan begitu tajam. Pria yang tadinya acuh ini pun seperti terhipnotis oleh tatapan Nicko, atau mungkin oleh keakraban mereka.Disadari atau tidak, pria berperawakan gagah ini pun mulai memikirkan apa yang diucapkan oleh Nicko."Apa mungkin dia benar ya? Ah kurasa tak ada salahnya untuk mencari tahu," pikir Tuan Wu kemudian duduk tegak dan bersiap untuk mendenga pernyataan berikutnya.Sama hal nya dengan Tuan Wodward yang juga penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh pemuda yang tlah mencuri perhatian Tuan Wu kali ini."Hmm sebetulnya aku sedikit penasaran dengan ucapanmu anak muda. Namun aku juga ingin tahu kena kau bia mengatakan kalau surat yang dikirimkan padaku itu palsu?" tanya Tuan Wu untuk mengetahui lebih lanjut.NiPemuda berambut cokelat itu diam-diam memperhatikan gerak-gerik Tuan Woodward. Getaran pada tangannya semakin terlihat jelas. Sepertinya beliau sedang dilanda kepanikan."Dapatkah kita memulainya sekarang?" tanya Nicko dengan sopan pada Tuan Wu.Tuan Wu sendiri sudah tahu bagaimana ahli IT yang dipekerjakan oleh Raina ini menyelesaikan suartu masalah. Nilai sempurna yang diraih Nicko sungguh membuatnya terkagum dan yakin kalau pemuda ini pasti bisa membantunya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaannya."Silakan anak muda,"Dengan tenang dan mimik wajah yang serius, Nicko mulai memeriksa semua surel profesional milik Tuan Wu. Jemarinya begitu piawai di atas keyboard, dan matanya menatap layar penuh konsentrasi.Sekilas Raina dan Tuan Wu melirik ke arah layar yang saat ini didominasi oleh warna putih. Berbagai huruf, angka dan simbol terpapang di layar. Tak seorang pun dari mereka berdua tahu apa yang
Part 380Caroline ternganga begitu mendengar ancaman yang diberikan oleh putranya. Ini kali pertamanya Adrian tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ibunya. Alasan pasangan Law selalu menuruti apa yang diinginkan Adrian dan memanjakannya secara berlebihan dikarenakan putra semata wayang mereka selalu menuruti apa yang mereka arahkan.“Apa yang akan kau lakukan Adrian?” tanya Caroline pada akhirnya.Sepertinya wanita ini sedikit takut dengan ancaman yang diberikan putranya. Tentu saja ia tak ingin sampai kehilangan anak satu-satunya. Kelahiran Adrian sangat istimewa dan penuh perjuangan. Caroline sendiri divonis rahim lemah, hingga kehamilan pertamanya terancam keguguran, bahkan saat Adrian dilahirkan pun tidak menangis hingga harus dibalik dan ditampar pantatnya.Sikap orang tuanya yang terlalu protektif inilah yang membuat dirinya masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Sangat
Sekali lagi Nicko menatap ke arah Tuan Woodward dengan senyum menyeringai. Ia semakin yakin kalau asisten Tuan Wu tahu banyak tentang surat palsu yang terkirim.“Anda ingin berkata sesuatu Tuan Woodward?” tanya Nicko.Tuan Wu dan Raina yang saat itu masih berada di dalam ruang konferensi pun saling pandang. Entah apa yang ada di pikiran mereka, yang jelas kesemuanya tengah mencoba menebak-nebak apa maksud Nicko.“Apa ini semua ada kaitannya dengan Woodward? Ah tidak mungkin, ia sudah lama bekerja denganku,” pikir Tuan Wu.Tuan Woodward sendiri masih bersikap pura-pura tidak tahu, tapi berusaha menyembunyikan kegugupannya.“Huh, bagaimana aku tahu, bukankah aku hanya mengurus keperluan Tuan Wu saja?” balas Tuan Woodward yang memang sengaja memancing bosnya untuk mengatakan sesuatu. Setidaknya sebuah pembelaan untuk pengabdiannya.
Tuan Woodward tidak mengatakan apa-apa kala Namanya disebut oleh majikannya. Alih-alih ia menoleh pada pria paruh baya nan gagah itu. Namun pria berkulit sangat pucat ini justru memalingkan muka seolah mencari sesuatu.Bahasa tubuh yang ia ungkapkan jelas-jelas menunjukkan kalau ia gugup, sangat gugup. Tuan Wu yang melihat hal ini sepertinya mencurigai sesuaitu. Sesekali ia melirik ke arah Nicko, seolah menguatkan dugaan yang ada untuk asisten pribadinya.“Woodward … aku bicara padamu!” seru Tuan Wu.Sementara Nicko hanya duduk dengan posisi kursi yang menghadap ke arah asisten pribadi klien Raina. Kepalanya mendongak seolah menantang pria itu. Sesekali ia melirik Raina lalu berbisik,“Tunggu saja, sebentar lagi akan terbongkar semuanya.”Raina hanya mengangguk pelan. Namun dalam hati ia merasa lega, karena kawannya berhasil memecahkan suatu masalah
Pertanyaan Raina terasa begitu menyudutkan bagi Tuan Woodward. Sambil berlutut ia pun menudukkan kepala. Sepertinya ada hal yang dipikirkan olehnya.“Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya, tapi bagaimana dengan keadaan keluargaku, jika aku membongkar ini semua. Sial! Seharusnya aku memikirkan hal ini sejak awal,” runtuk pria albino ini dalam hati.“Jawab kami Woodward, siapa yang telah menyuruhmu!” bentak Tuan Wu.Sepertinya pikiran pria berkulit kuning ini sudah tidak karuan. Marah dan kecewa itu sudah pasti, bahkan dari tempat Nicko berdiri saja, ia sudah bisa melihat bagaimana pria ini bernapas dengan memburu.“Aku … aku,-“ tuan Woodward masih belum bisa melanjutkan ucapannya. Ada keraguan besar yang tersimpan dalam dirinya.Sebulan yang lalu ia bertemu dengan keluarga Shelton, mereka mengajaknya bekerja sama dengan imbalan yang cu
“A … Anda serius dengan ucapan Anda Tuan Wu?” tanya asisten Woodward yang tiba-tiba bangun dari bersimpuh dan langsung mendekat ke arah bosnya.Tuan Wu hanya menoleh sedikit kea rah orang yang telah lama mendampinginya. Kemudian ia mendengkus dan membuang muka, rasanya sangat muak melihat Tuan Woodward.“Kau kira aku akan bercanda dengan ancamanku? Kau sudah lama mengenal diriku dan pastinya tahu aku sangat membenci pengkhianatan!” seru Tuan Wu.Tuan Woodward menunduk dan membiarkan pria yang mempekerjakannya mengomel berkepanjangan. Ini sudah resiko yang harus ia terima, mendengarkan amarah yang tak kunjung berhenti.Sementara Nicko dan Raina sama-sama diam melihat perseteruan antara bos dan asistennya itu.“Kita diam saja Raina, biarkan mereka menyelesaikan urusannya sendiri. Jika mereka sudah selesai, baru kita bicarakan apa yang akan kalia
“Nona Raina, aku meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Aku tahu kalau apa yang kulakukan ini telah menimbulkan kerugian besar bagi Blanc Inc, dan saya siap untuk mempertanggungjawabkan asal jangan bawa perkara ini pada pihak kepolisian,” Asisten Woodward tiba-tiba datang dan meminta ampun pada Raina, setelah sebelumnya Tuan Wu menyampaikan permintaan maafnya pada Direktur Blanc Inc.Melihat hal ini, Nicko sama sekali tak melakukan apa-apa. Menurutnya ia tak perlu turut campur dalam masalah ini, ini adalah wewenang dari Tuan Wu dan Raina. Sebenarnya pemuda ini ingin segera pergi dari kantor Raina, tapi ia merasa tidak enak jika harus meninggalkan tempat ini sekarang.“Huh, kenapa kau baru sadar sekarang? Aku bisa saja tidak melaporkanmu pada polisi jika kau memang benar-benar bertanggung jawab,” jawab Raina yang langsung disambut gembira oleh pria berkulit sangat pucat ini.“Namun aku tak
Pemuda berambut cokelat terang ini langsung mendekatkan diri pada asisten Woodward kemudian menarik kerah bajunya. Kedua matanya menyala-nyala menatap tajam ke arah pria di hadapannya.“Kau! Apa maksud dari semua ini? Kau berusaha menipuku ha?” balas Greg yang semakin kuat menarik kerah baju Tuan Woodward.Woodward tak berkata apa-apa, ia hanya menunduk menahan sakit pada lehernya akibat jeratan Greg.“Cepat katakan padaku! Apa kau memang merencanakan ini semua?” bentak Greg.“Kau tak perlu memaksanya, kami yang menyuruhnya untuk melakukan ini!” seru Raina yang tiba-tiba datang.“Sebaiknya kau lepaskan dia, karena kalian berdua sama saja! Tambah Tuan Wu.Kemudian pria paruh baya ini pun memerintahkan orang-orangnya untuk memisahkan mereka berdua.Orang-orang yang mengawal Tuan Wu jumlahnya hanya e