Share

195. Salah Tak Mengaku Salah

Plak!

Tanpa belas kasih pria tangan besi itu menampar pipi putranya. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali dan membuat pipi Armando memerah.

Sesekali Raina memegangi punggung Pamannya agar pria itu bisa mengontrol emosi. Perempuan berambut panjang ini tampak khawatir akan kesehatan Pamannya.

"Paman, tenang Paman," kata Raina.

"Kurang ajar Kau Armando. Apa kurangnya Ayah padamu. Kau kubesarkan dengan segala kasih, bahkan untukmu Ayah rela tidak menikah lagi dan kau membalas semuanya dengan ini!" seru Roberto dengan berapi-api.

Mendengar ucapan sang Ayah Armando bukannya menyesal, ia malah melirik ke arah saudara sepupunya dengan tatapan yang merendahkan.

"Huh, memberi kasih sayang apa? Si anak pungut itu yang justru mendapatkan fasilitas darimu!" gumam Armando mencibir.

"Kau tak perlu menghina Raina! Dia lebih layak jika dibandingkan denganmu!" seru Roberto.

"Ayah! Dia ini bukan siapa-sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
Armando bodoh anggapannya selalu curiga tapi tak menyadari dirinya sekarang miskin.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status