Share

Bab 37: Buket Mawar Vs Matahari

Melihatku menerima telepon dari gawainya, Mas Wildan seketika bertanya, “Siapa, Al?”

              Setelah talak itu terucap, dia kini tak lagi menyapaku dengan panggilan ‘dik,’ tetapi Al atau Alya. Ponsel itu langsung kuberikan padanya.

              “Hallo …” suara tenor Mas Wildan menyapa wanita itu.

              “Eh, Mas Wildan. Aku dah nyampe sini dari tadi pagi. Katanya kapal datang pagi. Tapi kuhubungi enggak aktif mulu hapenya.”

              Meski tidak di-loudspeaker, aku masih bisa mendengar dengan jelas ucapan Nely. Saking sempitnya ruangan ini. Heran juga sih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status