Share

2

Author: ivory
last update Last Updated: 2025-03-22 14:32:08

Chelssa sudah memutari pantai tempat di mana Jenn meminta dijemput di sana. Tetapi tak ada tanda-tanda keberadaan perempuan itu. Ini sudah 4 jam sejak HP Jenn tak bisa dihubungi. Tidak biasanya begini.

Supir yang ditugaskan untuk menjemput juga masih ada di tempat yang sama. Tempat teduh kesukaan Jenn ketika mobilnya harus terparkir.

Chelssa hampir putus asa, ia akan menelepon Ken dan memberitahu bahwa adiknya menghilang. Tetapi belum sempat panggilan tersambung, di depannya terparkir sebuah mobil SUV keluaran terbaru dengan Jenn yang keluar dari dalamnya. Perempuan itu terlihat kacau.

Rambutnya acak-acakan dengan leher yang merah-merah, ia kemeja oversize sampai menutupi setengah paha. Chelssa tersentak, sebelum tangannya ditarik untuk menjauh dengan cepat.

Mobil itu tiba-tiba meledak!

Tadi, sebelum keluar. Jenn menyulut satu batang rokok yang ada di atas kursi samping dan dimasukan ke bagian AC mobil.

***

Jenn tidak ingin ada satu orang pun yang tahu apa yang telah terjadi padanya. Termasuk Chelssa. Ia akan menyelesaikan lelaki sialan itu seorang diri, dengan caranya sendiri.

HPnya bergetar untuk kesekian kali. Ken menelepon, sudah panggilan ke lima yang belum Jenn angkat.

Jempolnya menggeser ikon warna hijau dan terdengar gerutuan Ken setelahnya.

"Jenn, biasakan untuk mengangkat hp saat aku menelepon!"

Perempuan itu memutar bola mata, lalu bergumam dengan wajah mengantuk, "males."

Di seberang sana, Ken menghela napas. Harus sesabar apa memangnya ia sebagai seorang kakak bagi adik yang tidak tahu diri seperti ini?

"Chelssa bilang kamu hilang 4 jam! Ke mana aja?"

"Chelssa itu PA aku atau kau, sih?" Jenn setengah marah.

"Lupakan. Empat jam ke mana aja? Ada problem?"

"Gak. Cuma kangen diculik."

"Heh!" Ken mengeraskan suaranya.

Jenn yakin jika Ken ada di hadapannya, perempuan itu pasti sudah dicubit berkali-kali.

Ia menutup panggilan itu dengan sepihak. Jenn akan tidur dan tidak ada seorang pun yang boleh mengganggunya. Termasuk pikiran menyebalkan yang terus berputar di otaknya, tentang tadi siang!

***

Ethan menyandarkan punggungnya di kursi putar yang ada di ruang kerjanya. Tidak sulit untuk mengetahui siapa perempuan tadi.

Anak buahnya salah membawa orang. Perempuan yang ia pesan, malah masih menunggu di tempat penjemputan sampai sekarang. Perempuan tadi ... adalah Jenn Angeline. Seorang pengusaha sekaligus aktris yang sedang naik daun. Dia baru saja selesai membintangi sebuah film layar lebar satu bulan yang lalu, dan film itu laku. Hari pertama pemutaran, tiket bioskop habis di mana-mana.

Jenn dikenal sebagai aktris yang kurang dalam berinteraksi dengan fans. Dalam pers, ia jarang antusias. Satu-satunya foto Jenn yang berhasil Ethan temukan dengan pose tersenyum adalah ketika perempuan itu masih sekolah menengah pertama.

Ia rupanya menjalani hari dengan sulit.

Ethan tersenyum tipis, mulai menelusuri bagaimana perempuan itu bisa sampai di titik ini. Lalu termenung ketika tahu bahwa Jenn tidak sebaik yang ia kira dari awal.

Perempuan itu memiliki hobi yang menyebalkan bagi orang lain ... senang menjadi simpanan

Alis Ethan menukik tajam, merasa aneh.

Jenn cantik dari segala sisi, ia bisa mendapat lelaki manapun. Ia seksi luar dan dalam, membayangkannya saja cukup untuk membuat Ethan menjadi keras.

Yang Ethan tidak pahami, kenapa perempuan itu gemar masuk ke hubungan orang lain padahal ia sangat mampu untuk menarik pria lajang?

***

Ethan menipiskan bibir ketika tahu berapa banyak jumlah uang yang harus ia bayar ke kepolisian saat mobilnya dikabarkan meledak dan terbakar di sekitar pantai. Kerugiannya tidak terlalu besar, tapi itu cukup untuk membeli dua mobil yang sama.

Jenn membalasnya dengan telak. Perempuan itu cukup berbahaya. Tapi siapa sangka, Ethan malah tertarik dan mencoba berbagai cara agar ia bisa menemui Jenn.

Besok, perempuan itu akan mengadakan jumpa pers di Beechwalk Shopping Center. Membahas bagaimana jalannya shooting hingga film besar itu meledak dan diterima masyarakat dengan baik.

***

Ketika Jenn mendapat tawaran bermain film sebagai antagonis yang berperan merebut suami orang, ia langsung mengambil job itu. Bukan karena nama sutradara yang mentereng atau karena penulis bukunya adalah teman Ken yang baik, tetapi karena ia memang sudah menguasai itu.

Jenn suka menjadi simpanan. Suka bagaimana melihat lelaki berbohong dengan berbagai cara ke pasangannya hanya agar mereka punya waktu untuk berkencan. Tiap kali Jenn mempunyai hubungan tercela seperti itu, ia merasa menang dan puas.

Menang karena ternyata ia yang dipilih. Puas karena tak lama dari itu, ia akan menghubungi pasangan lelakinya lalu memberitahu jika lelakinya selingkuh. Mereka akhirnya putus, dan Jenn menjadi pilihan. Tetapi kemudian ia juga akan memutuskan untuk cut off setelahnya. Baginya, setelah ini, hubungan itu takkan lagi menarik ketika dijalani tanpa sembunyi-sembunyi takut ketahuan. Tak ada tantangannya lagi.

Crew dan fans bilang ia begitu menjiwai di film tersebut, padahal itu memang jiwanya.

Hari ini akan diadakan jumpa pers kedua di salah satu mall di Bali. Chelssa sudah mempersiapkan semua kebutuhan Jenn dengan baik. Outfit perempuan itu selalu terlihat menarik, seksi, tapi tidak terbuka. Jenn suka kesan yang misterius seperti ini.

Tempat itu cukup jauh dari rumahnya, jadi Jenn sudah berangkat 2 jam yang lalu dan sudah sampai di tempat acara 5 menit sebelum dimulai.

Seperti biasa, ia tanpa ekspresi. Terlalu tenang sampai orang di sekitarnya harus merasa waspada.

Salah satu juru tulis bertanya setelah diijinkan, dan sialnya pertanyaan itu ditujukan untuk dirinya.

"Bagaimana perasaan Mbak Jenn ketika mendapat hate comment di berbagai sosmed pribadi karena peran Anda di sini yang sebagai orang ketiga?"

Benar, komentar di I*******m pribadinya rata-rata menyinggung akting Jenn yang kemarin.

Jenn menarik napas pelan, ia melirik lawan mainnya yang tersenyum manis. Reval, lelaki itu berusaha menyalurkan semangat lewat tatapan matanya yang hangat.

"Biasa saja, karena tanpa hadirnya orang ketiga yang saya perankan di sana, mungkin tokoh Gerald dan Heaven akan monoton. Menikah, bercinta, lalu meninggal."

Di belakang panggung, Chelssa menggigiti bibir dengan kasar. Oh, atasannya ini sungguh!

Sedangkan yang hadir, mulai bersorak. Ada yang tidak terima, lalu sebagian memuji karena benar. Pasar perfilman sekarang takkan jauh dari adanya kehadiran orang ketiga. Mungkin, film ini yang paling gong karena pemeran pelakor diisi oleh Jenn.

Seseorang yang profesional di bidangnya.

Untungnya, tidak ada yang tahu tentang hobi menyebalkan Jenn. Ken menghapus image buruk Jenn dipublik dengan baik. Jadi, perempuan itu adalah aktris baru dengan pembawaan tenang, itu yang orang tahu.

Jenn ijin ke toilet saat acara akan selesai sepuluh menit lagi. Chelssa sudah khawatir dengan kelakuan atasannya yang meninggalkan pers saat belum selesai, tapi Jenn tak membuat sutradara dan crew yang hadir keberatan. Bagi mereka, Jenn penglaris di film ini. Tindak-tanduknya yang membuat beberapa orang menghela napas, dimaafkan asal dia mau membintangi season 2 mendatang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Teman Tidur Sang Aktris   3

    Ethan menghadiri pers itu. Tapi karena banyak yang hadir, mungkin Jenn tidak menangkap kehadirannya, atau perempuan itu mungkin terlalu cuek untuk memperhatikan orang-orang yang hadir. Beberapa kali, Ethan kedapatan tersenyum tipis saat bagaimana lelaki itu mendengar Jenn berbicara.Perempuan yang lugas, apa adanya, dan penuh tantangan.Saat melihat Jenn pergi, Ethan tanpa pikir panjang lalu mengikuti diam-diam. Langkahnya dibuat tanpa suara. Karena begitu Jenn sampai di bilik toilet perempuan, ia tidak sadar saat seorang lelaki ikut masuk ke dalam dan mengunci pintu.Jenn membasuh tangan dan sedikit menyemprotkan minyak wangi ke depan tubuhnya. Saat akan touch up, ia dikejutkan dengan bayangan seorang lelaki di cermin. Ia balik badan, lalu mendapati Ethan dengan senyum lebar di wajahnya.Matanya membola, sebelum akhirnya ia kembali menguasai wajah tanpa ekspresi. Lagi."Senang bertemu lagi," ucap Ethan dengan suara berat, yang sialnya cukup enak didengar di telinga Jenn."Ngapain lo

    Last Updated : 2025-03-22
  • Teman Tidur Sang Aktris   4

    Jenn Angeline, karirnya sebagai aktris baru mungkin membuat beberapa orang terasa iri. Hobinya yang buruk terus menghantui langkah-langkahnya ke masa yang mendatang. Serapi apa pun Ken menghapus image buruk itu, nyatanya kebenaran selalu menemukan jalannya.Tidak ada yang bisa melarang bagaimana wanita berbaju silky glamour itu melangkahkan kakinya dengan cepat, melewati beberapa orang yang berkerumun di kawasan mall itu dengan dagu terangkat tinggi. Badannya yang ramping memudahkannya untuk menyalip tubuh orang-orang, hingga tangan lembutnya mendarat dengan baik di pipi sang aktris yang sedang diwawancara beberapa reporter.Chelssa terlambat untuk menghalangi bagaimana tangan itu menyentuh pipi putih milik Jenn. Menghasilkan warna merah alami yang sialnya terasa panas. Semua orang terpekik, Chelssa menjerit, tapi Jenn tetap tenang.Tak ada emosi yang tergambar dalam wajahnya. Terlalu tenang, sampai membuat beberapa orang mundur, memberi mereka ruang. Atau mungkin siap meliput untuk m

    Last Updated : 2025-03-24
  • Teman Tidur Sang Aktris   5

    Bulan bersinar terang di langit malam, dikelilingi gemerlap bintang yang tak mau kalah menunjukkan sinarnya. Di bawah pekatnya langit, berdiri Dwitama dengan segelas kopi panas di tangannya.Tak ada yang peduli dengan kosongnya ruang hati di dadanya. Dwitama sadar betul, ada yang aneh dengan istrinya setahun belakangan ini. Tetapi ia tidak begitu peduli awalnya, karena sibuk menjalin hubungan diam-diam dengan Jenn Angeline.Saat itu, Jenn datang padanya sebelum menjadi artis utama dalam sebuah film. Gadis itu masih mencari job sebagai figuran yang tampilnya tidak begitu sering. Mulanya hanya menjalin kerjasama antar dua pengusaha yang sama-sama ingin untung.Namun, siapa sangka keduanya malah memiliki keuntungan yang lain.Dwitama jelas menjadi yang mengawali. Bagaimana ia gencar mencari perhatian gadis 26 tahun itu. Hingga mereka sepakat untuk mempunyai hubungan terlarang itu, tentu Dwitama dari awal sudah terbuka bahwa dia adalah seorang suami sekaligus ayah dari dua orang anak kemb

    Last Updated : 2025-03-25
  • Teman Tidur Sang Aktris   6

    Jenn dibesarkan oleh dua orang tua yang jarang ada di rumah, tapi tetap memastikan kebutuhan dan kemauannya terpenuhi. Ditambah kakaknya, Ken, adalah orang yang dipenuhi cinta yang berlimpah. Maka, beruntunglah Jenn menjadi anak dan adik yang keinginannya tak pernah dikatakan tidak.Sewaktu SMA, Jenn pernah meminta Ken untuk memutuskan pacarnya yang saat itu—menurutnya—tidak menyukai Jenn karena mereka tak saling follow di media sosial. Ken tak perlu banyak berpikir, ia langsung menyetujui.Saat memasuki semester akhir di universitas, untuk kali pertamanya, Ken dibuat bingung dengan keinginan sang adik."Kok bisa?" tanyanya dengan kening mengerut.Sedang Jenn hanya angkat bahu, "gak tahu. Kayak seneng aja."Itu kali pertama Ken tahu jika adiknya senang merebut lelaki orang lain. Entah itu pacar, ataupun suami.Sebagai seorang kakak, ia tentu menasehati bahkan mengadukannya pada orang tua. Namun, Jenn tetaplah Jenn. Ia tidak pernah suka dibantah, segala keinginannya haruslah terpenuhi.

    Last Updated : 2025-04-11
  • Teman Tidur Sang Aktris   7

    "Jenn, bisa gak kamu jadi rumah lagi buat aku?"Rumah, ya?Satu kata yang Dwitama pikirkan selama berhari-hari. Dwitama pernah bilang, kan jika Naysila itu baik? Tapi, hubungan mereka yang buruk bahkan meski keduanya sudah diberi momongan tetap menghantuinya.Ditambah dengan kalimat 'Mariage Is Scary' yang viral di salah satu media sosial, membuatnya dapat menyimpulkan bahwa pernikahannya termasuk mengerikan. Hubungan yang dibangun tanpa komunikasi yang baik, menurut Dwitama tak lagi pantas diharapkan. Jadi, apa salahnya jika dia mencari hunian baru? Sebagai rumah tempatnya pulang?Jenn, di tempatnya masih diam. Wanita itu menyipitkan matanya sebelum benar-benar menelan menu pembukanya. Bagi Jenn, ia tidak pernah serius dalam menjalin hubungan. Ikatan semacam itu sama sekali tidak cocok dengannya.Jadi, alasan apa yang dijadikan pertimbangan oleh Dwitama untuk menjadikannya sebagai rumah?"Mas, tadi siang aku dilabrak Naysila." Jenn mengerucutkan bibir sebentar. "Di depan wartawan."D

    Last Updated : 2025-04-12
  • Teman Tidur Sang Aktris   1

    "Arght, hurry up, Honey!" "No, it's too tight!" "Damn, you're so hot!"Mulut lelaki itu terus memaki dalam balutan kenikmatan. Di atas pahanya, seorang perempuan tengah naik-turun dengan tempo yang cepat.Sialan, ia tidak bisa terus bertahan seperti ini!Dicengkeramnya pinggang ramping itu, lalu menggulingkan tubuh mungil si perempuan hingga punggungnya terhempas di kasur yang empuk. Ia menunduk, berada di atas. Mengambil alih rasa dominan dari perempuannya. Ia mengisi penuh, maju-mundur dengan teratur.Bulir-bulir keringat basah di tubuh mereka yang semakin panas diiringi suara-suara berat dan lengkingan keputusasaan hendak menjemput kepuasan.Tidak! Ini terlalu sempit!Dan ... ledakan itu akhirnya terjadi. Mereka mencapai putihnya secara bersamaan.***(Masa sekarang)Jenn Angeline kembali tiba di Bali setelah 2 Minggu penuh menghabiskan waktu di Jakarta. Udara khas air laut langsung menyambut begitu kakinya menapak di pasir pantai. Angin sekitar menerbangkan helai-helai rambut co

    Last Updated : 2025-03-21

Latest chapter

  • Teman Tidur Sang Aktris   7

    "Jenn, bisa gak kamu jadi rumah lagi buat aku?"Rumah, ya?Satu kata yang Dwitama pikirkan selama berhari-hari. Dwitama pernah bilang, kan jika Naysila itu baik? Tapi, hubungan mereka yang buruk bahkan meski keduanya sudah diberi momongan tetap menghantuinya.Ditambah dengan kalimat 'Mariage Is Scary' yang viral di salah satu media sosial, membuatnya dapat menyimpulkan bahwa pernikahannya termasuk mengerikan. Hubungan yang dibangun tanpa komunikasi yang baik, menurut Dwitama tak lagi pantas diharapkan. Jadi, apa salahnya jika dia mencari hunian baru? Sebagai rumah tempatnya pulang?Jenn, di tempatnya masih diam. Wanita itu menyipitkan matanya sebelum benar-benar menelan menu pembukanya. Bagi Jenn, ia tidak pernah serius dalam menjalin hubungan. Ikatan semacam itu sama sekali tidak cocok dengannya.Jadi, alasan apa yang dijadikan pertimbangan oleh Dwitama untuk menjadikannya sebagai rumah?"Mas, tadi siang aku dilabrak Naysila." Jenn mengerucutkan bibir sebentar. "Di depan wartawan."D

  • Teman Tidur Sang Aktris   6

    Jenn dibesarkan oleh dua orang tua yang jarang ada di rumah, tapi tetap memastikan kebutuhan dan kemauannya terpenuhi. Ditambah kakaknya, Ken, adalah orang yang dipenuhi cinta yang berlimpah. Maka, beruntunglah Jenn menjadi anak dan adik yang keinginannya tak pernah dikatakan tidak.Sewaktu SMA, Jenn pernah meminta Ken untuk memutuskan pacarnya yang saat itu—menurutnya—tidak menyukai Jenn karena mereka tak saling follow di media sosial. Ken tak perlu banyak berpikir, ia langsung menyetujui.Saat memasuki semester akhir di universitas, untuk kali pertamanya, Ken dibuat bingung dengan keinginan sang adik."Kok bisa?" tanyanya dengan kening mengerut.Sedang Jenn hanya angkat bahu, "gak tahu. Kayak seneng aja."Itu kali pertama Ken tahu jika adiknya senang merebut lelaki orang lain. Entah itu pacar, ataupun suami.Sebagai seorang kakak, ia tentu menasehati bahkan mengadukannya pada orang tua. Namun, Jenn tetaplah Jenn. Ia tidak pernah suka dibantah, segala keinginannya haruslah terpenuhi.

  • Teman Tidur Sang Aktris   5

    Bulan bersinar terang di langit malam, dikelilingi gemerlap bintang yang tak mau kalah menunjukkan sinarnya. Di bawah pekatnya langit, berdiri Dwitama dengan segelas kopi panas di tangannya.Tak ada yang peduli dengan kosongnya ruang hati di dadanya. Dwitama sadar betul, ada yang aneh dengan istrinya setahun belakangan ini. Tetapi ia tidak begitu peduli awalnya, karena sibuk menjalin hubungan diam-diam dengan Jenn Angeline.Saat itu, Jenn datang padanya sebelum menjadi artis utama dalam sebuah film. Gadis itu masih mencari job sebagai figuran yang tampilnya tidak begitu sering. Mulanya hanya menjalin kerjasama antar dua pengusaha yang sama-sama ingin untung.Namun, siapa sangka keduanya malah memiliki keuntungan yang lain.Dwitama jelas menjadi yang mengawali. Bagaimana ia gencar mencari perhatian gadis 26 tahun itu. Hingga mereka sepakat untuk mempunyai hubungan terlarang itu, tentu Dwitama dari awal sudah terbuka bahwa dia adalah seorang suami sekaligus ayah dari dua orang anak kemb

  • Teman Tidur Sang Aktris   4

    Jenn Angeline, karirnya sebagai aktris baru mungkin membuat beberapa orang terasa iri. Hobinya yang buruk terus menghantui langkah-langkahnya ke masa yang mendatang. Serapi apa pun Ken menghapus image buruk itu, nyatanya kebenaran selalu menemukan jalannya.Tidak ada yang bisa melarang bagaimana wanita berbaju silky glamour itu melangkahkan kakinya dengan cepat, melewati beberapa orang yang berkerumun di kawasan mall itu dengan dagu terangkat tinggi. Badannya yang ramping memudahkannya untuk menyalip tubuh orang-orang, hingga tangan lembutnya mendarat dengan baik di pipi sang aktris yang sedang diwawancara beberapa reporter.Chelssa terlambat untuk menghalangi bagaimana tangan itu menyentuh pipi putih milik Jenn. Menghasilkan warna merah alami yang sialnya terasa panas. Semua orang terpekik, Chelssa menjerit, tapi Jenn tetap tenang.Tak ada emosi yang tergambar dalam wajahnya. Terlalu tenang, sampai membuat beberapa orang mundur, memberi mereka ruang. Atau mungkin siap meliput untuk m

  • Teman Tidur Sang Aktris   3

    Ethan menghadiri pers itu. Tapi karena banyak yang hadir, mungkin Jenn tidak menangkap kehadirannya, atau perempuan itu mungkin terlalu cuek untuk memperhatikan orang-orang yang hadir. Beberapa kali, Ethan kedapatan tersenyum tipis saat bagaimana lelaki itu mendengar Jenn berbicara.Perempuan yang lugas, apa adanya, dan penuh tantangan.Saat melihat Jenn pergi, Ethan tanpa pikir panjang lalu mengikuti diam-diam. Langkahnya dibuat tanpa suara. Karena begitu Jenn sampai di bilik toilet perempuan, ia tidak sadar saat seorang lelaki ikut masuk ke dalam dan mengunci pintu.Jenn membasuh tangan dan sedikit menyemprotkan minyak wangi ke depan tubuhnya. Saat akan touch up, ia dikejutkan dengan bayangan seorang lelaki di cermin. Ia balik badan, lalu mendapati Ethan dengan senyum lebar di wajahnya.Matanya membola, sebelum akhirnya ia kembali menguasai wajah tanpa ekspresi. Lagi."Senang bertemu lagi," ucap Ethan dengan suara berat, yang sialnya cukup enak didengar di telinga Jenn."Ngapain lo

  • Teman Tidur Sang Aktris   2

    Chelssa sudah memutari pantai tempat di mana Jenn meminta dijemput di sana. Tetapi tak ada tanda-tanda keberadaan perempuan itu. Ini sudah 4 jam sejak HP Jenn tak bisa dihubungi. Tidak biasanya begini.Supir yang ditugaskan untuk menjemput juga masih ada di tempat yang sama. Tempat teduh kesukaan Jenn ketika mobilnya harus terparkir.Chelssa hampir putus asa, ia akan menelepon Ken dan memberitahu bahwa adiknya menghilang. Tetapi belum sempat panggilan tersambung, di depannya terparkir sebuah mobil SUV keluaran terbaru dengan Jenn yang keluar dari dalamnya. Perempuan itu terlihat kacau.Rambutnya acak-acakan dengan leher yang merah-merah, ia kemeja oversize sampai menutupi setengah paha. Chelssa tersentak, sebelum tangannya ditarik untuk menjauh dengan cepat.Mobil itu tiba-tiba meledak!Tadi, sebelum keluar. Jenn menyulut satu batang rokok yang ada di atas kursi samping dan dimasukan ke bagian AC mobil.***Jenn tidak ingin ada satu orang pun yang tahu apa yang telah terjadi padanya.

  • Teman Tidur Sang Aktris   1

    "Arght, hurry up, Honey!" "No, it's too tight!" "Damn, you're so hot!"Mulut lelaki itu terus memaki dalam balutan kenikmatan. Di atas pahanya, seorang perempuan tengah naik-turun dengan tempo yang cepat.Sialan, ia tidak bisa terus bertahan seperti ini!Dicengkeramnya pinggang ramping itu, lalu menggulingkan tubuh mungil si perempuan hingga punggungnya terhempas di kasur yang empuk. Ia menunduk, berada di atas. Mengambil alih rasa dominan dari perempuannya. Ia mengisi penuh, maju-mundur dengan teratur.Bulir-bulir keringat basah di tubuh mereka yang semakin panas diiringi suara-suara berat dan lengkingan keputusasaan hendak menjemput kepuasan.Tidak! Ini terlalu sempit!Dan ... ledakan itu akhirnya terjadi. Mereka mencapai putihnya secara bersamaan.***(Masa sekarang)Jenn Angeline kembali tiba di Bali setelah 2 Minggu penuh menghabiskan waktu di Jakarta. Udara khas air laut langsung menyambut begitu kakinya menapak di pasir pantai. Angin sekitar menerbangkan helai-helai rambut co

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status