Beranda / Romansa / Teman Seranjang / 34 - Sedikit Cemburu

Share

34 - Sedikit Cemburu

Penulis: Siez
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Hana teus menangis di atas sofa di apartemen Jordi sampai ia bisa menenangkan dirinya sendiri.

"Jor ... gue pulang dulu." Hana mengucapkan di balik pintu kamar Jordi yang tertutup rapat. Harga dirinya sudah tercabik-cabik dengan penolakan yang diberikan oleh Jordi. Ia merasa menjadi wanita yang tidak menarik sama sekali di hadapan Jordi.

Hana berjalan gontai menuju ke pintu unit apartemen. Ia lemas dan pikirannya sudah kalut. Entah bagaimana hubungannya dengan Jordi nanti.

Sementara itu, Jordi hanya diam di dalam kamar dengan pikirannya yang cukup kalut. Apakah ia bisa bercerita semua masalah ini kepada Alice? Jordi bingung.

***

Alice sudah sampai di rumahnya dengan menggunakan ojek. Untungnya Ranti belum sampai ke rumah, sehingga Alice bisa menyempatkan diri untuk pergi ke apotik untuk membeli pil kontrasepsi darurat.

Tentu saja Alice tidak mau hamil sekarang karena keteledorannya dengan Jordi.

Ia segera meminum obat itu, tidak boleh sampai Ranti curiga. Alice membuang bungkus pil itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Teman Seranjang   35 - Loe Cewek Serakah!

    Alice segera memesan ojek online. Tidak mungkin ia menaiki angkutan umum karena pastinya akan memakan waktu yang cukup lama untuk sampai di cafe X di daerah Sudirman itu. Daerah yang sangat padat apabila sudah jam pulang kantor.Tidak lama kemudian, ojek online itu tiba dan Alice ikut menumpang. Mereka berdua membelah jalan ibu kota yang sangat padat pada jam pulang kerja. Setelah sampai ke depan cafe, Alice turun dan segera memasuki cafe itu.Cafe yang terbilang mewah dan kelas atas. Alice sama sekali tidak pernah masuk ke dalamnya jika tanpa Jordi. Tentu saja tidak bisa, semua makanan dan minuman di sana sangatlah mahal. Sangat tidak cocok dengan kantong Alice yang sangat tipis.Alice segera melihat ke sekeliling dan mendapati Hana sedang duduk di pojokkan jendela. Terlihat Hana sangat anggun dan berkelas. Pantas saja Norita sangat memaksa Jordi untuk bersama Hana. Mereka memang ... selevel. Sangat berbeda jauh dari Alice yang terlalu miskin. Perbedaan sosial mereka berdua sangatlah

  • Teman Seranjang   36 - Jangan Paksa Jordi

    Alice mematung. Tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Hana yang terlihat sangat kecewa. Ia memahami, bahkan sangat memahami Hana yang sangat kecewa. Jika Alice berada di posisi Hana, pastinya Alice sangat kecewa terhadap Jordi. Apalagi pertunangan mereka sudah sangat dekat. Tapi sekarang, Jordi malah minta putus.Pastinya Hana sangat sedih dan putus asa. Tapi ... apa juga yang bisa diperbuat Alice? Jordi juga tidak mencintai Hana. Jikapun mereka berdua bertunangan dan menikah, bukankah akan membuat mereka berdua menderita? Pusing rasanya kepala Alice sekarang.Bisakah Alice kabur saja dari pembicaraan ini? Sekarang ia mulai menyesal karena menyetujui Hana untuk bertemu. Andaikan tadi Alice tidak mau pergi bertemu dengan Hana, pastinya ia tidak akan diintimidasi seperti ini."Gue harap loe jauh-jauh dari Jordi!" bentak Hana yang membuat seisi cafe melihat ke arah Alice. Pandangan mata seisi cafe itu seperti mengatakan bahwa Alice adalah pelakor.Alice terdiam. Ia tidak bisa melawa

  • Teman Seranjang   37 - Mengadu

    Hana terdiam mendengar ucapan Alice. Antara kesal dan sedih karena Alice sama sekali tidak mau membantu hubungannya dengan Jordi. Padahal Hana sangat mengharapkan hal itu. Kenapa tidak ada satupun orang yang bisa membantunya. Apakah Norita bisa?Alice pergi meninggalkan Hana sendiri. Ia sudah tidak mau tahu lagi urusan Hana dan Jordi. Bolehkah Alice egois satu kali ini saja? Ia sudah memendam perasaan kepada Jordi selama lebih dari enam tahun. Apakah satu kali kesempatan untuk mencintai Jordi juga tidak bisa?Apakah Alice memang tidak pantas? Apakah karena ia bukan orang berada sehingga ia tidak pantas untuk mencintai Jordi? Sungguh ... level kekayaan ini membuat Alice muak.Ia sebenarnya ingin menghubungi Jordi. Memeluk pria itu erat-erat dan tidak ingin melepaskannya lagi. Tapi ... rasa hati Alice sebagai wanita juga tidak tega dengan Hana."Ya Tuhan ... apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya pergi meninggalkan Jordi karena tidak mau ada wanita lain yang terluka karena saya?" gum

  • Teman Seranjang   38 - Kecupan Penyemangat Pagi

    Tok! Tok! Tok!Jordi sudah mengetuk pintu rumah Alice dan Ranti yang membukakan pintu rumah."Wah ... nak Jordi. Pagi sekali sudah datang," sapa Ranti yang sedikit bingung dengan kedatangan Jordi yang terlalu pagi."Hehe ... saya mau mengantar Alice untuk interview, Tante."Jordi sudah rapi dengan kemeja dan celana bahannya. Tampak Jordi sangat tampan dan lebih dewasa daripada biasanya."Ayo masuk, Jor."Ranti mempersilahkan Jordi masuk ke dalam rumahnya."Uda sarapan?""Belum, Tante.""Ya udah, ayo kita makan bersama."Ranti mengajak Jordi menuju ke meja makan. Sarapan sederhana, hanya nasi goreng ikan asin saja. Tapi sudah menggugah selera Jordi.Tidak lama kemudian, Alice keluar dari kamarnya."Lah ... udah sampe?" Alice bingung karena melihat Jordi sudah berada di sekitar meja makan.Jordi membalas dengan cengiran saja."Yuk kita makan dulu. Hari ini kalian butuh tenaga banyak.""Ya, Ma."Alice duduk di hadapan Jordi. Mereka saling menatap satu sama lain.Alice memang hanya berpena

  • Teman Seranjang   39 - Test di Perusahaan

    Jordi masih mencari cara untuk bermesraan di pagi hari dengan Alice. Tidak bertemu sebentar saja ia sudah rindu setengah mati. Fiuh ... andaikan mereka sudah menikah, pastinya Jordi tidak akan membiarkan Alice untuk keluar dari kamar sama sekali."Apalagi?" ketus Alice."Please, cium gue dulu. Gue udah gak tahan.""Otak mesum loe mesti dicuci, Jor!" balas Alice sambil menahan tawanya.Tanpa aba-aba. Jordi langsung memagut bibir Alice. Menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Alice, beradu lidah di sana. Jordi sudah tidak tahan. Ia menahan tengkuk Alice agar ia bisa memperdalam ciumannya. Sudah dari semalam ia menginginkan hal itu dan sekarang Jordi akan melakukannya.Pagutan itu berhenti ketika mereka berdua kehabisan nafas. Jordi menempelkan keningnya ke kening Alice."You make me crazy, Alice." Jordi mengecup bibir Alice lagi pelan.Bibir Jordi juga sudah berantakan dengan lipstik pink Alice. Sementara bibir Alice juga sedikit bengkak karena Jordi terlalu agresif."Bibir loe."Alice sege

  • Teman Seranjang   40 - Awas Kutukan Mencintai Gue

    "Ma-maaf, Pak." Alice menunduk minta maaf kepada orang yang ia tabrak itu."Tidak apa." Pria itu mengulurkan tangannya untuk membantu Alice bangun dari lantai.Alice melihat wajah pria itu. Pria dewasa, mungkin sekitar usia tiga puluh tahun. Pria yang tampan dan sangat terlihat matang. Alice segera menunduk lagi. Ia tidak berani melihat pria itu."Terima kasih, Pak. Permisi.""Ya. Hati-hati," ucap pria itu lembut."Ya, Pak."Alice segera pergi meninggalkan pria itu dan mencari keberadaan Jordi.Pria itu tersenyum melihat Alice."Siapa gadis itu?" tanya pria itu kepada asistennya. Pria itu bernama Nathan Tanuwijaya. CEO dari Tanuwijaya Group, perusahaan pusat dari perusahaan X yang sedang dilamar oleh Alice."Mungkin dia pelamar di sini, Pak," jawab asisten Nathan yang bernama Christian."Hmm ... cari tahu siapa dia dan saya ingin dia menjadi asisten pribadi nanti. Dia akan mendampingi saya untuk bekerja.""Baik, Pak."***Alice akhirnya pulang bersama Jordi. Rasanya lelah melakukan tes

  • Teman Seranjang   41 - Intimidasi Mama Norita

    Alice hanya bisa mengangguk.Setelah menyelesaikan makanan yang penuh peluh dan keringat, akhirnya mereka naik ke mobil sport milik Jordi. Memang jarak dari tempat itu ke apartemen Jordi lebih dekat daripada harus ke rumah Alice terlebih dahulu. "Perut gue agak melilit," ucap Jordi sambil memegangi perutnya."Tarik nafas ... buang nafas." Alice mencoba menenangkan gejolak di perut Jordi."Aduh ... nanti gue langsung ngibrit ya. Valet parking aja di apartemen.""Ok."Jordi menyetir seperti orang kesetanan. Ia menyalip sana sini sehingga banyak mobil maupun motor yang mengklakson mobil Jordi.Tidak lama kemudian, akhirnya mereka sampai ke lobi apartemen. Jordi segera memberikan kunci mobilnya kepada petugas valet dan ia menarik tangan Alice untuk segera pergi ke lift.Jordi sudah tidak tahan lagi. Untungnya lift yang ia ingin gunakan kooperatif. Jordi masuk ke dalam lift bersama Alice dengan memegang perutnya terus-terusan. Sementara Alice, ia sangat khawatir dengan Jordi. Level kepedas

  • Teman Seranjang   42 - Jordi Sakit

    Alice terdiam. Ia tidak berani mengatakan apapun kepada Norita."Tante sudah mengatakan kepadamu, kamu boleh menjadi teman Jordi, tapi tidak lebih dari itu. Apalagi mencampuri urusan pribadi Jordi."Hana tersenyum puas melihat Alice yang dimarahi dan disindir oleh Norita.Alice hanya bisa diam saja."Sebentar lagi Jordi akan bekerja di kantor dan ia akan bertunangan dengan Hana. Tante harap kamu lebih menjaga jarak dengan Jordi. Jangan pernah temui Jordi lagi!" seru Norita yang sudah tidak mau dibantah oleh Alice.Alice diam seribu bahasa. Tidak menjawab apapun ucapan dari Norita. Ia sama sekali tidak berani menjawab semua ucapan yang menyakitkan dari Norita. Alice masih sangat menghargai Norita sebagai ibu kandung dari Jordi, kekasihnya yang baru itu.Sebisa mungkin Alice bersabar dan tidak mengakibatkan keributan yang akhirnya akan membuat hubungan Alice dan kekasihnya itu menjadi buruk. Meskipun semua kata-kata Norita itu terlalu mengintimidasi dan merendahkan Alice.Tidak perlu dib

Bab terbaru

  • Teman Seranjang   116 - Akhir Yang Bahagia

    "Hmm ... nanti kita bicara berdua ya, Ma. Mereka mungkin akan sangat marah karena seperti kita mempermainkan putri mereka." putus Alexander. Norita mengangguk. "Mama sangat menyesal, Pa. Andaikan dulu mama tidak keras kepala. Pasti lima tahun lalu kita sudah bahagia dengan Luke juga." "Tak ada yang tahu, Ma. Takdir baik atau buruk, tetap harus kita jalani." Norita mengangguk pelan, setuju dengan ucapan dari suaminya itu. "Besok kita pulang ke Indonesia. Kita harus bicara dengan Abi dan istrinya." Alexander menganggukkan kepalanya. * Kamar pengantin Jordi dan Alice "Wah ... kamarnya gede banget." Alice sangat terkesima dengan besarnya ruangan kamar dan juga dekorasi di hotel itu yang terasa sangat mewah. "Iya dong. Untuk memadu kasih, butuh tempat yang cozy." "Ah, kamu tuh ada-ada saja." "Mandi dulu yuks, supaya segar." ajak Jordi. "Kamu duluan gih." Jordi sudah membuka dasi dan jasnya. Hanya tinggal kemeja dan celana panjang saja yang belum. Sementara Alice, wanita itu ma

  • Teman Seranjang   115 - Pernikahan Jordi dan Alice

    "Mama yang akan selesaikan. Besok, kamu dan Alice ke KBRI saja untuk mengurus pernikahan kalian. Uhm, tapi sebelumnya, mama akan panggil penghulu dulu agar kalian bisa menikah secara siri."Jordi tersenyum."Maafkan mama yang keras kepala selama ini."Jordi langsung memeluk erat Norita. "Terima kasih karena mama sudah berubah pikiran.""Mama ingin bicara dengan Alice. Kamu sama Luke dulu saja."Jordi menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan menuju ke kamar."Al,"Alice langsung mengarahkan kepalanya kepada Jordi. "Mama ingin bicara dengan kamu."Alice mengangguk pelan. Lalu ia bangkit berdiri, bergantian dengan Jordi untuk menemani Luke. "Ada apa, Tante?""Kemari, Al."Alice pun duduk di hadapan Norita. "Uhm ... tante minta maaf sama kamu ya.""Tentang apa, Tante?" Alice meragu. "Tentang apa yang terjadi selama ini. Tentang lima tahun lalu dan tentang semua perlakuan tante terhadap kamu dan mama kamu.""I-iya, Tante. Sudah aku maafkan.""Tante harap kamu segera menikah dengan Jo

  • Teman Seranjang   114 - Mengakhiri dengan Anita

    "Bisa aku masuk, Tan?" tanya Anita yang wajahnya sudah sembab. "Bo-boleh. Ayo masuk."Norita mempersilahkan Anita masuk ke dalam kamarnya. Sebenarnya ia pikir Alice dan Jordi yang datang, ternyata Anita. "Ada apa, Nita? Duduk dulu."Anita menganggukkan kepalanya. Dua orang wanita itu duduk berhadapan. "Apakah Tante sudah ketemu dengan Jordi?" tanya Anita yang terlihat kalut. "Sudah""Bagaimana, Tante? Apakah Tante sudah berhasil meyakinkan Jordi untuk meninggalkan Alice?" tanya Anita penuh harap. Norita menarik nafas dalam-dalam. Sebenarnya ia kasihan dengan Anita yang selama lima tahun ini sudah mendampingi Jordi. Memang Norita akui, semua ini salahnya. Andai dulu dia tidak keras kepala untuk memisahkan Jordi dari Alice, semua ini tak akan terjadi. "Tante ... tante kenapa diam? Tolong jawab aku!""Maaf, Nita.""Maaf? Apa maksud dari permintaan maaf Tante ini?""Jordi ... tak bisa dipisahkan dari Alice. Tante tak bisa berbuat apa-apa." kilah Norita yang sedikit berbohong. "Tant

  • Teman Seranjang   113 - Cucu Kesayangan

    "Masalah uang, gak usah pusing. Suruh saja Jordi kerja keras." tanya Norita yang masih terlihat dominan itu.Alice menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat."Gak perlu masalah harga diri. Kalau kalian menikah, memang tugas Jordi untuk cari uang dan kamu urus anak. Bisa-bisa cucu aku ini kurang kasih sayang karena kedua orang tuanya kerja terus." balas Norita dengan sangat santai.Alice menatap ke arah Jordi seolah meminta pertolongan dari pria itu agar bisa bicara dengan sang mama."Gak, Ma. Alice tetap di Melbourne. Dia gak akan pindah. Begitu juga dengan Luke." tolak Jordi atas semua rencana Norita terhadap Luke."Loh, tapi kan kamu kerja di Singapura." Norita agak protes dengan mengerenyitkan dahinya."Tambah cabang saja di sini." balas Jordi santai."Memangnya semudah itu?" ejek Norita."Tidak mudah, tapi kenapa tidak dicoba? Sekalian expand saja. Toh yang di Singapura, bisa aku lakukan secara remote. Aku akan datang mengecek setiap sebulan sekali.""Mama ...bagaimana kalau mam

  • Teman Seranjang   112 - Pertemuan Norita, Alice dan Luke

    "Kamu tenang saja. Kita lakukan saja yang terbaik."Ailce mengangguk pelan. Ia bagaimana pun harus percaya apa yang dikatakan oleh Jordi. "Ya sudah, kamu siap-siap saja. Nanti jam sepuluhan kita pergi ketemu sama mama. Aku janjian jam sebelas.""Luke dibawa kah?""Yes! Biar mama sekalian melihat kamu dan Luke. Dia pasti tidak akan bisa menyangka kalau aku sudah punya anak. Sekalian juga membuktikan kepada mama kalau Luke memang anak aku."Alice mengangguk.CUP!Jordi mengecup bibir Alice. "Kita hadapi bersama.""Semoga kita bisa."Wanita itu segera keluar dan memandikan Luke. Ia juga harus merapikan dirinya untuk bertemu dengan Norita."Al," panggil Ranti yang sudah masuk ke dalam kamar ketika Alice sedang berdandan."Ya, Ma. Ada apa?""Nanti kamu ketemu dengan mamanya Jordi?""Ya, Ma.""Kamu bersabar saja kalau dia menghina kamu ya. Jangan dibawa masuk ke dalam hati. Jika kamu dan Jordi memang berjodoh, pasti kalian bersatu.""Ya, Ma. Alice mengerti. Doakan saja yang terbaik untuk A

  • Teman Seranjang   111 - Norita ke Melbourne

    KRING!Sebuah panggilan telepon masuk ke dalam ponsel Jordi. Pria itu masih tertidur dan memeluk Luke erat, sang malaikat kecilnya itu."Hmm ... halo," sapa Jordi dengan suara paraunya khas orang baru bangun tidur."Kamu ada dimana?""Tidur. Kenapa, Ma?""Mama sudah di Melbourne. Mama mau ketemu sama kamu.""Iya, nanti jam sebelas ya. Jordi masih mengantuk.""Apa kamu ada di rumah Alice?""Iya, di rumah Istriku!" tegas Jordi yang sudah langsung sadar dari tidurnya. Ia berjalan menuju keluar balkon agar tidak menganggu Luke yang masih tidur."Apa kamu bilang? Istri?""YA! ISTRI DAN ANAK AKU!" tegas Jordi yang tak takut sama sekali dengan Norita."A-anak?" Norita terkesiap."Ya. Aku sudah menemukan hidup aku. Bukan bersama dengan Anita. Wanita yang selalu ada di mimpi aku itu adalah ALICE! Dan kami sudah punya anak! Mama sudah punya cucu.""Gak! Ini gak mungkin. Wanita itu pasti menipu kamu, Jor! Kamu jangan mau dibohongi. Pasti anak itu adalah anak dia dengan pria lain. Dia itu wanita

  • Teman Seranjang   110 - Gak Gitu Juga Konsepnya!

    "Gak gitu juga konsepnya. Itu otak bersihin dulu coba! Kamu tidur sama Luke, aku tidur sama mama." tegas Alice. "Ya siapa tahu kamu mau tidur sama aku. Aku janji cuma tidur aja. Gak lebih dari itu. Gak akan nakal koq.""Gak mau! Aku gak percaya asma kamu. Kalau ketahuan, bisa-bisa aku malu banget sama mama dan Luke.""Artinya kalau mereka gak ada, kamu mau dong tidur bersama aku?" goda Jordi dengan mata genitnya."Gak lah." tolak Alice."Astaga ..." Jordi menggelengkan kepalanya sambil menatap tak percaya kepada Alice. "Kamu tuh udah bertelor anak satu aja bersama aku, masih jual mahal banget.""Bertelor? Memang kamu pikir aku tuh ayam?" protes Alice. "Haha ... ayam goreng sexy kesukaan Jordi lah," kekeh Jordi gemas sendiri. "Amnesia apa gak, kamu tuh gak berubah. Otak mesum kamu tuh gak ketolongan." ejek Alice sambil menoyor kepala Jordi."Itu namanya udah sifat yang mendarah daging, Alice. Apalagi sama kamu." Jordi malah menyenggol lengan Alice."Dah lah, tidur sana sama Luke! Ak

  • Teman Seranjang   109 - Jordi yang Nakal

    "Tebak aja." goda Jordi. "Hm ... kayaknya uda balik nih ingatan kamu." "Haha ... gak koq." "Terus ... " Alice mengerenyitkan dahinya. Bingung sendiri dengan Jordi yang sepertinya tahu segalanya. "Hmm kemarin waktu tidur di kamar kamu. Aku tuh kebangun dan gak sengaja baca diari kamu. Maaf ya," aku Jordi jujur sambil memasang wajah innocent. "Astaga ... kamu baca buku orang sembarangan koq." protes Alice sambil mencubit perut Jordi sebelah kiri. "Aduh ... sakit banget cubitan kamu tuh." Jordi mengaduh kesakitan. "Biarin! Rasain ... suruh siapa baca diari orang sembarangan?" "Itu namanya petunjuk dari Tuhan, tiba-tiba aja aku bisa ketemu diari kamu." "Perasaan aku taro di lemari deh." "Hahaha ... atas restu Tuhan dan juga usaha aku cari informasi dong." kekeh Jordi. "Parah banget." Alice mencebikkan bibirnya. "Gak apa. Seenggaknya aku tahu kamu tuh cinta banget sama aku. Tiap hari nulis diari ada doa untuk aku. Ya, walaupun doanya supaya aku bahagia di sur

  • Teman Seranjang   108 - Memutuskan Pertunangan Dengan Anita

    "Ya, seperti yang kamu dengar. Hmm ... nanti lagi deh kalau ke Singapura baru aku jelaskan sama orang tua kamu. Maaf aku harus segera pergi.""JORDI! KAMU GAK BISA SEPERTI INI KEPADA AKU!" bentak Anita tak terima. Tapi, Jordi seolah tak peduli. Ia segera ke kamarnya dan mengambil kopernya."JORDI! Jelaskan kepada aku! Apa maksudnya?""Sorry, aku benar-benar harus pergi." Jordi seolah tak mau memusingkan Anita yang masuk ke dalam kamarnya dan terus berbicara."JOR! Jelaskan dulu. Apa ... apa ada wanita lain yang kamu temukan?""Ya!""HAH!""Aku sudah ingat semuanya, Anita! Sudah ingat! Kamu dan mama tak bisa bohong kepada aku!" tegas Jordi.Tubuh Anita bergetar hebat. Ia tak menyangka kalau perjalanan Jordi ke Melbourne ternyata membuat Jordi kembali ingat akan masa lalu."A-apakah kamu sudah ketemu dengan Alice?" tanya Anita dengan suara yang bergetar."Alice? Kamu kenal Alice?"Anita menggeleng tapi hendak mengangguk. Ia bingung harus bagaimana bereaksi terhadap Jordi."Parah! Kamu d

DMCA.com Protection Status