Share

Sebuah Koper

Penulis: Agura Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-12 23:49:22

Wanita dengan tatapan arogan itu menunjuk pada sebuah koper besar di hadapannya, membuat lelaki yang baru datang setelah ditelepon itu sedikit mengerutkan kening.

"Apa isi koper itu, Nyonya? Saya harus melakukan apa?" tanya pria yang memiliki nama samaran Tyer sambil melihat bergantian antara koper abu-abu besar dan wanita bersurai panjang yang kini sedang bersedekap.

"Buang koper itu di laut, pastikan tidak diketahui siapa pun dan jangan pernah membukanya." Sera memberi perintah.

Lelaki yang mengenakan jaket kulit hitam itu segera mengangguk, mengangkat koper besar di lantai dan terkejut saat merasakan beban yang cukup berat. Mainan. Tyer jelas mendengar bahwa Sera ingin membuang mainannya yang sudah rusak dan membosankan, tapi lelaki itu tidak tahu maksud dari kata 'mainan' itu sendiri.

"Kalau begitu saya permisi," ucap Tyer seraya membungkuk cukup rendah sebelum menarik koper, tidak menyadari sejumput rambut keluar dari sela ritsleting.

Sera menatap kepergian Tyer dengan ekspresi b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Bicara

    Bibir tipis merah muda itu mencoba meraup udara, bernapas dengan cepat saat akhirnya terlepas dari kungkungan bibir pria yang kini berpindah menuju leher. Wanita itu terengah saat tangan besar pria di atasnya menyusup ke balik blouse putih yang dikenakannya."Arvin," panggil Zoya pelan, menahan kepala Arvin yang lidahnya masih betah membasahi leher jenjangnya. "Berhenti!" serunya seraya menarik rambut suaminya, membuat pria itu mendongak dan menatapnya dengan kening berkerut."Kamu tahu kalau aku tidak bisa dihentikan," ucap Arvin seraya meloloskan blouse putih Zoya dengan sangat mudah, membuat tubuh bagian atas wanita itu hanya ditutupi bra hitam berenda. Arvin menjilat bibir, pandangannya berkabut.Tangan besar dengan urat-urat menonjol itu menyentuh perut rata wanita di bawahnya, bergerak dengan lihai menuju bongkahan padat yang sudah cukup lama tidak dijamah. "Aku ke sini untuk membangunkanmu dan membawamu ke ruang makan, Mia dan yang lainnya menunggu." Zoya merasa napasnya terpu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Memulai Permainan

    Mia terdiam. Ia memang marah, merasa tidak dianggap dan tumbuh sedikit kebencian pada dirinya sendiri yang tidak layak untuk Kaindra. Tapi, bagaimana Mia bisa melanjutkan marahnya jika Kaindra seperti ini? Pria itu selalu meminta maaf di waktu yang tepat, tapi tidak pernah benar-benar meresmikan jenis hubungan mereka."Sejujurnya itu bukan urusanku, Tuan Muda. Anda bisa pergi ke mana pun dan melakukan apa pun, aku juga tidak berhak tahu urusan Anda. Tapi, bagaimana dengan Freya? Anda tidak meneleponnya sama sekali setelah pergi tanpa berpamitan." Kaindra menghembuskan napas pelan, sepenuhnya memahami maksud perkataan Mia. Hanya saja ... kenapa wanita itu masih saja mengatakan jika ia tidak berhak mengetahui sesuatu tentang Kaindra?"Aku sudah meminta maaf pada Freya dan memberi penjelasan padanya, jadi sekarang aku menemuimu, untuk mengatakan hal yang sama. Aku minta maaf." Kaindra menatap lekat pada Mia, mengunci mata wanita itu agar tidak beralih darinya."Sudah kubilang itu bukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Terjebak

    "Kenapa mereka tiba-tiba menyerang seperti ini? Padahal tidak ada laporan apa pun dari Hannes mengenai pergerakan mereka." Prazta juga segera merogoh saku jas bagian dalamnya, mengeluarkan sebuah senjata yang sama seperti milik Arvin."Entahlah, tapi sepertinya mereka sudah mengetahui tentang Hannes. Nah, sekarang, haruskah kita menyapa penyusup di belakang?" Arvin memantapkan pegangannya pada senjata api jenis raging bull yang tadi diambilnya dari dashboard.Prazta menginjak pedal gas, memberi kecepatan tinggi secara tiba-tiba, meninggalkan mobil asing di belakang.Netra gelap Arvin menajam saat mobil di belakangnya mengejar dengan kesepatan serupa. Arvin terkekeh dengan ide gilanya sendiri, tapi dia tidak bisa mundur lagi."Kau serius ingin melakukan itu?!" Prazta yang mengetahui apa yang ada di kepala Arvin hanya bisa menghela napas saat pria di sampingnya itu malah menyeringai lebar. Prazta memutar kemudi, membuat mobil yang dikendarainya tiba-tiba berputar arah hingga saling berh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Terjebak

    "Sudah selesai bicara?" Zoya menyambut kedatangan Mia dan Kaindra dengan tangan bersedekap. "Jadi, bagaimana hasil diskusinya?" Mia merengut, tahu jika Zoya sedang mengolok-olok mereka. "Kami akan segera menikah setelah aku menyelesaikan kontrakku dengan Tuan Arkan." Kaindra menjawab dengan cepat, senyumnya melebar saat melihat ekspresi terkejut di wajah saudara kembarnya."Kamu sungguh mengajak seorang wanita menikah begitu saja? Tanpa persiapan apa pun? Serius?" Zoya mengeleng pelan, sedikit dramatis, sambil menikmati wajah Kaindra yang tiba-tiba menegang."Lova!" Mia berseru kesal, memperingati Zoya untuk tidak melanjutkan kata-katanya. Lagi pula, apa yang diharapkan dari Kaindra?"Haish! Nanti kupikirkan lagi konsepnya, deh!" Kaindra mengerang jengkel, jelas bisa membaca raut wajah Mia yang mengatakan 'memang apa yang bisa diharapkan'.Zoya terkekeh melihat wajah frustrasi adiknya. "Ya sudah kalau kamu mau memperbaiki lamaranmu, Mia akan menantinya!""Lova, tolong!"Tawa Zoya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Sendiri

    Zoya menghilang dan Arvin tidak bisa dihubungi. Dua hal yang terjadi dalam waktu berdekatan membuat kediaman itu diliputi ketegangan. Berita itu disampaikan oleh orang yang bertugas menjaga kamera pengawas di rumah itu. Meski mereka bergerak sangat cepat setelah melihat salah satu pengawal ditusuk, tapi tidak ada satu pun pengawal lain di dekat sana yang bisa dihubungi. Ketika mereka berlari menuju halaman, Zoya sudah tidak ada, menaiki sebuah mobil bersama pria asing yang menyusup entah sejak kapan. Para pengawal termasuk penjaga gerbang, semuanya ditemukan dalam keadaan luka parah."Lalu, bagaimana sekarang?" Mia menggigit bibir, tubuhnya gemetar sejak mengetahui Zoya menghilang, ditambah berita jika kemungkinan Arvin juga mengalami hal serupa. "Tenanglah, aku akan memikirkan caranya entah bagaimana. Bisakah Nona menghubungi Tuan Kaindra? Dia mungkin belum terlalu jauh." Saran yang Grace berikan membuat Mia segera sadar. Wanita itu bergegas ke kamarnya karena ponselnya ditinggal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Ruang Putih

    "Kamu benar, aku akan menjadikan ini kesempatan untuk mengakhiri semuanya." Grace membalas genggaman tangan Mia, sekaligus meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa menyelesaikan situasi ini meski sendirian."Baiklah, aku harus pergi, dia bilang sudah mengirim seseorang untuk menjemputku. Kamu harus diam di sini dan pastikan agar anak-anak aman serta tidak khawatir." Grace mengangguk, hatinya terasa berat, tapi ia melepaskan tangan Mia. Menghela napas perlahan, Mia akhirnya berjalan menuju masalahnya. Sejak awal, kalau Mia tidak bertemu Arvin dan mengetahui identitasnya sebagai Kalandra, seandainya Mia tidak kembali ke rumah itu, maka masalah ini tidak akan terjadi. Meski ia tidak tahu kenapa Sera sangat terobsesi dengannya, tapi Mia harus mengakhiri masalah ini, entah dengan menyerahkan nyawanya atau dengan membunuh wanita itu.Mia sampai di depan gerbang, dan seperti kata-kata Sera di telepon, seseorang sudah menunggu dengan sebuah mobil mewah berwarna biru cerah. Mia mendengus saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Seorang Psikopat

    Zoya tidak mendengar suara apa pun. Mungkin dua jam sudah berlalu begitu saja sejak Zoya membuka ikatan di tangan dan kakinya. Selama waktu itu, tidak ada yang datang untuk melihat keadaannya, membuat Zoya semakin merasa aneh. Tapi entah kenapa, dia yakin bahwa ada kamera tersembunyi di ruangan ini. Rasanya menjengkelkan saat membayangkan seseorang menikmati kesulitannya saat berusaha melepaskan diri atau berkeliling mengetuk setiap tempat.'Sebenarnya apa tujuan mereka membawaku ke sini?' Zoya membatin sembari mengenyit menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Bagaimana pun, berbaring di lantai dengan keadaan tangan terikat di belakang tubuh dalam waktu lama pasti akan membuat tubuh wanita itu tidak baik-baik saja.Meski begitu, Zoya berusaha keras tetap memperlihatkan ekspresi tenang, seolah tidak ada rasa sakit apa pun yang dia rasakan, tidak mau memberi tontonan menarik bagi siapa pun seseorang yang memperhatikannya dari balik layar.Zoya menghampiri setiap sudut ruangan itu. Dimul

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Dua Ruangan

    "Tenanglah, Nyonya Kalandra, aku tidak akan membunuhnya. Mana mungkin dia kubiarkan mati dengan tenang?" Suara dan tawa yang terdengar keji membuat Zoya semakin gemetar. "Sebenarnya kenapa ... kenapa kau melakukan ini pada Mia? Memang dia salah apa?!""Dia membunuh putraku!!!" Zoya memutup telinganya saat teriakan Sera memenuhi ruangan tempatnya berada. Apa maksudnya dengan Mia membunuh putranya? Mau tidak mau Zoya mengingat cerita Hannes tentang putra Sera yang mati ketika Mia dilahirkan. Tapi, bagian mana dari hal itu yang membuat Sera memutuskan Mia bersalah atas meninggalnya putranya?! "Mia tidak pernah--!"Zoya langsung mendongak setelah mendengar bunyi berdebam di ruangan tempat Mia berada. Wanita itu kembali memukul kaca tebal yang memisahkannya dari Mia."Jangan mendekati Mia! Dia tidak melakukan kesalahan apa pun!" jerit Zoya saat wanita di seberang terlihat memegang sebuah cambuk. Mata Zoya melebar saat pintu di seberang ruangan terbuka. Seorang wanita bersurai panjang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Beyond The Story 1

    Gelap. Arvin menyadari jika matanya ditutup oleh sesuatu ketika ia tidak bisa membuka kedua matanya meski kesadarannya perlahan pulih. Pria itu menggeliat pelan, hanya untuk menyadari bahwa tubuhnya terikat. Meski tidak tahu pasti posisinya, Arvin yakin saat ini ia diikat pada sebuah kursi, tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. “Sepertinya kau mulai sadar.”Suara itu membuat Arvin menegakkan tubuh siaga. Meski baru sekali mendengar suaranya, tapi Arvin yakin itu milik pria yang sama dengan yang menodongkan pistol pada Arvin, seseorang yang dipanggil Zayn. Sial, apa Arvin terjebak di sarang musuh?!‘Bagaimana bisa aku masih diculik di usia segini?’ Arvin membatin jengkel, menyalahkan dirinya yang masih lemah dan tidak ada bedanya dengan masa kecilnya dulu. Hanya saja, dulu tidak ada yang Arvin pedulikan, karena ia percaya anak buah kakeknya akan segera datang menyelamatkan.Tapi, situasinya berbeda saat ini! Arvin memiliki orang-orang yang ingin ia lindungi. Kalau ia terjebak di tem

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Always With You

    "Kalian sengaja melakukan ini, kan? Katakan padaku, sejak kapan kalian merencanakan pengkhianatan seperti ini?" Kaindra menatap galak pada wanita yang tengah duduk dengan tenang. "Kamu bahkan tidak punya rasa bersalah, Lova! Bagaimana kamu tega melakukan ini pada adikmu?" Kaindra kembali mengejar dengan pertanyaan, kaki yang sebelumnya sempat terhenti hanya untuk menatap penuh permusuhan pada Zoya, kembali melangkah gusar mengelilingi ruangan."Jangan mengerutkan keningmu," ucap salah satu wanita di hadapan Zoya.Hari ini adalah hari pernikahan Zoya dan Arvin dilaksanakan, jaraknya hanya satu minggu dari pernikahan Kaindra dan Mia.Zoya yang sejak seminggu terakhir terus mendengar omelan Kaindra tentang pengkhianatan hanya bisa menghela napas dan mengabaikan tingkah kekanakkan saudara kembarnya.Hari ini adalah hari di mana Zoya akan menikah dengan seseorang yang dicintai dan mencintainya. Dalam pernikahannya kali ini, Zoya tidak sendirian. Meski tidak dimulai dengan mengucap janji su

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Marry Me Again

    "Dia memang sudah agak besar, tapi-- kenapa senyummu terlihat mencurigakan, Tuan Kalandra? Jangan bilang kamu belum pamit pada El?!" Zoya mengerutkan kening sejak pemuda di sisinya tampak tersenyum kikuk."Aku tidak melakukan kesalahan sama sekali," ucap Arvin membela diri, tapi jawabannya justru membuat kening Zoya semakin berkerut dalam. "Ma-maksudku ... yah, aku lupa. Tapi, bisakah sekarang kamu fokus saja ke depan?" pintanya seraya mengusap punggung wanitanya.Zoya memilih mengikuti apa yang diminta Arvin, menelan kembali kata-katanya untuk mendebat pemuda itu."Wah!" Zoya tidak bisa menahan rasa kagum melihat pemandangan di hadapannya. Lampu-lampu yang berasal dari seluruh kota di bawah sana, dipadukan dengan gemerlap bintang di langit serta keheningan di sekitarnya membuat Zoya tersenyum cerah.Dia tidak tahu apa yang Arvin persiapkan, tapi sudah bisa menebak beberapa hal. Bukankah adegan seperti ini sudah sangat biasa di akhir sebuah novel? Zoya mengulum bibir, menahan senyum h

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Berdua

    Arvin terkekeh saat Zoya memukul bahunya. Arvin meletakkan bunga di atas meja sebelum meraih Zoya ke dalam pelukan."Bisa ditahan dulu tidak menangisnya? Kita pindah ke tempat di mana tidak ada orang lain, setelah itu kamu boleh menangis lagi." Arvin berucap lembut, tangannya mengusap punggung istrinya dengan perlahan. Arvin berhasil membawa Zoya menjauh dari tempat pesta setelah wanita itu lebih tenang. Meski sempat dipelototi Kaindra dan Narendra, pemuda itu akhirnya bisa membawa wanitanya ke tempat lebih privat."Kita mau ke mana?" Zoya bertanya ketika Arvin terus menuntunnya keluar dari gedung. Pestanya belum selesai dan Zoya belum sempat berpamitan pada ibunya atau Elvio."Ke tempat di mana kita bisa bicara berdua tanpa gangguan," ucap Arvin sembari membukakan pintu mobil, senyumnya tidak pernah lepas.Zoya memasuki mobil tanpa bertanya lagi. Mereka mungkin memang perlu bicara berdua di tempat yang tenang. Sepanjang perjalanan, Zoya hanya diam, menahan diri untuk membicarakan b

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Pria dari Masa Lalu

    "Apa kau keberatan kalau aku duduk di sini?"Zoya menoleh saat seseorang mendekat, pria yang menjadi topik hangat karena menjadi best man hari ini tampak tersenyum, bertanya dengan suara lembut pada Zoya. "Ah ya, silakan, tidak apa-apa." Zoya menggeser sedikit kursinya, memberi jarak pada kursi kosong di sampingnya. "Terima kasih. Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu?"Hm? Zoya sedikit mengernyit saat pria di sisinya, aktor yang mendapat julukan sebagai pria tertampan di dunia, bertanya santai seolah mereka sudah saling mengenal cukup lama."Aku ... baik," ucap Zoya tidak yakin. "Anda sendiri ... Tuan Ragava, bagaimana bisa mengenal Kaindra?" Pria yang dipanggil Ragava menaikkan satu alis sebelum bibirnya naik, tawanya terdengar renyah dan sedikit menggelitik di telinga Zoya. Untuk sesaat wanita itu terpesona, sedikitnya mengerti alasan pria di sampingnya disebut sebagai yang tertampan dan terseksi. "Yah, hanya kebetulan bertemu saat kami sedang di luar negeri. Tapi, kau benar-benar

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Janji Suci

    "Memangnya saat kamu dan Tuan Arvin menikah, kalian tidak melempar bunga?" Grace bertanya dengan kening berkerut, setahunya pernikahan di mana-mana sama. Sayang sekali ia tidak bisa datang ke resepsi pernikahan Zoya dan Arvin karena harus menyiapkan banyak hal di kediaman utama Kalandra untuk menyambut nyonya baru.Zoya memiringkan kepala saat mengingat kembali hari pernikahannya. "Kami juga melakukannya, tapi aku tidak ingat siapa yang dapat bunga itu. Yah, waktu itu pikiranku sedikit kacau."Pernikahan pertama Zoya tidak dihadiri oleh orang tuanya, Kaindra juga tidak ada. Saat itu Zoya juga tidak punya seseorang yang bisa disebut teman selain Mia.Grace meletakkan karangan bunga lili ke atas meja kaca di sampingnya. "Maaf, seharusnya saat itu aku berusaha lebih keras untuk lebih dekat denganmu."Zoya tersenyum saat Grace menggenggam tangannya. Perasaan tulus sosok di sampingnya membuat Zoya merasa cukup. "Tidak apa-apa, semuanya sudah jadi masa lalu. Jangan memasang wajah seperti it

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Karangan Bunga

    Zoya menyambut paginya dengan ketukan keras di pintu kamar. Masih subuh, tapi orang-orang di sekitarnya sudah sangat sibuk. Wanita itu duduk melamun di atas ranjang, membiarkan pelayan mondar-mandir di sekitar kamarnya.Ini adalah hari yang penting. Hari pernikahan Kaindra dan Mia digelar. Padahal yang menjadi pengantin hari ini bukan Zoya, tapi pelayan malah sangat sibuk mempersiapkan banyak hal untuknya. Ini bukan pertama kali Zoya menerima perlakuan seperti Tuan Putri. Saat masih di kediaman utama Aldara, setiap kali ada pesta perusahaan yang akan dilaksanakan, Zoya tidak pernah berdandan sendiri. Setiap kali dandanannya tidak sesuai selera sang Oma, wanita itu akan memarahi para pelayan karena tidak memperhatikan dengan benar saat merawat Zoya.Kalau sudah seperti itu, Zoya akan kembali ke depan cermin dan membiarkan pelayan memperbaiki riasannya. Padahal saat itu ia bahkan masih remaja yang harusnya tidak menggunakan make up terlalu tebal.Menghela napas, Zoya beranjak dari ranj

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Memilih Gaun

    "Sudah tidur, ya?" Kaindra bertanya pelan sembari menatap pada Freya yang tengah terlelap, tampak beberapa bulir keringat di wajahnya. Mia yang baru selesai meletakkan guling dan bantal di sekitar Freya sedikit terkejut ketika Kaindra tiba-tiba sudah berdiri tepat di belakangnya. Wanita itu memberi isyarat agar Kaindra tidak berisik dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir. Freya baru tertidur setelah meminum obat penurun panas.Kaindra mengecup kilat jari telunjuk Mia yang masih berada di bibir, tersenyum jahil melihat kening berkerut wanita di hadapannya sebelum kembali melayangkan kecupan lain di pipi wanitanya.Mia segera menarik Kaindra keluar dari kamar. Sepasang manusia itu berpapasan dengan Zoya yang juga ingin memeriksa kondisi Freya."Wah, si tidak tahu malu ini benar-benar menyusul ke sini!" Zoya mencubit lengan saudara kembarnya. "Bagaimana kondisi Freya?" tanyanya pada Mia setelah mengabaikan ringisan Kaindra."Dia tidur setelah minum obat, aku juga sudah memasang ple

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   The Happiest Day

    "Selamat siang, Putri Tidur!" Sapaan itu membuat Zoya yang baru sampai di ruang keluarga sambil menguap, menggaruk kepalanya seraya tertawa canggung. Ia ingin menyalahkan Arvin yang mengajaknya begadang hingga membuatnya kesiangan, tapi pria itu bahkan sudah tidak ada di sisinya saat Zoya membuka mata."Halo, Ma!""Hai, Tante!"Zoya terkekeh gemas saat Elvio dan Freya juga turut menyapa."Selamat siang, anak-anak! Hehe ... selamat siang juga, Mama tersayang!" Zoya membalas sapaan sang ibu dengan senyum lebar. "Di mana yang lain?" tanya Zoya sembari berjalan mendekati ibunya."Arvin di taman belakang bersama Prazta dan Hannes." Vanya menjawab lembut pertanyaan putrinya. "Kamu makan dulu sana! Jangan sampai terlambat bangun membuatmu mengabaikan makan," peringatnya sembari memberi isyarat Zoya untuk pergi.Zoya hampir menanyakan apakah putranya dan Freya sudah makan, tapi segera menutup mulutnya saat mengingat jika matahari sudah cukup tinggi sekarang."Papa pasti ke kantor, kan? Tapi,

DMCA.com Protection Status