Share

BAB 23

Erlan tidak ke kamar, tapi masuk ke sebuah tempat olahraga. Tanpa menggunakan sarung tinju. Ia memukul samsak di hadapannya.

"Sialan!" teriaknya melayangkan pukulannya.

Satu pukulan, dua pukulan, terus keluar makian di mulutnya.

"Kau wanita jalang, Eliza Martinez!" teriak Erlan.

Sorot matanya yang tajam, terus memukuli benda panjang di hadapannya.

"Ah, sial!" teriak Erlan meremas rambutnya.

Tubuh Erlan bergetar karena amarah. "Tunggu saja, tunggu anakku lahir, kau akan kembali merasakan penyiksaanku. Dan beberapa tahun nanti, akan ku buat anakku membunuhmu sialan!" sergah Erlan penuh amarah.

***

Sejak kejadian itu sikap Erlan berubah cukup dingin. Tapi, Eliza tidak peduli itu dan tetap menjalani kehidupannya dengan penuh misteri.

Erlan memasuki mansion. Melonggarkan dasinya yang mencekat lehernya.

"Erlan, apa kau akan diam saja? Eliza dan Dante semakin dekat," ucap Evan menyamai langkah Erlan, "dan mereka sedang berada di dalam, sedang bersama."

Langkah Erlan terhenti dengan apa yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status