Share

Tentang Mata

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Satu kali merogoh saku jas biru gelap milik pria yang tengah tertidur di badan sofa, hal pertama ditemukan Pandora yakni beberapa kertas pembungkus cokelat yang telah diremas kecil – kecil.

Sepertinya jenis makanan penutup tersebut merupakan cemilan Kingston selama membiarkan jas yang sesaat lalu disampirkan ke lengan sofa sebelum pria itu terlelap tenang dengan lengan menutup separuh wajah—hanya menyisakan bibir terkatup rapat—panas menggairahkan, atau Pandora harus berasumsi Kingston lupa telah menjadikan saku jas sendiri sebagai penyimpanan sampah sementara.

Dia takkkan mengetahui fakta tersebut jika tadi tak segera menyelesaikan pekerjaan yang Kingston berikan—membenahi segala jenis kekacauan berserak – serak usai menghabiskan sandwhich daging, mulai dari gulungan kertas tercecer di lantai maupun batang pulpen dan pensil ikut tergeletak asal di beberapa titik tertentu, termasuk debu – debu yang telah Pandora bersihkan.

Sebetulnya Pandora tak bermaksud lancang melesakkan jari tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Arcadeaz wanita yang muncul di bab paling awal, Kak.
goodnovel comment avatar
Nor
siapa arcadeaz??
goodnovel comment avatar
Arsenu Seni
..........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Minta Izin

    Kepah sayap itu mekar dengan cantik memutari langit secara melingkar dan berturut – turut sesuai perhitungan Pandora saat menegadah tinggi. Dia menatap dari balkon kamar, menunggu waktu yang tepat untuk meminta izin meninggalkan mansion sampai beberapa jam ke depan. Pandora tak memungkiri bahwa dia tahu Kingston masih sibuk menunggu elang-nya di halaman samping. Elang yang terbang semakin jauh dan suara kicau melengking tinggi.Rasanya Pandora tak bisa mendeskripsikan apa pun ketika dia harus menyaksikan Kingston bersama hewan peliharaan pria tersebut secara langsung. Juga tak menapik sekian detik lalu Kingston baru saja menyelesaikan ritual lari bersama serigala abu kehitaman yang pernah dia temui dan nyaris menikamnya di halaman belakang.Pandora ingat tiga kantong plastik besar yang Kingston bawa saat mereka melakukan perjalanan dari Cambridge menuju Bristol adalah plastik hitam berisi daging mentah dan segar—dapat Pandora asumsikan merupakan makanan utuh untuk peliharan pria di b

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Nekat

    Sejak mendekam di dalam kamar Pandora tak mengharapkan apa pun selain menunggu Kingston meninggalkan mansion. Dia ingat kapan Kingston akan pergi.Sebentar lagi ....Pandora hanya perlu memastikan bahwa untuk kesekian kalinya, ketika menjelang petang kendaraan Kingston siap keluar dari perkarangan depan.Walau tak pernah bertanya ke mana Kingston akan pergi, Pandora tahu pria itu akan selalu kembali di waktu yang sama—jam 10 malam, seperti sebuah kedisiplinan yang dipatenkan sejak lama. Lalu setelah itu Kingston mengasingkan diri menetap di kamar semalaman bersama beberapa botol vodka—yang sering kali Pandora lihat secara langsung saat tak sengaja berpas – pasan di dapur. Wilayah kamar Kingston pula harus terus Pandora rapalkan merupakan tempat terlarang baginya.“Tunggu aku, Ann. Taksi sudah kupesan dan akan segera ke sana.”Kesempatan bagi Pandora begitu dia menyaksikan secara langsung kepergian Kingston. Pandora akan tetap menghadiri acara ulang tahun Meredith tanpa izin sekalipun.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Dalam Bahaya

    Sudah hampir satu jam Pandora menunggu Anna menghampirinya, tapi tak sedikitpun jejak kedatangan gadis yang telah hilang di tengah kerumunan akan terlihat. Anna terlalu mudah melupakan. Sama persis semua orang terlalu sibuk menikmati acara Meredith. Adapula yang berkumpul di beberapa sisi membicarakan ntah apa. Pandora tak berpikir untuk menaruh minatnya pada hal tersebut. Hanya diam menyendiri duduk di kursi tanpa lengan dengan hidangan puding susu di atas meja bundar. Posisi Pandora berada di pojokan. Sengaja memilih tempat sedikit dengan ketenangan. Barangkali Anna tak akan sulit menemukanya di sana.Pandora mengulik ponselnya sesaat. Kali kedua mengirim pesan dia harap Anna segera membaca isinya bahwa mereka hanya memiliki waktu setengah jam lagi untuk segera meninggalkan gedung hotel. Atau jika tidak, Pandora akan meninggalkan acara ulang tahun Meredith seorang diri daripada harus menemukan Kingston sedang dengan kemarahan menantikan kepulangannya.Namun itulah alasan mengapa kec

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Hukuman

    Ketakutan. Rasa sakit, dan usaha untuk membebaskan diri yang Pandora lakukan terekam jelas dalam pengelihatan Kingston. Dia harus membatalkan acara makan malam yang sudah lama dijanjikan. Menyusul Pandora sampai menemukan gadis itu dalam bahaya besar. Kingston tak tahu mengapa keadaan Pandora membuatnya sangat dikuasai amarah. Harusnya jarak sedekat itu—saat Pandora ada bersamanya, kekuatan yang dia miliki tak akan bisa dirasakan. Redup. Hilang seketika seperti saat dia menghadiri pernikahan di Kanada. Namun, angkara murka yang sampai detik ini—sampai para bajingan itu meninggalkan kamar hotel masih menjadi pendobrak bagi energi di dalam tubuh Kingston untuk terus berkecamuk. Napasnya bergemuruh hebat, dan Roy yang malang ... bersyukurlah bahwa Kingston sama sekali tak menggunakan kekuatannya untuk memisahkan daun telinga pria tersebut dari tempat yang semestinya. Itu terjadi karena kesalahan Roy sendiri. Bukankah Pandora sudah memohon, tetapi Roy sedikitpun tak memedulikan permintaa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Susu Cokelat

    Dokter kandungan baru saja meninggalkan Pandora duduk bergeming di atas ranjang menatap setengah kosong dinding di depan sana. Hasil pemeriksaan mengatakan dia dan kandungannya dalam keadaan baik – baik saja. Walau demikian Pandora tak berniat menuruti saran untuk mengonsumsi pil penambah darah dan vitamin yang telah diresepkan padanya. Dia tak mengerti kenyataan seperti apa yang harus dihadapi. Semua membingungkan, termasuk saat Kingston tiba – tiba berdiri masuk membawa segelas susu cokelat yang pria itu serahkan tanpa mengatakan sepatah kata pun. “Untukku?” Sebenarnya Pandora sedikit takut menatap pria yang sedang marah itu, hanya berusaha memberanikan diri mendongak sambil menerima segelas susu dari tangan Kingston. Wajah pria tersebut masih sama dinginnya seperti terakhir kali tatap mereka bertemu. “Jangan dipegang.” Pandora mendesis agak menghindari sentuhan Kingston pada bekas tamparan Roy—hukuman semalam memacu adrenalin Pandora, sehingga dia baru peka terhadap pekatnya rasa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Tantangan

    “Tunggu, Panda. Kau mau pergi ke mana? Aku belum selesai.”Langkah Pandora terhenti oleh cekalan tangan Anna yang tiba – tiba menahannya. Sorot mata Anna dipenuhi tanda tanya besar. Semacam sedang menyimpan sesuatu sekaligus rasa ingin tahu. Apa ada hal lain dari kejadian kemarin yang Anna miliki sebagai informasi? Pandora harap itu bukan sesuatu yang buruk. Bukan sesuatu yang akan menjadi bumerang untuknya.“Kau tak bilang kalau Mr. Nolan adalah calon suamimu.”“Kenapa, Panda?”Ekspresi wajah Anna terlihat kecewa. Bagaimana Pandora akan mengatakan pada Anna kalau dia sendiri bahkan tak yakin dengan pilihan Kingston. Pandora segera menyorot wajah Anna lamat. Tak memungkiri bahwa kenyataan yang pernah Chris bahas harusnya menjadi rahasia, justru sekarang mencuak ke permukaan.“Dia tak bilang apa – apa padaku. Dari mana kau tahu kami akan menikah?”Tak sepenuhnya berbohong. Bukankah benar Kingston sedikitpun tak pernah membicarakan apa pun pada Pandora, sehingga itu membuatnya tak terla

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Sebuah Bukti

    Jemari lentik Meredith mendarat di garis bahu Kingston. Gadis itu menegadah tinggi – tinggi untuk memperlihatkan betapa dia sangat berani. Tatapan nyalang dan tangannya mulai bergerak rambat meraih lengan Kingston. Sering kali Meredith menggigit bibir bawah, lalu meletakkan jari tangan Kingston di atas gumpalan dadanya. Dia mendesis, menunjukkan ekspresi liar ketika Kingston masih diam. Memberi Meredith keleluasaan menjejalkan tangan di setiap tubuh liat itu.“Apa pria seperti ini memang menyukai gadis muda?”Meredith agak menjinjit demi membisikan pertanyaan demikian. Dia tersenyum sinis berpikir Kingston akan segera bereaksi.“Ah, jangan terlalu kasar, Mr. Nolan.”Tubuh Meredith terdorong menyentak dinding di balik punggungnya. Kingston mendominasi ruang gerak—dia terpojok. Melenguh nikmat oleh cengkeraman jemari besar Kingston yang menyalurkan rasa sakit dan nikmat bersamaan.Kasarnya Kingston sama sekali tak memberi Meredith kesempatan melepas suara dengan tenang. Bekas genggaman

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Racun

    Sayangnya apa pun yang Meredith katakan pada Pandora sangat berbanding jauh dari apa yang terjadi. Mau seribu kali upaya dilakukan, Meredith takkan bisa menggoda pria seperti Kingston. Saat tubuh Meredith disentak, itu adalah bagian dari belenggu yang menyakitkan.Kingston memang menyentuhnya, meninggalkan jejak saat mencengkeram bongkahan yang menantang kepunyaan gadis tersebut, tapi tindakan Kingston tidak lebih daripada melibatkan Meredith dalam bahaya besar. Sentuhan di puncak dada yang Kingston lakukan yakni untuk melepaskan sesuatu ke dalam tubuh Meredith.“Kau tahu apa bedanya racun dan bisa?”Suara mendesis lepas dari sela – sela gigi Kingston. Wajah pucat dan ketakutan Meredith sebenarnya tidak cukup sepadan dari apa yang dialami Pandora malam itu. Namun cara Meredith menanggapi pertanyaannya—bibir yang bergetar dan sorot mata dipenuhi keraguan seolah menelan habis sisi liar Meredith barusan.Kingston menekan tubuh Meredith sampai gadis itu sungguh harus berjinjit. Harap – ha

Bab terbaru

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Season Dua

    Hallo, Kakak - Kakak pembaca. Long Time No see di sini. Bagi yang belum tahu kalau kisah Hores dan Avanthe sudah muncul dan sudah bisa dibaca. Kalian boleh langsung cari saja di pencarian dengan judul 'Passionate Devil: Selir yang Terluka'."Di hari kau memutuskan untuk berubah jahat. Kau tak pernah mengajariku cara melupakan pria yang pernah sangat kukenal." -Avanthe- (Season dua: Series Demigod).Perjuangan Avanthe menghadapi kebencian Hores setelah perang dan kematian Raja Vanderox. Dengan kehadiran putri kecil-nya, apakah itu bisa mengembalikan perasaan Hores seperti sedia kala?Terkadang benci dan cinta adalah dua hal paling tak berjarak. Yuk, ikuti keseruan kisah mereka.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Cinta dan Kebahagiaan (End)

    Ini waktunya ... sebuah perjuangan di mana cinta dan kerja sama adalah bukti paling nyata yang membawa Pandora pada titik mengagumkan. Pusat perhatiannya selalu terpaku kepada satu orang di sana; pria di atas podium dengan hak dan kerelasian terhadap kontribusi-nya sebagai seorang donatur. Kingston bicara setelah rektor memberikan sambutan pembuka hingga amanat. Sulit dimungkiri bahwa pria itu menjadi yang paling mencolok di antara civitas akademika dan siapa pun di sana. Sisiran rambut ke belakang, rapi, menambah kesan memuja. Sayup – sayup suara bisikan dari beberapa wisudawati terus menjalar sampai di pendengaran Pandora. Dia hanya bisa tersenyum tipis, dan mungkin tidak akan memberitahu Kingston, bahkan jika urusan pria itu selesai. Tidak akan memberitahu suaminya bahwa pria itu menjadi bahan gosip. Riuh tepukan tangan mengakhiri kesempatan Kingston ada di atas podium. Sorot mata spektrum itu sesaat menyorot ke arahnya. Senyum tipis, nyaris tidak terlihat, memancing Pandora memb

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Gagal

    “Terima kasih, Helios.”Akhirnya, Pandora bernapas lega setelah perjalanan menuju pulang dan macam – macam kegiatan yang menguras tenaga; dia baru saja menyelesaikan kegiatan akhir kuliah lapangan, tetapi rasanya itu semacam sebuah perpisahan besar. Ntah karena Pandora bersama Anna sepakat melakukan kegiatan praktik di perusahaan Kingston, sehingga seluruh staff penting maupun para pegawai memperlakukan-nya lebih daripada mahasiswi yang mencari ilmu. Pandora lebih yakin hal tersebut karena ulah Kingston. Pria itu tak segan menunjukkan sikap manis di hadapan semua orang. Tidak peduli gosip akan bertebaran, asal Pandora menyelesaikan studi dengan baik. Demikian sering Kingston jadikan alasan ketika Pandora berusaha membatasi kedekatan mereka saat pria itu secara mendadak tiba di kantornya.Langkah Pandora pelan menaiki undakan tangga teratas. Hal paling pertama dilakukan adalah memasuki kamar. Dia sudah sangat merindukan tiga bayi-nya yang berturut – turut menyajikan sebuah pemandangan

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Memandikan Bayi

    Pandora tidak tahu harus terpaku pada yang mana. Bayi-nya yang tenang saat dimandikan, atau suami-nya yang panas ketika sedang menggosok sabun nyaris tak berbusa di tubuh mungil Luca. Gerakan tangan Kingston luwes, menegaskan betapa pria itu mahir menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Dia telah, pernah, terbiasa memandikan Aceli sewaktu gadis kecil itu masih begitu bayi. Dan sekarang mempraktikkannya kepada anak sendiri, sementara Pandora ... sambil – sambil belajar dia menunggu Kingston selesai.“Handuk, Kucing manis.”Pandora mengerjap cepat setelah mengguncang dirinya keluar dari lamunan. Dia menyerahkan kain yang sama mungilnya di dekat tangan Kingston. Pria itu menerima dengan tenang; mengeringkan tubuh Luca, lalu membawa bayi mungil mereka keluar dari kamar mandi.“Kapan kau akan memberiku giliran?”Mengambil posisi duduk di pinggir ranjang sambil mengamati Kingston memoles minyak di beberapa bagian tubuh Luca, termasuk di puncak kapal yang lembut itu, membuat Pandora sedik

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menyusui

    Tengah malam suara tangis menggelegar menjadi salah satu hal paling baru yang pernah Pandora hadapi. Dia mengerjap sebentar untuk menatap langit – langit kamar temaram. Sesaat Pandora bergeser, begitu hati – hati tidak ingin membangunkan Aceli di tengah – tengah ranjang. Tubuhnya sudah bersiap akan bangun menuju keranjang bayi, tetapi satu cekalan hangat benar – benar baru menghentikan apa yang nyaris Pandora lakukan.“Biar aku saja, Kucing manis. Sebaiknya kau kembali tidur.”Sayup – sayup suara dalam Kingston diliputi langkah kaki meninggalkan ranjang. Bayangan tubuh pria itu terus berjalan, kemudian berhenti di satu titik persis perhatian Pandora tak terenggut di sana.Gerakan Kingston luwes mendekap bayi mungil mereka. Lekuk tubuh pria itu terlihat menyisir di depan meja. Kingston mungkin akan menunggu beberapa saat sampai susu perah yang disimpan di satu perangkat khusus untuk mengisi penuh ke dalam susu botol.“Bawa Luca ke sini, King.”Namun, Pandora merasa terlalu lama, sement

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Harmonis

    Hari di mana dia dipersilakan pulang, Pandora melangkahkan kaki pelan – pelan masuk ke dalam gedung mentereng. Dia sedikit terkejut ketika menemukan Chris sudah berdiri menyambut dengan hangat, lalu pria itu segera mendekat diliputi satu – satunya perhatian tertuju pada bayi mungil dan kebiasaan tidur yang begitu panjang.“Kenapa tidak memberitahuku saat kau akan melahirkan, Panda?”Mendapati Chris mengajukan pertanyaan sambil tersenyum kepada Luca. Pandora segera memindahkan perhatiannya lurus – lurus memberi Kingston isyarat. Apa yang harus mereka katakan?Kejujuran sudah dipastikan tidak akan terjadi, karena itu akan sanggup membuat Chris berpikir betapa Pandora benar – benar telah membahayakan nyawanya.“Saat aku akan melahirkan, semuanya terjadi secara tiba – tiba, Dad. Jadi baru bisa memberitahumu belakangan.”Pandora meringis usai menceritakan separuh kebenaran. Memang Luca ingin dilahirkan secara tiba – tiba. Tiba – tiba kontraksi dan tiba – tiba dia harus menghadapi peristiwa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bayi Luca

    Pintu kamar rawat terbuka perlahan; di mana Kingston terlihat membungkuk menurunkan tubuh Aceli dari balik punggung pria tersebut. Gadis kecil yang sepertinya malas berjalan, sehingga butuh sentuhan ajaib dari sang paman untuk membuat mereka terlihat harmonis.“Mommy Panda!”Pandora tetap menjatuhkan perhatian; mengamati derap langkah Aceli terburu mendekatinya. Kursi yang diseret menimbulkan suara gemerisik, kemudian wajah Aceli muncul setelah gadis itu menaiki kursi sekadar menunjang tubuhnya yang pendek.“Aceli sangat merindukan Mommy Panda.”Senyum menggemaskan itu tidak pernah berubah. Pandora hampir tertawa menanggapi ungkapan kalimat demikian, tetapi dia tak bisa bohong; perasaan haru yang mendesak sedikit mengguncang sisi emosional-nya. Pandora sangat – sangat merindukan Aceli. Sengaja merentangkan tangan untuk melihat bagaimana reaksi gadis kecil Kingston.Aceli antusias ingin merangkak ke atas blankar, kemudian tubuh kecilnya langsung ditangkap. Bukan Pandora. Kingston-lah s

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menuju Akhir

    Iris hijau Pandora sekelebat menerima siraman lampu terang, dia mengerjap beberapa kali untuk membiaskan diri. Lurus – lurus mengamati, baru kemudian keningnya bertaut menyadari dia sedang berada di satu tempat berbeda. Seingatnya, hal paling terakhir bisa dia lihat adalah wajah Kingston yang begitu khawatir. Ya, pria itu yang paling terakhir ada bersamanya. Dan tiba – tiba saat dia merasa dunia kembali memberi sebuah kesempatan. Kingston pula yang sekarang sedang menawarkan tatapan lembut. Melebihi sebuah kemurnian yang pernah Pandora miliki.. Sorot mata itu teduh. Teduh sekali ke satu titik, turun sedikit di samping Pandora.“King ...,” panggil Pandora, tidak tahu mengapa akhirnya membuat Kingston seperti tersentak. Barangkali Kingston sedang melamunkan sesuatu, tetapi reaksinya begitu tak terduga ketika pria itu diam, seolah berjuang mengumpulkan informasi, yang salah – salah tidak pernah dipikirkan sebelumnya.Untuk waktu cukup lama Pandora masih harus menunggu. Tak sadar di satu

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pertemuan Baru

    “Tuan ....”“Maaf, Tuan. Tubuh Anda tidak bisa menerima jarum suntik.”Kata – kata sang perawat menyeret perhatian Kingston untuk terguncang. Saat memikirkan bagaimana keadaan Pandora, itu membuatnya hilang cukup lama. Sekarang, setelah menyadari wanita yang ingin mengambil darahnya hanya melakukan hal sia – sia. Kingston tidak mengatakan apa pun, selain membiarkan kebekuan di urat nadi tangannya; yang tak terjamah, benar – benar bisa menerima benda asing menerobos ke dalam.Jarum tajam mulai berfungsi. Kingston terus terpaku pada aliran darah yang bergerak melalui selang. Darahnya akan diberikan kepada Pandora. Ini memang sebuah keputusan penuh tekad. Tidak tahu bagaimana selanjutnya. Kingston berharap darah yang dia donorkan tidak akan mempengaruhi tubuh Pandora. Itu adalah kemungkinan paling kecil. Kalaupun ada harga yang harus diterima. Hanya diharapkan Pandora tidak akan menua. Itu saja.“Anda mungkin akan sedikit merasa pusing, Tuan. Beristirahatlah sebentar.”Wanita yang baru s

DMCA.com Protection Status