Share

352. Rencana Surya

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-19 23:07:02
Di dalam area yang tertutup oleh filamen berwarna biru, tampak sebuah pedang gelap tengah mengudara dengan tampilan yang bergetar.

Pedang itu memang benda mati, namun hal panjang gelap itu terlihat begitu hidup saat gemetar ketakutan di udara. Pedang itu tampil begitu pengecut saat memundurkan tubuhnya seolah takut melihat ke satu arah.

Arah yang menjadi hadapan pedang itu melihat adalah seorang pemuda tegap yang sedang berdiri di depannya.

Pemuda itu terlihat begitu biasa, tak ada sedikitpun hal yang mencengangkan dari pemuda itu kecuali senyuman aneh yang terus saja menghiasi wajahnya.

“Hahahahahahaha akhirnya!” teriak pemuda sebelumnya dengan tidak jelas.

Pralaya yang melihat hal ini menjadi terkejut. pedang itu lagi-lagi tampil seperti makhluk hidup saat menunjukan gerak-gerik ragu.

Pedang pralaya itu seolah berkata. “Ada apa dengan manusia aneh ini?”

Sementara pedang gelap itu tengah gemetar seolah ketakutan, Surya yang menjadi alasan dari sikap pedang itu hanya bisa terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   353. Menginjak

    “Hiyaaa!” teriak seorang pemuda saat meraih sebuah benda panjang gelap yang bergerak ke arah tangannya. Pedang yang sudah sedari tadi melesat dengan cepat ke arah pemuda itu berada hanya bisa terkejut dan mencoba untuk menghentikan dirinya. Namun sayang seribu sayang, pedang itu sama sekali tak bisa mewujudkan keinginannya itu karena di berada di udara. Tak ada satu hal pun yang bisa menahannya sekarang, bahkan untuk gaya gesek, udara begitu lemah untuk menahan. Dengan ini pedang itu hanya bisa pasrah dengan menyesal ketika masuk ke pelukan pemuda yang ada di hadapannya. Jelas bahwa pedang itu telah masuk ke dalam perangkap pihak lain. Pedang yang tertangkap itu hanya bisa bertanya-tanya, apa kebutuhan tuannya menjebaknya seperti itu. Sementara pralaya tengah dalam pemikiran yang rumit, Surya malah masih girang saat menangkap pengacau kecil yang selalu mengganggunya. Pemuda berbadan tegap itu baru saja menjebak pralaya dengan begitu tak masuk akal, Surya mengiming-imingi pedang

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Taring Putih Dari Barat   354. Rencana Surya

    “Ahhhh dasar pedang bodoh!” keluh seorang pemuda yang tengah terduduk dengan meringis di tanah. Sosok yang terduduk itu tampak begitu kesakitan saat sedang memegang pinggangnya. Sementara itu, benda panjang gelap yang sebelumnya berada di kaki pemuda itu kini tengah mengambang dengan ragu di udara. Jelas pedang itu begitu bingung dengan prilaku yang baru saja ditunjukkan oleh majikannya. Setelah beberapa saat selesai mengeluh akan pinggangnya, Surya akhirnya memutuskan dirinya untuk mulai bangkit beranjak dari duduknya itu. Surya dengan ini mulai bangkit dengan pelan sambil menatap ke arah pedangnya itu dengan tampilan yang bermusuhan. “Dasar pedang bodoh! Apakah kau tak mau ini?” tanya Surya saat mengangkat tampilan buah yang akrab. Pralaya yang sudah dari tadi mengambang di udara mulai bergetar seolah paham apa yang tuannya katakana. Pedang itu begitu bernafsu ketika bergerak dengan sigap menuju ke arah tangan Surya. Surya yang masih saja dendam itu kembali tersenyum dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Taring Putih Dari Barat   355. Menjilat

    “Hmmm... Pralaya....” Di gua yang gelap penuh rongga, tampak seorang pemuda tengah membuka mulutnya dengan ragu ketika berbicara dengan benda panjang gelap yang ada di hadapannya. Pedang yang mendengar kan kata-kata pelan Surya itu hanya bisa menegang seolah dia bertanya apa yang sebenarnya diinginkan oleh Surya. Bersamaan dengan itu, pralaya juga sedikit waspada karena dia ingat bahwa tidak ada yang baik setiap dia berurusan dengan majikannya itu. Dengan ini pedang bodoh itu hanya bisa terus menatap ke arah Surya dengan tampilan yang waspada seolah siap bertarung kapan saja. Sementara itu, Surya yang melihat hal ini mau tak mau menjadi berkonflik karenanya. Jelas pemuda dengan badan tegap itu masih ragu dengan rencananya. Namun karena Surya sama sekali tak memiliki hal lain yang bisa membantunya, pemuda itu hanya bisa dengan enggan membuka mulutnya. “Tuan pedang yang tampan, aku ingin mengajukan penawaran untuk mu...” Surya berkata dengan begitu menjilat. Pralaya yang mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • Taring Putih Dari Barat   356. Harapan Surya

    “Arghhhhh” Sebuah teriakan yang tak menyenangkan terdengar di sebuah area gua berongga yang gelap dengan begitu tak menyenangkan. “Kedebuk!” Suara benda jatuh dari ketinggian pun terdengar setelah suara teriakan histeris sebelumnya. “Aduh... pinggangku.” Kata seorang pemuda dengan badan tegap begitu mengeluh. Pemuda itu kini terduduk dengan tampilan menyedihkan saat memegang bagian punggungnya. “Sial! Ini tak semudah yang kubayangkan!” kata sosok itu melanjutkan untuk mengeluh. Pemuda yang sedang terduduk dengan tampilan menyakitkan itu adalah Surya, dia baru saja berupaya menggunakan pralaya untuk terbang ke langit-langit gua berongga yang ada di sekitarnya. Pemuda itu berpikir bahwa semua masalahnya telah selesai setelah pralaya mau mengikuti perintahnya, namun Surya hanya bisa putus asa saat merasakan bahwa dia terus saja kesulitan menunggang pedang itu. Seolah ada penghalang yang aneh mengacaukan pergerakan Surya. pemuda itu terus saja terjatuh saat mengudara. Surya juga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • Taring Putih Dari Barat   357. Kebebasan

    “Ahhh mari kita segera keluar dari tempat ini!” teriak seorang pemuda dengan begitu kesal namun bersemangat di waktu yang bersamaan. Pemuda berbadan tegap itu dengan ini berjalan cukup ringan menuju ke satu arah. Setelah beberapa saat berjalan, pemuda berbadan tegap itu akhirnya sampai di depan sebuah benda kubus yang akrab. Tanpa berbasa-basi lagi, pemuda itu dengan santainya mengarahkan salah satu tangannya ke arah benda kubus itu. Setelah beberapa saat Surya memegang kubus itu, sejumlah gejolak mulia muncul di sekitarnya. Semacam filamen berwarna biru transparan mulai mengkerut dan masuk dengan teratur ke dalam kubus yang sedang di sentuh Surya. Perlahan tapi pasti, sejumlah area sekitar yang telah lama terisolasi oleh filamen biru itu akhirnya kembali seperti semula. Surya yang melihat hal ini hanya bisa menghirup udara di sekitarnya dengan tidak puas. “Ini masih sama buruknya seperti sebelumnya.” Jelas bahwa pemuda berbadan tegap itu masih kesal karena terjebak di dalam g

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • Taring Putih Dari Barat   358. Putus asa

    “Arghhhh!” teriak seorang pemuda ketika terlempar dengan buruk kebelakang. Setelah pemuda sebelumnya terlempar, tiba-tiba saja ada pemuda lain yang menyerang ke depan untuk melanjutkan. Dengan ini burung besar yang melihat gerakan pemuda itu mulai mengangkat cakarnya untuk menahan serangan. Pemuda yang baru saja akan menyerang itu merasakan ancaman dari cakar besar dan kokoh itu, dengan ini dia mulai sedikit menghidar untuk menutup celah serangan. Burung besar yang melihat hal ini sama sekali tak tampak khawatir, dia malah melambaikan cakarnya tepat di lintasan serangan pihak lain. Dengan ini pemuda yang menyerang sebelumnya hanya bisa tertebas dengan kencang oleh serangan burung besar itu. Serangan seorang pemuda dan juga tebasan cakar burung besar saling beradu. Meskipun itu di katakan beradu, tampilan itu malah lebih cocok di sebut pukulan secara sepihak. Hal ini di karenakan pemuda yang menyerang itu langsung terseret jauh saat mengudara setlah bertabrakan dengan serangan bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Taring Putih Dari Barat   359. Melawan Burung

    “Swoshhh... ting ting ting!”Suara ricuh angin terdengar beriringan dengan suara benturan logam.Toni, Fajar, dan Nova yang tengah pasrah saat melihat jarum hitam lekat-lekat saat bergerak dengan cepat ke arah mereka hanya bisa tersentak kaget.Tiba-tiba saja kematian akan menghampiri mereka, namun seorang pemuda berbadan tegap mulai memblokir sejumlah serangan untuk melindungi mereka.“Ahhhh benar saja itu dia!” kata fajar semangat.“Hampir saja aku melupakan bahwa kami meliki pengawal yang seharusnya menjaga, cih dasar, kemana saja dia!” keluh fajar setelahnya.Meskipun pemuda itu mengeluh, fajar tetap saja berharap saat menatap Surya dengan tampilan terima kasih, pemuda itu hanya gengsi untuk memuji pihak lain.Sementara itu, dua orang lainnya yang ada di kelompok juga tampak sama-sama memunculkan harapan baru di cahaha mata mereka.Namun meskipun kelompok itu telah menumbuhkan harapan ketika Surya datang, mereka masih saja belum bisa bernafas lega sepenuhnya.Jelas kelompok orang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Taring Putih Dari Barat   Surat Cinta Di Akhir September

    Hai assalamualaikum semua! Apa kabar? Semoga baik baik saja ya! Batam, 3 Oktober 2022 Saya Ampas tahu selaku author dari novel yang berjudul [Taring Putih Dari Barat] ingin menyampaikan beberapa hal yang mungkin harus diketahui pembaca. Novel ini merupakan karangan dan imajinasi author, sehingga teman-teman pembaca harus bijak dalam menyikapi segala macam hal-hal yang ada di dalam novel ini. sekiranya pembaca dapat mengambil pelajaran yang baik dan buang hal-hal yang buruknya. Tidak terasa saya telah menulis di Good novel ini selama kurang lebih empat bulan lamanya. Di bulan september sebelumnya ini saya telah menulis bab sebanyak 64 bab dengan jumlah kata kurang lebih 51357 kata. Saya sebenarnya sangat kecewa dengan diri saya sendiri karena tak bisa menulis seperti bulan-bulan sebelumnya. namun meskipun begitu, saya hanya bisa melupakannya karena kesibukan yang telah saya lalui saat prosesi magang ini. Saya tak berharap banyak, saya hanya ingin agar diri saya sendiri bisa te

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status