Di sebuah area yang ada di kota bukit curam, dua orang pemuda tengah melihat ke satu arah dengan tampilan seksama. Kedua orang itu begitu serius saat menatap, mereka bahkan tak sadar bahwa mereka tidak mengedipkan mata mereka untuk beberapa waktu yang lama. “Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya seorang gadis tomboy saat masih menatap. Seorang pemuda yang ada di sebelahnya hanya bisa menjawab dengan langsung. “Aku juga tidak tahu apa yang sedang terjadi.” Jelas bahwa pemuda itu sama bingungnya dengan gadis yang ada di sampingnya. Kedua pemuda yang sedang menatap dengan fokus ke satu arah itu merupakan Riri dan Ruas. Mereka bergas datang ke tempat ini akibat cahaya menyilaukan yang muncul di tempat ini sebelumnya. Mereka jelas begitu penasaran untuk tahu. Saat kedua orang itu sampai, hal yang mereka lihat selanjutnya adalah sebuah ledakan memukau yang membuat mereka sedikit terdorong ke belakang. Kini mereka masih saja melihat dari kejauhan, mereka tak pasti apa yang sebenarnya
“HIks hiks... uwuwuwuwuwuwuu...”Sebuah suara tangisan seorang gadis terdengar cukup jelas di suatu tempat yang ada di kawasan tebing kota bukit curam.Tangisan itu begitu menyayat hati saat mendayu-dayu lemah di telinga setiap orang yang mendengarnya.Surya yang berada tepat di depan sosok gadis yang sedang menangis hanya bisa bingung.“Ahh apa yang sebenarnya terjadi? Bukan kah seharusnya dia menyerang?” tanya Surya tidak jelas.Pemuda itu sudah begitu muak saat melihat Mawar bergerak menuju ke arahnya pada saat sebelumnya. Dia sudah berpikir bahwa gadis itu akan melakukan hal yang tak masuk akal sekali lagi kepadanya. Dengan ini pemuda tegap itu menunggu untuk sebuah serangan.Namun setelah di tunggu untuk waktu yang tidak sebentar, sosok gadis itu malah menangis tanpa ada angin maupun hujan.Jelas siapa pun yang berada di tempat Surya sekarang akan sama bingungnya dengan pemuda tegap itu.Meskipun tangisan itu begitu menyedihkan, Surya masih saja waspada.“Apakah ini cara dia untu
“Mengapa kalian berdua ada di sini?” tanya seorang pemuda dengan bingung.Kedua pasang pemuda yang mendengar hal ini hanya bisa menjawab dengan ragu saat menatap satu sama lain.“Ahh kami hanya lewat ketika melihat cahaya yang menyilaukan datang dari satu arah.” Riri menjelaskan.Mendengar hal ini, Surya mulai mengingat kembali kejadian sebelumnya. Dengan ini dia hanya bisa mengangguk ringan.Saat Surya mengangguk itu, kedua pasang pemuda yang baru saja tiba itu masih saja menunjukan tampilan penasaran.Riri yang sudah gatal untuk bertanya pada akhirnya mulai membuka mulutnya."Ahhh Surya apa kau kenal gadis sebelumnya?” Riri bertanya pelan, dia begitu takut akan membuat Surya menjadi marah karena pertanyaan lancang darinya.Surya dengan ini langsung tersadar dari lamunannya. Saat memikirkan jawaban dari pertanyaan Riri, Surya tampak sedikit penuh pikiran saat melihat ke arah jalan yang diambil sosok gadis berambut merah itu pergi sebelumnya.“Ahhh tidak begitu, kami hanya bertemu sek
Di depan sebuah tebing curam yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah berkumpul menunggu sesuatu.Kelompok orang itu begitu canggung saat sebagian dari mereka terlihat ragu dan juga gelisah akan satu hal.Kelompok orang itu merupakan murid-murid beladiri yang akan segera memasuki alam kecil yang telah dijadwalkan akan terbuka di kota Bukit curam ini.Jelas bahwa kelompok orang itu telah banyak mendengar tentang alam kecil sebelumnya. namun meski begitu, kelompok orang sekitar masih saja gugup karenanya.Di sebuah tempat yang tak jauh dari tebing yang menjorok ke udara, tampak seorang pemuda tengah terduduk mengeluh saat mengobati lukanya.“Arghhhh sial!” teriak pemuda itu saat merasakan sakit akibat prosesi penyembuhan.Sosok pemuda yang mengutuk itu adalah Abar, setelah satu jam terbebas dari insiden dipukuli oleh Surya saat sebelumnya, sosok itu masih saja terluka. Jelas bahwa Surya telah memukulnya dengan parah di saat sebelumnya.Meskipun tampil penuh luka, pem
Area ujung tebing yang ada di kota Bukit curam, sekelompok orang tengah dengan terpana melihat ke satu arah.Kelompok itu begitu fokus saat melihat arah di mana tidak ada tempat untuk menapak lagi di bawahnya. Area yang ditatap itu sudah benar-benar berada di ujung tebing sehingga akan sedikit sulit untuk menjangkaunya.Di tempat itu lah sebuah suara yang menyengat mulai terdengar.“Bzttt.... bzttt...”Bersamaan dengan suara itu juga, semacam gelombang tarik yang kuat mulai terasa saat ujung tebing itu mulai terlihat bengkok seolah menyerap area di sekitarnya.Hal yang sedang terjadi itu jelas merupakan pembentukan portal yang akan mengarahkan orang-orang yang memasukinya ke dalam alam kecil.Surya yang sudah melihat hal ini dari jauh terus menjadi semangat di buatnya. Tak seperti orang di sekitar yang menjadi sedikit khawatir dan takut.Jelas bahwa portal hitam gelap itu terlihat begitu mistis dan menyeramkan.Di saat Surya masih menikmati untuk melihat portal itu, suara seorang paru
“Arghhhhhhh!”Sebuah teriakan yang keras mulai terdengar saat seorang pemuda tampak melesat dengan cepat jatuh ke bawah.Sosok pemuda yang sedang jatuh itu tidak lain adalah Surya, dia baru saja memasuki alam kecil melalui portal mistis sebelumnya, dia berharap akan tiba di sebuah tempat yang mengerikan atau semacamnya.Namun hal yang Surya jumpai malah udara kosong yang tak berujung, dia sedikit aneh pada awalnya, namun saat dia merasakan tarikan ke bawah yang begitu kuat, barulah Surya sadar bahwa dia telah dilemparkan ke udara oleh portal aneh itu.Dengan ini Surya hanya bisa kesal dan mengutuk ke arah portal itu.Surya terus saja jatuh mau bagaimana pun dia bersikap, jelas bahwa Surya bukan lah burung yang bisa terbang.Dengan ini Surya hanya bisa diam saat menikmati adrenalinnya terpacu akibat fenomena jatuhnya dirinya ini.Karena Surya merasa sedikit ngeri ketika memikirkan sesuatu, pemuda itu mulai mengarahkan pandangannya ke bawah.Dengan itulah tampilan wajah Surya yang awaln
"Arghhhh sial!”Seorang pemuda tampak begitu cemas saat sedang berenang di sebuah rawa.Sosok itu adalah Surya yang baru saja masuk ke dalam alam kecil. Dia pada awalnya telah di pindahkan olah portal sebelumnya di udara kosong yang mengakibatkan dia menjadi jatuh ke arah bawah.Untungnya pemuda itu jatuh tepat di atas sebuah rawa, dengan ini dia bisa selamat meskipun telah terjatuh dari ketinggian.Pada awalnya Surya begitu percaya diri saat bergerak di rawa itu. jelas bahwa dia mempercayai indranya begitu baik.Dia tidak pernah berharap bahwa akan ada sesuatu hal buruk yang terjadi, namun nyatanya, sosok pemuda tegap itu hanya bisa panik saat melihat sebuah buaya besar yang menggerakkan rahangnya yang terbuka ke arah Surya.Surya yang melihat hal ini sontak kaget saat mengarahkan kedua tangannya menuju arah depan untuk menahan serangan tiba-tiba dari buaya itu.Dengan ini tangan Surya pun memegang kedua muncung atas dan muncung bawah buaya itu dengan tampilan yang kesusahan.Surya t
Di sebuah daratan yang menjorok ke sebuah area rawa, tampak seorang pemuda tengah menikmati makannya saat berada di depan sebuah api unggun.Pemuda itu tampak bertelanjang dada akibat basahnya baju yang telah dipakai olehnya pada saat sebelumnya. Baju-baju itu tampak lembab saat digantung tak jauh dari pemuda itu.“Ahhhh ini begitu nikmat!” kata sosok pemuda itu setelah mengunyah beberapa daging di mulutnya.Pemuda itu sebenarnya adalah Surya, dia baru saja membakar daging buaya mati yang telah mengganggunya disaat sebelumnya.Pada awalnya ,Surya sama sekali tak berniat untuk memakan daging buaya itu, dia merasakan jijik pada saat memikirkannya.Namun karena Surya lapar dan tidak membawa begitu banyak persediaan, pemuda itu hanya bisa menahan diri untuk bisa bertahan agar tetap memakan daging buaya itu.Dan sekarang setelah Surya benar-benar mencoba daging itu, dia malah menjadi suka dan senang karenanya.Dengan ini pemuda itu hanya bisa mengeluh.“Ahhh apakah semua buaya terasa nikma