“Arghhhhhhh!”Sebuah teriakan yang keras mulai terdengar saat seorang pemuda tampak melesat dengan cepat jatuh ke bawah.Sosok pemuda yang sedang jatuh itu tidak lain adalah Surya, dia baru saja memasuki alam kecil melalui portal mistis sebelumnya, dia berharap akan tiba di sebuah tempat yang mengerikan atau semacamnya.Namun hal yang Surya jumpai malah udara kosong yang tak berujung, dia sedikit aneh pada awalnya, namun saat dia merasakan tarikan ke bawah yang begitu kuat, barulah Surya sadar bahwa dia telah dilemparkan ke udara oleh portal aneh itu.Dengan ini Surya hanya bisa kesal dan mengutuk ke arah portal itu.Surya terus saja jatuh mau bagaimana pun dia bersikap, jelas bahwa Surya bukan lah burung yang bisa terbang.Dengan ini Surya hanya bisa diam saat menikmati adrenalinnya terpacu akibat fenomena jatuhnya dirinya ini.Karena Surya merasa sedikit ngeri ketika memikirkan sesuatu, pemuda itu mulai mengarahkan pandangannya ke bawah.Dengan itulah tampilan wajah Surya yang awaln
"Arghhhh sial!”Seorang pemuda tampak begitu cemas saat sedang berenang di sebuah rawa.Sosok itu adalah Surya yang baru saja masuk ke dalam alam kecil. Dia pada awalnya telah di pindahkan olah portal sebelumnya di udara kosong yang mengakibatkan dia menjadi jatuh ke arah bawah.Untungnya pemuda itu jatuh tepat di atas sebuah rawa, dengan ini dia bisa selamat meskipun telah terjatuh dari ketinggian.Pada awalnya Surya begitu percaya diri saat bergerak di rawa itu. jelas bahwa dia mempercayai indranya begitu baik.Dia tidak pernah berharap bahwa akan ada sesuatu hal buruk yang terjadi, namun nyatanya, sosok pemuda tegap itu hanya bisa panik saat melihat sebuah buaya besar yang menggerakkan rahangnya yang terbuka ke arah Surya.Surya yang melihat hal ini sontak kaget saat mengarahkan kedua tangannya menuju arah depan untuk menahan serangan tiba-tiba dari buaya itu.Dengan ini tangan Surya pun memegang kedua muncung atas dan muncung bawah buaya itu dengan tampilan yang kesusahan.Surya t
Di sebuah daratan yang menjorok ke sebuah area rawa, tampak seorang pemuda tengah menikmati makannya saat berada di depan sebuah api unggun.Pemuda itu tampak bertelanjang dada akibat basahnya baju yang telah dipakai olehnya pada saat sebelumnya. Baju-baju itu tampak lembab saat digantung tak jauh dari pemuda itu.“Ahhhh ini begitu nikmat!” kata sosok pemuda itu setelah mengunyah beberapa daging di mulutnya.Pemuda itu sebenarnya adalah Surya, dia baru saja membakar daging buaya mati yang telah mengganggunya disaat sebelumnya.Pada awalnya ,Surya sama sekali tak berniat untuk memakan daging buaya itu, dia merasakan jijik pada saat memikirkannya.Namun karena Surya lapar dan tidak membawa begitu banyak persediaan, pemuda itu hanya bisa menahan diri untuk bisa bertahan agar tetap memakan daging buaya itu.Dan sekarang setelah Surya benar-benar mencoba daging itu, dia malah menjadi suka dan senang karenanya.Dengan ini pemuda itu hanya bisa mengeluh.“Ahhh apakah semua buaya terasa nikma
“Uak! Uak!”Suara tangisan seekor burung tampak menjadi momok di sebuah area hutan hujan yang benar-benar subur.Kelompok tiga orang pemuda yang berada tidak jauh dari burung itu hanya bisa menjadi takut dan khawatir dibuatnya.Mereka baru saja datang ke tempat ini, kelompok itu begitu takjub saat datang dan melihat-lihat, sampai mereka sama sekali tidak ingat untuk berpikir bahwa tempat indah yang sedang mereka datangi adalah tempat yang akan selalu menjadi kuburan banyak orang saat datang.Dengan ini mereka menjadi lalai dan tidak siap akan kedatangan sosok yang mungkin bisa mengancam.Kelompok perguruan belati bengkok itu hanya bisa saling bergerak mundur untuk bisa bersama-sama menjaga punggung satu sama lain.Fajar yang tampak gelisah mulai bertanya dengan berbisik. Dia begitu takut untuk memperingatkan monster unggas yang berada tidak jauh dari mereka.“Bagaimana ini?” tannya Fajar berbisik sat suara tiiu penuh dengan hembusan suara.Toni yang mendengar hal ini sama sekali tidak
Di sebuah area hutan lebat yang tidak diketahui, tampak seekor burung coklat mengepakkan bulunya seperti merak.Namun meskipun bertingkah seperti merak, bulu burung coklat itu sama sekali tak memiliki tampilan indah yang sama dengan bulu merak. bulu dari burung itu cenderung memiliki warna dominan coklat yang tampak biasa saja dan juga burung itu memiliki banyak motif mata di dalamnya bulu-bulu coklatnya.Nova dan juga kelompok perguruan belati bengkok yang melihat hal ini hanya bisa sedikit khawatir karenanya.Burung itu sudah di serang dengan buruk oleh jurus milik Nova. meskipun terlihat merintih kesakitan, burung itu masih bisa berdiri tegak seolah tak pernah merasakan apa-apa.Nova jelas bahwa serangannya bukan sebagai serangan pembunuhan, namun meskipun begitu, serangan itu setidak-tidaknya bisa membuat orang yang diserangnya menjadi sedikit kesusahan atau hilang kesadaran.Hal yang malah Nova lihat di burung itu adalah kebangkitan yang aneh.Burung itu seolah marah dan ingin
“Swoosh!”Suara ricuh angin terdengar saat sebuah lembing hitam bergerak dengan cepat menuju ke satu arah.Sosok yang menjadi target serangan lembing hitam itu hanya bisa menggerakan tubuhnya dengan panik.Dengan sangat susah payah sosok itu menghindar sambil mengeluarkan sebuah batu yang cukup besar agar muncul tepat di hadapannya.Dengan ini sosok pemuda itu tak bisa lagi menghindar dan menyerahkan pengamanan dirinya pada batu besar yang baru saja dia panggil ke hadapannya.Saat lembing hitam itu mengenai batu besar yang telah dipanggil oleh pemuda sebelumnya, suara retakan yang cukup renyah mulai terdengar karenanya.“Crack!”Karena begitu takut dengan apa yang terjadi sebenarnya, sosok pemuda yang mengeluarkan batu besar itu mulai memperhatikan dengan seksama.Pemuda itu hanya bisa menjadi parno saat melihat lembing itu terus saja mendobrak batu besar yang telah dia panggil sebelumnya.“Ahhh bagaiaman ini?” tanya Toni dengan penuh keluh.Hanya dalam waktu sepersekian detik batu be
“Swoosh!”Sebuah lembing hitam tengah mengudara dengan begitu cepat di belakang kepala Nova.Gadis yang malang itu menjadi takut pada awalnya, dengan rasa takut yang memuncak itu lah Nova memutuskan untuk menggerakkan kepalanya ke samping bertujuan untuk menghindar.Dengan ini gadis itu seolah bisa melihat tampilan gerak lambat dari dirinya sendiri dan juga lembing hitam yang masih terus saja bergerak di dekat kepalanya.Samar-samar lembing itu perlahan menggores leher gadis itu tanpa adanya sedikitpun hambatan.Hal itu terus saja berlanjut menggores gadis hingga daun telinga dari gadis itu.“Swoosh!”Suara lembing hitam itu melesat cepat melewati Nova.Sosok gadis muda yang melihat tampilan lembing yang mulai meninggalkannya hanya bisa menatap dengan kompleks. Jelas bahwa hal yang baru saja dialami membuat Nova memiliki perasaan yang campur aduk.Dia begitu kaget saat melihat lembing itu bergerak cepat meninggalkannya.Dengan tampilan yang begitu penasaran Nova langsung saja menggera
Di sebuah area rindang yang ada di dalam alam kecil, tampak seorang pemuda tengah beradu mulut dengan tiga orang asing.“Siapa kalian?” tanya pemuda kokoh itu ke arah tiga orang lainnya.Pemuda itu tampak berbicara sambil terseret ke belakang seolah dia baru saja dipukul mundur oleh pihak lain.Sosok tiga orang yang ditanya itu sama sekali tidak menjawab, mereka seolah tak pernah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut pemuda kokoh itu.Karena sudah seperti ini, sosok pemuda kokoh itu pun mulai bersiap-siap untuk menyerang.Dengan ini pemuda tegap itu mulai membentuk posisi kuda-kuda yang tampak sangat kuat dan kokoh seolah dia telah memaku kakinya di tanah.Setelah semua persiapan siap, sosok pemuda kokoh itu mulai berlari dengan kaku seolah dia tengah mendorong sesuatu yang berat menggunakan tubuhnya.Saat pemuda itu bergerak dengan mendorong, tiba-tiba saja muncul kepala banteng mencolok yang jelas-jelas merupakan ulah dari pemuda kokoh itu.Kelompok tiga orang asing yang melih