“Swoosh!”Sebuah lembing hitam tengah mengudara dengan begitu cepat di belakang kepala Nova.Gadis yang malang itu menjadi takut pada awalnya, dengan rasa takut yang memuncak itu lah Nova memutuskan untuk menggerakkan kepalanya ke samping bertujuan untuk menghindar.Dengan ini gadis itu seolah bisa melihat tampilan gerak lambat dari dirinya sendiri dan juga lembing hitam yang masih terus saja bergerak di dekat kepalanya.Samar-samar lembing itu perlahan menggores leher gadis itu tanpa adanya sedikitpun hambatan.Hal itu terus saja berlanjut menggores gadis hingga daun telinga dari gadis itu.“Swoosh!”Suara lembing hitam itu melesat cepat melewati Nova.Sosok gadis muda yang melihat tampilan lembing yang mulai meninggalkannya hanya bisa menatap dengan kompleks. Jelas bahwa hal yang baru saja dialami membuat Nova memiliki perasaan yang campur aduk.Dia begitu kaget saat melihat lembing itu bergerak cepat meninggalkannya.Dengan tampilan yang begitu penasaran Nova langsung saja menggera
Di sebuah area rindang yang ada di dalam alam kecil, tampak seorang pemuda tengah beradu mulut dengan tiga orang asing.“Siapa kalian?” tanya pemuda kokoh itu ke arah tiga orang lainnya.Pemuda itu tampak berbicara sambil terseret ke belakang seolah dia baru saja dipukul mundur oleh pihak lain.Sosok tiga orang yang ditanya itu sama sekali tidak menjawab, mereka seolah tak pernah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut pemuda kokoh itu.Karena sudah seperti ini, sosok pemuda kokoh itu pun mulai bersiap-siap untuk menyerang.Dengan ini pemuda tegap itu mulai membentuk posisi kuda-kuda yang tampak sangat kuat dan kokoh seolah dia telah memaku kakinya di tanah.Setelah semua persiapan siap, sosok pemuda kokoh itu mulai berlari dengan kaku seolah dia tengah mendorong sesuatu yang berat menggunakan tubuhnya.Saat pemuda itu bergerak dengan mendorong, tiba-tiba saja muncul kepala banteng mencolok yang jelas-jelas merupakan ulah dari pemuda kokoh itu.Kelompok tiga orang asing yang melih
Sebuah area semak-semak yang ada di salah satu sudut alam kecil, tampak seorang pemuda tegap tengah menatap dengan diam ke satu arah.Sosok pemuda tegap itu adalah Surya, dia telah lama melihat ke arah yang sama seperti sekarang sejak sebelumnya. Namun apa yang dia lihat kali ini begitu membuat Surya terkejut.Bagaimana bisa pemuda itu tidak terkejut, penampilan yang ditunjukkan oleh pemuda kokoh yang sedang diperhatikannya, begitu tak masuk akal untuk bisa diterima logika manusia biasa.Ya meski semua yang ada di dunia persilatan ini tak masuk akal, Surya masih saja tak bisa menjadi terbiasa akan hal-hal aneh itu.Pemuda kokoh itu mla-mula menghindari sebuah serangan hanya dengan pergerakan singkat. Selanjutnya dia bisa menyerang sasarannya dengan akurat ketika sosok yang di serang itu tampak menjadi patung seolah terkunci akan sesuatu.Jelas bahwa pemuda itu bukan orang biasa!Sementara Surya masih melihat, salah satu sosok dari tiga orang asing sebelumnya mulai mengatakan sesuatu
“Kaboom!”Suara tabrakan benda tumpul mulai terdengar jelas saat di lanjutkan oleh suara lainnya.“Ceprat!”Sebuah suara muncratan air mulai terdengar dengan nyaring di salah satu area yang ada di alam kecil.Hal yang membawa suara muncrat itu adalah lesatan seorang pemuda yang tengah menyeret seseorang di depan tubuhnya.“Arghhhh!” keluar sosok yang terseret itu dengan begitu menyakitkan.Sebelumnya, sosok asing itu sedang berdiri dengan terpaku di sebuah area. Dia jelas merasakan keterbatasan dalam bergerak saat pihak lain mulai melesat ke arahnya.Karena hal itu, sosok asing itu hanya bisa diam saat serangan tubrukan itu datang menghantam tubuhnya.Dengan ini sosok asing itu hanya bisa mengeluh saat tubuh nya masih mengudara saat di seret ke belakang oleh pihak lain.Meskipun serangan sosok pemuda kokoh itu begitu kuat, sosok asing yang sedang ditabrak itu masih bisa selamat karena dia telah membuat pelindung yang bisa mengamankan tubuhnya menggunakan energi benih miliknya.Namun m
Di sebuah area yang bergejolak dengan aneh, tampak seorang pemuda kokoh tengah berdiri diam di satu tempat. Pemuda itu begitu tenang saat melihat sejumlah material yang ada di sekelilingnya mulai bergerak mengambaang di udara. Mulai dari serpihan pasir, batu-batu kecil, hingga batu yang memiliki ukuran cukup besar tetap saat mengambang di sekitaran pemuda itu. Sementara area yang ada di dekat pemuda kokoh itu tampak telah kehilangan gravitasinya, area yang berada di dekat Surya dan juga dua orang penyerang asing itu malah bertambah kuat gaya tariknya. Kelompok itu sampa-sampai menjadi kesusahan dalam bernafas seolah oksigen sudah benar-benar terjatuh dan mengendap di tanah akibat tarikan gravitasi yang begitu kuat. “Argh sial!” keluh sosok asing yang sebelumnya berbaring santai di tanah. Jelas dia berbaring dalam keadaan yang tidak nyaman sekarang. Namun meskipun merasakan ketidaknyamanan, dia sama sekali tak bisa mengeluh secara terbuka. Sejumlah suara ricuh mulai terdengar jel
Di sebuah area hutan biasa yang ada di alam kecil, tampak ada seorang pemuda yang memiliki tampilan kokoh sedang menatap ke satu arah.Tampilan dari pemuda kokoh itu begitu dramatis saat ada noda berwarna merah membuat bercak di sejumlah bagian tubuhnya.Sosok itu entah mengapa terus saja melihat ke arah semak-semak yang sama sekali tak terlihat ada hal yang mencurigakan di dalamnya.Sementara itu, sosok Surya yang sudah lama bersembunyi di semak-semak itu merasakan perasaan yang tak berdaya.Mungkin saja dia kuat, dia jelas bisa beradu pukulan dengan pihak lain bagaimana pun caranya. Namun jika begitu, dia akan terluka dan juga membuang-buang waktu.Surya begitu banyak berpikir karena bukan bertarunglah tujuan Surya datang ke tempat alam kecil ini. hal yang harus dia lakukan adalah mencoba untuk melindungi murid-murid dari perguruan belati bengkok.Jika dia sedikit terluka saja sekarang, pemuda tegap itu jelas tidak akan bisa menjaga kelompok murid itu dengan baik di kemudian waktu.
Di sebuah area semak semak yang ada di salah satu sudut alam kecil, tampak ada sebuah pergerakan yang aneh di tanah area semak-semak yang subur itu.Rumput di tanah itu menjadi penyet seolah telah di injak oleh seseorang. Namun meskipun begitu, tidak ada sedikitpun tampilan seseorang di tempat itu.Masih di semak-semak yang kosong itu juga, tiba-tiba terdengar sebuah suara keluhan seorang pemuda terendam pelan di sekitarnya.“Ahhhh syukurlah aku ingat mempunyai benih itu setelah beberapa saat.” Kata sosok yang tak terlihat itu penuh syukur begitu jelas bisa terlihat dari suaranya yang begitu lega.Selang beberapa saat dari keluhan itu, tiba-tiba saja seorang pemuda tegap muncul di tempat itu entah dari mana asalnya.Pemuda tegap itu seolah telah dipanggil dari dunia lain untuk datang kedunia ini saat tiba-tiba saja muncul dari udara.“Ahhhhh, aku masih tak percaya, bahwa aku telah diselamatkan oleh benih aneh itu...” kata sosok pemuda tegap itu tak berharap.Setelah berpikir-pikir lag
Marah!Sebuah area yang tampak sedikit kacau di dalam alam kecil, seorang pemuda tegap tengah terkejut dengan hebat saat melihat ke satu arah.Sosok itu begitu terpaku menatap ke arah mayat tanpa kepala yang terbaring lemas tepat di hadapannya.Merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, sosok pemuda tegap itu mulai mengucek-ngucek matanya dengan begitu kuat.Setelah sosok itu selesai mengucek matanya, dia pun mulai membuka matanya dengan perlahan berharap bahwa apa yang telah dia lihat sebelumnya merupakan kesalahan.Perlahan tapi pasti, mata sosok itu terbuka namun masih saja mengarahkan pandangan ke arah yang sama.Setelah mata sosok pemuda tegap itu benar-benar terbuka, tampilan pemuda itu kembali terkejut seperti sebelumnya.“Arghhh ini nyata!” seru pemuda itu saat sadar bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Karena masih begitu penasaran, sosok pemuda tegap itu mulai membungkukkan badannya ke arah mayat itu sebelum akhirnya berjongkok agar menjadi lebih dekat untuk melihat
“Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski
Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal
“Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua
“Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak
Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t
“Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t
Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat
Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena
Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga