“Kaboom!” Sebuah suara yang cukup besar merendam area sekitar. Tampak ada cukup banyak pasir dan debu yang berterbangan di area dimana sumber suara terendam itu muncul. Dengan ini kelompok orang di sekitar memusatkan pandangan mereka ke arahnya. Ada berbagai macam tampilan yang ditunjukkan oleh sekelompok orang. Ada yang tampil khawatir, penasaran, bosan, dan ada juga terlihat begitu bersemangat. Kelompok orang yang semangat ini terlihat lebih dominan berada di kerumunan, mereka tampaknya sedang menantikan sebuah pertunjukan menarik. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya debu yang berterbangan itu mulai turun kemudian menampilkan dua orang sosok yang saling bergandengan. Meskipun pasangan pemuda dan gadis itu sedang bergandengan tangan sekarang, tak ada sama sekali terlihat aura romansa di antara keduanya. Malahan yang tampil dari kedua sosok itu adalah aura kebencian yang kuat. ini bisa dilihat saat sosok gadis tampak memukul ke arah pemuda yang ada di hadapannya. Pemu
Di sebuah area lapang, tampak sejumlah gejolak mulai muncul di tengah-tengah kerumunan. “Hacim!”“Uhuk! Uhuk!”Sekelompok orang di sekitar mendadak penyakitan semua setelah mencium aroma pekat yang telah dikeluarkan sosok gadis yang tengah tampil marah di tengah-tengah.Sosok gadis itu merupakan Nova yang telah dilecehkan begitu buruk oleh sosok angkuh sebelumnya.Kini Nova tampil begitu tirani dengan aura yang menusuk hidung dan tenggorokan orang sekitar.“Uhuhk... uhuk...” sosok angkuh itu tersenyum sambil terbatuk ringan.Jelas dia mengejek Nova dan juga benih miliknya.“Ahhh tenggorokan ku gatal sekarang, sungguh benih yang kuat!” sosok angkuh itu berkata dengan nada sarkas.Nova yang mendengar hal ini hanya bisa menjadi lebih emosi dibuatnya. Dengan ini gadis itu menarik lebih banyak energi benih ke arah belati yang ada di tangannya.Dengan ini hawa hijau yang aneh dan tipis mulai menggeliat di sekeliling belati bengkok itu.Setelah tampilan dari belati melengkung itu tertutupi
Di sebuah lapangan luar yang ramai orang, tampak sekelompok orang tengah melihat ke satu arah dengan suasana yang tak percaya.Kelompok orang itu tengah menatap ke arah seorang gadis yang sedang memegang sebuah benda hijau panjang di tangannya.Benda itu begitu aneh untuk dikatakan sebuah senjata yang kuat, namun keluhan kelompok orang di sekitar hanya bisa direduksi saat mereka merasakan dampak yang signifikan hanya karena melihatnya.“Siapa sebenarnya gadis ini?” tanya pemuda yang bersemangat atas kemalangan Nova disaat sebelumnya.Sosok bersemangat itu berpikir bahwa gadis itu hanya tong kosong nyaring bunyi nya saja saat bertingkah penuh emosi pada beberapa saat sebelumnya, namun setelah sosok bersemangat itu melihat dengan jelas sekarang, dia menjadi berpikir bahwa gadis itu berhak untuk sombong.Jelas dia telah membuat sosok angkuh itu menjadi menderita karena serangannya.Dengan ini sosok bersemangat sebelumnya mulai menatap dengan penuh harap ke satu arah bersamaan dengan tata
Di sebuah lapangan luas yang gelap, tampak sekelompok orang tengah termenung kagum melihat ke satu arah.Sosok yang kelompok orang itu lihat sekarang adalah sosok seorang gadis yang tengah memegang pedang hijau bengkok dengan tampilan yang begitu tirani.Sosok gadis itu tak lagi terlihat seperti remaja biasa, kini gadis itu tampil dengan aura pemimpin yang kental seolah menjadi ratu yang ingin melakukan eksekusi sakral tradisi pemenggalan.Langit yang gelap semakin membuat adegan itu menjadi lebih dramatis.Di saat merasa bahwa dirinya sudah siap, sosok Nova akhirnya menggetarkan sedikit bagian ototnya sebagai pertanda bahwa dia akan mulai menyerang.Sosok gadis itu menyerang dengan begitu lambat seolah area dimana gadis itu berada telah dibekukan waktunya.Ini semua terjadi akibat pedang hijaunya itu begitu berat untuk diangkat. Namun meskipun begitu berat, jalur serangan yang dilancarkan gadis itu tetap saja lurus dan juga masih pada apa yang telah menjadi ketentuannya.Dengan lamb
Di sebuah area lapang yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menatap dengan ngeri menuju ke satu arah. Arah yang kelompok itu perhatikan dengan begitu seksama sekarang adalah arah di mana seorang gadis cantik sedang berdiri dengan lemas. Sosok gadis itu tampak begitu layu saat tubuhnya goyah hampir jatuh ke tanah. Sementara sosok gadis itu tampil buruk, dua buah telapak tangan besar yang terbuat dari batu melesat dengan cepat menuju ke arahnya. Serangan ini merupakan serangan yang telah di kirim Abar beberapa saat sebelumnya. Melihat dari fluktuasi serangan dua telapak tangan beruang besar itu, orang di sekitar menjadi sedikit ngeri dibuatnya. Selain karena sosok yang di serang merupakan gadis dalam kondisi lemah, serangan itu sendiri memiliki energi kuat yang bahkan akan menghancurkan orang yang masih sehat ketika berada dalam kondisi puncaknya. Dengan ini serangan itu terus saja berjalan ke arah sosok gadis itu dengan sangat cepat. Nova yang melihat lint
Di sebuah area luas yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menutup telinganya dengan begitu susah payah.Kelompok orang itu menjadi seperti ini akibat teriakan sosok pemuda yang tampil seperti raungan harimau sang raja hutan.Sosok yang meraung itu tidak lain adalah Surya, dia tampil begitu tirani saat berdiri dengan tegap di atas Pralaya pedang hitam miliknya.Setelah raungan besar itu berhenti, sekelompok orang hanya bisa menjadi bersyukur. Jelas mereka begitu takut bahwa gendang telinga mereka akan hancur sekarang.Sementara itu, sosok Abar yang telah lama khawatir hanya bisa menjadi cemas di buatnya. Dia sudah benar-benar tidak sanggup lagi bertarung mengingat tubuhnya yang sedang terluka parah sekarang.Di saat sekelompok orang melihat Surya dengan tampilan menyembah, sebuah suara sendawa besar mulai muncul di tengah-tengah kerumunan.“AKKKKKKKK!”Suara sendawa ini bahkan lebih menggetarkan telinga daripada suara raungan sebelumnya.Dengan ini kelompok orang
Di sebuah jalan yang ada di Kota Bukit curam, tampak seorang anak muda berlari cepat menuju ke satu arah.Pemuda itu tampil begitu buruk saat berlari dengan tidak seimbang menuju ke satu arah. bahkan sangking tidak seimbangnya pemuda itu, Surya terus saja menabrak beberapa orang yang ada di sekitar.Meskipun begitu, Surya yang merupakan sosok pemuda mabuk itu terus saja melanjutkan pelariannya.Dia sama sekali tidak peduli dengan tubuhnya dan orang di sekitar karena jelas bahwa dia terlambat untuk janji yang telah dibuatnyaHal ini terus saja berlanjut sampai-sampai dia menabrak seorang kakek yang sedang menggendong beberapa kayu di punggungnyaKakek itu terjatuh dengan tampilan tersungkur ke tanah. Saat itu juga, kakak itu marah ke arah Surya.“Hey nak bisakah kau berhati-hati!”Merasa tidak enak pada orang tua itu, surya langsung saja meraih tangan pihak lain untuk membantu kakek itu bangkit.Saat sosok itu mulai bankit ketika dibantu oleh Surya, kakek itu hanya bisa marah dan juga
Di sudut pinggir kerumunan, seorang pemuda mabuk sedang menatap ke arah tengah dengan begitu bahagia.Pemuda itu tidak pernah percaya bahwa sosok Abar bisa dengan begitu mudah dikalahkan oleh gadis yang dia kenal.Pemuda itu samar-samar mulai bertanya tentang pihak lain.“Apakah memang sebagus itu benih milik keluarganya?” tanya Surya ragu saat mencoba untuk mengingat.Namun setelah beberapa saat berpikir, Surya sama sekali tidak menjumpai apa-apa.Karena dia juga tidak peduli, Surya terus saja melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di hadapannya.Pemuda itu terus menjadi tambah semangat seiring berjalannya waktu, dia bahkan ingin mentraktir Nova karena keberanian dan juga kemampuannya.Surya terus saja melihat dan menjadi kagum saat belahan besar muncul di tanah. Dia benar-benar memandang gadis itu dengan tampilan yang berbeda sekarang.Namun selang beberapa saat Surya dan kelompok orang di sekitar bahagia, seorang sosok yang tak diinginkan kelompok orang pun tiba-tiba munculSoso