Di salah satu kamar penginapan yang ada di kota Bukit curam. Seorang pemuda tengah melihat dengan horor ke arah tangannya berada.Dia tampil begitu enggan seolah ada mayat busuk yang tak sengaja telah dipegang oleh tangannya.Sosok pemuda yang meringkuk dengan jijik itu tidak lain adalah Surya.Dia baru saja lepas dari ketidaktahuannya tentang kehilangan tampilan tubuhnya. Surya begitu senang pada awalnya, dengan ini dia berusaha untuk mencoba apakah dia bisa kembali menggunakan tampilan menghilang itu.Dengan begitu percaya dirinya Surya mengikuti instingnya. Memang ada perubahan yang tampak di tubuh sosok itu, namun hal yang selanjutnya Surya lihat malah sesuatu yang sama sekali tidak ingin dilihat olehnya.Tubuh pemuda tegap itu berubah menjadi penuh dengan sisik sebelum akhirnya meleleh dengan tampilan menjijikan.Surya yang terus saja melihat tubuhnya, hanya bisa bertahan untuk tidak mengeluarkan isi perutnya yang jelas tidak ada.Pemuda itu sudah tidak makan sejak kemarin sore!
Jam Sembilan pagi yang masih sedikit sejuk saat udara dingin di kota Bukit curam menghembuskan sejumlah angin, rambut hitam seorang pemuda tegap tampak bergelombang ketika dia berdiri di depan sebuah penginapan.Sosok pemuda itu tampil begitu puas saat ada sedikit benjolan di perutnya, dia bukan sedang hamil, namun dia telah begitu kekenyangan sekarang.Pemuda itu kemudian mengeluh dengan puas saat mengelus perut buncitnya.“Ahhhhh ini begitu penuh...” kata Surya ringan.Surya yang tampil puas itu hanya bisa melihat ke bawah saat mengelus perutnya, dengan ini dia hanya bisa mengingat kembali kejadian sebelumnya yang membuat perutnya buncit.Dia baru saja menjadi babi yang dipaksa makan oleh sekelompok orang. Dia begitu menikmati pada awalnya, namun selang beberapa saat, Surya merasa bahwa dirinya telah menjadi hewan ternak bagi kelompok itu.Surya tahu bahwa mereka begitu memanjakan dirinya karena harapan mereka padanya, namun tetap saja dia menjadi kesal dengan perlakuan kelompok itu
Pasar yang ramai di kota Bukit suram, tiga orang pemuda tengah melihat satu sama lain dengan berbagai macam tampilan.Sosok pemuda yang tampil begitu buruk hanya bisa berkata dengan tidak enak saat berpikir menyinggung kedua temanya.“Ahhh siapa yang bilang aku tak ingin, aku hanya terkejut.” kata Surya menghindar.Riri yang mendengar omong kosong itu hanya bisa bertanya dengan skeptis ke arah Surya.“Ahhh apakah benar seperti itu?”“Benar Riri, aku tak berbohong.”Karena benar-benar penasaran, Surya langsung saja bertanya tanpa basa-basi.“Mengapa kalian berdua bisa bersama? Dan lagi mengapa kalian ada di tempat jauh seperti ini?” kata Surya saat menatap kedua pemuda itu dengan tampilan yang aneh.Riri dan Ruas yang melihat tampilan Surya yang begitu aneh jelas terganggu di buatnya.“Heyyy ada apa dengan pertanyaanmu itu? kami ada urusan di kota ini.” balas Riri.“Bukan kah Riri duluan yang bertanya? Mengapa malah kau terus yang meminta jawaban?” tanya Ruas bertanya sedikit emosi.“H
Di sebuah kedai yang tampak begitu tua, sekelompok orang tengah menatap heran ke satu arah.Kelompok orang-orang itu merupakan pelanggan yang akan memesan makanan di tempat ini, namun entah mengapa mereka menjadi kenyang setelah melihat sosok yang berada tidak jauh dari mereka.“Nyom...nyom...nyom...”Suara kunyahan mengganggu terdengar cukup keras di area itu.Kedua orang pemuda yang berada tidak jauh dari sosok yang sedang makan dengan rakus itu jelas menjadi malu.“Heyyy Surya, mengapa tampilan mu begitu buruk! Apakah kau sudah tidak makan sejak terakhir kali kita bertemu?” tanya gadis tomboy yang ada di dekatnya.Sementara itu sosok lain yang juga ada di dekat pemuda yang dipanggil Surya itu hanya bisa menggeleng dengan buruk di buatnya.Meskipun telah ditegur, sosok yang makan dengan rakus itu tetap saja melanjutkan kegiatannya, dia seolah tak mendengar teguran dari dua orang pemuda itu. Sosok yang sedang makan dengan rakus itu jelas adalah Surya. pada awalnya dia begitu skeptis
Di sebuah kedai tua yang ada di kota Bukit curam, tampak tiga orang pemuda tengah berdiskusi dengan sedikit canggung satu sama lain.“Ahh benar aku baru ingat, bagaimana bisa kalian berdua menjadi berteman!?” tanya Surya dengan histeris.Sebelumnya, Surya telah berjalan-jalan santai di kota Bukit curam, alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bisa bertemu dengan dua orang temannya yang seharusnya berada di kota Tanah datar.Karena kelompok tiga orang itu tidak memiliki kegiatan yang akan mereka lakukan lagi, mereka akhirnya bergegas untuk datang ke sebuah kedai yang ada di kota ini.Dengan inilah Surya menjadi mabuk durian akibat makan terlalu berlebihan di saat sebelumnya.Semuanya tampil biasa saja pada awalnya, namun setelah Surya mengatakan omong kosong saat menyangkal pertanyaan dari Riri, dia hanya bisa terkejut dibuatnya.Setelah sekian lama dia baru sadar bahwa ada yang aneh dan tak seharusnya terjadi.Dengan ini Surya akhirnya ingat bahwa Ruas adalah sosok yang sangat jarang b
Meja makan salah satu penginapan yang berada di kota Bukit curam, terdapat sekelompok orang tengah berbicara satu sama lain menggunakan tampilan yang begitu serius. Kelompok itu terdiri dari beberapa pemuda dan juga dua orang paruh baya. Mereka tampak begitu mementingkan obrolan yang sedang berlangsung sampai-sampai mereka mengabaikan makanan yang sudah lama ada di depan mereka. Kelompok orang itu merupakan kelompok dari perguruan belati bengkok. Ada beberapa murid dan juga dua tutua di dalamnya. Tidak lupa, ada Surya yang juga mengikuti diskusi karena untuk kali ini dia akan menjadi bagian dari mereka. “Apakah kalian paham?” tanya tetua pertama serius. “Ya kami paham tetua,” kata sekelompok pemuda di sekitar sedikit tidak kompak. Sebelumnya, tetua pertama sudah menceramahi kelompok pemuda itu dengan cukup lama. bahkan dapat dilihat bahwa telinga Surya menjadi sedikit merah karena panas terus menerus diingatkan agar tidak terlambat dan juga bertugas untuk menjaga kelompok ini. Me
Di sebuah kedai bobrok yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang bergegas dengan malas membawa kulit durian yang berisikan air menuju ke satu tempat.Kelompok itu tampak seolah orang yang bosan karena telah melakukan pekerjaan ini selama sisa hidup mereka.Setelah kelompok itu berjalan, mereka akhirnya bisa sampai di sebuah meja yang tampil berantakan dengan sejumlah piring kotor di atasnya. Tampak tidak begitu peduli, kelompok orang itu terus berjalan menuju ke arah sosok yang ada di hadapan meja itu.Sosok itu tampak memiliki tubuh tegap dan juga kokoh, namun kali ini pemuda itu tampak begitu kacau saat dia tertunduk lemas di meja makan itu sekarang.Kelompok orang yang sudah dari tadi bergegas mulai membangkitkan sosok pemuda kacau itu dari tidurnya.Setelah dengan susah payah mengangkat, akhirnya kelompok orang di sekitar bisa melihat seorang pemuda dengan mata sayu tengah terduduk lemas di depan meja yang berisikan sejumlah piring kotor.Sosok pemuda buruk itu merupa
“Kaboom!” Sebuah suara yang cukup besar merendam area sekitar. Tampak ada cukup banyak pasir dan debu yang berterbangan di area dimana sumber suara terendam itu muncul. Dengan ini kelompok orang di sekitar memusatkan pandangan mereka ke arahnya. Ada berbagai macam tampilan yang ditunjukkan oleh sekelompok orang. Ada yang tampil khawatir, penasaran, bosan, dan ada juga terlihat begitu bersemangat. Kelompok orang yang semangat ini terlihat lebih dominan berada di kerumunan, mereka tampaknya sedang menantikan sebuah pertunjukan menarik. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya debu yang berterbangan itu mulai turun kemudian menampilkan dua orang sosok yang saling bergandengan. Meskipun pasangan pemuda dan gadis itu sedang bergandengan tangan sekarang, tak ada sama sekali terlihat aura romansa di antara keduanya. Malahan yang tampil dari kedua sosok itu adalah aura kebencian yang kuat. ini bisa dilihat saat sosok gadis tampak memukul ke arah pemuda yang ada di hadapannya. Pemu