Di sebuah kedai tua yang ada di kota Bukit curam, tampak tiga orang pemuda tengah berdiskusi dengan sedikit canggung satu sama lain.“Ahh benar aku baru ingat, bagaimana bisa kalian berdua menjadi berteman!?” tanya Surya dengan histeris.Sebelumnya, Surya telah berjalan-jalan santai di kota Bukit curam, alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bisa bertemu dengan dua orang temannya yang seharusnya berada di kota Tanah datar.Karena kelompok tiga orang itu tidak memiliki kegiatan yang akan mereka lakukan lagi, mereka akhirnya bergegas untuk datang ke sebuah kedai yang ada di kota ini.Dengan inilah Surya menjadi mabuk durian akibat makan terlalu berlebihan di saat sebelumnya.Semuanya tampil biasa saja pada awalnya, namun setelah Surya mengatakan omong kosong saat menyangkal pertanyaan dari Riri, dia hanya bisa terkejut dibuatnya.Setelah sekian lama dia baru sadar bahwa ada yang aneh dan tak seharusnya terjadi.Dengan ini Surya akhirnya ingat bahwa Ruas adalah sosok yang sangat jarang b
Meja makan salah satu penginapan yang berada di kota Bukit curam, terdapat sekelompok orang tengah berbicara satu sama lain menggunakan tampilan yang begitu serius. Kelompok itu terdiri dari beberapa pemuda dan juga dua orang paruh baya. Mereka tampak begitu mementingkan obrolan yang sedang berlangsung sampai-sampai mereka mengabaikan makanan yang sudah lama ada di depan mereka. Kelompok orang itu merupakan kelompok dari perguruan belati bengkok. Ada beberapa murid dan juga dua tutua di dalamnya. Tidak lupa, ada Surya yang juga mengikuti diskusi karena untuk kali ini dia akan menjadi bagian dari mereka. “Apakah kalian paham?” tanya tetua pertama serius. “Ya kami paham tetua,” kata sekelompok pemuda di sekitar sedikit tidak kompak. Sebelumnya, tetua pertama sudah menceramahi kelompok pemuda itu dengan cukup lama. bahkan dapat dilihat bahwa telinga Surya menjadi sedikit merah karena panas terus menerus diingatkan agar tidak terlambat dan juga bertugas untuk menjaga kelompok ini. Me
Di sebuah kedai bobrok yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang bergegas dengan malas membawa kulit durian yang berisikan air menuju ke satu tempat.Kelompok itu tampak seolah orang yang bosan karena telah melakukan pekerjaan ini selama sisa hidup mereka.Setelah kelompok itu berjalan, mereka akhirnya bisa sampai di sebuah meja yang tampil berantakan dengan sejumlah piring kotor di atasnya. Tampak tidak begitu peduli, kelompok orang itu terus berjalan menuju ke arah sosok yang ada di hadapan meja itu.Sosok itu tampak memiliki tubuh tegap dan juga kokoh, namun kali ini pemuda itu tampak begitu kacau saat dia tertunduk lemas di meja makan itu sekarang.Kelompok orang yang sudah dari tadi bergegas mulai membangkitkan sosok pemuda kacau itu dari tidurnya.Setelah dengan susah payah mengangkat, akhirnya kelompok orang di sekitar bisa melihat seorang pemuda dengan mata sayu tengah terduduk lemas di depan meja yang berisikan sejumlah piring kotor.Sosok pemuda buruk itu merupa
“Kaboom!” Sebuah suara yang cukup besar merendam area sekitar. Tampak ada cukup banyak pasir dan debu yang berterbangan di area dimana sumber suara terendam itu muncul. Dengan ini kelompok orang di sekitar memusatkan pandangan mereka ke arahnya. Ada berbagai macam tampilan yang ditunjukkan oleh sekelompok orang. Ada yang tampil khawatir, penasaran, bosan, dan ada juga terlihat begitu bersemangat. Kelompok orang yang semangat ini terlihat lebih dominan berada di kerumunan, mereka tampaknya sedang menantikan sebuah pertunjukan menarik. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya debu yang berterbangan itu mulai turun kemudian menampilkan dua orang sosok yang saling bergandengan. Meskipun pasangan pemuda dan gadis itu sedang bergandengan tangan sekarang, tak ada sama sekali terlihat aura romansa di antara keduanya. Malahan yang tampil dari kedua sosok itu adalah aura kebencian yang kuat. ini bisa dilihat saat sosok gadis tampak memukul ke arah pemuda yang ada di hadapannya. Pemu
Di sebuah area lapang, tampak sejumlah gejolak mulai muncul di tengah-tengah kerumunan. “Hacim!”“Uhuk! Uhuk!”Sekelompok orang di sekitar mendadak penyakitan semua setelah mencium aroma pekat yang telah dikeluarkan sosok gadis yang tengah tampil marah di tengah-tengah.Sosok gadis itu merupakan Nova yang telah dilecehkan begitu buruk oleh sosok angkuh sebelumnya.Kini Nova tampil begitu tirani dengan aura yang menusuk hidung dan tenggorokan orang sekitar.“Uhuhk... uhuk...” sosok angkuh itu tersenyum sambil terbatuk ringan.Jelas dia mengejek Nova dan juga benih miliknya.“Ahhh tenggorokan ku gatal sekarang, sungguh benih yang kuat!” sosok angkuh itu berkata dengan nada sarkas.Nova yang mendengar hal ini hanya bisa menjadi lebih emosi dibuatnya. Dengan ini gadis itu menarik lebih banyak energi benih ke arah belati yang ada di tangannya.Dengan ini hawa hijau yang aneh dan tipis mulai menggeliat di sekeliling belati bengkok itu.Setelah tampilan dari belati melengkung itu tertutupi
Di sebuah lapangan luar yang ramai orang, tampak sekelompok orang tengah melihat ke satu arah dengan suasana yang tak percaya.Kelompok orang itu tengah menatap ke arah seorang gadis yang sedang memegang sebuah benda hijau panjang di tangannya.Benda itu begitu aneh untuk dikatakan sebuah senjata yang kuat, namun keluhan kelompok orang di sekitar hanya bisa direduksi saat mereka merasakan dampak yang signifikan hanya karena melihatnya.“Siapa sebenarnya gadis ini?” tanya pemuda yang bersemangat atas kemalangan Nova disaat sebelumnya.Sosok bersemangat itu berpikir bahwa gadis itu hanya tong kosong nyaring bunyi nya saja saat bertingkah penuh emosi pada beberapa saat sebelumnya, namun setelah sosok bersemangat itu melihat dengan jelas sekarang, dia menjadi berpikir bahwa gadis itu berhak untuk sombong.Jelas dia telah membuat sosok angkuh itu menjadi menderita karena serangannya.Dengan ini sosok bersemangat sebelumnya mulai menatap dengan penuh harap ke satu arah bersamaan dengan tata
Di sebuah lapangan luas yang gelap, tampak sekelompok orang tengah termenung kagum melihat ke satu arah.Sosok yang kelompok orang itu lihat sekarang adalah sosok seorang gadis yang tengah memegang pedang hijau bengkok dengan tampilan yang begitu tirani.Sosok gadis itu tak lagi terlihat seperti remaja biasa, kini gadis itu tampil dengan aura pemimpin yang kental seolah menjadi ratu yang ingin melakukan eksekusi sakral tradisi pemenggalan.Langit yang gelap semakin membuat adegan itu menjadi lebih dramatis.Di saat merasa bahwa dirinya sudah siap, sosok Nova akhirnya menggetarkan sedikit bagian ototnya sebagai pertanda bahwa dia akan mulai menyerang.Sosok gadis itu menyerang dengan begitu lambat seolah area dimana gadis itu berada telah dibekukan waktunya.Ini semua terjadi akibat pedang hijaunya itu begitu berat untuk diangkat. Namun meskipun begitu berat, jalur serangan yang dilancarkan gadis itu tetap saja lurus dan juga masih pada apa yang telah menjadi ketentuannya.Dengan lamb
Di sebuah area lapang yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menatap dengan ngeri menuju ke satu arah. Arah yang kelompok itu perhatikan dengan begitu seksama sekarang adalah arah di mana seorang gadis cantik sedang berdiri dengan lemas. Sosok gadis itu tampak begitu layu saat tubuhnya goyah hampir jatuh ke tanah. Sementara sosok gadis itu tampil buruk, dua buah telapak tangan besar yang terbuat dari batu melesat dengan cepat menuju ke arahnya. Serangan ini merupakan serangan yang telah di kirim Abar beberapa saat sebelumnya. Melihat dari fluktuasi serangan dua telapak tangan beruang besar itu, orang di sekitar menjadi sedikit ngeri dibuatnya. Selain karena sosok yang di serang merupakan gadis dalam kondisi lemah, serangan itu sendiri memiliki energi kuat yang bahkan akan menghancurkan orang yang masih sehat ketika berada dalam kondisi puncaknya. Dengan ini serangan itu terus saja berjalan ke arah sosok gadis itu dengan sangat cepat. Nova yang melihat lint