Share

201. Menunggu Dengan Kesal

Di sebuah area yang cukup penuh dengan sejumlah gerbong, tampak beberapa pemuda tengah menunggu dengan tidak sabar.

“Sial! Mengapa para tetua membelanya? Apakah dia adalah anak haram tetua?” tanya Fajar dengan marah.

Toni yang mendengarkan hal ini hanya bisa cemas dibuatnya. Karena merasakan pihak lain sudah keterlaluan, Toni mulai menyarankan.

“Hehhh Fajar, kau jangan berkata seperti, jika tetua mendengarnya, mungkin kau akan habis.” Toni berkata dengan serius.

“Habis apanya, aku tidak peduli, jelas ini semua tidak adil. Sebenarnya yang murid belati bengkok itu dia atau kita? Mengapa dia selalu di prioritaskan sementara kita tidak?” tanya Fajar dengan tidak puas.

Toni yang mendengar hal ini hanya bisa terdiam di buatnya. Jelas dia setuju dengan perkataan pihak lain.

Melihat dari waktu yang dia habiskan di perjalanan, bisa di lihat jelas bahwa ada perbedaan dalam sikap para tetua saat berhubungan dengan Surya.

Pada awalnya, Toni berpikir ini adalah hal biasa mengingat kesalahan
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status