Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya đđđ.
Di salah satu gerbong yang tengah terparkir di luar kota Lembah harum, sekelompok orang tampak tengah menatap ke satu arah dengan ngeri. âSial! siapa sebenarnya monster ini,â kata Fajar mengeluh dengan sedikit takut. Pemuda itu jelas memiliki permusuhan yang dalam terhadap Surya, namun dia terus saja ditunjukkan keanehan pihak lain yang tidak masuk akal terus menerus. jelas dia akan semakin terpuruk jika salah menilai pihak lain. âApakah aku terlalu berlebihan?â tanya Fajar dengan sedikit khawatir. Sementara Fajar tengah berpikir, kelompok orang yang ada di sekitar juga punya pemikirannya masing-masing. âSiapa anak ini? mengapa aku begitu takut hanya dengan seorang anak?â tanya dalam hati penjaga yang sebelumnya mencoba untuk membangunkan Surya. Toni dan juga Nova yang juga ada di dalam gerbong itu sama bingungnya dengan penjaga atas perilaku aneh surya. âApakah dia kesurupan atau bagaimana?â tanya Toni dalam hati ketika bingung melihat tampilan Surya yang begitu menyeramkan. Je
âPenjaga gerbang apakah kami bisa masuk? Apakah ada yang salah dengan rombongan kami?â tanya paruh baya itu sedikit akrab. Dengan pertanyaan itu suasana di sekitar menjadi sedikit canggung. Kelompok tiga orang murid belati bengkok tampak sedikit khawatir karena satu alasan. Dengan ini kelompok itu mulai menatap ke arah penjaga gerbang dengan tatapan yang begitu aneh. Ada perasaan berharap, takut, waspada dan berbagai emosi lainnya yang ditunjukkan oleh tatapan ketiga murid itu. Sementara ketiga murid itu entah tengah berpikir apa, penjaga gerbang yang sudah memeriksa sebelumnya tampak terhenti karena satu alasan. Dia jelas menjadi bingung bagaimana cara untuk merespon pertanyaan pihak lain. âPemuda itu sangat berbahaya, apa yang harus aku lakukan?â tanya penjaga gerbang itu sedikit bingung. Dengan itu perasaan haus darah yang menghantui lehernya mulai terputar kembali di benak penjaga itu. entah mengapa setelah mengingat kembali kejadian itu, penjaga malah menjadi semakin taku
Di dalam sebuah gerbong yang tengah terparkir di area salah satu penginapan yang ada di kota Lembah harum, tampak beberapa orang tengah melihat satu sama lain dengan canggung. Kelompok orang yang saling menatap dengan canggung itu tidak lain adalah tiga orang murid belati bengkok. Mereka jelas tahu bahwa perjalanan telah berhenti dan mereka akan menginap beberapa hari di kota ini sebelum melanjutkan perjalan mereka menuju ke kota Bukit Curam. Namun yang menjadi pemikiran kelompok itu kini adalah sosok pemuda yang tengah tertidur malas di dekat mereka. Sosok itu sudah menjadi layu sejak lama, dengan ini mereka tidak terkejut sama sekali sekarang. Namun mereka perlu keluar untuk bisa masuk ke dalam penginapan agar kemudian mereka bisa menikmati kenyamanan yang diberikan penginapan itu. Jelas mereka begitu mati gaya ketika tidak tahu bagaimana caranya agar mereka tidak menyinggung perasaan pihak lain. Jika mereka keluar tanpa berpamitan, mungkin pihak lain akan tersinggung. Jika me
Di salah satu area sekitar penginapan yang ada di kota Lembah harum, tampak sekelompok orang tengah melihat ke sisi dalam gerbong. Kelompok itu tidak lain adalah rombongan perguruan belati bengkok. Sebelumnya, tertua kedua menggerakkan tubuh Surya dengan semangat karena mereka semua telah sampai. Hal ini membuat kelompok tiga orang yang merupakan murid dari belati bengkok itu sedikit ragu dan juga menjadi khawatir. Mereka tidak siap untuk merasakan hawa dingin aneh itu lagi. Dan saat pemuda lemas itu sudah membuka mulutnya untuk bersuara. Tampilan asap putih yang dingin mulia keluar dari mulut sosok itu seperti yang terakhir kali. Dengan ini kelompok tiga orang itu tanpa sadar menahan nafas mereka ketika menatap ke arah pemuda lemas itu. Tetua kedua yang samar-samar merasakan perubahan mikro dari ekspresi kelompok muridnya hanya bisa menjadi bingung. âKenapa orang-orang ini?â tanya sosok tetua itu dalam hati. Namun saat tetua semakin memperhatikan, dia bisa melihat tampilan ho
Di area ruang tamu salah satu penginapan yang ada di kota Lembah harum, tampak sekelompok orang tengah makan malam bersama. Kelompok itu tidak lain adalah rombongan kelompok perguruan belati bengkok yang sudah beberapa hari menginap di tempat itu. Di saat kelompok itu tengah asik makan, salah satu paruh baya mulai bertanya akan satu hal. âHeyy apakah kalian melihat Surya beberapa hari ini?â tanya tetua pertama pada kelompok itu. Jelas tetua pertama begitu penasaran karena Surya tidak pernah ikut makan malam bersama mereka meski berada di penginapan yang sama. Akibat dari pertanyaan itu, suasana meja makan rombongan perguruan belati bengkok menjadi sedikit canggung. âYa apakah kalian melihatnya? Aku sama sekali tidak pernah melihatnya sesaat setelah hari itu.â Tetua kedua menambahkan dengan heran. Dengan ini kelompok pemuda yang ditanya hanya bisa saling menatap dengan kikuk. Jelas mereka juga tidak tahu kemana perginya pihak lain. Karena sudah diberikan pertanyaan, salah satu
Di sebuah ruangan gelap yang sedikit berantakan, seorang pemuda tampak meringkuk dengan susah payah. Ada sejumlah cairan yang keluar dari tubuh pemuda itu seolah dia tengah direbus hidup-hidup. Sosok pemuda itu tidak lain adalah Surya. dia kini sedang merasakan rasa sakit yang janggal di tubuhnya. Sebelumnya Surya mencoba untuk melakukan ajian teko panas dingin untuk mengurangi perasaan sakit di tubuhnya, dan kemudian Surya menjadi senang karena hal itu tampaknya berhasil karena tubuhnya perlahan membaik. Surya sudah lama ingin melakukan ajian ini, tapi dia terlalu sakit kepala untuk bertindak di saat sebelumnya, namun karena kini dirinya sudah bergelimang dengan rasa sakit, Surya hanya bisa menahan sedikit tambahan rasa sakit untuk melakukan ajian itu. Di saat Surya tengah berada di puncak kebahagiaannya saat merasakan peningkatan tubuh fisiknya yang begitu signifikan ketika utas biru mulai menyebar ke seluruh tubuhnya, Surya malah menjadi kesal ketika mendapati tubuhnya perlaha
Di dalam sebuah ruangan gelap yang ada di salah satu penginapan kota Lembah harum, ada sebuah makhluk aneh tengah meringkuk kesakitan di atas ranjang yang tampak begitu kacau.Sosok itu terlihat seperti reptil dengan sisik berlumur lendir yang terlihat menjijikan. Di sekitaran sosok itu juga terlihat begitu kacau ketika sisi kasur yang bersentuhan dengan lendir yang keluar dari tubuhnya mulai meleleh karena satu alasan.Sosok manusia reptil menjijikan itu adalah Surya, dia masih saja berkutat dengan semua rasa sakit yang dia punya sejak sebelumnya.Area di sekitaran Surya benar-benar tampak buruk ketika mulai meleleh, bahkan tanpa sadar tubuh Surya perlahan turun karena sejumlah bagian kasur telah hilang akibat dilelehkan oleh lendir tubuhnya. Meskipun begitu Surya sama sekali tidak memusingkan hal yang terjadi di sekitarnya.Ini semua dikarenakan tubuhnya sendiri juga terdampak akibat dari lendir yang ganas itu, perasaan nyeri yang begitu pahit samar-samar membuat Surya takut. Jelas
âSlik.. slik..â Suara aneh mulai memenuhi area di sebuah ruangan gelap yang ada di salah satu penginapan di kota Lembah harum. Suara itu terjadi akibat pergerakan dari jeli hitam lengket yang bergerak membungkus seluruh tubuh sosok reptil yang tengah tertidur damai di atas kasur yang hancur. Jeli itu bahkan masih tidak cukup hanya membungkus sosok itu, dia kini mulai membentuk sebuah telur yang akan mengurung sosok itu di dalamnya. Dengan ini perlahan tubuh sosok yang telah lama di telan oleh jeli hitam itu perlahan ditutupi dengan cangkang yang terlihat rapuh. Fenomena itu terus saja berlanjut hingga beberapa saat. Tanpa sadar satu hari sudah terlewat dari saat terakhir kali Surya sadar di sebelumnya. ... Di salah satu tempat yang ada di kota Lembah harum, seorang wanita tengah berjalan dengan ekspresi buruk. âApakah dia masih saja tidak keluar?â tanya Nova dengan tampilan mengkerut. Sudah beberapa hari Surya masih saja mengurung diri di dalam kamarnya. Ini membuat kelompok