Share

Kematian Palasik

Tomy melakukannya dengan cepat, karena tak ingin ada yang melihat. Karena bahkan Abah Bisri sudah membuat keputusan.

"Hem, tentu saja karena beliau seorang Kiai mana mungkin akan bertindak sejauh orang biasa sepertiku." Tomy tersenyum konyol membayangkan hal yang dilakukan.

Pemuda itu celingukan. Setelah melakukan salah satu hal terbesar dalam hidupnya, kini ia jadi bingung sendiri. Apa yang harus dilakukan sekarang?

Mungkin saja kuyang itu menyadari perbuatannya dan berniat menyerang Tomy karena marah. Pemuda itu lalu menoleh ke arah Abah Bisri. Kemudian berpikir, bahwa jalan terbaik adalah tetap bersama pria itu. Jadi jika sewaktu-waktu, kuyang -kuyang genit itu datang, Tomy akan merasa aman bersamanya.

Waktu terus berjalan. Tidak ada yang melihat perbuatan Tomy kecuali Tuhan dan CCTV. Selesai dengan pekerjaannya, ia pun lekas mengambil air wudhu dan bergabung bersama yang lain.

Tak ada yang terjadi malam itu. Apalagi, waktu sudah sangat dekat dengan subuh hari. Hanya tiga jam be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Luluk Latem
thorr itu yg double up tk d ksh bgs ka..??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status