Share

Perkenalan Orang-orang Baik

Dimas –suami Risma—tengah sibuk di kamarnya, mencari sesuatu. Terdengar ketukan pintu, tak ada yang membuka.

Ketukan kedua, belum ada yang membuka. Dengan malas Dimas bangkit, keluar kamar.

“Oii, pada kemana sih? Risma! Jingga!” Menengok ruang tengah dan arah dapur, benar-benar tak ada orang.

Merasa terlalu lama tak ada yang membuka, tamu itu menggedor.

“Iya, iya!” Meminta si tamu sabar. “Siapa sih? Malam-malam begini, mana hujan, gak ada sopan-sopannya.” Dimas merutuk kesal.

Saat dibuka, seorang wanita memakai gamis putih kumal dengan kerudung sedada, membelakangi pintunya.

“Siapa ya?” Dimas mengerutkan dahinya.

Wanita itu menghadap kearah Dimas, mata Dimas melebar tak percaya.

“Ka -ka -kamu? Sa -sarah?”

Disela takut, dipandanginya sosok itu dari atas hingga ujung gamis bawahnya. Wajah pucat, tatapannya kosong. Hanya ada seraut kebencian dan dendam di sana. Semakin pandangannya ke bawah, bongkahan darah menyembul dari balik gamis bawah tamu tak diundang itu. Kini seluruh pakaia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status