Tiba-tiba Adam mendekatkan wajahnya dan menatap dalam mata Delia. Pria itu tergoda lagi ingin mengecup bibir cherry Delia. Entah wanita itu akan marah dan memukulinya lagi, tapi Adam tidak bisa menahan hasrat yang mendorongnya bertindak lebih jauh. Sekali lagi Adam ingin merasakan lembutnya bibir Delia.“Pukul aku,” ucap Adam membuat Delia berpikir keras untuk apa. Pria itu langsung memanfaatkan situasi di tengah kebingungan Delia dengan menciumm bibir wanita itu. Meskipun sempat memberontak, Delia tidak menghindar tetapi malahan memejamkan matanya.“Kok merem?” tanya Adam yang sudah melepaskan penyatuan bibir mereka.“Hah?!” Delia sangat terkejut ketika membuka matanya dan melihat Adam sudah menjauh darinya.“Mau lagi?” Wajah Adam yang tanpa ekspresi itu terlihat sangat menyebalkan ketika menawarkan ciummannya sekali lagi.“Kamu yang ketagihan, kenapa jadi aku!” Delia cemberut sambil bersedekap.Adam hanya menatap Delia yang terlihat menggemaskan dengan bibir mirip paruh bebek. Pria
“Baik, tuan. Saya sudah mengatur Moji dan Boni yang akan mengantar Nyonya Megan masuk ke tempat pesta,” ucap Adam.“Bagus. Sebelum kita keluar, bagaimana menurutmu dengan penampilanku?” tanya Ethan sambil memutar tubuhnya sekali lagi. Kurang pohon aja biar puas muter-muternya.“Sempurna, tuan,” ucap Adam tanpa ekspresi.“Tersenyum kek, nyengir kek, masih lempeng aja wajahmu itu. Memangnya ada wanita yang mau sama kamu kalau masang wajah kayak habis disetrika gitu?” tanya Ethan lalu berdiri di hadapan Adam.“Tuan belum tahu kalau saya sudah punya Delia,” ucap Adam hanya di dalam hati saja.Adam ingat dengan ancaman Ethan yang akan mengganggunya kalau suatu saat nanti Adam sedang berkencan. Nanti malam dia akan berkencan dengan Delia dan tidak ingin Ethan mengetahuinya.“Kita keluar, tuan? Sudah waktunya,” ucap Adam berhasil mengalihkan perhatian Ethan.“Adam, ingatkan aku apa kado untuk mamamu sudah siap?” tanya Ethan yang diangguki oleh Adam. Ethan dan Megan menitipkan hadiah tas maha
Merasa dirinya yang diharapkan Ethan, Celia pun melangkah perlahan ke depan panggung. Senyum smirk Ethan langsung lenyap seketika berganti tatapan tajam dan dingin pada wanita itu.“Ya, benar. Ajak Celia berdansa, Ethan,” ucap Ilham tersenyum senang.Tanpa mengatakan apa-apa, Ethan mulai menuruni tangga dan berjalan lurus mendekati Celia. Wanita itu berdiri dengan anggun sambil tersenyum malu-malu ke arah Ethan. Yakin memang dirinya yang akan diajak berdansa, Celia pun mengulurkan tangannya ke depan. Apalagi samar-samar semua orang di sekitar Celia mulai berbisik-bisik tentang dirinya yang adalah calon tunangan Ethan.“Sayang!” panggil Ethan mesra membuat Celia semakin kegirangan.“Akhirnya dia mengakuiku juga! Yes!” batin Celia sangat senang.Tetapi situasi langsung berbalik ketika Ethan berjalan melewati Celia begitu saja. Raut wajah Celia langsung berubah seketika. Tubuhnya berbalik cepat ingin tahu siapa yang sebenarnya dipanggil ‘sayang’ oleh Ethan. Pandangan semua orang langsung
Bahkan Celia juga tetap berdiri di tempatnya semula. Raut wajahnya terlihat sangat syok karena dipermalukan Ethan. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Ethan akan mengumumkan Alexandra Stephenson sebagai calon istrinya. Kedua tangan Celia mengepal erat dengan tubuh gemetar menahan amarahnya.“Tapi yang kami tahu, Nona Alexandra sudah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan,” tanya seorang awak media yang tiba-tiba muncul di antara para tamu undangan. Marco melakukan tugasnya dengan baik ketika menyusupkan beberapa awak media lewat jalur belakang.“Siapa yang bilang adikku meninggal?!”Semua orang menoleh ke arah seorang pria yang berjalan dengan gagah memasuki ruangan pesta itu. Gregory Stephenson terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna navy dan dasi berwarna biru cerah. Tampak Marco berjalan di belakangnya bersama beberapa bodyguard lainnya.Adam langsung bergerak ke samping Ethan bersama beberapa bodyguard yang membentuk barisan untuk melindungi Ethan dan keluargan
HATSYU!Adam yang sedang dibicarakan tampak mengusap hidungnya yang tiba-tiba bersin. Dia sedang menunggu Delia yang sudah berada di dalam salon sejak setengah jam yang lalu. Pria itu mulai kehilangan kesabarannya karena Delia tidak juga keluar menunjukkan batang hidungnya.“Kenapa lama sekali?” gerutu Adam sambil melirik jam tangannya.Pria itu pun mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi chat. Ada beberapa chat masuk ke ponsel Adam yang berasal dari kantor dan juga beberapa kolega Ethan. Saat Adam sedang membaca satu persatu chat itu, dia melihat samar-samar langkah kaki seseorang mendekatinya.“Tuan, aku sudah siap,” ucap Delia sopan.Adam melirik sekilas pada Delia yang penampilannya sudah berubah dari biasanya. Pandangannya kembali menatap layar ponselnya, tapi sedetik kemudian, Adam langsung berdiri dari duduknya. Adam menatap tajam pada Delia yang masih berdiri di hadapannya. Delia menyentuh ujung rambut dan dress yang dikenakannya lalu tersenyum pada Adam.“Bagaimana penam
Gregory pun tidak bisa menjawab pertanyaan Megan. Kalau tujuan Billy Aomori adalah untuk menghancurkan keluarga Stephenson, dia punya semua kesempatan itu di saat Gregory dan Alexandra masih kecil dulu. Billy bisa melenyapkan mereka berdua dengan sangat mudah.“Mungkin ini ada hubungannya dengan warisan keluargamu,” ucap Michela tenang.“Maksud tante?” tanya Gregory penasaran.“Maksud mama?” tanya Ethan bersamaan dengan Gregory.Keduanya saling pandang lalu sama-sama memajukan bibir bawah mereka sebelum mengalihkan pandangan kembali kepada Michela. Wanita paruh baya itu baru saja memasukkan sepotong canape yang terbuat dari daging sapi dan salad. Melihat makanan mama mertuanya, Megan jadi ingin mencicipinya juga.Alex yang melihat reaksi Megan, buru-buru mendekati meja yang berisi makanan dan mengambilkan beberapa canape lagi untuk Megan. Ketika Alex kembali dengan dua piring canape di tangannya, Megan mengucapkan terima kasih pada bodyguardnya itu.“Kamu gercep ya,” ucap Ethan sediki
“Ethan, papa tidak setuju hubunganmu dengan dia. Celia lebih cocok denganmu. Dia cantik, pintar, dan mengerti tentang sopan santun. Papa tidak mau tahu, kau harus minta maaf pada Celia secara pribadi. Secepatnya, papa akan mengumumkan pertunanganmu dengan Celia Wisesa!” sengit Ilham kesal.Tidak ada seorangpun di meja itu yang memperhatikan omelan Ilham. Bahkan Michela juga sibuk sendiri dengan ponselnya. Gregory dan Ethan malah sibuk menanyakan apa yang ingin dimakan oleh Megan lagi. Mungkin hanya Alex yang berbesar hati menatap Ilham karena kasihan.“Ethan, apa kau dengar papa?!” bentak Ilham sekali lagi.“Papa mendingan makan dulu deh. Dari tadi marah-marah terus. Buruan makan sebelum makanannya dihabiskan istriku,” sahut Ethan malas.“Dia bukan istrimu!” bentak Ilham lagi.“Dia istriku! Nyonya Ethan Wibisana. Papa suka atau tidak, nona dari keluarga Stephenson ini adalah istriku!” bentak Ethan akhirnya sambil bangkit dari duduknya.Kedua pria kekar itu saling berhadapan dan hanya
“Kami hanya makan siang. Astaga! Kau bahkan bisa menghabiskan waktu semalaman dengan adikku. Bertemu dia sepanjang pagi, sedangkan aku hanya bertemu saat makan siang. Come on, gorila,” sahut Gregory mulai ngedumel juga.Jawaban yang diterima Gregory hanya Ethan yang memeletkan lidahnya pada pria itu. Ethan lalu membawa Megan pergi begitu saja dan meninggalkan Gregory bersama para tamu undangan yang tidak menyadari kepergian yang punya acara ulang tahun. Gregory terpaksa menjadi tuan rumah pengganti untuk sementara sampai semua tamu itu pamit undur diri dengan sederet pesan untuk Ethan.“Kenapa aku merasa sedang jadi asisten pribadi gorila itu ya?” keluh Gregory pada Alex, setelah kesekian kalinya dia menerima titipan ucapan selamat ulang tahun dari para tamu yang berpamitan pulang.“Tuan, Yuna mendekat kesini,” bisik Alex cepat saat melihat Yuna berdiri di antara para tamu undangan yang akan berpamitan pada Gregory.“Hmm,” sahut Gregory lalu melanjutkan perannya melepas kepergian para