Merasa dirinya yang diharapkan Ethan, Celia pun melangkah perlahan ke depan panggung. Senyum smirk Ethan langsung lenyap seketika berganti tatapan tajam dan dingin pada wanita itu.“Ya, benar. Ajak Celia berdansa, Ethan,” ucap Ilham tersenyum senang.Tanpa mengatakan apa-apa, Ethan mulai menuruni tangga dan berjalan lurus mendekati Celia. Wanita itu berdiri dengan anggun sambil tersenyum malu-malu ke arah Ethan. Yakin memang dirinya yang akan diajak berdansa, Celia pun mengulurkan tangannya ke depan. Apalagi samar-samar semua orang di sekitar Celia mulai berbisik-bisik tentang dirinya yang adalah calon tunangan Ethan.“Sayang!” panggil Ethan mesra membuat Celia semakin kegirangan.“Akhirnya dia mengakuiku juga! Yes!” batin Celia sangat senang.Tetapi situasi langsung berbalik ketika Ethan berjalan melewati Celia begitu saja. Raut wajah Celia langsung berubah seketika. Tubuhnya berbalik cepat ingin tahu siapa yang sebenarnya dipanggil ‘sayang’ oleh Ethan. Pandangan semua orang langsung
Bahkan Celia juga tetap berdiri di tempatnya semula. Raut wajahnya terlihat sangat syok karena dipermalukan Ethan. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Ethan akan mengumumkan Alexandra Stephenson sebagai calon istrinya. Kedua tangan Celia mengepal erat dengan tubuh gemetar menahan amarahnya.“Tapi yang kami tahu, Nona Alexandra sudah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan,” tanya seorang awak media yang tiba-tiba muncul di antara para tamu undangan. Marco melakukan tugasnya dengan baik ketika menyusupkan beberapa awak media lewat jalur belakang.“Siapa yang bilang adikku meninggal?!”Semua orang menoleh ke arah seorang pria yang berjalan dengan gagah memasuki ruangan pesta itu. Gregory Stephenson terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna navy dan dasi berwarna biru cerah. Tampak Marco berjalan di belakangnya bersama beberapa bodyguard lainnya.Adam langsung bergerak ke samping Ethan bersama beberapa bodyguard yang membentuk barisan untuk melindungi Ethan dan keluargan
HATSYU!Adam yang sedang dibicarakan tampak mengusap hidungnya yang tiba-tiba bersin. Dia sedang menunggu Delia yang sudah berada di dalam salon sejak setengah jam yang lalu. Pria itu mulai kehilangan kesabarannya karena Delia tidak juga keluar menunjukkan batang hidungnya.“Kenapa lama sekali?” gerutu Adam sambil melirik jam tangannya.Pria itu pun mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi chat. Ada beberapa chat masuk ke ponsel Adam yang berasal dari kantor dan juga beberapa kolega Ethan. Saat Adam sedang membaca satu persatu chat itu, dia melihat samar-samar langkah kaki seseorang mendekatinya.“Tuan, aku sudah siap,” ucap Delia sopan.Adam melirik sekilas pada Delia yang penampilannya sudah berubah dari biasanya. Pandangannya kembali menatap layar ponselnya, tapi sedetik kemudian, Adam langsung berdiri dari duduknya. Adam menatap tajam pada Delia yang masih berdiri di hadapannya. Delia menyentuh ujung rambut dan dress yang dikenakannya lalu tersenyum pada Adam.“Bagaimana penam
Gregory pun tidak bisa menjawab pertanyaan Megan. Kalau tujuan Billy Aomori adalah untuk menghancurkan keluarga Stephenson, dia punya semua kesempatan itu di saat Gregory dan Alexandra masih kecil dulu. Billy bisa melenyapkan mereka berdua dengan sangat mudah.“Mungkin ini ada hubungannya dengan warisan keluargamu,” ucap Michela tenang.“Maksud tante?” tanya Gregory penasaran.“Maksud mama?” tanya Ethan bersamaan dengan Gregory.Keduanya saling pandang lalu sama-sama memajukan bibir bawah mereka sebelum mengalihkan pandangan kembali kepada Michela. Wanita paruh baya itu baru saja memasukkan sepotong canape yang terbuat dari daging sapi dan salad. Melihat makanan mama mertuanya, Megan jadi ingin mencicipinya juga.Alex yang melihat reaksi Megan, buru-buru mendekati meja yang berisi makanan dan mengambilkan beberapa canape lagi untuk Megan. Ketika Alex kembali dengan dua piring canape di tangannya, Megan mengucapkan terima kasih pada bodyguardnya itu.“Kamu gercep ya,” ucap Ethan sediki
“Ethan, papa tidak setuju hubunganmu dengan dia. Celia lebih cocok denganmu. Dia cantik, pintar, dan mengerti tentang sopan santun. Papa tidak mau tahu, kau harus minta maaf pada Celia secara pribadi. Secepatnya, papa akan mengumumkan pertunanganmu dengan Celia Wisesa!” sengit Ilham kesal.Tidak ada seorangpun di meja itu yang memperhatikan omelan Ilham. Bahkan Michela juga sibuk sendiri dengan ponselnya. Gregory dan Ethan malah sibuk menanyakan apa yang ingin dimakan oleh Megan lagi. Mungkin hanya Alex yang berbesar hati menatap Ilham karena kasihan.“Ethan, apa kau dengar papa?!” bentak Ilham sekali lagi.“Papa mendingan makan dulu deh. Dari tadi marah-marah terus. Buruan makan sebelum makanannya dihabiskan istriku,” sahut Ethan malas.“Dia bukan istrimu!” bentak Ilham lagi.“Dia istriku! Nyonya Ethan Wibisana. Papa suka atau tidak, nona dari keluarga Stephenson ini adalah istriku!” bentak Ethan akhirnya sambil bangkit dari duduknya.Kedua pria kekar itu saling berhadapan dan hanya
“Kami hanya makan siang. Astaga! Kau bahkan bisa menghabiskan waktu semalaman dengan adikku. Bertemu dia sepanjang pagi, sedangkan aku hanya bertemu saat makan siang. Come on, gorila,” sahut Gregory mulai ngedumel juga.Jawaban yang diterima Gregory hanya Ethan yang memeletkan lidahnya pada pria itu. Ethan lalu membawa Megan pergi begitu saja dan meninggalkan Gregory bersama para tamu undangan yang tidak menyadari kepergian yang punya acara ulang tahun. Gregory terpaksa menjadi tuan rumah pengganti untuk sementara sampai semua tamu itu pamit undur diri dengan sederet pesan untuk Ethan.“Kenapa aku merasa sedang jadi asisten pribadi gorila itu ya?” keluh Gregory pada Alex, setelah kesekian kalinya dia menerima titipan ucapan selamat ulang tahun dari para tamu yang berpamitan pulang.“Tuan, Yuna mendekat kesini,” bisik Alex cepat saat melihat Yuna berdiri di antara para tamu undangan yang akan berpamitan pada Gregory.“Hmm,” sahut Gregory lalu melanjutkan perannya melepas kepergian para
“Sa--sayang, aku baik-baik saja. Sungguh. Ini karena hidungku gatal. Tapi aku sungguh meriang, sayang,” bujuk Ethan cepat. Pria itu sangat terluka melihat Megan menangis sampai sesenggukan hanya karena keisengannya.“Ta--tapi meriang … kan juga gejala flu … hiks … gara-gara aku ….”Ethan semakin panik melihat Megan terus meneteskan air matanya dengan raut wajah sedih. Pria itu pun berpikir cepat memberikan jawaban yang akan membuat Megan berhenti menangis.“Iya meriang … merindukan kasih sayangmu, sayang,” gombal Ethan lancar jaya seperti tetangga minta utangan di akhir bulan.“Mas!” rengek Megan lalu memukul-mukul dada Ethan dengan kesal. Dirinya akhirnya sadar sudah dikerjai pria itu. Kalau sadar dari tipu-tipu dikit suaminya, kapan mbak?Pria itu menangkap kedua tangan Megan dan menunduk mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya itu. Perlahan tubuh Megan mulai berpindah ke atas pangkuan Ethan. Perlakuan Ethan yang lembut, membuat Megan cepat terbuai dan melupakan apa yang dilakukan
Perbuatan Adam membuat Delia perlahan mulai membalasnya pelan-pelan dengan penuh kelembutan. Delia sama sekali tidak berpengalaman dalam sentuhan dan terlihat sedikit kaku saat melakukannya. Ketika Delia hampir bisa mengikuti gerakan Adam, sebuah sendok kayu pun terjatuh tepat di atas kepala Adam.“Adooww!” pekik Adam tertahan sambil memegang kepalanya yang sakit. Dia melihat ke atas lalu ke bawah tempat sendok kayu itu tergeletak di lantai. Entah siapa yang meletakkan sendok kayu itu di dalam rak piring.Delia pun tersenyum malu lalu berbalik hendak mengambil piring makan yang sudah diletakkan Adam di atas meja dapur. Pria itu bahkan ingat untuk menurunkan piring makan dengan posisi mereka yang cukup intim."Makanya jangan iseng. Sakit ya?" tanya Delia cengengesan.Pria itu tidak mengatakan apa-apa, tetapi menatap tajam mata Delia. Melihat Adam hampir mendekat lagi, Delia buru-buru menjauh dari pria itu sambil memperingatkan Adam agar tidak mendekat lagi.“Kenapa aku nggak boleh mend