Gregory menunjuk layar ponselnya lalu bertanya pada Marco tentang maksud Ethan. Melihat gelagat Marco, Gregory sedikit curiga tentang dugaannya barusan. Setahu Gregory, Marco tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.“Jangan bilang kalau kau sudah punya kekasih, Marco. Siapa dia?” tanya Gregory mulai penasaran dan menebak-nebak siapa wanita yang sedang dekat dengan asisten pribadinya itu.[“Tentu saja dia punya! Mereka berdua, Adam dan Marco sudah membawa calon istri masing-masing untuk menemui mama mereka. Hanya kau yang jomblo, kingkong! Hahahahahaha!” Ethan terkekeh geli sambil membayangkan wajah Gregory yang kesal.[“Sialan kau! Memangnya kenapa kalau aku jomblo? Jomblo itu bukan sebuah kejahatan. Sebuah kejahatan kalau kau mengambil adik dari kakaknya. Dasar gorila!”] balas Gregory tidak kalah sengitnya.[“Apa maksudmu, kingkong?! Aku yang bertemu dengan Megan duluan. Kau itu hanya kakaknya, tapi aku suaminya! Aku yang lebih berhak atas Megan!” bentak Ethan tidak kalah.Meg
“Hahahaha! Kau pikir bisa macam-macam disini? Sejak Tuan Muda yang bodoh itu memberiku semua ini,” tunjuk Billy bangga dengan kedua tangannya menghadap keatas.“Aku sudah melengkapi mansion ini dengan banyak perangkap. Yang paling aku suka, hanya aku yang tahu dimana perangkap itu. Jangan mendekat lebih dari tempatmu sekarang Alex. Kalau kau masih sayang nyawamu,” ucap Billy sombong.“Aku tidak akan membunuhmu sekarang. Jangan pikir tindakanku ini karena hubungan darah diantara kita. Aku tidak sudi mengakuimu sebagai putraku. Tapi aku ingin kau menderita sekali lagi melihat kematian nonamu untuk yang kedua kalinya,” ucap Billy sambil tersenyum smirk.GRET!Gregory mengepalkan tangannya dengan sorot mata kemarahan. Billy Aomori sedang mengancam keselamatan Megan, dan Gregory mulai cemas karena pria itu sanggup melakukan apapun. Marco kembali menenangkan Gregory agar mendengarkan pembicaraan mereka berdua dulu sampai selesai.“Apa kau sedang menyuruhku bersabar?” bisik Gregory menahan a
Gregory segera keluar dari mansion Billy lewat pintu belakang, lalu masuk ke dalam mobilnya. Dia meminta sopir membawanya kembali ke perusahaan. Setelah mobil mulai bergerak, Gregory mengambil ponselnya lalu menelpon Gwen.Sekretarisnya itu langsung mengangkat telepon dari Gregory dan mengatakan semua yang terjadi di perusahaan Stephenson Group. Kalau terus seperti ini, perusahaan akan mengalami gagal bayar dan Gregory tidak mau hal itu sampai terjadi.“Gwen, aku minta data semua pemegang saham yang menjual sahamnya pada Billy. Untuk client fiktif, hentikan pekerjaan untuk mereka dulu. Minta bagian pemasaran untuk membantu bagian keuangan melakukan penagihan. Lakukan itu dulu sekarang. Aku akan tiba lima belas menit lagi,” titah Gregory yang langsung diiyakan oleh Gwen.Wanita itu lebih sibuk daripada biasanya dan terlihat tidak bisa diam di meja kerjanya. Gwen segera menjalankan perintah Gregory dengan membuat memo darurat untuk semua perusahaan. Bahkan Gregory pun menerima memo yang
Kepala pelayan Tan mendekati Ethan lalu meminta maaf sebelum mengendus tubuh pria itu. Bagi indera penciuman normal, Ethan tentu saja sangat wangi dengan parfum beraroma maskulin yang dipakainya setelah mandi tadi. Tapi entah dengan indera penciuman Megan yang sedang hamil.“Tuan selalu wangi seperti biasanya. Tapi mungkin saja ... nona tidak menyukainya,” ucap kepala pelayan Tan membuat Ethan sontak menoleh pada pria tua itu.“Apa maksud kepala pelayan Tan?” tanya Ethan cepat.“Saya tidak bisa menjelaskan apa yang ibu hamil rasakan saat ngidam. Mungkin lebih baik kalau tuan bertanya pada Nyonya Besar tentang masalah ini. Saya ingat kalau Nyonya Besar juga melakukan hal yang sama pada Tuan Besar seperti yang nona lakukan pada tuan, “ ucap kepala pelayan Tan memberikan solusi yang tepat pada Ethan.“Mama lagi dimana ya?” gumam Ethan lalu bergegas mendekati ruang tengah lagi.Ethan mengambil ponselnya dan melihat beberapa chat masuk dari Adam. Sebelum menghubungi mama Michela, Ethan mem
Setelah menutup panggilan Adam, Ethan menatap layar ponselnya. Manik mata huzelnut pria itu menghitung waktu yang terlihat di layar ponselnya. Ethan berpikir untuk datang ke kantor Gregory saat ini. Kalau dia pergi sekarang dan melihat apa yang sedang terjadi di perusahaan itu, Ethan masih punya waktu untuk kembali ke mansion sebelum larut malam.Ethan melirik tangga menuju lantai dua dan tidak melihat tanda-tanda kepala pelayan Tan akan turun dari sana. Pria itu lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu keluar mansion. Tanpa memberitahu siapapun, Ethan memanggil bodyguard yang bertugas malam itu dan memerintahkan untuk menyiapkan mobil sportnya.BRRMM!Mobil sport dua pintu berwarna merah itu pun meluncur cepat menyusuri jalanan mansion sampai di pintu gerbang. Dua motor sport yang dikendarai dua bodyguard elit tampak menyusul mobil yang dikendarai sendiri oleh Ethan. Moji dan Boni juga menyusul dengan mobil Vans mereka. Selalu siap sedia dan waspada adalah moto bodyguard Ethan.
Tiba-tiba hawa dingin menyergap tengkuk Moji. Dia lupa kalau Ethan ada di belakang mereka berdua. Pria itu buru-buru menarik Boni dan menyuruhnya diam dulu. Untung saja pintu lift segera terbuka di lantai ruang kerja Gregory. Moji dan Boni keluar lebih dulu lalu menoleh ke kanan dan ke kiri. Ethan menyusul mereka keluar dan melihat ke arah kiri dari lift.Tampak Gwen duduk di meja kerjanya bersama Marco yang terlihat sibuk dengan laptop mereka masing-masing. Selain mereka berdua, ada beberapa orang yang keluar masuk ruangan yang sepertinya milik Gregory.“Ehem!” Ethan berdehem untuk menyadarkan semua orang tentang kehadirannya. Marco dan Gwen sama-sama menoleh lalu berdiri dari duduknya.“Selamat malam, tuan Ethan,” sapa Gwen sedikit canggung melihat kedatangan Ethan.“Ach, jangan berdiri. Dimana kingkong?” tanya Ethan sambil membuat gerakan tangan menahan sesuatu.“Kingkong, tuan?” tanya GwenEntah kebetulan atau memiliki sebuah firasat yang bagus, Gregory keluar dari ruang kerjanya.
[“Kamu Alexandra Stephenson?”] tanya Ilham dingin ketika melihat wajah Megan muncul di layar monitornya.Pria tua itu ingin menghubungi Ethan untuk membicarakan tentang acara pertunangannya dengan Celia. Rencananya Ilham akan mengadakan konferensi pers dan mengumumkan pertunangan itu bertepatan dengan ulang tahun perusahaan Wibisana Corp.. Membayangkan Ethan dan Celia berdiri berdampingan di panggung dan semua orang bertepuk tangan untuk mereka berdua, membuat Ilham mengendurkan egonya dengan menghubungi Ethan duluan.Megan sempat tercekat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Ilham. Dengan cepat wanita itu menarik nafas panjang dan menenangkan dirinya. Di dalam hatinya, Megan meminta ketegaran pada saudara kembarnya yang sudah lama berpulang.“Ale, berikan aku kekuatan untuk menghadapi orang ini,” batin Megan.Seolah mendapat kekuatan dari Alexandra, Megan menegakkan kepalanya dan mengangguk mantap pada Ilham. Wanita itu berubah dari wanita sederhana dengan sorot mata lemah menjadi w
TRING!Lagi-lagi video yang lain diputar di hadapan Megan. Manik mata wanita itu hanya fokus menatap wajah wanita dengan rambut acak-acakan. Teknik permainan yang hebat dan gerakannya yang luwes menunjukkan kalau wanita itu sangat profesional dan terbiasa melayani pria.[“Dia bukan aku. Bukan,”] ucap Megan yang menggeleng tidak terima dengan tuduhan Ilham.Megan menunduk untuk melirik ke layar ponselnya dan kembali menggeleng demi terlihat oleh Ethan. Wanita itu ingin sekali berteriak pada Ethan kalau wanita itu bukan dirinya. Meskipun wajah mereka terlihat sangat mirip. Megan berharap, Ethan tidak percaya pada apa yang dilihatnya saja.[“Kau masih mengelak?! Buktinya sudah ada di depan mata. Aku tidak bisa membiarkan wanita murahan sepertimu menjadi menantu keluarga Wibisana. Jadi lebih baik kau mundur atau aku sebarkan semua video ini ke media!”] bentak Ilham lalu memutuskan sambungan conference call tanpa mendengar pembelaan Megan.Megan terhenyak dengan keras ke kursi kerja Ethan.