Home / Romansa / Talak Setelah Sah / Egoisnya Bara

Share

Egoisnya Bara

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-06-03 09:33:27

Tadi malam. Setelah selesai melaksanakan ritual mandinya, Bara keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan kimono mandi saja.

Dia terlihat mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Diana, dia merasa kesal saat tidak melihat keberadaan wanita yang baru saja dia buka segelnya itu.

Padahal, dia hanya menggertak Diana saja dengan mengatakan perempuan itu harus pergi saat ini juga. Menurutnya kata talak yang sudah dia katakan tadi hanya karena emosi semata, seharusnya Diana tidak menganggap dirinya dengan serius.

Seharusnya Diana merayu dirinya agar Bara mau tetap melanjutkan pernikahannya, tetapi jika untuk memiliki anak dari Diana, dia tetap tidak akan mau.

Dia sudah memiliki 5 orang anak, rasanya tidak mungkin lagi untuk dirirnya menambah anak lagi. Karena memang rencana awal Bara untuk menikah lagi adalah untuk mencari ibu untuk anak-anaknya, bukan untuk memproduksi anak lagi.

"Ke mana perginya wanita sialan itu? Kenapa dia berani sekali pergi dari sini? Kenapa kopernya pun tidak ada?" gerutu Bara seraya melemparkan barang-barang yang ada di sana.

Bara terlihat begitu marah, dengan cepat dia memakai bajunya dan berniat untuk mencari Diana. Saat tiba di lobi hotel, dia pun bertanya kepada security yang ada di sana.

"Maaf, Pak. Apakah anda melihat istri saya?" tanya Bara dengan sopan.

Security yang sedang berjaga terlihat memindai penampilan Bara, dia tersenyum lalu teringat akan Diana yang baru saja pergi.

"Anda pengantin pria dari nona--"

"Diana, yang tadi siang nikah di ballroom hotel," jawab Bara dengan cepat.

"Oh, sudah saya duga. Nyonya Diana sudah pulang ke kediaman ayahnya," jelas security.

Dia bisa mengatakan hal itu, karena security tersebut mendengar sendiri ketika Diana meminta pak sopir untuk mengatakan dirinya ke kediaman ayahnya.

"Oh, terima kasih," jawab Bara seraya mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

Darah Bara benar-benar mendidih, dia benar-benar kesal karena Diana tidak berusaha sekali untuk memperbaiki hubungannya dengan dirinya.

Diana malah meninggalkan dirinya, Bara sangat marah dan hal itu membuat Bara ingin memukul Diana sampai wajah wanita itu tidak berbentuk.

"Lihat saja, Diana. Untuk malam ini aku akan memberikan ketenangan untukmu, tapi besok pagi kamu tidak akan merasakan ketenangan lagi!" ucap Bara dengan seringai di bibirnya.

Keesokan pagi harinya, setelah Bara terbangun dari tidurnya, dengan cepat dia membersihkan diri dan segera meminta sopirnya untuk mengatakan dirinya ke kediaman Bagas.

"Kamu harus ikut pulang denganku, Diana. Harus, aku tidak boleh pulang sebelum bisa membawa kamu pulang. Mom pasti akan marah," ucap Bara dengan tatapan kesalnya.

Saat tiba di kediaman Bagas, Bara merasa kesal karena Diana ternyata tidak mau ikut pulang dengan dirinya.

Padahal, dia merasa jika dirinya masih berstatus sebagai suami dari Diana. Tanpa Bara sadari, jika seorang pria sudah menjatuhkan talak, maka gugur pula pernikahan mereka secara agama. Walaupun pada kenyataannya pernikahan mereka masih tercatat dia negara

"Aku tidak mau pulang, Mas. Kamu sudah menjatuhkan talak tiga kepadaku, bahkan jika kita menikah lagi pun pernikahan kita tidak akan sah. Karena kamu sudah menjatuhkan talak tiga," ucap Diana.

Bara terlihat begitu kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Diana, tetapi dia masih berusaha untuk menahan amarahnya. Bara terlihat menghela napas berat, kemudian dia pun kembali berkata.

"Pulanglah Diana, Sayang. Maafkan aku, anak-anak membutuhkan kamu, aku juga sangat membutuhkanmu. Kumohon pulanglah," pinta Bara dengan mengiba.

Sayangnya kata-kata yang Bara lontarkan benar-benar membuat hatinya sakit, karena tetap saja Bara hanya memedulikan dirinya dan anak-anaknya saja. Bara tidak memedulikan perasaan dari Diana sendiri.

"Maaf, Mas. Tidak bisa, karena jikalau seorang lelaki sudah menjatuhkan talak dengan talak tiga, maka kamu tidak bisa menikahi aku lagi. Ada syarat yang harus dilakukan sebelum kamu menikahi aku kembali," jelas Diana.

Bara terlihat tertarik dan apa yang Diana karatan, karena dengan seperti itu dia bisa menikahi kembali Diana, pikirnya.

"Apa itu? Syarat apa yang harus aku lalui?" tanya Bara.

Diana menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan, Diana baru tahu jika Bara seperti memiliki dua kepribadian.

Bara bisa menjadi lelaki yang lemah lembut dan juga penyayang, tetapi Bara juga hisa berubah menjadi lelaki yang menurutnya sangat mengerikan.

"Aku harus menikah dengan pria lain terlebih dahulu, setelah aku bercerai dengannya, baru kamu bisa menikahiku lagi. Tapi, maaf. Walaupun seperti itu, aku tidak ingin menikah denganmu kembali," ucap Diana.

Diana memang mencintai Bara dengan begitu tulus, tetapi dia tidak mau jika hanya dijadikan sebagai pemuas napsu Bara saja.

Dia juga tidak mau jika hanya dijadikan pengasuh buat anak-anaknya, dia wanita normal. Dia ingin dicintai, ingin melahirkan putra dan putrinya sendiri, bukan hanya sekedar menikah seperti yang Bara inginkan.

"Kamu tidak usah belagu, Diana. Kalau memang kamu harus menikah terlebih dahulu, apa salahnya kamu menikah dengan mang Udin, sopir aku. Setelah itu, kamu bercerai dengan mang Udin dan langsung kembali menikah denganku. Bereskan?" ucap Bara dengan enteng.

Diana dan juga Bagas terlihat menggelengkan kepalanya mendengar apa yang dikatakan oleh Bara, menurut mereka Bara benar-benar keterlaluan.

Sepertinya apa yang ada di dalam pikiran Bara itu benar-benar tidak bisa diduga, semuanya dianggap enteng, diremehkan dan tidak dipikirkan terlebih dahulu.

"Maaf, Mas. Aku benar-benar tidak bisa kembali padamu, tolong urus surat perceraian kita. Aku mohon lepaskan aku," pinta Diana.

Diana sudah tidak ingin kembali lagi kepada Bara, pria itu sangat mengerikan baginya. Dia tidak ingin tinggal satu rumah dengan pria itu.

Bara tertawa terbahak-bahak mendengar permintaan dari wanita yang sudah dia jatuhkan talak tadi malam itu, kemudian dia menghampiri Diana dan menepuk-nepuk pipi Diana.

"Baiklah, Diana. Pilihannya hanya 2, kamu pulang bersama aku atau kamu berpisah denganku? Tapi, satu hal yang harus kamu ingat. Hidup kamu tidak akan pernah tenang, karena aku akan menjadi penggangu di dalam hidupmu."

Bara mengatakan hal itu seraya menatap Diana dengan tatapan penuh ancaman, Bara benar-benar tidak rela jika harus kehilangan Diana.

Dia sudah benar-benar merasa cocok dengan wanita itu, dia merasa jika putra-putrinya juga begitu dekat dengan Diana. Rasanya melepaskan Diana begitu saja adalah hal yang sangat sulit, baginya.

"Terserah apa yang kamu mau katakan, Mas. Yang pasti aku tidak ingin kembali padamu," putus Diana.

Mata Bara terlihat memerah karena amarah, rahangnya terlihat mengeras dengan kedua telapak tangannya yang terlihat mengepal dengan sempurna.

Dia merasa kesal dengan setiap kata yang terlontar dari mulut Diana, menurutnya Diana terlalu berani menantang dirinya. Bara akan pastikan jika Diana akan mendapatkan ganjaran yang setimpal, karena wanita itu sudah berani melawan dirinya.

"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan. Aku akan mengabulkannya, bersiaplah untuk menikmati kesengsaraan yang sebentar lagi akan datang!"

Setelah mengatakan hal itu, Bara terlihat keluar dari rumah Bagas. Dia bahkan terlihat membanting pintu dengan begitu keras, karena dia kesal tidak bisa membawa Diana pulang.

Setelah kepergian Bara, Diana langsung memeluk ayahnya dengan tubuh yang bergetar hebat. Dia merasa takut dengan ancaman dari mantan suaminya itu.

Bagas yang menyadari ketakutan dari putrinya langsung mengelus lembut punggung putrinya tersebut, dia berusaha untuk menenangkan hati putrinya.

"Jangan terlalu dipikirkan, ada Bapak yang akan melindungi kamu. Semoga saja Tuhan selalu memberikan keselamatan kepada kita, semoga saja Tuhan menjauhkan segala macam hal buruk yang akan datang."

Diana tidak bisa menimpali ucapan dari Bagas, dia hanya bisa terdiam seraya memeluk erat ayahnya tersebut.

Dia benar-benar tidak habis pikir karena Bara bisa bersikap jahat seperti ini, padahal dia selalu melihat sosok Bara yang lembut dan juga pengertian. Bahkan, Bara cenderung perhatian. Dia tidak pernah bersikap dan berkata kasar seperti sekarang ini.

"Kenapa semua ini bisa terjadi kepadaku, Pak?" tanya Diana.

Dia benar-benar takut jika Bara akan melakukan hal yang tidak-tidak, hal yang akan membuat dirinya dan juga ayahnya sengsara.

"Mungkin ini adalah ujian buat kita," jawab Bagas.

Bagas dan Diana terlihat saling memeluk dan saling menguatkan, mereka juga sedang berpikir bagaimana caranya untuk menghindari ancaman dari Bara.

Berbeda dengan Bara, setelah keluar dari rumah Bagas, dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan membanting pintu mobil itu dengan begitu kencang.

Pak sopir yang berada di dalam mobil bahkan terlihat kaget dengan apa yang dilakukan oleh Bara, dia tidak menyangka jika tuannya akan berlaku kasar seperti itu.

Related chapters

  • Talak Setelah Sah    Kekecewaan Debi

    Bara mengambil ponselnya, lalu dia menatap foto Diana saat bersama dengan dirinya. Mereka terlihat mesra sekali, Bara nampak memeluk dan mengecup pipi Diana."Lihat saja Diana, aku pastikan kamu dan Bagas akan menderita. Aku pasti akan menghancurkan kalian berdua," ucap Bagas dengan pelan tetapi penuh penekanan.Tidak lama kemudian pak sopir nampak melajukan mobilnya menuju kediaman Kusuma, di mana di sana ada ibu dan juga kelima anak Bara. Sepanjang perjalanan menuju kediaman Kusuma, Bara terus saja menggerutu dan mengeluarkan unek-uneknya.Dia benar-benar tidak habis pikiran karena Diana tidak mau kembali kepada dirinya, padahal dia adalah pria kaya. Bukankah semua wanita akan bahagia dengan limpahan harta, lalu kenapa Diana tidak mau kembali kepada dirinya, pikirannya.Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya pak sopir memberhentikan mobilnya tepat di halaman kediaman Kusuma. Bara berjalan masuk menuju rumah megah itu dengan raut wajah kesal, tidak ada kebahagiaan yang terpancar se

    Last Updated : 2024-06-03
  • Talak Setelah Sah    Debi Menemui Diana

    "Aku harus menemui Diana, aku harus membicarakan masalah ini dengannya. Kalau perlu aku akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya."Sebenarnya Debi merasa malu dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bara terhadap Diana, dia juga merasa malu kita harus menemui Diana walaupun hanya untuk sekedar meminta maaf.Rasanya, apa yang sudah dilakukan oleh Bara terhadap Diana benar-benar keterlaluan, Debi bahkan tidak menyangka jika ternyata dia memiliki putra yang bersifat seperti itu.Dia baru tahu jika pemikiran putranya sangatlah picik, di dunia ini mana ada perempuan yang dinikahi tapi tidak boleh melahirkan.Jika ada pun, tentu wanita itu adalah wanita yang tidak baik. Dia ingin menikah, ingin menikmati harta dari Bara tapi tidak ingin memiliki keturunan.Cukup lama Debi terdiam seraya memikirkan cara untuk menemui Diana agar diterima oleh wanita itu, tidak lama kemudian dia nampak tersenyum penuh arti.Kemudian, Debi melangkahkan kakinya menuju kamar si bungsu, putra kelima dari Bara. Menu

    Last Updated : 2024-06-04
  • Talak Setelah Sah    Resmi Bercerai

    "Maaf, Mom. Maafkan aku, aku tidak bisa lagi kembali kepada mas Bara. Tapi, kalau Mom dan juga anak-anak mau main kemari, datanglah kapan pun juga." Diana tersenyum hangat.Mendengar apa yang dikatakan oleh Diana, Debi benar-benar menyesalkan sikap Bara kepada menantunya yang kini sudah menjadi mantan menantunya itu.Jika suatu saat Bara menikah kembali, belum tentu mendapatkan wanita baik seperti Diana, pikirnya. Wanita yang bisa menerima keadaan Bara dengan sepenuh hatinya."Ya, Mom paham," ucap Debi.Cukup lama Debi dan juga Diana berbicara dari hati ke hati, mereka berdua mengutarakan apa yang ada di dalam isi hati mereka berdua. Setelah 3 jam kemudian, akhirnya Debi memutuskan untuk pulang karena takut terjadi kesalahpahaman dengan Bara."Mom pulang dulu, Sayang. Lain kali Mom akan datang lagi," pamit Debi."Yes, Mom. Pulanglah, aku juga sebentar lagi akan pergi. Selepas shalat dzuhur aku ingin pergi ke toko kue milik bapak," ungkap Diana.Debi tersenyum bangga ke arah Diana, wal

    Last Updated : 2024-06-05
  • Talak Setelah Sah    Rayuan Bara

    "Mana mungkin aku nipu, Mas ada-ada saja." Diana bicara dengan gugup, karena Bara menatap dirinya dengan tatapan intimidasi. "Apa benar kamu tidak menipu aku? Karena aku merasa tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, semuanya terdengar tidak benar."Bara masih mencoba bernegosiasi dengan Diana, siapa tahu dia bisa bercinta dengan Diana. Walaupun memang mereka belum menikah kembali, tapi mereka bisa melakukan hal yang lebih.Hal yang selalu diinginkan oleh Bara ketika berdekatan dengan Diana, percintaan yang begitu indah seperti di malam pertama mereka.Bara merasa sulit melupakan malam pertamanya dengan Diana, karena Diana begitu berusaha untuk memuaskan dirinya saat di malam pertama mereka.Diana sama halnya dengan Airin, almarhumah istrinya. Selalu berusaha untuk membahagiakan dirinya, selalu berusaha membuat dia nyaman saat berada di dekat kedua wanita itu.Sayangnya Bara kini sudah melakukan kesalahan, dia tidak tahu jika ternyata menjatuhkan talak 3 itu akan berimbas tidak b

    Last Updated : 2024-06-21
  • Talak Setelah Sah    Mengecoh

    "Lihat saja Diana, Sayang. Mulai besok aku akan mulai mencari simpati dari kamu, aku akan membuat kamu merasa tidak bisa jauh dariku dan anak-anakku." Bara menyeringai dengan licik.Bara sudah bertekad, jika mulai besok dia akan menggunakan anak-anaknya sebagai cara agar Diana tidak mau berjauhan dengan kelima putra-putrinya.Pria berusia tiga puluh lima tahun itu juga sudah bertekad akan memberikan bualan-bualan manis kepada Diana, agar wanita muda itu mau kembali kepada dirinya.Dia sudah bertekad tidak akan melepaskan Diana, karena menurutnya Diana adalah wanita yang terbaik untuk dirinya dan juga anak-anaknya."Aku pasti bisa membuat hati Diana luluh kembali, Aku tidak akan membiarkan wanita secantik Diana jatuh ke pelukan pria lain. Apalagi Diana memiliki body yang sangat seksi," ucap Bara seraya membayangkan pergulatan panas di saat malam pertama mereka.Setelah mengatakan hal itu, Bara langsung pulang ke kediaman Kusuma, dia langsung mengistirahatkan tubuhnya yang begitu lelah.

    Last Updated : 2024-06-22
  • Talak Setelah Sah    Takutnya Bagas

    "Hey! Tua bangka, di mana Diana-ku?" tanya Bara dengan raut wajah kesal.Bagas begitu kaget dengan suara Bara yang begitu menggelegar, dia langsung menolehkan wajahnya ke arah Bara.Bagas lebih kaget lagi kala melihat raut wajah Bara yang memerah dan siap meledakkan amarah kapan saja, Bagas menghampiri Bara dengan tubuhnya yang bergetar hebat."Ada apa, Nak Bara? Kenapa datang secara tiba-tiba dan langsung marah-marah?" tanya Bagas dengan hati-hati.Bagas berusaha berbicara dengan setenang mungkin, karena dia takut jika Bara akan tahu kalau Diana memang sengaja dia suruh pergi."Di mana Diana, hah? Kamu sembunyikan di mana Diana-ku?" tanya Bara.Bara yang emosi langsung menarik kerah baju Bagas, dia menariknya dengan sangat kencang. Bagas sampai tercekik oleh baju yang dia pakai, dia yang merasa sesak berusaha untuk melepaskan tangan Bara."Aku tidak bisa bernapas," ucap Bagas terbata.Mendengar apa yang dikatakan oleh Bagas, Bara langsung menghempeskan tubuh pria paruh baya itu. Tubu

    Last Updated : 2024-06-23
  • Talak Setelah Sah    Jadikan aku pembantu kamu, Tuan.

    Walaupun merasa berat hati meninggalkan ayahnya sendirian di kampung halamannya, Diana tetap memutuskan untuk pergi ke ibu kota.Bahkan dia pergi ke ibu kota dengan cara yang tidak mudah, tentu saja hal itu dia lakukan agar dia terhindar dari ancaman Bara.Awalnya dia berpikir dengan pergi ke ibu kota dia akan bisa hidup tenang, tetapi baru saja dia menginjakkan kakinya di ibu kota hidupnya sudah terasa begitu membingungkan.Dia merasa sulit untuk melangkah, terasa ada beban berat yang menghimpit pundaknya. Terlebih lagi saat ini, di saat dia akan menyeberang saja sudah ada mobil yang melaju dengan begitu kencang dan seakan hendak menabrak diri.Brugh!Tubuh Diana terjatuh ke atas aspal, seorang pria yang terlihat begitu tampan nampak turun dari mobil tersebut. Dia langsung menghampiri Diana dan membopong tubuh lemah itu, lalu dia mendudukkan Diana di atas bangku yang berada di pinggir jalan."Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya pria itu.Diana yang begitu syok hanya bisa menatap pria itu

    Last Updated : 2024-06-24
  • Talak Setelah Sah    Sepertinya dia mendapatkan kabar yang buruk.

    Dia tidak terlihat seperti orang jahat, wajahnya terbilang tampan. Dia juga merupakan pengusaha muda sukses yang wajahnya sering wara-wiri pada majalah bisnis.Makanya Aiden merasa heran karena wanita yang ada di hadapannya hanya diam saja, dia terlihat begitu enggan untuk berbicara dengan dirinya."Tidak mau bicara?" tanya Aiden.''Ehm! bagaimana kalau nanti saja aku berceritanya, setelah tiba di rumah anda?" tanya Diana.Entah kenapa hatinya merasa belum siap untuk menceritakan apa yang menimpa kepada dirinya saat ini, walaupun memang dia begitu memercayai pria yang kini berada di sampingnya itu."Oke," jawab Aiden tanpa berniat untuk memaksa.Aiden langsung melajukan mobilnya menuju kediamannya, tetapi saat di perjalanan pulang adzan maghrib telah berkumandang.Akhirnya Aiden menepikan mobilnya tepat di depan masjid, dia mengajak Diana untuk melaksanakan shalat maghrib terlebih dahulu.Menurutnya waktu maghrib sangatlah pendek, takutnya jika mereka melaksanakannya di kediaman Roder

    Last Updated : 2024-06-25

Latest chapter

  • Talak Setelah Sah    Siapa yang tega?

    Satu minggu sudah Diana dan juga Aiden tinggal di luar kota, bukan hanya sekedar melakukan pengembangan bisnis. Namun, mereka seperti terlihat sedang melakukan bulan madu.Setelah pekerjaan selesai, Aiden akan mengajak Diana untuk pergi jalan-jalan. Aiden akan menghabiskan waktu bersama dengan Diana di luar, entah itu untuk makan, hanya sekedar jalan-jalan dan pergi untuk mencari jajanan khas daerah tersebut.Hari ini adalah hari terakhir Diana dan juga Aiden berada di kota tersebut, mereka berdua sedang berkeliling kota untuk mencari oleh-oleh.Aiden berkata mereka tidak perlu membeli oleh-oleh yang banyak, lagi pula dia tidak memiliki saudara yang banyak. Tante Alicia pun berada di luar negeri, beli oleh-oleh sedikit saja untuk Bagas dan juga asisten yang berada di rumahnya.Namun, Diana malah membeli banyak sekali makanan. Dia juga membeli beberapa kerajinan khas daerah sana seperti gelang dan juga kalung, bahkan dia juga memberi topi berhiaskan cangkang kerang."Yang, aku mau beli

  • Talak Setelah Sah    Aku mau minta dua kali, yes.

    Pada akhirnya, Diana dan juga Aiden memakan makanan yang sangat diinginkan oleh Diana itu. Diana memakan cumi pedas manis dengan irisan belimbing wuluh itu dengan raut wajah sumringah.Berbeda dengan Aiden, pria itu sesekali memejamkan matanya karena menahan rasa asam yang begitu menyengat di lidahnya. Air liurnya bahkan sampai hendak menetes."Yang, ini asem banget loh. Nanti kamu bisa sakit perut," ucap Aiden.Diana menolehkan wajahnya ke arah Aiden, lalu dia kembali fokus pada makanan yang ada di hadapannya. Tak ada niatan untuk wanita itu menghentikan kunyahannya."Yang, asem. Nanti sakit perut loh," ulang Aiden."Nggak akan dong, Yang. Ini sangat enak," jawab Diana dengan mulut yang penuh dengan makanan.Aiden tidak menyangka jika Diana akan memesan makanan yang membuat dirinya tersiksa, rasa asam dari belimbing wuluh itu benar-benar membuat dia seakan hendak muntah."Ya udah, kamu abisin makanannya, ya?" ujar Aiden.Aiden yang sudah merasa tidak tahan menghentikan kunyahannya, D

  • Talak Setelah Sah    Kalau gak mau, pasti akan bahaya.

    Di saat Aiden sedang melakukan meeting penting dengan klien, Diana benar-benar tertidur dengan begitu lelap. Wanita itu bahkan tidak mengingat untuk memakan apa pun, dia hanya merasakan lelah yang luar biasa.Padahal Dia a tidak banyak mengerjakan pekerjaan, tetapi wanita itu merasakan matanya seakan tidak bisa dibuka. Matanya ingin terus menutup dan tubuhnya seakan ingin menempel terus pada bantal.Alhasil, wanita itu kini masih terlelap dalam tidurnya. Terlebih lagi di sana tidak ada Aiden, tidak ada yang mengganggu waktu tidurnya sama sekali.Meeting penting yang dilakukan oleh Aiden ternyata menghabiskan banyak waktu, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.Terlebih lagi perusahaan cabang ini belum lama berdiri, Aiden harus benar-benar mengurus semuanya dengan sangat baik. Agar tidak salah dalam melangkah nantinya.Pukul 8 malam, Aiden bisa bernapas dengan begitu lega. Karena akhirnya dia bisa segera menemui istrinya, istri tercintanya yang sudah sangat dia rindukan."Akhirn

  • Talak Setelah Sah    Kok aku makin gendut, ya?

    "Hem! Kamu akan aku hukum dengan--"Dia tak meneruskan ucapannya, Aiden dengan cepat mendekatkan wajahnya pada wajah Diana, bibirnya dengan lincah langsung mengecupi leher jenjang istrinya.Padahal, mereka belum lama selesai bercinta. Akan tetapi, Aiden terlihat begitu berhasrat saat menatap wajah istrinya itu."Jangan, Mas. Aku lelah, hukumannya diganti sama yang lain aja. Nanti aku bisa pingsan," ucap Diana mengiba.Bercinta dengan Aiden memang selalu membuat dia merintih penuh nikmat, tetapi jika terus-menerus melakukannya, rasanya dia benar-benar tidak sanggup."Tapi aku-nya pengen, Yang." Aiden kembali mencumbui bibir istrinya.Namun, dengan cepat Diana menghindari pria itu. Bukannya dia ingin membantah, tetapi ini di kantor. Pekerjaan Aiden sudah terbengkalai, jika mereka kembali bercinta, maka pekerjaan tidak akan selesai juga."Sayang! Pekerjaannya diselesaikan dulu, nanti malem aku kasih lagi," ucap Diana seraya tersenyum dengan begitu manis agar suaminya itu luluh.Awalnya w

  • Talak Setelah Sah    Bersiaplah, kamu harus dihukum.

    Diana tetap menggoyangkan pinggulnya di atas tubuh suaminya, tetapi tidak lama kemudian dia langsung tertawa karena tidak tahan melihat kekesalan di wajah suaminya.Semakin hari dia semakin mengenal sifat dari suaminya, menurutnya Aiden adalah pria yang baik. Pria yang penyayang dan juga pengertian. Namun, dia juga merupakan pria yang tidak ingin diganggu kalau sedang memiliki aktivitas yang serius."Jangan marah-marah, nanti malah nggak enak loh." Diana berkata dengan napas yang terengah-engah, karena saat ini dia sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan yang sebentar lagi akan dia dapatkan."Iya, Sayangku."Aiden tersenyum, lalu tangannya terulur untuk meremat kedua dada istrinya dengan begitu lembut. Tidak lama kemudian, bibir Aiden langsung menyambar ujung dada istrinya dengan rakus.Dia sesap dengan penuh gairah, dia perlakukan dada istrinya seperti sebuah makanan yang begitu nikmat untuk disantap."Enak, Yang." Diana merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa saat ini.

  • Talak Setelah Sah    Kemasukan setan apa dia?

    "Ada apa? Kenapa kamu gelisah seperti itu?" tanya Bagas.Diana langsung menolehkan wajahnya ke arah Bagas, dia berusaha untuk tersenyum manis ke arah ayahnya tersebut. Walaupun dia menduga ada orang yang membuntuti dirinya, tetapi dia tidak bisa mengatakan hal itu begitu saja kepada Bagas.Dia takut jika ayahnya tersebut akan ketakutan, dia takut jika ayahnya akan banyak pikiran. Karena tentunya itu akan berpengaruh terhadap kesehatan dari ayahnya tersebut."Tidak apa-apa, aku hanya kepikiran mas Aiden saja. Dia selalu saja capek dalam bekerja, hari ini aku nggak ikut kerja. Pasti dia akan begitu sibuk," ucap Diana beralasan.Bagas langsung menganggukkan kepalanya, dia membenarkan apa yang dikatakan oleh putrinya. Menantunya itu memang orang yang sangat bekerja keras dalam kesehariannya."Kalau seperti itu, seharusnya tadi kamu tidak usah mengantar Bapak. Bapak kan' bisa pergi dengan sopir," ucap Bagas."Eh? Nggak kayak gitu juga, Pak. Bapak tetap yang terpenting, karena mengurusi Bap

  • Talak Setelah Sah    Mencurigakan

    Aiden berteriak-teriak memanggil nama istrinya, dia mencari-cari istrinya dari mulai kamar mandi sampai walk in closet tapi tidak ada.Aiden yang memiliki rasa trauma setelah Diana diculik merasa ketakutan, dia langsung berlari keluar dari dalam kamarnya. Dia ingin berlari ke dapur untuk mencari istrinya.Sungguh dia berharap jika istrinya ada di sana, karena kehausan Diana pergi ke dapur untuk minum, pikirnya.Saat melewati ruang keluarga, Aiden berpapasan dengan bibi. Aiden tentu saja menghentikan langkahnya, karena ingin bertanya kepada bibi. Namun, bibi malah menutup matanya dan membalikkan tubuhnya."Bibi kenapa? Kenapa malah bersikap seperti itu? Saya mau tanya tentang Diana, Bi. Ke mana dia? Apakah ada di dapur?" tanya Aiden.Aiden bertanya dengan tidak sabar kepada bibi, sedangkan bibi terlihat begitu enggan untuk melihat majikannya tersebut."Anu, Den. Nyonya Diana di kamar pak Bagas, tadi dia sesak napas. Jadi Nyonya sedang mengurusi bapaknya," jawab Bibi.Mendengar jawaban

  • Talak Setelah Sah    Takut

    "Anu, Tuan. Itu---"Bibi malah menggaruk pelipis kanannya, dia seperti kebingungan mau mengatakan Siapa yang datang ke sana."Siapa, Bi? Katakan saja," ujar Aiden."Calon besan gak jadi, Den."Aiden hanya bisa menghela napas berat ketika mengetahui siapa yang datang, dua orang yang sangat tidak ingin dia temui itu malah datang ke rumahnya.Kesalahannya memang murni diciptakan oleh Angel, tapi tetap saja dia tidak ingin bertemu dengan kedua orang tua wanita itu. Walaupun mereka tidak ikut andil dalam apa yang dilakukan oleh Angel."Ada apa datang kemari? Kenapa begitu memaksakan untuk datang di saat larut malam seperti ini?" tanya Aiden dengan wajah datarnya.Amira dan juga Arkan la terlihat saling pandang mendengar pertanyaan dari Aiden, karena pada kenyataannya mereka sudah datang dari dua jam yang lalu.Mereka membutuhkan bantuan dari Aiden, maka dari itu mereka hanya menunggu Aiden yang mungkin sedang bergulat dengan istrinya, pikirnya."Kami sudah dua jam berada di sini, maaf kala

  • Talak Setelah Sah    Siapa mereka?

    Dia yang memilih genre film tersebut, tetapi kini dia sendiri yang tersiksa. Karena ternyata film tersebut banyak adegan kiss-nya, bahkan ada adegan di mana seorang wanita begitu agresif dalam mencari perhatian seorang pria.Pria itu ternyata gampang tergoda dan pada akhirnya mereka berakhir di atas ranjang, walaupun tidak diperlihatkan detailnya seperti apa, tetapi tetap saja hal itu membuat Aiden panas dingin."Yang!" rengek Aiden.Diana sebenarnya merasa kasihan melihat raut wajah suaminya, tetapi dia sengaja tidak memberikan respon yang baik kepada suaminya tersebut."Jangan berisik, Mas. Jangan kaya anak kecil deh," bisik Diana yang tidak mau membuat orang lain terganggu dengan suaranya.Aiden langsung menekuk wajahnya, dia menegakkan tubuhnya lalu memfokuskan pandangannya pada layar besar yang ada di hadapannya.Dia bertekad di dalam hatinya tidak akan menolehkan wajahnya ke arah Diana, karena menoleh sedikit saja ke arah istrinya itu menjadi hal yang sangat berbahaya bagi dirin

DMCA.com Protection Status