Home / Lain / Talak Aku, Mas! / Namanya Hidup

Share

Namanya Hidup

Author: Edka22
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Selepas kepergian Meli, aku hnya bisa menghela napas berat. Katanya jika kita akan sukses maka Tuhan akan menguji kita. Ibarat kata di sekolahan, jika kita ingin naik kelas Maka harus melewati terlebih dahulu yang namanya ujian.

Aku ikhlas, karena sebelumnya aku pernah mengalmi ujian yang lebih berat dari pada ini. jika dulu saja aku mampu, maka kali ini pun aku pasti bisa melaluinya.

di tengah rasa kegelisahanku muncullah najma dan Rendy. Aku berusaha untuk memasang wajah bahagia. kedatangan Meli ke sini jangan sampai diketahui oleh Rendy. karena aku yakin jika dia tahu maka urusannya akan semakin panjang,

"Mama," panggil Najma, tak lupa a mengucapkan salam san salim padaku.

"Baru pulang, gimana hari ini sekolahnya?" tanyaku pada Najma.

Najma yang slalu antusias saat aku tanya mengenai sekolah. Dia selalu bercerita apa saja yang ia lakukan. Aku bersyukur kali ini dia bercerita hal-hal yang baik dan membuat ia bahagia.

Dulu saat di Jakarta, pulang sekolah selalu murung. tidak pernah t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Talak Aku, Mas!   Jadi Gimana?

    Sekitar pukul satu siang, tepatnya setelah aku salat dan makan siang. Randy tiba-tiba duduk di depan ku, aku menoleh sebentar karena aku tengah membuat bahan untuk promosi.Rendy duduk di depanku dengan memasang wajah penuh harapan. Aku yang melihatnya hanya bisa mengerutkan kening."Ada apa?" tanyaku pada Rendy tanpa sedikitpun menatap Rendy. aku terlalu sibuk di depan komputer. "Jadi gimana?" tanya Rendy. sungguh pertanyaan Rendy terdengar ambigu di telinga. Jadi gimana? Gimana apanya?"apa?" tanya ulangku."Keputusanmu," jawab Rendy singkat.Terpaksa, aku menghentikan aktivitasku. Tatapanku kini tertuju pada Rendy. Aku terlalu tidak mengerti dengan perkataan Rendy. Mungkin jika aku fokus padanya, ya, bisa sedikit mengerti. Mungkin."Bisakan kalau bicara itu yang jelas? Jangan tiba-tiba bicara gimana? Gimana apanya coba?" Rendy terlihat gelisah. Sebenarnya kenapa dengan pria ini? Coba aku ingat-ingat lagi. Apa aku pernah menjanjikan sesuatu padanya? atau aku pernah bicara sesuatu.

  • Talak Aku, Mas!   Tidak Terjadi Apa-Apa

    Aku menarik napas panjang, lalu aku kembali mengulang kalimat-kalimat yang menurutku begitu keramat. "Aku terima kamu, Rendy," tuturku dengan begitu cepatnya. Aku lihat ekspresi wajah Rendy. Wajahnya terlihat bahagia. Dia bahkan terus tersenyum dan tertawa. "Kau serius, Yu? Apa kamu benar-benar menerima ku?" Tanya ulang Rendy padaku. "Aku serius. Mari kita saling kenal lebih dalam lagi. Meskipun kemarin-kemarin pernyataan mu itu lebih cendrung ke lamaran. Karena kamu sampai memberi ku cincin. Untuk kali ini mari kita pacaran dulu seperti halnya anak-anak muda pada umumnya. Karena untuk ada di tahap pernikahan aku belum siap. Sekalian biar waktu yang menyembuhkan setiap luka di hati ini," terangku. Aku memang menerimanya. Tapi bukan untuk dijadikan Istri. Aku belum siap. Aku baru mampu membukanya saja, bukannya menjalani. "Tidak masalah, kamu mau menerimaku saja itu sudah dari cukup. Aku pun tidak akan terlalu terburu-buru untuk naik ke jenjang pernikahan. Aku akan memberikan kamu

  • Talak Aku, Mas!   Teror

    Hari Jumat adalah hari libur toko. Di saat orang memilih hari Minggu sebagai hari libur tapi tidak dengan tokoku. Aku sengaja memilih hari Jumat. alasannya apa? enggak ada alasan hanya ingin saja. Jika toko libur maka Rendy pun akan libur berkunjung. karena itu adalah kesepakatan kami. Dia terlalu sering ke sini. Tentunya waktu bersama keluarga pun akan berkurang. Aku tidak ingin membuat Rendy dan keluarganya menjadi renggang. kala itu waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. aku tengah mengajari Najma ngaji, tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di pintu. Aku pun beranjak hendak melihat siap gerangan yang datang di malam hari seperti ini. Aku tengok dari jendela. Garden aku singkap sedikit. Di luar tidak ada siapa pun, aku pun kembali ke Najma mungkin tadi aku salah dengar. Baru beberapa langkah terdengar suara keras mengetuk pintu rumah. sontak langkahku pun langsung terhenti. keningku mengerut apa dan siapa sebenarnya orang yang iseng ini.Aku mencoba untuk tidak peduli, aku

  • Talak Aku, Mas!   Teror (2)

    Bug...bug...bug...Kali ini gedoran di pintu semakin keras membuat aku dan Najma semakin ketakutan. Aku memberanikan diri untuk meneriaki siapapun itu yang ada di luar,"Siapa? tolong jangan macam-macam atau aku panggil polisi" ancamku, namun sepertinya tidak dipedulikan. "Mama, Najma takut , Najma mau ke Om Rendy," Najma menangis, dia pasti ketakutan.Lantas apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa menghubungi Rendy? Apa aku meminta bantuan padanya? Ah rasanya aku tidak bisa berpikir, aku tidak tahu harus seperti apa. hingga aku pun memutuskan untuk menghubungi Rendy.Berulang kali aku menghubunginya, tapi tidak kunjung dijawab olehnya. Krek....Aku bisa mendengaar dengan jelas suara pintu yang dibuka, aku yakin dia atau mereka atau siapa pun itu karena aku tidak tahu ada berapa orang berusaha untuk membuka pintu rumahku.Di tengah kekacauan itu aku memangku Najma lalu membawanya bersembunyi di kamar. Aku berusaha unuk menenangkan Najma, meminta padanya agar tidak menangis. SEbab j

  • Talak Aku, Mas!   Ayo Kita Nikah.

    "Ayo Kita nikah," Pernyataan yang keluar dari mulut Rendy sungguh membuat aku syok . Bagaimana mungkin dia dengan mudahnya bilang seperti itu, apakah pernikahan baginya sesuatu permainan? yang mudah bilang menikah. "Kamu sehat, Ren?" tanyaku pada Rendy. "Tentu saja aku sehat, Kenapa memangnya?" tanya Rendy."Aku takut kamu sakit, terus mengigau, kamu ngajak menikah sudah seperti sedang mengajak seseorang untuk bermain.""Tapi aku serius, Aku memang ingin menikah denganmu, terlebih setelah kejadian ini, membuat aku khawatir untuk meninggalkan kalian berdua di sini,"Aku tahu kekhawatiran Rendy memang beralasan. tapi tidak harus menikah secara mendadak seperti ini kan? aku belum siap."Aku belum siap, REn. Kamu tahu sendirikan ""Tapi, aku takut kejadian seperti ini terulang kembali,"'Maka dari itu, ayo bantu aku untuk menangkap pelakunya, aku juga enggak mau terus di teror seperti ini. Aku tidak mau mengganggu psikis Najma.""Untuk masalah itu aku pasti akan mencari tahu, aku pasti

  • Talak Aku, Mas!   Menerimanya

    Aku terkejut saat melihat isi rumah pak maman, di sana ada begitu banyak foto-fotoku terpasang di dinding. kenapa bisa? aku terus bertanya-tanya. mendadak tubuhku merasa merinding, Apa jangan-jangan selama ini dia menguntitku? apakah surat kaleng itu pun dari dirinya? Tapi kenapa? Kenapa? Rendy melepas paksa foto-foto itu, aku bisa melihat wajahnya penuh amarah. Jangankan dia aku saja marah dan tidak mengerti kenapa biasa dia melakukan hal senekat ini."Kurang ajar! Jadi selama ini dia mengawasi mu. Kenapa aku bisa kecolongan seperti ini?" Marah Rendy.Aku diam, aku terlalu terkejut melihat kenyataan ini. Tidak ada kata-kata yang bisa terucap selain kebingungan yang luar biasa. "Kita harus laporkan tua Bangka itu ke polisi. Tindakannya ilegal dan jika benar dia terlibat atas penyerangan di rumah mu, Aku akan kasih Dia pelajaran. Di penjara saja tidak cukup"Kenapa di manapun aku berada, selalu saja ada orang yang tidak menyakitiku? Aku merasa tidak banyak tingkah, tidak banyak bicar

  • Talak Aku, Mas!   Siap-siap

    Satu Minggu setelah kejadian penyerangan ke rumah. Aku dan Rendy sepakat untuk tidak memperpanjang apalagi sampai dibawa ke ranah hukum. lagi pula tersangka utama yang tak lain adalah Pak Maman tidak tahu keberadaannya. Biarlah, toh aku dan Najma tidak kenapa-kenapa, tidak ada yang terluka. Hanya saja, Najma untuk beberapa hari dia terus murung dan diam. Ia sempat kembali menjadi Najma yang dulu. Beruntung, ada Rendy. Dia selalu berusaha membuat Najma kembali ceria. Dia melakukan berbagai cara. Dan tanpa menunggu lama, Najma bisa kembali ceria tentunya karena usaha Rendy.Satu Minggu ini pula, aku mencoba untuk lebih dekat lagi dengan Rendy. Kami sering ngobrol, jalan bertiga dan melakukan kegiatan apapun selalu bertiga. Aku benar-benar sudah merasakan aura sebuah keluarga bahagia. Ya, semoga saja.Handphone milikku berdering, tertera nama Rendy di sana. Dengan tersenyum aku pun mengangkat panggilannya."Halo, assalamualaikum, Ren," ucap salamku pada Rendy.["waalaikumsalam, Yu. Aku

  • Talak Aku, Mas!   Sikap Orang Tua Rendy

    Aku dan Najma sudah siap, Najma yang kala itu sedang bermain aku paksa pulang. Beruntung anak gadisku ini tidak pernah protes apa lagi jika bersangkutan dengan Rendy. Di rumah, Najma terus saja bertanya akan pergi ke mana, sama seperti aku yang terus bertanya pada Rendy. Aku pun jawab jika mereka akan pergi menemui orang tua Rendy. yang artinya Najma akan bertemu calon nenek dan kakeknya."Ma, kita mau ke mana? tumben mendadak," tanya Najma. anakku bicara seperti itu karena aku memang biasanya suka memberi tahu rerkebj dahulu jika ingin pergi."KIta mau ke rumah Om Rendy. Ketemu orang tuanya." jawabku seraya membenarkan posisi kerudungku. entahlah aku jadi ingin terlihat sempurna di mata orang tua Rendy. Aku tidak ingin kesan pertama melihatku mereka langsung berpikiran negatif, cukup fakta aku janda saja yang sepertinya akan jadi masalah."Benarkah?" ucap Najma, namun anak gadisku itu tiba-tiba diam."Kenapa?"Najma langsung menatapku. "Najma jadi kangen nenek sama kakek. gimana kab

Latest chapter

  • Talak Aku, Mas!   My Happy ending

    Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter

  • Talak Aku, Mas!   Aku Masih Mencintaimu

    Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma

  • Talak Aku, Mas!   Maaf

    Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe

  • Talak Aku, Mas!   keluarga Marvel

    Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Kembali

    ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Orangtuamu

    Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid

  • Talak Aku, Mas!   Kepergok

    "Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya

  • Talak Aku, Mas!   Bermalam Bersama

    Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt

  • Talak Aku, Mas!   Ke Klub

    Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep

DMCA.com Protection Status