Share

Teror (2)

Penulis: Edka22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bug...bug...bug...

Kali ini gedoran di pintu semakin keras membuat aku dan Najma semakin ketakutan. Aku memberanikan diri untuk meneriaki siapapun itu yang ada di luar,

"Siapa? tolong jangan macam-macam atau aku panggil polisi" ancamku, namun sepertinya tidak dipedulikan.

"Mama, Najma takut , Najma mau ke Om Rendy," Najma menangis, dia pasti ketakutan.

Lantas apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa menghubungi Rendy? Apa aku meminta bantuan padanya? Ah rasanya aku tidak bisa berpikir, aku tidak tahu harus seperti apa. hingga aku pun memutuskan untuk menghubungi Rendy.

Berulang kali aku menghubunginya, tapi tidak kunjung dijawab olehnya.

Krek....

Aku bisa mendengaar dengan jelas suara pintu yang dibuka, aku yakin dia atau mereka atau siapa pun itu karena aku tidak tahu ada berapa orang berusaha untuk membuka pintu rumahku.

Di tengah kekacauan itu aku memangku Najma lalu membawanya bersembunyi di kamar. Aku berusaha unuk menenangkan Najma, meminta padanya agar tidak menangis. SEbab j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Talak Aku, Mas!   Ayo Kita Nikah.

    "Ayo Kita nikah," Pernyataan yang keluar dari mulut Rendy sungguh membuat aku syok . Bagaimana mungkin dia dengan mudahnya bilang seperti itu, apakah pernikahan baginya sesuatu permainan? yang mudah bilang menikah. "Kamu sehat, Ren?" tanyaku pada Rendy. "Tentu saja aku sehat, Kenapa memangnya?" tanya Rendy."Aku takut kamu sakit, terus mengigau, kamu ngajak menikah sudah seperti sedang mengajak seseorang untuk bermain.""Tapi aku serius, Aku memang ingin menikah denganmu, terlebih setelah kejadian ini, membuat aku khawatir untuk meninggalkan kalian berdua di sini,"Aku tahu kekhawatiran Rendy memang beralasan. tapi tidak harus menikah secara mendadak seperti ini kan? aku belum siap."Aku belum siap, REn. Kamu tahu sendirikan ""Tapi, aku takut kejadian seperti ini terulang kembali,"'Maka dari itu, ayo bantu aku untuk menangkap pelakunya, aku juga enggak mau terus di teror seperti ini. Aku tidak mau mengganggu psikis Najma.""Untuk masalah itu aku pasti akan mencari tahu, aku pasti

  • Talak Aku, Mas!   Menerimanya

    Aku terkejut saat melihat isi rumah pak maman, di sana ada begitu banyak foto-fotoku terpasang di dinding. kenapa bisa? aku terus bertanya-tanya. mendadak tubuhku merasa merinding, Apa jangan-jangan selama ini dia menguntitku? apakah surat kaleng itu pun dari dirinya? Tapi kenapa? Kenapa? Rendy melepas paksa foto-foto itu, aku bisa melihat wajahnya penuh amarah. Jangankan dia aku saja marah dan tidak mengerti kenapa biasa dia melakukan hal senekat ini."Kurang ajar! Jadi selama ini dia mengawasi mu. Kenapa aku bisa kecolongan seperti ini?" Marah Rendy.Aku diam, aku terlalu terkejut melihat kenyataan ini. Tidak ada kata-kata yang bisa terucap selain kebingungan yang luar biasa. "Kita harus laporkan tua Bangka itu ke polisi. Tindakannya ilegal dan jika benar dia terlibat atas penyerangan di rumah mu, Aku akan kasih Dia pelajaran. Di penjara saja tidak cukup"Kenapa di manapun aku berada, selalu saja ada orang yang tidak menyakitiku? Aku merasa tidak banyak tingkah, tidak banyak bicar

  • Talak Aku, Mas!   Siap-siap

    Satu Minggu setelah kejadian penyerangan ke rumah. Aku dan Rendy sepakat untuk tidak memperpanjang apalagi sampai dibawa ke ranah hukum. lagi pula tersangka utama yang tak lain adalah Pak Maman tidak tahu keberadaannya. Biarlah, toh aku dan Najma tidak kenapa-kenapa, tidak ada yang terluka. Hanya saja, Najma untuk beberapa hari dia terus murung dan diam. Ia sempat kembali menjadi Najma yang dulu. Beruntung, ada Rendy. Dia selalu berusaha membuat Najma kembali ceria. Dia melakukan berbagai cara. Dan tanpa menunggu lama, Najma bisa kembali ceria tentunya karena usaha Rendy.Satu Minggu ini pula, aku mencoba untuk lebih dekat lagi dengan Rendy. Kami sering ngobrol, jalan bertiga dan melakukan kegiatan apapun selalu bertiga. Aku benar-benar sudah merasakan aura sebuah keluarga bahagia. Ya, semoga saja.Handphone milikku berdering, tertera nama Rendy di sana. Dengan tersenyum aku pun mengangkat panggilannya."Halo, assalamualaikum, Ren," ucap salamku pada Rendy.["waalaikumsalam, Yu. Aku

  • Talak Aku, Mas!   Sikap Orang Tua Rendy

    Aku dan Najma sudah siap, Najma yang kala itu sedang bermain aku paksa pulang. Beruntung anak gadisku ini tidak pernah protes apa lagi jika bersangkutan dengan Rendy. Di rumah, Najma terus saja bertanya akan pergi ke mana, sama seperti aku yang terus bertanya pada Rendy. Aku pun jawab jika mereka akan pergi menemui orang tua Rendy. yang artinya Najma akan bertemu calon nenek dan kakeknya."Ma, kita mau ke mana? tumben mendadak," tanya Najma. anakku bicara seperti itu karena aku memang biasanya suka memberi tahu rerkebj dahulu jika ingin pergi."KIta mau ke rumah Om Rendy. Ketemu orang tuanya." jawabku seraya membenarkan posisi kerudungku. entahlah aku jadi ingin terlihat sempurna di mata orang tua Rendy. Aku tidak ingin kesan pertama melihatku mereka langsung berpikiran negatif, cukup fakta aku janda saja yang sepertinya akan jadi masalah."Benarkah?" ucap Najma, namun anak gadisku itu tiba-tiba diam."Kenapa?"Najma langsung menatapku. "Najma jadi kangen nenek sama kakek. gimana kab

  • Talak Aku, Mas!   Orang Tuaku Tak Merestui

    POV RendyMalam itu kedua orang tua angkat ku menelepon, mereka membahas jika akan segera pulang ke Indonesia untuk membahas masalah perjodohanku dengan teman rekan kerjanya.Tentu saja aku menolak atas rencana mereka. karena aku sudah memiliki calon sendiri yang tak lain adalah Ayu Meskipun aku belum mendapatkan sepenuhnya Hati Ayu.Kedua orang tuaku marah. Mereka bilang aku anak yang tidak tahu diri, tidak tahu diuntung dan tidak tahu berterima kasih atas segala kebaikan mereka. ya aku akui, aku bisa ada posisi seperti ini karena mereka. jika mereka tidak mengadopsiku mungkin aku tidak akan berada di puncak kesuksesan seperti ini. Tapi percayalah jika aku tidak ikut kerja keras pun kesuksesan tidak akan menghampiri.Lalu mereka bilang akan menemui calon yang aku pilih. Dan mereka akan melihat bagaimana sosok wanita yang sangat aku cintai. jika mereka tidak suka maka aku dipaksa harus menikahi wanita lain sama sekali tidak aku cinta tapi percayalah bagaimanapun rintangannya aku akan

  • Talak Aku, Mas!   Dia Harus Jadi Milikku

    Rasanya, hati ini merasakan apa yang Ayu rasa. Kata cukup itu begitu mengandung makna yang dalam. Seolah-olah kata cukup itu sebuah keputusasaannya. Tidak! Aku tidak akan biarkan dia merasa putus asa. Aku akan selalu ada disisinya. karena dia harus jadi milikku."Kenapa seperti itu? Ini sudah termasuk kejahatan," tuturku.Ayu menatapku dalam. Tatapan yang sangat aku benci, tatapan menyerah."Apa aku tidak pantas bahagia? Apa nasibku memang harus seperti ini? Disakiti dan selalu disakiti." tutur Ayu dengan sedihnya.Aku tidak sanggup memilih wanitaku bersedih seperti ini, aku tidak terima."Jangan bicara seperti itu, Yu. Semua orang berhak bahagia." ucapku.Ayu Terus saja mengeluarkan semua keluh kesahnya. Aku biarkan, agar apa yang ia tahan selama ini keluar semua. hingga akhirnya aku tidak tahan lagi untuk memeluknya. memberi tahu jika dia tidak sendiri adalah aku di sini. Serta sebuah pelukan perlindungan, jika aku akan melindungi mereka. memberikan nafkah yang baik serta membahagi

  • Talak Aku, Mas!   Penolakan

    "Ibu nggak akan melakukan apa yang kamu perintahkan, karena bagi ibu wanita itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan wanita pilihan ibu," tegas ibu ngotot dengan pendapatnya."Tidak ada salahnya bukan, Bu? jika Ibu mengujinya seberapa besar kesabarannya dan seberapa besar baik dan tulusnya dia kepada semua orang. sekalipun itu kepada orang yang menyakitinya." timpalku, Ayu memang sangat berbeda dengan kebanyakan wanita pada umumnya. Aku saja dibuat tidak percaya."Terserah kamu, Ibu gak akan dengarkan permintaan kamu itu.""Bu..." perkataanku tergantung di udara, saat aku melihat Najma. Najma datang dengan kebiasaannya. Jika aku datang dan memberikan klakson ia pasti akan berlari seraya memanggil namaku dengan tawan nyeleneh ciri khasnya. "Om Rendy, oom Rendy,"Anak gadis itu lalu membuka pintu mobil namun beberapa detik langsung terdiam. sepertinya anak gadis ini menyadari akan kehadiran orang lain.Enam bulan bersama Najma membuat aku sedikit banyaknya mengerti akan seperti apa

  • Talak Aku, Mas!   Aku Akan Tetap Pilih Dia

    "sebenarnya apa sih yang kamu lihat dari wanita itu, hah? Dia itu nggak ada baik-baiknya, tidak ada yang patut di banggakan, Rendy."Aku tidak percaya dengan ucapan ibu. aku kira selama ini sudah mengenali mereka, nyatanya tidak. mungkin memang seperti ini jika tidak ada hubungan darah. Pemikiran kami sering tidak sejalan. hubungan kami hanyalah sebatas anak dan orang tua angkat saja."Kenapa Ibu bicara seperti itu? Rendy sama sekali tidak melihat orang dari penampilan. juga tidak melihat orang di status sosial. itukan yang dulu Ibu katakan pada Rendy? Lalu kenapa apa yang Ibu katakan berbanding terbalik?""ya itu dulu, sekarang beda Rendy. Sekarang udah beda jaman, harusnya kamu sadar diri kamu siapa tanpa kami? Kamu tidak akan seperti ini. Dan bisa nggak sekali ini saja kamu turutin permintaan ayah sama ibu.""Emang selama ini Rendy tidak pernah melakukan apa yang ayah sama ibu perintahkan? apa enggak salah dengan apa yang Ibu ucapkan Baru saja? Apa enggak salah bicara? bukankah sel

Bab terbaru

  • Talak Aku, Mas!   My Happy ending

    Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter

  • Talak Aku, Mas!   Aku Masih Mencintaimu

    Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma

  • Talak Aku, Mas!   Maaf

    Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe

  • Talak Aku, Mas!   keluarga Marvel

    Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Kembali

    ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Orangtuamu

    Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid

  • Talak Aku, Mas!   Kepergok

    "Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya

  • Talak Aku, Mas!   Bermalam Bersama

    Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt

  • Talak Aku, Mas!   Ke Klub

    Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep

DMCA.com Protection Status