Beranda / Lain / Talak Aku, Mas! / Dibuat Tergila-gila

Share

Dibuat Tergila-gila

Penulis: Edka22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV Rendy

Segala cara akan aku lakukan agar bisa dekat dengannya. Aku tidak peduli meskipun aku ditolak berulang kali, bahkan sampai ribuan kali pun.

Dengan adanya Najma, banyak membantuku untuk selalu dekat dengan ibunya itu. Jujur, pertama kali melihat Ayu ,aku sudah dibuat jatuh cinta. Ini sungguhan bukan main-main. Sedangkan pada Najma, aku memiliki rasa sayang padanya. Ada rasa selalu ingin membuat dia bahagia.

Ayu yang jutek malah membuat aku semakin tertarik. Ada daya tarik tersendiri saat ia jutek seperti itu. Aku tahu dia wanita baik, makanya aku tetap suka meskipun ia jutek. Aku yakin ada alasan tertentu kenapa dia bisa bersikap seperti ini.

"Apa maumu?"

Aku dikejutkan dengan satu pertanyaan yang keluar dari mulut Ayu. Dia menanyakan sesuatu yang sangat ingin aku jawab.

Apa mauku? Jelas saja mauku adalah memiliki dirinya. Membahagiakan dirinya dan juga Najma. namun, ini bukan waktunya untuk ku beritahu. Biarkan setiap perlakuan ku padanya membuat mengerti jika aku ingin dir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Talak Aku, Mas!   Dibuat Tergila-gila (2)

    "Done!"aku berucap seraya menggebrak meja, saat apa yang sedang aku kerjakan selesai. Rupanya tingkahku membuat wanita yang ada di sampingku terkejut. Sungguh aku lupa jika ada dia di sini. Ku perhatikan Ayu, dia terlihat lucu dengan muka bangun tidur bercampur rasa terkejut. Apalagi saat melihat kerudungnya sudah tidak beraturan lagi.Tanpa aku sadari, tanganku terangkat lalu aku langsung saja membenarkan posisi kerudungnya.Aku kaget saat tiba-tiba Ayu mendorong tubuhku. Meskipun dorongannya tidak membuat aku bergerak sedikitpun."Hai jangan macam-macam, ya. Kenapa kamu seberani ini? Ingat kita harus tahu batasan!" ucapnya dengan nada membentak. wajarlah dia marah karena aku memang sudah melakukan diluar batas. Harusnya aku tidak melakukan itu, bagaimanapun juga kami bukanlah mahram.Saking terkejutnya, bicaraku pun sampai terbata-bata. Secepatnya aku meminta maaf atas kelancanganku. Sungguh itu murni respons refleks. Bukan unsur kesengajaan."Maaf, maaf. Aku bukan bermaksud lanc

  • Talak Aku, Mas!   Izinkan aku mencintaimu

    Seperti apa pun sikapnya, aku tidak akan pernah menyerah. Alasannya hanya satu karena dia adalah wanita pertama yang sudah membuat hati ini merasakan yang namanya debaran cinta. Wanita pertama yang sudah memperkenalkan ku dengan yang namanya rindu.Ibaratnya batu dan air. Batu lama-lama akan terkikis jika terus menerus kena air. Apalagi hati Ayu, jika aku terus berusaha mengejarnya lama-lama ia pun akan luluh juga. Aku yakini itu. Tinggal menunggu waktunya saja.Ayu memintaku untuk pergi, tapi aku tidak mendengarkan perintahnya. Aku hanya pergi dari tokonya lalu berdiam di seberang toko. Mengawasi ibu dan anak itu. Aku khawatir jika harus meninggalkan mereka berdua. Beberapa menit kemudian, aku melihat mereka keluar dari toko. Aku terus memperhatikan mereka. Mataku terus terfokus pada mereka, tidak ingin kehilangan bayangannya Semakin lama, jarak ku dengan mereka semakin jauh. Hingga tubuh mereka hampir menghilang. Karena aku masih saja belum tenang jika belum melihat mereka sampai r

  • Talak Aku, Mas!   Kecemburuan Sosial

    POV AyuEnam bulan kemudianDalam jangka waktu enam bulan, aku mendapatkan pencapaian yang luar biasa. Aku bisa buka cabang di daerah Lembang. Sengaja memilih daerah itu karena di sana banyak kawasan wisata yang pasti banyak wisatawan lokal yang memburu oleh-oleh.Pencapaian yang aku dapat, tentunya ada campur tangan Rendy. Dialah orang yang paling berjasa di dalam perkembangan toko kue ku ini. Meski sekarang aku malah merasa canggung padanya.Dua bulan lalu, dia mengutarakan perasaannya padaku. Padahal sudah berulang kali aku bicara padanya jangan sampai kedekatan mereka dihadiri oleh sebuah perasaan. perasaan yang bernama cinta. satu Minggu lalu, ia kembali mengutarakan perasaannya. Dan apakah kalian tahu, itu pengakuan cinta ke berapa? Tanpa siapa pun yang tahu, kecuali aku, dia, malaikat dan Tuhanku yang tahu. Jika pengakuan cinta satu Minggu lalu adalah yang ke sepuluh kali. Lalu Jawabannya apa? Aku belum memberikan dia jawaban. Padahal aku tahu kurang apa dia? Baik? Iya. Perha

  • Talak Aku, Mas!   Namanya Hidup

    Selepas kepergian Meli, aku hnya bisa menghela napas berat. Katanya jika kita akan sukses maka Tuhan akan menguji kita. Ibarat kata di sekolahan, jika kita ingin naik kelas Maka harus melewati terlebih dahulu yang namanya ujian.Aku ikhlas, karena sebelumnya aku pernah mengalmi ujian yang lebih berat dari pada ini. jika dulu saja aku mampu, maka kali ini pun aku pasti bisa melaluinya.di tengah rasa kegelisahanku muncullah najma dan Rendy. Aku berusaha untuk memasang wajah bahagia. kedatangan Meli ke sini jangan sampai diketahui oleh Rendy. karena aku yakin jika dia tahu maka urusannya akan semakin panjang, "Mama," panggil Najma, tak lupa a mengucapkan salam san salim padaku."Baru pulang, gimana hari ini sekolahnya?" tanyaku pada Najma.Najma yang slalu antusias saat aku tanya mengenai sekolah. Dia selalu bercerita apa saja yang ia lakukan. Aku bersyukur kali ini dia bercerita hal-hal yang baik dan membuat ia bahagia.Dulu saat di Jakarta, pulang sekolah selalu murung. tidak pernah t

  • Talak Aku, Mas!   Jadi Gimana?

    Sekitar pukul satu siang, tepatnya setelah aku salat dan makan siang. Randy tiba-tiba duduk di depan ku, aku menoleh sebentar karena aku tengah membuat bahan untuk promosi.Rendy duduk di depanku dengan memasang wajah penuh harapan. Aku yang melihatnya hanya bisa mengerutkan kening."Ada apa?" tanyaku pada Rendy tanpa sedikitpun menatap Rendy. aku terlalu sibuk di depan komputer. "Jadi gimana?" tanya Rendy. sungguh pertanyaan Rendy terdengar ambigu di telinga. Jadi gimana? Gimana apanya?"apa?" tanya ulangku."Keputusanmu," jawab Rendy singkat.Terpaksa, aku menghentikan aktivitasku. Tatapanku kini tertuju pada Rendy. Aku terlalu tidak mengerti dengan perkataan Rendy. Mungkin jika aku fokus padanya, ya, bisa sedikit mengerti. Mungkin."Bisakan kalau bicara itu yang jelas? Jangan tiba-tiba bicara gimana? Gimana apanya coba?" Rendy terlihat gelisah. Sebenarnya kenapa dengan pria ini? Coba aku ingat-ingat lagi. Apa aku pernah menjanjikan sesuatu padanya? atau aku pernah bicara sesuatu.

  • Talak Aku, Mas!   Tidak Terjadi Apa-Apa

    Aku menarik napas panjang, lalu aku kembali mengulang kalimat-kalimat yang menurutku begitu keramat. "Aku terima kamu, Rendy," tuturku dengan begitu cepatnya. Aku lihat ekspresi wajah Rendy. Wajahnya terlihat bahagia. Dia bahkan terus tersenyum dan tertawa. "Kau serius, Yu? Apa kamu benar-benar menerima ku?" Tanya ulang Rendy padaku. "Aku serius. Mari kita saling kenal lebih dalam lagi. Meskipun kemarin-kemarin pernyataan mu itu lebih cendrung ke lamaran. Karena kamu sampai memberi ku cincin. Untuk kali ini mari kita pacaran dulu seperti halnya anak-anak muda pada umumnya. Karena untuk ada di tahap pernikahan aku belum siap. Sekalian biar waktu yang menyembuhkan setiap luka di hati ini," terangku. Aku memang menerimanya. Tapi bukan untuk dijadikan Istri. Aku belum siap. Aku baru mampu membukanya saja, bukannya menjalani. "Tidak masalah, kamu mau menerimaku saja itu sudah dari cukup. Aku pun tidak akan terlalu terburu-buru untuk naik ke jenjang pernikahan. Aku akan memberikan kamu

  • Talak Aku, Mas!   Teror

    Hari Jumat adalah hari libur toko. Di saat orang memilih hari Minggu sebagai hari libur tapi tidak dengan tokoku. Aku sengaja memilih hari Jumat. alasannya apa? enggak ada alasan hanya ingin saja. Jika toko libur maka Rendy pun akan libur berkunjung. karena itu adalah kesepakatan kami. Dia terlalu sering ke sini. Tentunya waktu bersama keluarga pun akan berkurang. Aku tidak ingin membuat Rendy dan keluarganya menjadi renggang. kala itu waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. aku tengah mengajari Najma ngaji, tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di pintu. Aku pun beranjak hendak melihat siap gerangan yang datang di malam hari seperti ini. Aku tengok dari jendela. Garden aku singkap sedikit. Di luar tidak ada siapa pun, aku pun kembali ke Najma mungkin tadi aku salah dengar. Baru beberapa langkah terdengar suara keras mengetuk pintu rumah. sontak langkahku pun langsung terhenti. keningku mengerut apa dan siapa sebenarnya orang yang iseng ini.Aku mencoba untuk tidak peduli, aku

  • Talak Aku, Mas!   Teror (2)

    Bug...bug...bug...Kali ini gedoran di pintu semakin keras membuat aku dan Najma semakin ketakutan. Aku memberanikan diri untuk meneriaki siapapun itu yang ada di luar,"Siapa? tolong jangan macam-macam atau aku panggil polisi" ancamku, namun sepertinya tidak dipedulikan. "Mama, Najma takut , Najma mau ke Om Rendy," Najma menangis, dia pasti ketakutan.Lantas apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa menghubungi Rendy? Apa aku meminta bantuan padanya? Ah rasanya aku tidak bisa berpikir, aku tidak tahu harus seperti apa. hingga aku pun memutuskan untuk menghubungi Rendy.Berulang kali aku menghubunginya, tapi tidak kunjung dijawab olehnya. Krek....Aku bisa mendengaar dengan jelas suara pintu yang dibuka, aku yakin dia atau mereka atau siapa pun itu karena aku tidak tahu ada berapa orang berusaha untuk membuka pintu rumahku.Di tengah kekacauan itu aku memangku Najma lalu membawanya bersembunyi di kamar. Aku berusaha unuk menenangkan Najma, meminta padanya agar tidak menangis. SEbab j

Bab terbaru

  • Talak Aku, Mas!   My Happy ending

    Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter

  • Talak Aku, Mas!   Aku Masih Mencintaimu

    Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma

  • Talak Aku, Mas!   Maaf

    Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe

  • Talak Aku, Mas!   keluarga Marvel

    Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Kembali

    ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Orangtuamu

    Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid

  • Talak Aku, Mas!   Kepergok

    "Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya

  • Talak Aku, Mas!   Bermalam Bersama

    Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt

  • Talak Aku, Mas!   Ke Klub

    Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep

DMCA.com Protection Status