Share

22. Sebuah Prasangka

Aku masih tetap terdiam dan terus berusaha mengingat saat Arjuna menanyakan perihal itu.

"Tentu saja aku tak punya musuh. Tapi kalau ditanya siapa yang membenciku ... Umm ya cuma si Bu lurah," batinku dalam hati.

"Mm, maksud nak Juna apa kok bertanya begitu?" Aku langsung menatap ibu yang menyahut pertanyaan dari Arjuna tadi.

"Ya, misalnya saja Kinara punya musuh diluar sana, Bu. Atau mungkin ada yang menaruh dendam sama Nara, saya hanya bertanya saja, Bu," ku tatap Arjuna, meskipun dari kata-katanya ia terlihat sedikit agak ragu, namun pertanyaan itu keluar juga dari bibirnya. Pertanyaan yang sama dengan seperti apa yang aku pikirkan saat ini.

Menunggu Ibu menjawab pertanyaannya, Arjuna meneguk teh panas yang masih mengepul dari dalam gelas. Ia kemudian melirik ke arahku, seolah menanyakan kenapa Ibu menjadi terdiam. Melihat kecanggungan di wajah Arjuna, aku lantas berpamitan kepada mereka berdua untuk sekedar mengganti baju dan juga celanaku yang kotor dan terkena noda darah.

"Bu, N
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status