Share

28. Prasangka Buruk

"Kamu sama Om Juna memangnya ngomongin apa semalam, Ra. Buset aku tungguin lama banget nggak keluar-keluar. Aku udah takut banget kalau ibumu bakal marah loh tadinya loh, Ra. Ah, untungnya saja tidak," ujar Reni yang ingin tahu tentang apa yang yang kubicarakan dengan Arjuna semalam pada keesokan harinya.

"Semalam aku emang sengaja turun duluan loh, biar kalian bisa ngobrol. Eh nggak taunya ngobrolnya kebablasan, ck ck ck," sambung Reni kemudian sembari menggelengkan kepalanya.

Sambil memotong-motong kacang panjang yang akan ku masak untuk menu sarapan siang ini. Aku melirik tajam ke arah sahabatku yang tingkat ingin tahunya sudah go internasional ini.

"Kamu itu loh,Ren. Pinter sekali kalau buat alasan. Mau ngasih ruang buat ngobrol apa mau habisin sisa bakso kamu? Pasti aku ditinggal makan bakso yang belum habis itu, kan?" cetusku padanya.

"Ah, tahu aja sih kamu, Ra," jawabnya dengan raut wajah yang tersipu malu-malu.

"Tapi beneran kok, Ra. Aku itu nungguin kamu wong aku makan baksony
Yasmin_imaji

Hayo ... siapa itu?? 🫣

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status