Share

33. Fakta Menyakitkan

"Waaaah waaah... Senyum-senyum terus tuh,"

"Gimana rasanya bisa jalan-jalan dengan calon istri, Om?" sambut Reni yang kebetulan sedang duduk-duduk di depan teras rumahnya. Di saat ia melihat mobil Aditya mulai memasuki pelataran, Reni pun datang mendekat ke arah kami.

"Asik kan pastinya ... Om Juna harusnya berterima kasih juga loh sama aku. Karena tadi sibuk rewang di rumah Simbah kan jadi nggak bisa ikut Nara pergi. Tapi jadi bisa berduaan kan sama Kinara. Tapi, Kinara nya nggak di apa-apain kan, Om?" Reni kembali melontarkan kata-kata konyol nya.

"Hush, ngawur. Nggak aneh-aneh lah, Ren," jawabku.

"Itu pintu kok masih terkunci, Ren. Apa ibu belum pulang?" Tanyaku pada Reni saat melihat pintu rumahku masih tertutup dan masih terkunci.

"Belum sih kayaknya, Ra. Tadi pas aku pulang juga pintunya masih tutupan kayak gitu. Lha memangnya pergi kemana to Budhe Wati?" tanya Reni kemudian.

"Kalau tadi sih pamitnya mau pergi ke rumah Bulik Endang, Ren," jawabku.

"Oh ya mungkin saja Budhe Wati m
Yasmin_imaji

aaahhh .... si Vanya 🫣🫣

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status