"Semua keputusan ada di tangan papa dan di tangan Om kalau setuju kita lanjutkan kan kalau tidak kita batalkan saja."ke dua tangan papa dan Om Darsono mengepal karena mereka menahan amarah, sementara Alma mukanya pucat dan tak berdaya.Sambil menunggu jawaban papa, Mas Brian langsung mengirimkan pesan ke pada pengacaranya, untuk segera menyusul ke rumah papa, sengaja mas Brian lakukan semua ini jangan sampai di kemudian hari ada yang melanggar perjanjian yang telah dia buat. "Ada lagi di poin yang paling bawah, untuk waktu dan tempat pelaksanaan pernikahan saya yang tentukan,di hari pernikahan nanti tidak ada kolega bisnis yang hadir, tidak ada wartawan, yang ada Papa, Mama, Om Darsono dan Tante, Alma, Pak penghulu dan satu orang saksi yakni pengacara pribadi saya, cukup itu saja dan jangan coba coba ada di antara kalian menghubungi istri saya kalau sampai Humaira tau semua ini maka siap siap menghadapi kehancuran kalian semua,saya tidak pernah main main dengan apa yang telah saya kat
Didalam kamar Al Jazair lagi berdiskusi dengan Almeera tentang apa yang telah mereka ketahui,apa saja yang di lakukan oleh ayah mereka."Kakak ...sini deh coba lihat apa yang telah adik dapatkan, Kakak jangan beritahu ayah atau Bunda ya, kalau selama ini adik sudah memasang alat penyadap suara di handphonenya dan kamera pengintai di cincin kawinnya Ayah.""Apa.... kenapa Adik lakukan itu nanti Ayah sama Bunda tau gimana."Almeera berteriak tidak sadar karena kaget setelah tau apa yang telah di lakukan oleh adiknya."Kakak... jangan kencang kencang dong suaranya nanti di dengar oleh Bunda, kakak mau tau kenapa adik melakukan semua ini, ingat nggak waktu kita berkunjung ke rumah Opa dan Oma, secara tidak sengaja adik dengar kalau Opa meminta Ayah untuk menikahi Tante Alma karena papanya Tante Alma mau membantu memberikan sejumlah uang kepada Opa, untuk membantu perusahaannya Opa yang lagi ada masalah dengan keuangan, makanya sejak saat itu adik sudah mengawasi semua yang dilakukan oleh a
Tok.tok.tok. Aku langsung menuju pintu,ku lirik jam yang menempel di dinding, ternyata ini sudah malam,sudah jam 7 malam begitu pintu terbuka Aku lihat Mas Brian sudah ada di depan pintu. "Assalamualaikum.. Bunda."aku langsung menyalami tangannya Mas Brian. "Waallaikum salam.... Mas baru pulang, capek banget ya, Mas tunggu sebentar ya Bunda siapkan air hangat di dalam bak mandi dulu."Mas Brian langsung masuk aku perhatikan mukanya kuyu, terlihat sekali kalau Mas Brian kelelahan. "Iya Bunda... Mas capek banget hari ini, Bunda mana anak anak kok sepi sekali, biasanya jam begini mereka berdua bermain sambil bercanda di ruang keluarga"Mas Brian masuk ke kamar sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Mas...air hangatnya sudah siap ayo cepat bersihkan badanx, buruan jangan sampai air hangatnya keburu dingin,mas aku tinggal dulu ya mau siapkan makan malam,nanti kalau sudah siap semua makanannya aku panggil Mas." Mas Brian langsung masuk bersihkan dirinya. Makam malam kali ini aku buat yan
Dibelahan bumi yang lain seorang pria sedang terpekur memandang gambar seorang wanita yang sudah lebih dari 10 tahun menghiasi laya handphonenya,dia adalah Rendi Hermawan.Dia seorang direktur utama di perusahaan yang sangat besar dan terkenal kariernya melejit dengan pesat dan sangat handal dalam dunia bisnis,mampu memenangkan beberapa tender besar yang menghasilkan uang puluhan miliar, tapi berbanding terbalik dengan urusan asmaranya.Karena dia anak satu satunya di keluarga Hermawan,demi untuk memajukan perusahaan keluarganya dengan melanjutkan studinya ke luar negeri selama 3 tahun,dia rela meninggalkan wanita yang sangat dia cintai,kini wanita tersebut sudah menjadi milik orang lain.Rendi hanya mampu melihat wanita yang sangat dia cintai dari jauh tanpa mampu menyentuhnya, selama kurang lebih 12 tahun dia selalu menutup hati untuk kehadiran wanita lain dalam hidupnya, untuk menghilangkan rasa rindu yang membuncah di dalam hatinya untuk bidadari pujaan hatinya,dia selalu menenggel
'Al Humaira Razak', dialah wanita yang sangat saya cintai, dialah yang merubah kehidupanku dari dunia yang kelam, yang penuh gelimang dosa,kini saya sudah meninggalkan semuanya, saya berusaha untuk tetap istiqamah dengan kehidupanku saat ini saya sudah meninggalkan semua yang berhubungan dengan masa laluku. Saya tau kamu sangat mencintai diriku, tapi takdir berkata lain, saya meninggalkan dirimu tanpa memikirkan perasaanmu,demi memenuhi permintaan kedua orang tuaku yang telah berkorban banyak untuk diriku, hingga rela berpisah denganmu.saya harus melanjutkan studi ke luar negeri demi bisa menjalankan perusahaan kedua orang tuaku. Humaira maaf saya yang telah menyakiti hati dan perasaan mu, untuk menebus semua kesalahanku kepadamu,saya tidak akan pernah menerima kehadiran wanita yang lain.Akan selalu saya simpan rasa cinta ini hanya untukmu sampai kapan pun. Banyak kenangan tentang kita Humaira, saya tidak mampu mengingatnya hingga menguraikannya satu persatu.Mengingat semua itu han
"Kakak...lihat deh.."Al Jazair sambil menyodorkan Notebooknya kepada Almeera. "Adik...ini Ayah kan,jadi hari ini pernikahan Ayah sama Tante Alma ya, Ayah kok tega ya menyakiti hati Bunda,kakak... benci sama Ayah, kakak... tidak akan pernah memaafkan ayah."Almeera sambil menelungkup kepalanya di atas bantal untuk menyembunyikan tangisnya. "Iya kakak...kenapa Ayah tega membohongi Bunda, katanya Ayah ada kerjaan di Bali padahal semua itu hanya alasan saja untuk menikahi Tante Alma, adik akan membuat ayah merasakan sakit hati seperti yang kita rasakan saat ini." "Adik... apa yang akan kita lakukan sekarang, kakak takut jangan sampai Bunda, gimana ini Adik..." "Kakak.. untuk sementara kita berdua diam saja dulu sambil menunggu kabar berita dari Ayah, tapi kakak dari kemarin handphone Ayah sibuk terus, Bunda bilang tidak bisa di hubungi,apa yang harus kita lakukan." "Adik... ayo kita lihat Bunda dikamar lagi ngapain ya.." Aku lagi beberes di kamar tidur,merapikan tempat tidur yang bias
Pagi di Bali. Tepat jam 10 pagi di sebuah hotel di Bali telah terjadi pernikahan antara Brian Aditama dan Alma Wardani, tidak seperti pernikahan pada umumnya yang di hadiri ratusan orang undangan baik itu dari keluarga maupun dari kolega bisnis,tapi pernikahan kali sangat sederhana. Setiap wanita pasti menginginkan sebuah pernikahan yang megah dan bertabur kemewahan,dan di hadiri oleh ratusan orang undangan untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai,tapi pernikahan yang saya alami saat ini sangat membuat hati teriris bagaimana tidak, yang menghadiri pernikahan kami hanya orang tua saya, orang tua Mas Brian, Pak Heri sebagai saksi dan pek penghulu yang menikahkan kami. "Saya terima kawin dan nikahnya Alma Wardani binti Darsono dengan mas kawin tersebut tuuunai..." "Sah" "Sah" Itulah suara Mas Brian pada saat mengucapkan ijab Kabul dan suara orang yang hadir di pernikahan ku. Setiap wanita pasti menginginkan sebuah pengakuan dari dunia luar bahwa dia sudah memiliki sua
Mas Brian aku bersumpah akan membuat pernikahanmu dengan Humaira si anak kampung itu hancur lihat saja Mas aku pastikan hati istri tercintamu itu menangis darah,aku harus mendapatkan semua keinginanku.kalau aku tidak bisa mendapatkanmu maka Humaira si anak kampung itu juga tidak bisa memilikimu, itu janjiku Mas.Beruntung tadi pas waktu ijab Kabul aku sempat membayar karyawan hotel untuk mengambil beberapa foto dan merekam saat Mas Brian mengucapkan ijab Kabul."Mas mana foto dan rekamannya yang tadi kamu ambil,segera kirimkan sekarang saya tunggu.""Oke Mbak... Silahkan di lihat, saya sudah kirimkan, jangan lupa bayarnya."tidak lama kemudian tenggang waktu satu menit, suara notifikasi pesan masuk,aku sangat puas dengan apa yang kudapat kali ini,akan ku gunakan untuk menekanmu Mas Brian dengan foto foto ini bila perlu akan saya kirimkan ke handphonenya istrimu."Sya sudah kirimkan uang bayarannya sesuai dengan kesepakatan, ingat habis ini hapus semua file yang ada di handphonenya Mas