Share

Bab 300

Penulis: maruana_ana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Yang terjadi di kediamannya Pak Hermawan tidak kalah hebohnya dengan yang terjadi pada Humairah pada saat terbangun dari tidurnya.

Bang Rendi sebelum sampai di kediaman kedua orang tuanya terlebih dahulu menghubungi orang kepercayaannya untuk menyiapkan satu set perhiasan dan juga sepasang cincin kawin yang bertaburkan berlian dengan ukuran lingkar jari yang telah dia tentukan, untuk ukuran jarinya sendiri dan jari manisnya Humairah.

"Halo selamat pagi...."sapa Bang Rendi.

"Selamat pagi juga bos... apakah ada yang perlu saya kerjakan karena tidak biasanya bos menghubungi kami di pagi buta seperti ini... "

"Iya betul sekali... tolong carikan satu set perhiasan dan juga satu pasang cincin kawin yang bertaburkan berlian dengan ukuran lingkar jari manis 27 dan 29,dalam dua jam kedepan harus sudah ada di depan saya...."

"Baik bos...kami antar ke apartemen atau kediaman orang tua bos..."

"Antarkan ke kediaman orang tua saya, jangan terlambat... ingat dalam dua jam kedepan barang itu h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 301

    Tante Inda melongo saja saat mendengarkan perkataannya Pak Hermawan. "Maksud Papa...apa,siapa yang berani mengejekku putra saya hah...akan saya buat tempe penyet itu mulutnya... siapa pa yang mengatakan anak saya seperti itu."Tante Inda tiba tiba tiba saja berteriak di telinga sang suami. "Ma...pelankan suaranya, nanti Rendi dengar...kamu mau anak kamu itu mengamuk setelah mendengarkan perkataan kamu ini...."Pak Hermawan berusaha membujuk istrinya agar mau mengecilkan suaranya. "Tapi pa... saya terima ada orang yang berbicara seperti itu tentang putraku...awas saja sampai saya dengar dan tau langsung siapa orangnya,akan saya buat hidupnya menderita selama lamanya..." "Ma... sudahlah ayo kita siap siap ini jam 8 kita harus segera ke rumah sakit, tidak baik Pak Malik dan Pak Yuda menunggu kita terlalu lama...ayo... lihat tuh putra kita sudah gagah, kita doakan saja semoga pernikahan Rendi dan Humairah langgeng sampai kakek nenek...dan juga segera memberikan kita cucu...." "Ya sudah

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 302

    Menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit mobil yang ditumpanginya oleh Bang Rendi dan kedua orang tuanya sudah memasuki area parkiran rumah sakit Bakti Husada. Begitu sampai di rumah sakit Bakti Husada Pak Hermawan mengirimkan pesan singkat kepada Om Afandi bagaimana pun juga Om Afandi adalah saudara kandungnya sendiri. ("Assalamualaikum Afandi...ini dengan Abang...") ("Waallaikum salam Bang....ada apa...") ("Maaf saya mau menyampaikan kalau bisa sekarang juga kamu, Vivi, Irfan dan Alma datang ke rumah sakit Bakti Husada, insya Allah jam10 nanti Rendi akan menikahi Humairah di sini....") ("Iya bang... maaf bang... kenapa mereka menikah di rumah sakit bukan di rumah Abang atau di rumahnya Pak Yuda...") ("Tidak apa-apa, insya Allah setelah Humairah melewati masa nifas,kami akan mengadakan resepsi sesuai dengan keinginan mereka berdua...") ("Oh.. begitu... baiklah, insya Allah dalam 20 menit kedepan kami semua sudah ada di situ.") ("Terimakasih banyak ya... kalian sudah bersedia

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 303

    Humairah belum bisa beraktifitas terlalu banyak,dia hanya duduk di atas brangkar yang gunakan selama berada di rumah sakit Bakti Husada ini Al Keenan juga sudah ada bersamanya.Ruangan yang dia tempati ini juga sudah di dekorasi seperti kamar pengantin.Ada rasa haru menyeruak dari dalam dadanya, teringat kembali sewaktu pertama kali Humairah bertemu dengan Bang Rendi di salah satu universitas tempat dia menimba ilmu,karena suatu kejadian yang tidak di sangka sangka dia bisa bertemu dengan Bang Rendi.Kisah cinta yang unik, mereka pernah berpisah, bahkan Humairah pernah menikah dengan laki-laki lain dan memiliki tiga orang anak,dan kini laki laki yang merupakan cinta pertamanya setelah Abah Malik itu hadir kembali dalam kehidupan Humairah dengan menawarkan cinta tanpa syarat dan membawanya pada fase kehidupan dengan sebuah komitmen akan hidup dan menua bersama. Semua tamu undangan sudah datang tepatnya bukan undangan tapi yang hadir pada kesempatan kali ini hanya keluarga inti dari ke

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 304

    Ummi dan Mommy Meta pamit ikut bergabung dengan yang lainnya di ruang sebelah tempat Bang Rendi mengucapkan ijab qobul. "Humairah... Winda... Ummi sama Mommy Meta mau ke ruangan sebelah ikut bergabung dengan yang lainnya, Winda... kalau kamu tidak keberatan tolong temani Humairah di sini saja..." "Iya Ummi tidak apa-apa... silahkan... Humairah nanti saya yang temani di sini..." "Baiklah kalau begitu... Ummi titip Humairah ya Winda.... " "Iya Ummi...." Mommy Meta dan Ummi sudah menyeret langkah kaki mereka menuju ke tempat Bang Rendi mengucapkan ijab qobul. "Winda... sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan sama kamu...tapi aku bingung harus mulai dari mana...." "Cerita saja Al....kamu tidak usah sungkan,siapa tau dengan kamu bercerita bisa membuat hati kamu lega.." "Iya Winda.... pernikahan ini terjadi demi Al Keenan,ini bermula pada saat aku melahirkan... Bang Rendi setiap hari selalu bersama kami disini, hingga dua hari yang lalu Bang Rendi pergi ke luar negeri untuk urusan b

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 305

    Bang Rendi melirik jam yang melingkar di salah satu tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 10 tepat.Bang Rendi berusaha untuk tetap tenang karena sebentar lagi dia akan mengucapkan ijab qobul.Inilah awal baru babak hidupnya dengan Humairah, wanita yang selama ini dia cintai dengan segenap hatinya. Abah Malik mempersilahkan seorang penghulu dan juga beberapa orang petugas KUA, sebagai saksi pernikahan antara Humairah dan Rendi Hermawan untuk mengambil tempat yang telah di sediakan di tengah tengah ruangan ini. "Pak... silahkan kita ke depan,ini sudah jam 10 sudah waktunya ijab qobul..." "Baik Pak...." "Nak Rendi ayo...kita juga kedepan ini sudah waktunya Nak Rendi mengucapkan ijab qobul..." "Iya Abah..."Bang Rendi melangkah dengan tenang terlihat sedikit santai, tidak terlihat seperti calon pengantin pada umumnya yang tegang dan nervous. Bang Rendi langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Pak penghulu yang akan menikahkan diri dengan Humairah. "Saudara Rendi Her

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 306

    Semua orang yang bersama dengan Bang Rendi tadi ikut masuk kedalam tempat Humairah istirahat. Sejenak Pak penghulu tadi tertegun, melihat kondisi Humairah, bukan hanya dia tapi sebagian orang yang bersama Bang Rendi tadi,mereka juga ikut terhenyak. 'Pantas saja istrinya tidak dapat menghampiri suaminya, ternyata kondisi tubuh istrinya seperti ini.'batin Pak penghulu. Begitu aku melihat Bang Rendi sudah berjalan masuk dan mendekat kearahku, tiba tiba saja jantungku berdetak lebih kencang,aku gugup sekali. "Assalamualaikum...baby...."Bang Rendi menyapaku dengan sangat lembut, mungkin orang yang mendengarkan suara Bang Rendi barusan tidak percaya kalau dia bisa selembut itu, karena taunya orang di luar sana Bang Rendi itu orang sangat cuek dan dingin. "Waallaikum salam Bang..."ku jawab salam sambil aku mencium tangannya Bang Rendi secara bolak-balik, menandakan sebagai baktiku sebagai istri kepada Bang Rendi. Bang Rendi juga mengecup keningku penuh kasih sayang cup... "Baby kamu c

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 307

    Kini gilirannya Papi Yuda dan Mommy Meta yang datang menghampiri aku dan Bang Rendi. "Nak Rendi... terimakasih banyak sudah mau menerima dan menyayangi ketiga cucu saya dengan tulus, bimbinglah mereka menjadi anak-anak yang Sholeh dan Sholehah...dan apabila di kemudian hari Nak Rendi sudah tidak menyayangi mereka lagi...maka kembalikanlah mereka bertiga kepada saya....tolong jangan sakiti hati mereka... karena mereka bertiga adalah harta yang paling berharga yang ditinggalkan oleh almarhum Brian putra semata wayang saya...."Papi Yuda dan Mommy Meta memeluk kami berdua secara bergantian dengan penuh kasih sayang. "Insya Allah Rendi akan menjaga dan menyayangi Almeera, Al Jazair dan Al Keenan dengan tulus seperti anak kandung saya Pi...." "Terimakasih banyak Nak... Papi punya satu permohonan Nak Rendi...tolong jangan halangi Papi dan Mommy untuk menemui mereka bertiga...." "Sama sama Pi... kapan saja Papi dan Mommy mau menemui Almeera, Al Jazair dan Al Keenan silahkan... Rendi tidak

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 308

    "Rendi.....mana Cincinnya...masa tidak di pakaikan ke jari manis istrimu...."teriakan Tante membuat heboh seisi ruangan ini. "Maaf...lupa."Bang Rendi langsung cengar-cengir sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jas yang dia kenakan. "Astagfirullah.... dasar anak tidak tau adab..."Tante Inda masih mengomeli Bang Rendi. Aku hanya senyum senyum saja, melihat muka Bang Rendi yang cemberut karena di omeli Mama Inda. Ku sodorkan tangan kananku kedepan Bang Rendi,tanpa menunggu aba-aba Bang Rendi langsung menyematkan sebuah cincin sangat indah kelihatannya sederhana tapi sangat elegan di jari manisku.Aku juga menyematkan cincin yang sama kepada jari manisnya Bang Rendi. Tiba saatnya untuk sesi foto bersama.Rupanya Bang Rendi sudah menyiapkan seorang fotografer profesional untuk mengabadikan kenangan indah kami hari ini.Yang pertama dari dua orang tuanya Bang Rendi, dilanjutkan dengan yang lainnya semuanya kebagian tidak ada yang ketinggalan. Bang Rendi mendekati sang fotogra

Bab terbaru

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 363

    Mobil yang membawa Papi Yuda, Mommy Meta, Abah Malik dan Ummi Salamah sudah berhenti di dalam area parkiran sekolah bersebelahan dengan mobilnya Humairah.Mereka semua sudah turun dari mobil.Secara bersamaan juga mobil orang tuanya Mas Sony, Pak Candra Sanjaya juga parkir tidak jauh dari mobilnya Papi Yuda. Dengan setengah berlari Sony menghampiri sang ayah,dia takut jangan sampai ayahnya mencari cari keberadaannya. "Selamat pagi Daddy...."sapa Mas Sony. "Selamat pagi juga Sony....mana Mommy kamu..."jawab Pak Candra sambil mencari keberadaan sang istri. "Itu Mommy...."jari tangan Mas Sony menunjuk ke arah Mommy Shinta yang sedang berdiri tidak jauh dari Papi Yuda dan Abahnya Humairah. Pak Candra menghampiri sang istri, secara tidak sengaja matanya bersitatap dengan Papi Yuda.Dengan langkah tidak sungkan dia memanggil Papi Yuda. "Selamat pagi Yuda....apa kabar...."sapa Pak Candra tanpa embel-embel Pak di depannya. "Selamat pagi juga Candra.... Alhamdulillah baik, setelah sekian p

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 362

    Mommy Shinta yang sedang kesal karena sang putra tiba tiba meninggalkan dirinya dalam mobil,menyeret langkah kakinya dengan cepat setelah melihat Sony yang sedang berdiri mematung melihat Humairah dan Kendrick ngobrol. "Sony....kamu tuh ya... keterlaluan masa Mama di tinggal sendiri dalam mobil...mana di sini banyak sekali mobil yang sedang parkir, Mama itu kesulitan mencari kamu, terus lari kemana lagi itu Kendrick...."Mommy Shinta sangat kesal dengan kelakuan sang putra,karena meninggalkan dirinya sendiri dalam mobil. "Maaf mom....tadi Sony kejar Kendrick yang lagi ngambek karena Sony tidak membawakan Mommy untuk menyaksikan penampilannya di acara pentas sebentar...."jawab Sony tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang putra. "Oh gitu....kamu liatin apa sih,terus Kendrick lari kemana, kenapa kamu berhenti di sini dan tidak mencari Kendrick... Mama takut jangan sampai dia kenapa-napa,mana banyak sekali mobil yang sedang berseliweran....ayo cepat kita cari dia..."Mommy Shinta dengan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 361

    Mobil yang di kendarai oleh Humairah sudah memasuki gerbang sekolah.Petugas keamanan yang kerja di sekolahnya Almeera dan Al Jazair ini berhubungan baik dengan Humairah dan almarhum Brian semasa hidupnya.Brian adalah salah satu orang yang menjadi donatur tetap sekolah ini dan dia juga sering berbagi rezeki dengan para petugas keamanan di sekolah ini. Jadi tidak heran lagi begitu melihat mobil yang di gunakan oleh Humairah petugas itu langsung berlari menghampirinya dan mengarahkan Humairah agar memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah persis di tempat parkir mobil kepala sekolah.Tadinya Humaira sudah bingung mau parkir di mana karena didalam halaman sekolah maupun lahan kosong yang berada di luar pagar sekolah sudah penuh dengan mobil mobil orang tua wali murid yang datang menyaksikan acara pentas seni hari ini. Humairah melangkah dengan anggun keluar dari mobil dan menghampiri pintu yang ada di sebelahnya, dengan sekali hentakan dia sudah membukakan pintu untuk sang ibu mertua

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 360

    Bang Rendi langsung memasukkan handphonenya kedalam saku jas yang dia kenakan,dan kembali masuk menemui para dewan direksi yang sedang menunggu dirinya di dalam ruangan khusus untuk melakukan rapat rapat penting yang berhubungan dengan perusahaannya. Bang Rendi langsung memutuskan untuk mengakhiri rapat kali ini, karena masih ada hal penting lainnya yang harus di kerjakan,dia harus ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair,dia sudah berjanji akan menyaksikan penampilan kedua anak sambungnya itu. "Saya kira pertemuan kita kali ini cukup sampai di sini, nanti kita lanjutkan lagi di kesempatan berikutnya,apa yang telah kita bahas tadi... semua laporannya tolong serahkan kepada sektretaris saya Pak Wira.... terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya untuk ikut rapat hari ini."Bang Rendi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dewan direksi yang hadir pada rapat hari ini. Dengan langkah terburu buru Bang Rendi kembali ke ruangannya di ikuti oleh Pak Wira sekretaris pribadinya. "Maa

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 369

    Dalam perjalanan Mama Inda langsung sibuk dengan handphonenya.Aku hanya memperhatikan lewat lirikan ekor mata saja,karena kedua netraku fokus kedepan, takut jangan sampai aku menabrak kendaraan orang lain, semua orang yang berada di dalam mobil yang aku kemudikan saat ini adalah tanggung jawabku. Bibir Mama Inda tidak pernah lepas dari senyum manisnya,pada saat menatap layar handphonenya yang sedang berada di dalam genggaman tangannya.Karena Al Keenan sudah tertidur kembali, Mama Inda langsung menyerahkannya kepada Bi Jumi untuk di gendong. Mama Inda sangat sibuk mengirimkan pesan singkat kepada orang lain,aku sendiri tidak tau dengan siapa di berkirim pesan singkat,aku diam saja ,karena untuk menanyakannya secara langsung sepertinya tidak mungkin,itu sama saja aku mencampuri urusan orang lain, Mama Inda juga butuh privasi. 'Mama kerjain aja itu anak nakal...gimana ya reaksinya setelah melihat foto Humairah ini,mama mau lihat apakah dia diam saja atau langsung menghubungi Humairah

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 358

    Setelah merasa cukup bersih,aku langsung keluar dan segera masuk kedalam walk in closet untuk segera berpakaian, semua aku lakukan dengan cepat karena waktu sudah menunjukkan jam 9.30,kami harus segera ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair.Terakhir tinggal aku memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan juga hijabku, dengan segera aku hampiri Bi Jumi,aku mengatakan agar beliau siap siap juga."Bi.... silahkan bersiap siap,aku sudah selesai hanya tinggal memulaskan makeup dan mengenakan hijab saja, Al Keenan di tinggal saja.... nanti aku yang jagain..."segera aku suruh bi Jumi untuk bersiap-siap."Iya Bu....bibi tinggal dulu ya...."jawab Bi Jumi."Iya Bi.... silahkan...."Setelah Bi Jumi berlalu menuju kamarnya meninggalkan aku dan Al Keenan.Segera aku memulaskan makeup yang telah tersedia di atas meja rias yang di siapkan oleh Bang Rendi untuk meletakkan semua peralatan makeup milikku.Aku hanya memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan tidak menor,ini aku

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 357

    Aku menghampiri Mama Inda yang sedang duduk santai di ruangan keluarga, beliau lagi nonton acara favoritnya yang di siarkan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.Dengan pelan aku menjatuhkan bobot tubuhku di samping Mama Inda,aku menyampaikan keinginanku secara perlahan-lahan, takut saja jangan sampai beliau tersinggung. "Ma.... sebentar jam 10 Humairah ijin keluar ya,mau menghadiri acara pentas seni yang di ikuti Almeera dan Al Jazair di sekolah mereka..."aku menyampaikan maksud ku kepada Mama Inda, bagaimana pun sekarang beliau sudah menjadi orang tuaku juga. "Iya ... tidak apa-apa, Mama ikut juga ya.... Mama pengen lihat aksi mereka berdua, pasti seru.... nggak apa-apa kan kalau Mama ikut melihat mereka tampil..."Mama Inda ingin ikut juga ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair. "Benar mama mau ikut....mama tidak bercanda kan..."aku senang sekali mendengarkan keinginan ibu mertuaku itu. "Iya benar..... Mama serius.... Almeera dan Al Jazair pasti senang kalau semua Oma dan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 356

    Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya Bang Rendi wajahnya berseri seri, senyum indahkan tidak lepas dari bibirnya.Walaupun tadi dia sempat dongkol karena ulah jahil sang papa,tapi kini moodnya sudah baik kembali.Masih segar dalam ingatannya.... melihat wajah Humairah yang ketangkap basah olehnya karena secara diam-diam mencium bibirnya tadi malam. "Sudah sebulan saya menikah Humairah... baru tadi malam saya menyentuh kulitnya halus sekali seperti pualam.... argkhhh....kenapa juga benda pusaka kesayangan saya ini langsung bereaksi, padahal saya hanya mengingat kelakuan Humairah tadi malam, rasanya saya sudah tidak sabar menunggu 5 hari lagi..... bersabarlah 'adik kecil' sebentar lagi kamu akan mendapatkan sangkar baru yang selama ini kamu belum pernah kamu singgahi...."Bang Rendi bergumam sendiri sambil memegang benda pusaka kesayangannya. "Untung saja tadi pagi saya sudah mengirim semua foto Humairah tadi malam ke ponsel saya .... saya tidak bisa bayangkan kalau ada orang yang s

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 355

    Humairah setelah mengantar kedua buah hatinya sampai mobil yang membawa mereka berdua keluar dari pekarangan rumahnya Bang Rendi, hendak masuk kembali kedalam untuk menyamperin sang suami, tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti karena dia melihat sang suami sudah berada persis di depan pintu utama. "Baby.... Abang berangkat dulu ya .. insya Allah jam10 nanti Abang langsung ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair....kamu nggak apa-apa kan ke sekolah mereka di antar oleh sopir....atau Abang jemput kamu kesini baru kita berangkat bareng bareng kesana..."Bang Rendi merasa tidak enak kalau Humairah berangkat ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair di antar oleh sopir,dan akhirnya menawarkan diri untuk datang menjemputnya. "Iya tidak apa-apa.... Abang tidak usah jemput lagi ke sini, Abang langsung saja dari kantor ke sekolahan anak anak, nanti aku diantar sama sopir saja..."Humairah menolak di jemput oleh sang suami.Rencananya Humairah akan bawa mobil sendiri,karena Mang Udin nanti sore akan men

DMCA.com Protection Status