Share

Bab 39

Ini adalah kesempatan emas bagi Nadine.

"Kalau kamu tertarik, bawa pulang saja untuk dibaca." Arnold mengambilkan flashdisk untuk Nadine dan meneruskan, "Di dalam sini ada data eksperimen yang rinci."

Nadine menunduk. Matanya tampak berbinar-binar. Dia menyahut, "Terima kasih, akan kupertimbangkan dengan baik."

Pukul 10 malam, Nadine pulang. Arnold mengantarnya sampai ke depan pintu rumahnya.

"Aku cuma tinggal di seberang. Kamu nggak perlu repot-repot mengantarku." Nadine tidak bisa menahan tawanya.

Arnold tidak sengaja melirik jari tangan Nadine. Dia memperingatkan, "Plester luka nggak boleh ditempel terlalu lama. Lebih baik disinfeksi dengan yodium dan dibiarkan terbuka."

Nadine tanpa sadar menekuk jari tangannya, lalu membalas, "Terima kasih, aku tahu kok."

Arnold tidak berbicara lagi dan hanya mengangguk ringan. Kemudian, dia menyodorkan sebuah tanaman sukulen berwarna merah muda. "Ini untukmu."

Nadine mengejapkan matanya dengan terkejut sekaligus gembira. Dia menatap tanaman sukul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status