Share

Bab 355

Author: Patricia
Nadine segera merangkul lengan Irene sambil berkata, "Kita jarang sekali punya kesempatan keluar begini. Tentu saja aku ingin bawa kalian makan sesuatu yang spesial."

Irene tersenyum kecil karena tidak ingin merusak suasana. Namun, saat Jeremy masuk ke restoran dan melihat menu, dia hampir terperanjat dari tempat duduknya.

"Ini ... ini ... steik termurah saja harganya dua juta lebih?"

Nadine buru-buru menenangkannya, "Aku punya kartu anggota, nanti bisa dapat diskon."

"Oh, begitu ya. Ya sudah ...." Jeremy kembali duduk, menyesap air lemonnya untuk menenangkan diri, lalu bertanya santai, "Diskonnya berapa persen?"

"Diskonnya lima persen."

"Pfftt!!!" Jeremy hampir menyemburkan air lemon dari mulutnya.

"Ayah! Jaga sikap dong! Ingat, kita harus tetap berwibawa!" Nadine mengingatkannya sambil menahan tawa.

Sementara itu, Kelly yang duduk di samping mereka sudah tertawa terbahak-bahak hingga perutnya sakit.

Saat makanan disajikan, aroma dan rasanya membuat Jeremy terpaksa mengakui bahwa maha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
kwonnyonya
Eva sekeluarga pemeras semua...
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna, itu Rebecca pribahasa yang harus kamu ingat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 356

    Setelah makan, Kelly mendapat panggilan telepon dan harus pergi, sementara Nadine membawa orang tuanya pulang.Meskipun sudah jalan-jalan seharian dan sangat lelah, Jeremy tetap bersemangat saat melihat foto-foto di ponselnya."Aku kasih tahu ya, piala dan piring enamel emas ini ... dan kalung berlapis perak ini ...." Suara Jeremy memenuhi seluruh koridor.Irene jarang sekali melihatnya bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Dia sampai tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.Sepanjang perjalanan, Nadine hanya menjadi pendengar yang baik. Dia hanya memberi respons saat diminta.Tiga orang itu mengobrol sambil naik sampai ke lantai tujuh. Nadine mengeluarkan kuncinya dan siap untuk membuka pintu.Saat ini, pintu di seberang terbuka."Eh? Arnold, mau keluar ya?" sapa Jeremy dengan ramah.Nadine spontan menoleh dan bertemu dengan tatapan Arnold yang penuh senyuman. Hari ini, dia mengenakan kaus putih dengan celana kasual khaki. Sederhana, tetapi bersih dan dewasa.Ini pertama kalinya merek

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 357

    Mendengar ini, Rebecca kembali teringat pada keluarga Nadine yang ditemuinya hari ini. Dia memandang lampu kristal yang menggantung di langit-langit, lalu bergumam pelan, "Seandainya aku tahu akan seperti ini, lebih baik dulu aku terima Nadine saja ...."Setidaknya, Rebecca tidak akan bertemu ibu yang menyebalkan dan adik yang rendahan seperti itu.Clarine juga menghela napas. "Ya ...."Jika dulu ibunya menerima Nadine, mungkin sekarang anak Nadine dan Reagan sudah besar. Selain itu, Clarine tidak perlu bersaing dengan Nadine dalam memperebutkan kuota.Sayangnya, waktu tidak bisa diputar kembali.....Kelly menerima telepon dan segera meninggalkan restoran. Saat pergi, dia membayar tagihan dan memperingatkan Nadine, "Aku yang traktir Paman dan Bibi kali ini. Jangan coba-coba berebut denganku."Setelah itu, Kelly buru-buru keluar dan menginjak pedal gas hingga menghilang dari pandangan. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di bawah gedung Maple Entertainment.Seorang pemuda berdiri di

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 358

    Denver duduk di samping Kelly dengan patuh, lalu mengangkat gelasnya dan mulai bersulang dengan satu per satu orang di meja."Maaf, aku terlambat. Aku akan bersulang untuk kalian semua." Denver langsung meneguk tiga gelas sebagai permintaan maaf. Kemudian, dia tersenyum dan mengobrol.Hari ini, tokoh utamanya adalah seorang pria paruh baya yang duduk di kursi utama. Dia adalah bos dari Raize Entertainment, juga seorang investor terkenal di dunia hiburan, Zayn.Pandangan Zayn tertuju pada Kelly. Dia tersenyum sambil bertanya, "Kelly, sejak kapan kamu tertarik dengan bisnis dunia hiburan?""Aku nggak tertarik, cuma main-main saja.""Main-main juga nggak masalah, yang penting senang. Kamu butuh bantuan?" Zayn tidak meladeni Denver yang sedang bersulang. Dia hanya fokus berbincang dengan Kelly."Terima kasih, Paman. Aku nggak begitu memahami industri kalian, jadi jangan menggodaku lagi."Zayn adalah teman baik ayah Kelly, Dexter. Makanya, Kelly memanggilnya dengan sebutan paman.Denver men

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 359

    Denver terhuyung sejenak. "Kelly, aku nggak begitu .... Manajerku yang bilang kamu ....""Apa yang dia bilang nggak penting, yang penting adalah kamu yang membawaku ke pertemuan makan malam ini dan kamu juga memanfaatkanku untuk bicara dengan Paman Zayn, 'kan? Apa semua ini juga ajaran manajermu? Kalau begitu, dia sangat bertanggung jawab!""Kelly, dengarkan penjelasanku .... Aku nggak mempermainkanmu atau memanfaatkanmu. Aku benaran takut datang ke acara seperti ini, makanya aku memintamu menemaniku ....""Takut? Aku lihat kamu bergaul dengan semua orang di dalam sana. Kamu sangat menikmatinya. Begini yang namanya takut?""Aku ...." Denver tidak bisa berkata apa-apa."Kita akhiri sampai di sini. Kelak kalau ketemu, anggap saja kita nggak saling kenal," ujar Kelly sambil berbalik dan berjalan pergi.Tiba-tiba ...."Kamu mau mencampakkanku?" Suara pria itu terdengar dingin dan rendah, seolah-olah berasal dari neraka. "Kamu pikir semudah itu?"Kelly menoleh untuk melihat. Denver yang sel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 360

    Teddy menyunggingkan bibirnya dan mengejarnya. Pacarnya baru saja putus cinta, bukankah dia seharusnya memberi perhatian?....Denver kembali ke meja makan dengan wajah lesu. Dia berusaha tersenyum dan terus bersulang kepada para bos.Kelly tidak menginginkannya lagi dan dia juga tidak bisa memaksanya. Jadi, pertemuan makan malam ini adalah kesempatan terakhirnya."Pak Philip, kita sudah beberapa kali bertemu. Hari ini pertama kalinya aku bisa bersulang untukmu. Semoga ke depannya kamu bisa membimbingku."Pada beberapa pertemuan sebelumnya, Denver tidak berkesempatan untuk mendekati para investor besar, apalagi bersulang untuk mereka.Philip tersenyum tipis dan menyilangkan tangannya. "Siapa namamu? Aku lupa.""Denver.""Oh, Denver. Kelihatannya kamu kuat minum ya?""Oh, nggak juga. Aku cuma bisa minum sedikit.""Dengar-dengar, hari ini kamu datang untuk merebut peran di drama yang dipegang oleh Pak Zayn?"Ekspresi Denver tiba-tiba menjadi serius. "Apa maksudmu, Pak?""Kami bisa saja m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 361

    "Kalau begitu, kamu salah. Yang lainnya aku nggak tahu, tapi hatiku ... kuat seperti batu."Teddy tidak tahan dan tertawa terbahak-bahak."Cih, kenapa kamu terus tertawa?" Kelly merasa kesal."Kalau begitu, aku harus nangis?""Boleh saja, aku akan kasih kamu tisu nanti."Teddy mengeluarkan pemantik rokok. Kelly langsung melambaikan tangan. Teddy menyerahkan pemantik rokok itu, mengira Kelly akan menyalakan rokoknya untuknya. Namun, ternyata ....Plak! Kelly memukul tangan Teddy. "Aku butuh rokok! Kenapa kamu kasih aku pemantik? Kamu ini nggak paham situasi ...."Teddy terkejut. Dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Kali ini tanpa perlu diingatkan oleh Kelly, dia langsung membantu menyalakan rokoknya.Api membumbung, menerangi wajah wanita itu. Kelly menunduk dan menggigit ujung rokok. Bibir merahnya menekan rokok itu, meninggalkan bekas lipstik yang jelas.Teddy sungguh terpesona."Hei, matikan apinya.""Ah? Oh!" Teddy segera menyimpan pemantik api itu kembali ke kantong celanany

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 362

    Teddy mengernyit. Hari ini dia tidak punya minat untuk melakukannya. "Nggak perlu, bawa pergi saja."Manajer itu tetap tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Berma. Keduanya pun mundur.Setelah berjalan agak jauh, Berma bertanya, "Bukannya kamu bilang kalau Pak Teddy menginap, dia biasanya akan mencari wanita untuk menemani? Kenapa hari ini ....""Biasanya memang begitu, tapi hari ini agak berbeda. Kamu kira pria menginap di hotel cuma untuk hal-hal seperti itu?" balas manajer."Tapi, aku ...." Berma sudah lama menunggu kesempatan ini.Manajer tersenyum dingin. "Kamu apa? Yang penting adalah mood Pak Teddy. Kamu yang kurang beruntung. Mungkin Pak Teddy sudah puas di luar dan nggak mau nambah lagi. Sudahlah, jangan terlalu menganggap penting diri sendiri."Berma menggertakkan giginya.Di sisi lain, Kelly mandi cantik dan mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba, pintunya diketuk seseorang.Kelly mengira itu Teddy. "Ngapain sih kamu malam-malam begini ... eh!"Ternyata bukan Teddy. Itu adala

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 363

    Malam berlalu dengan tenang.Keesokan hari pukul 9 pagi, Teddy terbangun. Dia turun dari ranjangnya dan pergi mencari Kelly.Ketika dia hendak mengetuk pintu, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. "Ke ...."Eh! Terlihat seorang pemuda berdiri di pintu dengan rambut acak-acakan. Jelas sekali, dia baru bangun dan berniat untuk pergi.Keduanya saling bertatap muka. Teddy termangu. Caleb mengangguk ringan dan memberi isyarat kepada Teddy untuk diam. Kemudian, dia menoleh ke dalam. "Kecilkan suaramu, dia masih tidur."Usai berbicara, Caleb pergi begitu saja, meninggalkan Teddy yang masih termangu di koridor. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya sadar. "Buset ...."Kelly bercinta dengan pria lain di hotel keluarganya, di kamar yang dia pesan, bahkan di seberang kamarnya!Teddy menyerbu masuk dan membanting pintu, tetapi tidak ada suara keras yang timbul karena pintu yang digunakan adalah pintu kedap suara. Kemudian, dia menendang kursi, tetapi masih tidak cukup karena lantai terpasang karpet

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 719

    Nadine menoleh dan langsung bertemu dengan tatapan Stendy yang dalam dan penuh perasaan. Jantung Nadine seketika berdegup lebih kencang dan tanpa sadar, dia ingin menghindar.Malam ketika sesuatu terjadi pada Nadine, Stendy mengantarnya pulang dan melihat dirinya berjalan berdampingan dengan Arnold menaiki tangga. Saat itulah, Stendy merasa tidak bisa lagi menahan diri.Stendy tahu dirinya bukan orang yang sabar.Namun demi Nadine, dia sudah menunggu selama enam tahun. Enam tahun untuk melihatnya berpisah dari Reagan, lalu satu tahun tambahan hanya untuk membuat hubungan mereka bertahan di titik "teman biasa".Akan tetapi dia tahu, hubungan itu tidak bisa selamanya berhenti di situ.Malam itu, Stendy menyadari bahwa jika terus menunggu, semuanya hanya akan berakhir seperti dulu. Jadi, kenapa tidak ... pertaruhkan semuanya kali ini?Demi hari ini, demi pengakuan yang ingin dia sampaikan, Stendy telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia tidak mau lagi menjadi sosok yang hanya menunggu dal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 718

    "Benar. Memang nggak ada mawar biru alami di alam liar, jadi bunga ini baru melambangkan harapan yang nggak bisa terwujud atau misi yang nggak terselesaikan. Tapi, coba kamu lihat bunga di tanganmu itu dengan teliti," kata Stendy sambil menatap Nadine."Hah? Ini alami? Bukan pakai pewarna?" tanya Nadine yang terkejut, lalu menatap Stendy untuk mencari jawaban dari ekspresi Stendy. Saat melihat Stendy tersenyum, dia langsung tahu dugaannya memang benar.Nadine kembali bertanya dengan kaget, "Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?""Belakangan ini ada artikel di jurnal biologi sintetis tentang kloning dan Ekspresi Nonribosomal Peptida Sintetis untuk memproduksi mawar biru. Penulis utamanya adalah seorang doktoral internasional dari Fakultas Farmasi Universitas Tobas, Ankanahari Nangawa. Langkah awalnya buat plasmid ganda yang berisi dua gen bakteri untuk sintetis indigo dan masukkan plasmidnya ke dalam agrobakterium, lalu ...."Stendy tertegun sejenak setelah mengatakan itu, seolah-olah sed

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 717

    Baik judul ataupun variasi lagunya, Stendy sama sekali tidak bisa fokus. Cahaya redup di dalam aula konser bisa menjadi penyamaran yang terbaik, sehingga dia bisa menatap Nadine dengan tatapan yang lembut serta penuh perasaan dan tanpa perlu takut ketahuan.Stendy secara refleks menatap tangan Nadine yang putih. Dia berkali-kali ingin menggenggam tangan Nadine dengan erat, lalu tidak pernah melepaskannya lagi. Namun, setelah memberontak dengan pikirannya, pada akhirnya tetap logikanya yang menang. Dia mengingatkan dirinya untuk bertahan sampai melewati malam ini dan jangan gegabah agar tidak menakuti Nadine.Dua jam mungkin adalah siksaan dan ujian kesabaran bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pesta untuk memanjakan indra yang langka bagi Nadine. Bahkan setelah konser sudah selesai, dia tetap masih tenggelam dalam suasananya."Apa kamu menyadari sesuatu dari lagu Croatian Rhapsody? Ternyata dia masukkan unsur musik rok juga, romantis dan energik. Terutama di bagian tengah lagunya, s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 716

    "Uhuk uhuk ...." Nadine langsung tersedak. Mereka sedang makan sambil mendengar cerita yang seru, tetapi topiknya malah tiba-tiba dialihkan ke dirinya. Pokoknya perasaannya tidak enak."Kami bukan sepasang kekasih, tapi makan malam ini bisa dibilang gratis untuk Tuan Stendy karena ...."Setelah mengatakan itu, Nadine tersenyum dan menatap pemilik restoran. "Aku yang traktir."Setelah tertegun sejenak, pemilik restoran itu menatap Stendy dengan tatapan seolah-olah berkata anak ini akhirnya kena batunya dan pantas menerimanya.Begitu selesai makan, Nadine langsung pergi membayar tagihan makanannya.Pemilik restoran itu menarik Stendy ke samping dan berbisik, "Kawan, kamu boleh terus begini. Ayo berusaha, segera dapatkan gadis itu. Kalau lain kali kamu masih nggak dapat gratisan lagi, jangan salahkan aku meremehkanmu."Stendy pun menghela napas. "Kamu pikir aku nggak mau?""Wah, akhirnya ada gadis di dunia ini yang bisa membuatmu kelabakan. Sungguh langka. Baiklah, biar teman lamamu ini y

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 715

    Stendy menyahut, "Aku pikir-pikir dulu, nanti baru kita putuskan setelah ketemu.""Oke." Nadine mengakhiri panggilan, lalu langsung memakai jaket bulu tebal dan sepatu bot musim dingin, juga mengambil tas. Dia keluar dalam waktu kurang dari tiga menit!Cuaca tidak sedingin sebelumnya lagi, tetapi matahari masih tidak muncul.Begitu turun, Nadine langsung melihat Stendy berdiri di ujung gang, bersandar santai di samping mobil Maybach edisi terbatas. Pria yang memakai mantel hitam itu pun memutar-mutar kunci mobilnya.Begitu melihat Nadine, tubuh Stendy langsung tegak. Nadine tersenyum dan berjalan mendekat. Wajah Stendy yang tadi terlihat agak dingin langsung berubah cerah, bibirnya tersenyum.Begitu masuk mobil, Stendy menyerahkan sekantong sarapan, "Nih, susu kedelai dan roti, makan selagi masih hangat."Nadine menaikkan alisnya. "Pak Stendy bukan cuma jadi sopir, tapi juga beliin aku sarapan? Ini layanan bintang lima sih. Aku nggak berani menikmatinya."Stendy terkekeh-kekeh. "Kenapa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 714

    "Nad, sejak pertama kali kita ketemu di kafe, aku ....""Eh? Pak Arnold, Nadine, kok berdiri di sana? Nggak naik?" Tetangga mereka yang tinggal di lantai bawah, datang dengan membawa banyak kantong belanjaan. Begitu melihat mereka, dia langsung menyapa dengan ramah."Dingin banget ya hari ini, aku hampir beku .... Tapi karena diskon, aku tetap keluar malam-malam begini!"Supermarket besar di dekat sana memang sering mengadakan diskon besar setelah pukul 9 malam. Sebagai orang yang pintar mengatur uang, wanita ini sering keluar malam untuk belanja hemat.Situasi sekarang jelas tidak cocok untuk melanjutkan obrolan mereka. Arnold terpaksa menelan kembali semua yang ingin dia ucapkan tadi."Ayo, kita sama-sama naik!" ajak wanita itu.Nadine melangkah maju, langsung mengambil salah satu kantong belanjaan dari tangan wanita itu. "Biar kubantu ...."Namun, Arnold langsung mengambil alih kantong belanjaan itu dari tangan Nadine. Dengan cepat, dia berjalan di depan mereka. "Biar aku saja."Wan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 713

    Nadine tersenyum mencela dirinya sendiri.Arnold tiba-tiba terdiam, napasnya tercekat. Entah kenapa, senyuman kecil di ujung bibir gadis itu membuat hatinya terasa panik. Seolah-olah dia baru saja melewatkan sesuatu yang sangat penting.Mereka meninggalkan pabrik saat senja hari. Satpam yang berjaga sudah berganti. Paman ramah penuh canda tawa tadi sudah pulang, digantikan oleh seorang pemuda yang tampak pemalu.Setelah menerima kunci dari mereka, pemuda itu meletakkannya, lalu membukakan pintu gerbang untuk mereka.Langit belum sepenuhnya gelap. Cahaya senja menyelimuti cakrawala dalam warna kelabu suram. Di sepanjang jalan, cabang-cabang pohon yang gundul menambah kesan sepi.Nadine dan Arnold berjalan berdampingan tanpa berbicara. Keheningan mengisi jarak di antara mereka. Arnold sempat membuka mulut, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.Dia bisa merasakan perubahan suasana hati Nadine, tetapi tidak tahu penyebabnya. Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan berhati-hati aga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 712

    Diskusi akademik antara keduanya akhirnya mencapai akhir. Kelly tidak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang."Lain kali jangan ajak aku ke acara akademik kayak gini lagi ya. Buat capek saja ...." Kelly bergumam pelan, lalu mengangkat tangan memberi isyarat kepada pramusaji untuk menyajikan makanan.Seperti yang sudah diduga, semuanya adalah makanan favorit Nadine!Selesai makan, Kelly awalnya ingin jalan-jalan sebentar. Namun, baru saja keluar dari restoran, dia langsung menerima telepon kerja. "Iya, iya! Tunggu sehari lagi bisa mati ya?"Meskipun mengomel, dia tetap buru-buru pergi ke kantor setelah menutup telepon. Sebelum pergi, dia tidak lupa berpesan, "Kak Arnold, hari ini ulang tahun Nadine, kamu temani dia ya! Pokoknya turuti semua yang dia mau!""Oke." Setelah melihat Kelly pergi, Arnold tersenyum menatap Nadine. "Mau ke mana?""Benaran bisa ke mana saja?" Mata Nadine berbinar.Arnold berpikir sebentar. "Selama masih dalam batas kemampuanku.""Kalau begitu, boleh nggak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 711

    "Ayo, biar aku pakaikan untukmu." Kelly memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan Nadine yang ramping. Gelang itu membuat kulit putih Nadine terlihat semakin bersinar. "Aku tahu model dan warna ini cocok banget sama kamu!"Nadine menunduk melihatnya, semakin dilihat semakin suka.Kelly tiba-tiba bertanya, "Kamu kira ini udah selesai?""Hm?" Nadine mengangkat kepala dengan bingung. Masih ada acara lain?Kelly tersenyum tanpa menjawab, lalu mengangguk kecil ke arah pramusaji. Detik berikutnya, lagu ulang tahun mulai mengalun di dalam ruang privat.Diiringi musik yang lembut, Arnold mendorong masuk sebuah kue dan berjalan ke arah mereka. Di atas krim putih dan merah muda, berdiri boneka fondan yang sangat cantik.Matanya besar, ekspresinya penuh percaya diri dan ceria. Jelas, itu versi kartun dari Nadine sendiri. Di sekelilingnya pun dihiasi mutiara merah muda. Sederhana, tetapi sangat indah."Pak Arnold?" Nadine tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Arnold menatapnya, bibirnya meny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status