Share

Bab 354

Penulis: Patricia
Kerumunan perlahan bubar dan rombongan Nadine bersiap menuju ke ruang pameran berikutnya. Namun, begitu mereka berbalik, tanpa sengaja mereka bertemu langsung dengan Rebecca.

Kelly yang melihat kejadian itu, langsung berseru dramatis, "Wah!"

Ekspresi Nadine tetap tenang dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain dengan santai.

Bagi Nadine, Rebecca kini hanyalah orang asing. Tidak ada lagi kewajiban untuk bersikap sopan, bahkan untuk basa-basi sekalipun. Bertemu tanpa saling menyapa adalah pilihan terbaik untuk menghindari kecanggungan.

Namun yang mengejutkan, Rebecca justru melangkah maju dan menyapa dengan senyuman canggung, "Nadine, kamu juga lagi jalan-jalan ya?"

Jeremy dan Irene saling bertukar pandang. Kenalan? Namun, mereka belum pernah mendengar Nadine menyebut nama Rebecca. Kedua orang tua itu pun langsung merasa penasaran tentang siapa wanita ini.

Melihat situasi itu, Kelly mendekat dan berbisik pelan di telinga mereka untuk menjelaskan situasinya.

Mendengar itu, ekspresi Ire
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
joysfree0
bener2 buang berlian dapat batu...wkqkwkq
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 355

    Nadine segera merangkul lengan Irene sambil berkata, "Kita jarang sekali punya kesempatan keluar begini. Tentu saja aku ingin bawa kalian makan sesuatu yang spesial."Irene tersenyum kecil karena tidak ingin merusak suasana. Namun, saat Jeremy masuk ke restoran dan melihat menu, dia hampir terperanjat dari tempat duduknya."Ini ... ini ... steik termurah saja harganya dua juta lebih?"Nadine buru-buru menenangkannya, "Aku punya kartu anggota, nanti bisa dapat diskon.""Oh, begitu ya. Ya sudah ...." Jeremy kembali duduk, menyesap air lemonnya untuk menenangkan diri, lalu bertanya santai, "Diskonnya berapa persen?""Diskonnya lima persen.""Pfftt!!!" Jeremy hampir menyemburkan air lemon dari mulutnya."Ayah! Jaga sikap dong! Ingat, kita harus tetap berwibawa!" Nadine mengingatkannya sambil menahan tawa.Sementara itu, Kelly yang duduk di samping mereka sudah tertawa terbahak-bahak hingga perutnya sakit.Saat makanan disajikan, aroma dan rasanya membuat Jeremy terpaksa mengakui bahwa maha

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 356

    Setelah makan, Kelly mendapat panggilan telepon dan harus pergi, sementara Nadine membawa orang tuanya pulang.Meskipun sudah jalan-jalan seharian dan sangat lelah, Jeremy tetap bersemangat saat melihat foto-foto di ponselnya."Aku kasih tahu ya, piala dan piring enamel emas ini ... dan kalung berlapis perak ini ...." Suara Jeremy memenuhi seluruh koridor.Irene jarang sekali melihatnya bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Dia sampai tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.Sepanjang perjalanan, Nadine hanya menjadi pendengar yang baik. Dia hanya memberi respons saat diminta.Tiga orang itu mengobrol sambil naik sampai ke lantai tujuh. Nadine mengeluarkan kuncinya dan siap untuk membuka pintu.Saat ini, pintu di seberang terbuka."Eh? Arnold, mau keluar ya?" sapa Jeremy dengan ramah.Nadine spontan menoleh dan bertemu dengan tatapan Arnold yang penuh senyuman. Hari ini, dia mengenakan kaus putih dengan celana kasual khaki. Sederhana, tetapi bersih dan dewasa.Ini pertama kalinya merek

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 357

    Mendengar ini, Rebecca kembali teringat pada keluarga Nadine yang ditemuinya hari ini. Dia memandang lampu kristal yang menggantung di langit-langit, lalu bergumam pelan, "Seandainya aku tahu akan seperti ini, lebih baik dulu aku terima Nadine saja ...."Setidaknya, Rebecca tidak akan bertemu ibu yang menyebalkan dan adik yang rendahan seperti itu.Clarine juga menghela napas. "Ya ...."Jika dulu ibunya menerima Nadine, mungkin sekarang anak Nadine dan Reagan sudah besar. Selain itu, Clarine tidak perlu bersaing dengan Nadine dalam memperebutkan kuota.Sayangnya, waktu tidak bisa diputar kembali.....Kelly menerima telepon dan segera meninggalkan restoran. Saat pergi, dia membayar tagihan dan memperingatkan Nadine, "Aku yang traktir Paman dan Bibi kali ini. Jangan coba-coba berebut denganku."Setelah itu, Kelly buru-buru keluar dan menginjak pedal gas hingga menghilang dari pandangan. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di bawah gedung Maple Entertainment.Seorang pemuda berdiri di

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 358

    Denver duduk di samping Kelly dengan patuh, lalu mengangkat gelasnya dan mulai bersulang dengan satu per satu orang di meja."Maaf, aku terlambat. Aku akan bersulang untuk kalian semua." Denver langsung meneguk tiga gelas sebagai permintaan maaf. Kemudian, dia tersenyum dan mengobrol.Hari ini, tokoh utamanya adalah seorang pria paruh baya yang duduk di kursi utama. Dia adalah bos dari Raize Entertainment, juga seorang investor terkenal di dunia hiburan, Zayn.Pandangan Zayn tertuju pada Kelly. Dia tersenyum sambil bertanya, "Kelly, sejak kapan kamu tertarik dengan bisnis dunia hiburan?""Aku nggak tertarik, cuma main-main saja.""Main-main juga nggak masalah, yang penting senang. Kamu butuh bantuan?" Zayn tidak meladeni Denver yang sedang bersulang. Dia hanya fokus berbincang dengan Kelly."Terima kasih, Paman. Aku nggak begitu memahami industri kalian, jadi jangan menggodaku lagi."Zayn adalah teman baik ayah Kelly, Dexter. Makanya, Kelly memanggilnya dengan sebutan paman.Denver men

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 359

    Denver terhuyung sejenak. "Kelly, aku nggak begitu .... Manajerku yang bilang kamu ....""Apa yang dia bilang nggak penting, yang penting adalah kamu yang membawaku ke pertemuan makan malam ini dan kamu juga memanfaatkanku untuk bicara dengan Paman Zayn, 'kan? Apa semua ini juga ajaran manajermu? Kalau begitu, dia sangat bertanggung jawab!""Kelly, dengarkan penjelasanku .... Aku nggak mempermainkanmu atau memanfaatkanmu. Aku benaran takut datang ke acara seperti ini, makanya aku memintamu menemaniku ....""Takut? Aku lihat kamu bergaul dengan semua orang di dalam sana. Kamu sangat menikmatinya. Begini yang namanya takut?""Aku ...." Denver tidak bisa berkata apa-apa."Kita akhiri sampai di sini. Kelak kalau ketemu, anggap saja kita nggak saling kenal," ujar Kelly sambil berbalik dan berjalan pergi.Tiba-tiba ...."Kamu mau mencampakkanku?" Suara pria itu terdengar dingin dan rendah, seolah-olah berasal dari neraka. "Kamu pikir semudah itu?"Kelly menoleh untuk melihat. Denver yang sel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 360

    Teddy menyunggingkan bibirnya dan mengejarnya. Pacarnya baru saja putus cinta, bukankah dia seharusnya memberi perhatian?....Denver kembali ke meja makan dengan wajah lesu. Dia berusaha tersenyum dan terus bersulang kepada para bos.Kelly tidak menginginkannya lagi dan dia juga tidak bisa memaksanya. Jadi, pertemuan makan malam ini adalah kesempatan terakhirnya."Pak Philip, kita sudah beberapa kali bertemu. Hari ini pertama kalinya aku bisa bersulang untukmu. Semoga ke depannya kamu bisa membimbingku."Pada beberapa pertemuan sebelumnya, Denver tidak berkesempatan untuk mendekati para investor besar, apalagi bersulang untuk mereka.Philip tersenyum tipis dan menyilangkan tangannya. "Siapa namamu? Aku lupa.""Denver.""Oh, Denver. Kelihatannya kamu kuat minum ya?""Oh, nggak juga. Aku cuma bisa minum sedikit.""Dengar-dengar, hari ini kamu datang untuk merebut peran di drama yang dipegang oleh Pak Zayn?"Ekspresi Denver tiba-tiba menjadi serius. "Apa maksudmu, Pak?""Kami bisa saja m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 361

    "Kalau begitu, kamu salah. Yang lainnya aku nggak tahu, tapi hatiku ... kuat seperti batu."Teddy tidak tahan dan tertawa terbahak-bahak."Cih, kenapa kamu terus tertawa?" Kelly merasa kesal."Kalau begitu, aku harus nangis?""Boleh saja, aku akan kasih kamu tisu nanti."Teddy mengeluarkan pemantik rokok. Kelly langsung melambaikan tangan. Teddy menyerahkan pemantik rokok itu, mengira Kelly akan menyalakan rokoknya untuknya. Namun, ternyata ....Plak! Kelly memukul tangan Teddy. "Aku butuh rokok! Kenapa kamu kasih aku pemantik? Kamu ini nggak paham situasi ...."Teddy terkejut. Dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Kali ini tanpa perlu diingatkan oleh Kelly, dia langsung membantu menyalakan rokoknya.Api membumbung, menerangi wajah wanita itu. Kelly menunduk dan menggigit ujung rokok. Bibir merahnya menekan rokok itu, meninggalkan bekas lipstik yang jelas.Teddy sungguh terpesona."Hei, matikan apinya.""Ah? Oh!" Teddy segera menyimpan pemantik api itu kembali ke kantong celanany

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 362

    Teddy mengernyit. Hari ini dia tidak punya minat untuk melakukannya. "Nggak perlu, bawa pergi saja."Manajer itu tetap tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Berma. Keduanya pun mundur.Setelah berjalan agak jauh, Berma bertanya, "Bukannya kamu bilang kalau Pak Teddy menginap, dia biasanya akan mencari wanita untuk menemani? Kenapa hari ini ....""Biasanya memang begitu, tapi hari ini agak berbeda. Kamu kira pria menginap di hotel cuma untuk hal-hal seperti itu?" balas manajer."Tapi, aku ...." Berma sudah lama menunggu kesempatan ini.Manajer tersenyum dingin. "Kamu apa? Yang penting adalah mood Pak Teddy. Kamu yang kurang beruntung. Mungkin Pak Teddy sudah puas di luar dan nggak mau nambah lagi. Sudahlah, jangan terlalu menganggap penting diri sendiri."Berma menggertakkan giginya.Di sisi lain, Kelly mandi cantik dan mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba, pintunya diketuk seseorang.Kelly mengira itu Teddy. "Ngapain sih kamu malam-malam begini ... eh!"Ternyata bukan Teddy. Itu adala

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 362

    Teddy mengernyit. Hari ini dia tidak punya minat untuk melakukannya. "Nggak perlu, bawa pergi saja."Manajer itu tetap tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Berma. Keduanya pun mundur.Setelah berjalan agak jauh, Berma bertanya, "Bukannya kamu bilang kalau Pak Teddy menginap, dia biasanya akan mencari wanita untuk menemani? Kenapa hari ini ....""Biasanya memang begitu, tapi hari ini agak berbeda. Kamu kira pria menginap di hotel cuma untuk hal-hal seperti itu?" balas manajer."Tapi, aku ...." Berma sudah lama menunggu kesempatan ini.Manajer tersenyum dingin. "Kamu apa? Yang penting adalah mood Pak Teddy. Kamu yang kurang beruntung. Mungkin Pak Teddy sudah puas di luar dan nggak mau nambah lagi. Sudahlah, jangan terlalu menganggap penting diri sendiri."Berma menggertakkan giginya.Di sisi lain, Kelly mandi cantik dan mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba, pintunya diketuk seseorang.Kelly mengira itu Teddy. "Ngapain sih kamu malam-malam begini ... eh!"Ternyata bukan Teddy. Itu adala

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 361

    "Kalau begitu, kamu salah. Yang lainnya aku nggak tahu, tapi hatiku ... kuat seperti batu."Teddy tidak tahan dan tertawa terbahak-bahak."Cih, kenapa kamu terus tertawa?" Kelly merasa kesal."Kalau begitu, aku harus nangis?""Boleh saja, aku akan kasih kamu tisu nanti."Teddy mengeluarkan pemantik rokok. Kelly langsung melambaikan tangan. Teddy menyerahkan pemantik rokok itu, mengira Kelly akan menyalakan rokoknya untuknya. Namun, ternyata ....Plak! Kelly memukul tangan Teddy. "Aku butuh rokok! Kenapa kamu kasih aku pemantik? Kamu ini nggak paham situasi ...."Teddy terkejut. Dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Kali ini tanpa perlu diingatkan oleh Kelly, dia langsung membantu menyalakan rokoknya.Api membumbung, menerangi wajah wanita itu. Kelly menunduk dan menggigit ujung rokok. Bibir merahnya menekan rokok itu, meninggalkan bekas lipstik yang jelas.Teddy sungguh terpesona."Hei, matikan apinya.""Ah? Oh!" Teddy segera menyimpan pemantik api itu kembali ke kantong celanany

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 360

    Teddy menyunggingkan bibirnya dan mengejarnya. Pacarnya baru saja putus cinta, bukankah dia seharusnya memberi perhatian?....Denver kembali ke meja makan dengan wajah lesu. Dia berusaha tersenyum dan terus bersulang kepada para bos.Kelly tidak menginginkannya lagi dan dia juga tidak bisa memaksanya. Jadi, pertemuan makan malam ini adalah kesempatan terakhirnya."Pak Philip, kita sudah beberapa kali bertemu. Hari ini pertama kalinya aku bisa bersulang untukmu. Semoga ke depannya kamu bisa membimbingku."Pada beberapa pertemuan sebelumnya, Denver tidak berkesempatan untuk mendekati para investor besar, apalagi bersulang untuk mereka.Philip tersenyum tipis dan menyilangkan tangannya. "Siapa namamu? Aku lupa.""Denver.""Oh, Denver. Kelihatannya kamu kuat minum ya?""Oh, nggak juga. Aku cuma bisa minum sedikit.""Dengar-dengar, hari ini kamu datang untuk merebut peran di drama yang dipegang oleh Pak Zayn?"Ekspresi Denver tiba-tiba menjadi serius. "Apa maksudmu, Pak?""Kami bisa saja m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 359

    Denver terhuyung sejenak. "Kelly, aku nggak begitu .... Manajerku yang bilang kamu ....""Apa yang dia bilang nggak penting, yang penting adalah kamu yang membawaku ke pertemuan makan malam ini dan kamu juga memanfaatkanku untuk bicara dengan Paman Zayn, 'kan? Apa semua ini juga ajaran manajermu? Kalau begitu, dia sangat bertanggung jawab!""Kelly, dengarkan penjelasanku .... Aku nggak mempermainkanmu atau memanfaatkanmu. Aku benaran takut datang ke acara seperti ini, makanya aku memintamu menemaniku ....""Takut? Aku lihat kamu bergaul dengan semua orang di dalam sana. Kamu sangat menikmatinya. Begini yang namanya takut?""Aku ...." Denver tidak bisa berkata apa-apa."Kita akhiri sampai di sini. Kelak kalau ketemu, anggap saja kita nggak saling kenal," ujar Kelly sambil berbalik dan berjalan pergi.Tiba-tiba ...."Kamu mau mencampakkanku?" Suara pria itu terdengar dingin dan rendah, seolah-olah berasal dari neraka. "Kamu pikir semudah itu?"Kelly menoleh untuk melihat. Denver yang sel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 358

    Denver duduk di samping Kelly dengan patuh, lalu mengangkat gelasnya dan mulai bersulang dengan satu per satu orang di meja."Maaf, aku terlambat. Aku akan bersulang untuk kalian semua." Denver langsung meneguk tiga gelas sebagai permintaan maaf. Kemudian, dia tersenyum dan mengobrol.Hari ini, tokoh utamanya adalah seorang pria paruh baya yang duduk di kursi utama. Dia adalah bos dari Raize Entertainment, juga seorang investor terkenal di dunia hiburan, Zayn.Pandangan Zayn tertuju pada Kelly. Dia tersenyum sambil bertanya, "Kelly, sejak kapan kamu tertarik dengan bisnis dunia hiburan?""Aku nggak tertarik, cuma main-main saja.""Main-main juga nggak masalah, yang penting senang. Kamu butuh bantuan?" Zayn tidak meladeni Denver yang sedang bersulang. Dia hanya fokus berbincang dengan Kelly."Terima kasih, Paman. Aku nggak begitu memahami industri kalian, jadi jangan menggodaku lagi."Zayn adalah teman baik ayah Kelly, Dexter. Makanya, Kelly memanggilnya dengan sebutan paman.Denver men

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 357

    Mendengar ini, Rebecca kembali teringat pada keluarga Nadine yang ditemuinya hari ini. Dia memandang lampu kristal yang menggantung di langit-langit, lalu bergumam pelan, "Seandainya aku tahu akan seperti ini, lebih baik dulu aku terima Nadine saja ...."Setidaknya, Rebecca tidak akan bertemu ibu yang menyebalkan dan adik yang rendahan seperti itu.Clarine juga menghela napas. "Ya ...."Jika dulu ibunya menerima Nadine, mungkin sekarang anak Nadine dan Reagan sudah besar. Selain itu, Clarine tidak perlu bersaing dengan Nadine dalam memperebutkan kuota.Sayangnya, waktu tidak bisa diputar kembali.....Kelly menerima telepon dan segera meninggalkan restoran. Saat pergi, dia membayar tagihan dan memperingatkan Nadine, "Aku yang traktir Paman dan Bibi kali ini. Jangan coba-coba berebut denganku."Setelah itu, Kelly buru-buru keluar dan menginjak pedal gas hingga menghilang dari pandangan. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di bawah gedung Maple Entertainment.Seorang pemuda berdiri di

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 356

    Setelah makan, Kelly mendapat panggilan telepon dan harus pergi, sementara Nadine membawa orang tuanya pulang.Meskipun sudah jalan-jalan seharian dan sangat lelah, Jeremy tetap bersemangat saat melihat foto-foto di ponselnya."Aku kasih tahu ya, piala dan piring enamel emas ini ... dan kalung berlapis perak ini ...." Suara Jeremy memenuhi seluruh koridor.Irene jarang sekali melihatnya bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Dia sampai tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.Sepanjang perjalanan, Nadine hanya menjadi pendengar yang baik. Dia hanya memberi respons saat diminta.Tiga orang itu mengobrol sambil naik sampai ke lantai tujuh. Nadine mengeluarkan kuncinya dan siap untuk membuka pintu.Saat ini, pintu di seberang terbuka."Eh? Arnold, mau keluar ya?" sapa Jeremy dengan ramah.Nadine spontan menoleh dan bertemu dengan tatapan Arnold yang penuh senyuman. Hari ini, dia mengenakan kaus putih dengan celana kasual khaki. Sederhana, tetapi bersih dan dewasa.Ini pertama kalinya merek

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 355

    Nadine segera merangkul lengan Irene sambil berkata, "Kita jarang sekali punya kesempatan keluar begini. Tentu saja aku ingin bawa kalian makan sesuatu yang spesial."Irene tersenyum kecil karena tidak ingin merusak suasana. Namun, saat Jeremy masuk ke restoran dan melihat menu, dia hampir terperanjat dari tempat duduknya."Ini ... ini ... steik termurah saja harganya dua juta lebih?"Nadine buru-buru menenangkannya, "Aku punya kartu anggota, nanti bisa dapat diskon.""Oh, begitu ya. Ya sudah ...." Jeremy kembali duduk, menyesap air lemonnya untuk menenangkan diri, lalu bertanya santai, "Diskonnya berapa persen?""Diskonnya lima persen.""Pfftt!!!" Jeremy hampir menyemburkan air lemon dari mulutnya."Ayah! Jaga sikap dong! Ingat, kita harus tetap berwibawa!" Nadine mengingatkannya sambil menahan tawa.Sementara itu, Kelly yang duduk di samping mereka sudah tertawa terbahak-bahak hingga perutnya sakit.Saat makanan disajikan, aroma dan rasanya membuat Jeremy terpaksa mengakui bahwa maha

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 354

    Kerumunan perlahan bubar dan rombongan Nadine bersiap menuju ke ruang pameran berikutnya. Namun, begitu mereka berbalik, tanpa sengaja mereka bertemu langsung dengan Rebecca.Kelly yang melihat kejadian itu, langsung berseru dramatis, "Wah!"Ekspresi Nadine tetap tenang dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain dengan santai.Bagi Nadine, Rebecca kini hanyalah orang asing. Tidak ada lagi kewajiban untuk bersikap sopan, bahkan untuk basa-basi sekalipun. Bertemu tanpa saling menyapa adalah pilihan terbaik untuk menghindari kecanggungan.Namun yang mengejutkan, Rebecca justru melangkah maju dan menyapa dengan senyuman canggung, "Nadine, kamu juga lagi jalan-jalan ya?"Jeremy dan Irene saling bertukar pandang. Kenalan? Namun, mereka belum pernah mendengar Nadine menyebut nama Rebecca. Kedua orang tua itu pun langsung merasa penasaran tentang siapa wanita ini.Melihat situasi itu, Kelly mendekat dan berbisik pelan di telinga mereka untuk menjelaskan situasinya.Mendengar itu, ekspresi Ire

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status