Share

Bab 135

Author: Patricia
Di antara tiga menantu, Riana adalah sosok yang bijaksana dan cekatan, Chyntia punya cara bicara yang menyenangkan, tetapi Irene ... bagaimanapun terlihat tidak cocok di mata mertuanya.

Seiring waktu, Jeremy pun jadi kurang disukai. Apa gunanya punya anak yang melupakan ibunya setelah menikah? Jelas lebih berharga anak sulung yang menafkahi mereka dan bahkan menjadi bos besar.

Nadine duduk di samping ibunya.

Lagi pula, kakek neneknya tidak menyukainya. Oleh karena itulah, Nadine malas untuk mencoba menarik perhatian atau berpura-pura ramah. Asalkan dia bisa diam-diam menyelesaikan makanannya dan pergi setelahnya, itu sudah cukup.

"Nadine, tas kamu ... lumayan bagus ya. Barang bermerek, 'kan?" tanya Riana sambil meletakkan piring buah, tiba-tiba mengalihkan perhatian ke Nadine.

Dalam sekejap, semua mata tertuju ke arahnya. Belum sempat Nadine menjawab, Chyntia langsung memotong, "Oh, logo itu namanya ... apa ya, Ermes ...?"

Cecil menyahut dengan nada tidak sabar, "Kalau nggak tahu, jang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 136

    Chyntia tertawa kecil, matanya melirik ke arah tumpukan buah yang dibawa Jeremy. "Irene, kalian juga beli ceri, ya? Tapi kenapa kelihatannya lebih kecil dibandingkan yang dibeli Riana?"Irene tersenyum kaku, tapi nadanya tetap ramah. "Mana mungkin keluarga kami bisa dibandingkan sama keluarga Kak Riana?"Chyntia tertawa lepas. "Ah, benar juga! Memang sih, siapa pun nggak ada yang bisa menandingi keluarga Herman dan Riana."Nadine tersenyum kecil, pura-pura tak sengaja bertanya, "Bibi, buah apa yang kamu beli?"Chyntia terdiam sejenak dan senyumnya sedikit memudar. Nadine tampaknya tidak menyadari perubahan itu. Kebetulan kantong buah itu ada di dekat kaki Chyntia, jadi Nadine langsung meraihnya dan membuka isi kantongnya. "Kulihat dulu ... ada apel, pir, jeruk ...."Tak satu pun dari buah itu tergolong mahal untuk musim ini."Bibi pintar pilih buah ya, semuanya buah yang sering dimakan banyak orang," ujar Nadine dengan nada datar, tapi jelas menusuk.Chyntia merasa tersinggung mendenga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 137

    "Tentu saja.""Gina, kamu terlalu sungkan!" Riana menerima hadiah itu dan meletakkannya di samping. Dia berencana untuk membuka hadiah itu nanti.Namun, Gina dengan santai menambahkan, "Itu gelang emas murni. Kalau modelnya kurang cocok, bisa ditukar di toko."Chyntia langsung berseru, "Wah, Gina memang luar biasa. Sekali kasih hadiah langsung gelang emas murni ...."Gina mengangkat alis sedikit dengan puas, tetapi tetap bersikap rendah hati. "Ah, apa artinya ini? Kak Riana sudah biasa dengan barang bagus. Ini cuma hadiah kecil.""Tapi, kita semua saudara ipar. Kalau Kak Riana dapat hadiah, bagaimana dengan aku dan Irene?" Chyntia melanjutkan dengan nada setengah bercanda, "Kamu ini manajer bank, biasa berurusan sama klien besar. Masa soal seperti ini kamu nggak paham?"Gina tidak segan-segan membalasnya, "Kak Chyntia, maksudnya kamu juga mau gelang emas?"Chyntia tetap tersenyum tipis. "Siapa yang nggak mau gelang emas? Irene, kamu mau juga, 'kan?"Kini, semua mata beralih ke Irene. I

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 138

    Dulu, kejadian tentang Nadine sempat heboh sampai Jeremy dan Irene sengaja pergi ke ibu kota. Namun sepulangnya dari sana, mereka tidak mau membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.Akan tetapi, dari rumor yang didengar oleh Chyntia, sepertinya cerita itu tidak jauh dari kenyataan. Intinya, Nadine berhenti kuliah karena ingin pacaran. Kabarnya, pacar Nadine berasal dari keluarga kaya. Wajar saja kalau Nadine rela meninggalkan pendidikannya demi bisa mengikat laki-laki itu.Ekspresi Jeremy dan Irene tampak tidak senang. Namun, Nadine menjawab dengan tenang, "Nggak. Kami sudah putus."Chyntia langsung menyahut, "Katanya keluarga kaya memang selalu pilih-pilih. Mungkin mereka cuma main-main saja denganmu. Lihat betapa bodohnya kamu sampai menganggapnya serius. Menikah dengan keluarga kaya bukan untuk orang sembarangan."Sambil berbicara, Chyntia menggeleng-gelengkan kepala. "Lagi pula, menurutku nama baik seorang perempuan itu sangat penting. Selama bertahun-tahun kalian bersama, dia ...

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 139

    Nenek melihat punggung Jeremy dan memakinya, "Dasar anak durhaka! Kamu benar-benar dirusak sama perempuan licik itu! Sekarang bahkan berani menentang orang tuamu! Kamu terus saja membantah! Pergi jauh-jauh sana! Bawa juga anak yang dilahirkan sama perempuan licik itu dan jangan pernah lagi anggap aku ini ibumu!"Bagi nenek Nadine, keberanian Irene untuk melawan secara terang-terangan seperti tamparan keras di wajahnya. Kebencian terhadap Irene pun mencapai puncaknya. Pada saat ini, bahkan Jeremy pun menjadi sasaran kebenciannya. Dalam pikirannya, semua ini salah Jeremy yang memilih menikahi perempuan seperti Irene."Memang benar kata orang tua dulu, anak laki-laki bakal lupa sama ibunya kalau sudah menikah! Dasar anak durhaka!"....Dalam perjalanan pulang, Jeremy hanya terdiam. Melihat hal ini, Irene menggenggam tangannya dengan perlahan. Jeremy mendongak sambil tersenyum, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.Beberapa tahun ini, dia telah terbiasa dengan sikap ibunya yang pilih ka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 140

    "Selain kamu, siapa lagi yang bisa ngelakuin hal barbar begini?" Jelas sekali, Irene sudah marah besar saat ini. Dia sangat jarang berkata kasar kepada orang lain, bahkan menggunakan kata "barbar" saja sudah merupakan kata paling kasar yang bisa dipikirkannya.Namun, Karen hanya tertawa dingin dan berkacak pinggang dengan santai, lalu berkata, "Barbar? Begini saja disebut barbar? Kamu belum pernah lihat yang lebih barbar lagi!""Jadi, kamu mengaku kalau kamu yang melakukannya?" Irene membelalakkan matanya tak percaya.Tatapan Karen berkilat dingin. "Hati-hati kalau bicara! Memangnya aku ngaku apa? Mana buktinya? Kamu punya bukti, nggak?""Lagian, memangnya kenapa kalau aku yang melakukannya? Kamu berani panggil polisi untuk menahanku? Hukum itu baru bisa bertindak kalau kerugian lebih dari sejuta. Jangan kira aku nggak paham hukum!"Tubuh Irene gemetaran saking marahnya.Melihat istrinya di ambang emosi, Jeremy segera melangkah maju dan berdiri di depannya untuk melindunginya. "Karen,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 141

    Wajah Karen sontak berubah muram.Jeremy kembali menimpali, "Oh ya, tongkat pel itu baru kupakai untuk bersihin toilet tadi dan belum sempat dicuci. Tapi, lantai toilet kami nggak terlalu kotor, seharusnya nggak masalah. Kak Karen nggak keberatan, 'kan?"'Nggak keberatan apanya!' maki Karen dalam hati."Duh, Ayah, apa kamu sudah lupa ...." Nadine melanjutkan, "Makanan sisa kemarin semuanya kubuang ke toilet. Memang sudah disiram air, tapi rasanya masih berminyak ....""Bi Karen, menurutmu, tubuhmu bau basi nggak?"Jeremy dan Nadine saling bersahutan menyindirnya. Wajah Karen yang awalnya tampak bangga, kini menjadi muram."Ka ... kalian ...." Hidungnya berkedut, seolah-olah dia benar-benar bisa mencium bau basi dari tubuhnya sendiri seperti yang dikatakan Nadine."Tunggu saja kalian!" Setelah melontarkan kalimat itu, dia bergegas pergi dengan langkah cepat. Karen buru-buru ingin mandi saat itu juga. Pada saat itu, Nadine merasa seperti dewi Yunani kuno yang bersenjatakan tongkat pel.M

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 142

    Jeremy merasa terkejut. "Kenapa bisa sampai ke sini?"Saat Nadine baru saja hendak bicara, staf penjualan dari kantor pemasaran telah menyambut mereka sambil tersenyum. "Apakah kalian ingin melihat-lihat rumah? Kami punya berbagai tipe, baik untuk kebutuhan dasar maupun rumah dengan fasilitas lebih."Nadine menjawab, "Kami mau lihat-lihat dulu."Staf tersebut langsung mengarahkan mereka ke sebuah maket besar, "Ini adalah maket dari kompleks perumahan kami. Anda bisa melihat bahwa perencanaan tahap ketiga kami sangat terorganisir. Ada fasilitas seperti supermarket, sekolah, dan rumah sakit di sekitar sini. Fasilitasnya sangat lengkap."Nadine mengamati maket dengan saksama dan berkomentar, "Sepertinya jarak antar bangunan agak terlalu rapat."Staf itu tersenyum, "Karena ini adalah bangunan tinggi, jadi jarak antar bangunan memang agak sempit."Nadine melirik ke arahnya, "Aku dengar, kalian juga punya area vila, bukan?"Kompleks Red Pearl memiliki dua jenis hunian: apartemen biasa dan vi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 143

    Nadine tahu bahwa banyak kompleks perumahan mewah memiliki aturan verifikasi keuangan sebelum melihat properti. "Lalu, syarat khusus apa yang harus dipenuhi untuk jadi VIP klien?"Staf itu menjawab, "Pertama, harus punya kualifikasi untuk membeli properti di wilayah ini, itu syarat dasar. Kedua, harus punya dana cair minimal 40 miliar atau setidaknya satu kartu hitam dari lima bank besar nasional. Selain itu, bisa juga menunjukkan sertifikat properti lain yang membuktikan kemampuan finansial Anda."Baik itu uang tunai, simpanan, atau kartu hitam, Nadine memiliki semuanya. Saat dia sedang mempertimbangkan dokumen apa yang seharusnya digunakannya, Jeremy sudah memegang lengannya dan mencoba menariknya keluar.Sambil menarik putrinya, dia berkata, "Kenapa makin aneh saja? Dana cair 40 miliar? Kita ini bukan aktor drama TV!"Irene menimpali pelan, "Aku bahkan nggak berani menulis cerita seperti itu di novelku, tapi kamu malah berani bertanya langsung. Kamu makin berani saja setelah hidup d

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 733

    Senyuman Inez terlihat agak canggung. "Benarkah? Adik Ipar benar-benar pria yang sayang keluarga ...."Saat semua orang sedang menikmati makan siang, bel pintu rumah tiba-tiba berbunyi."Biar aku saja yang buka," kata Stendy sambil meletakkan peralatan makannya, lalu berjalan menuju pintu depan.Beberapa detik kemudian, terdengar suara Stendy dengan nada terkejut. "Ayah, kenapa kamu bisa datang ke sini?"Mendengar perkataan itu, tangan Irene yang sedang mengambil lauk langsung berhenti.Jeremy juga terlihat bingung dan pikirannya masih sedang menyusun ulang hubungan di keluarga itu. Ayahnya Stendy berarti suaminya Inez dan kakak iparnya Irene.Corwin dan Safir saling memandang dengan tatapan yang khawatir dan bingung. Padahal mereka belum memberi tahu Paulus sudah menemukan Irene, mengapa Paulus bisa tiba-tiba datang ke sini? Apakah Irene yang memberi tahu Paulus? Mungkin juga.Hanya Inez saja yang tubuhnya langsung kaku saat mendengar suara Paulus, lalu tersenyum sinis. Dia berpikir P

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 732

    Irene menyuruh Nadine untuk menghubungi Stendy karena kakak beradik ini sudah saling mengenal sejak lama. Saat dompet Jeremy dicopet di stasiun kereta cepat dan bertemu dengan Stendy, dia menyebut Presdir Stendy sebagai temannya.Setelah itu, Irene melihat Stendy juga mengantar Nadine dan Jeremy sampai ke bawah apartemen dengan ramah. Oleh karena itu, kesannya terhadap Stendy cukup bagus. Setelah semalam mengetahui identitas Stendy yang sebenarnya, dia diam-diam bersyukur dan merasa semua ini benar-benar takdir.Nadine menganggukkan kepala. "Baik."....Stendy baru bangun tidur sekitar pukul sembilan pagi, tetapi dia masih merasa tidak begitu enak badan karena mabuk dari malam sebelumnya. Dia sudah memutuskan untuk mengurangi merokok dan minum alkohol selama setengah bulan lebih, tetapi bukan berarti tidak menyentuhnya sama sekali. Namun, dia juga tidak pernah sampai mabuk parah seperti kemarin.Setelah bangkit, Stendy mandi dan menelepon resepsionis untuk minta dikirimkan sarapan. Set

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 731

    Lumayan juga ....Setidaknya, saat ini Safir masih cukup puas terhadap menantunya, Jeremy. Menantunya ini lembut, perhatian, teliti, penuh pertimbangan, tinggi, dan penampilannya juga tidak buruk. Dia juga lulusan dari Universitas Quar dan sekarang menjadi guru fisika di SMA unggulan. Dia memang bukan orang kaya, tetapi cukup terhormat dan mapan juga."Pangsit isi kucai, telur dan jamur ini sangat segar," kata Safir sambil terus menganggukkan kepala setelah mencicipi beberapa gigitan.Corwin sudah melahap satu mangkuk dan sedang mengambil porsi yang kedua. "Kamu coba yang isi daging sapi dan daun ketumbar ini, rasanya sangat wangi ...."Jeremy dipuji sampai merasa agak malu pun tersenyum canggung dan menggaruk kepalanya. "Asalkan kalian suka makan saja. Aku sudah membuat banyak pangsit. Kalau kurang, nanti aku kukus lagi.""Jangan terus berdiri di sana, duduklah dan makan bareng. Kamu sudah sibuk dari pagi, kamu pasti capek ...," kata Irene.Jeremy langsung mengiakan. Dia mengambil per

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 730

    "Berkumpulnya satu keluarga itu hal yang baik," kata Corwin dengan nada haru.Jeremy segera mengangguk setuju.Irene baru teringat bahwa dia belum memperkenalkan Jeremy kepada Inez."Ini suamiku.""Halo." Inez tersenyum tipis. "Adik Ipar terlihat sopan dan berwibawa."Kali ini, tidak ada lagi tatapan menilai atau mencela dari matanya.Jeremy membalas dengan anggukan kecil. "Halo."Sopan, tetapi dengan sedikit jarak yang nyaris tak terasa.Orang lain mungkin tidak menyadari, tetapi Irene yang telah hidup bersama dengannya selama bertahun-tahun langsung menangkap gelagat aneh itu.Dia menatap Jeremy dengan heran. Namun, Jeremy hanya menggeleng dan memberikan isyarat lewat mata. Nanti baru dibicarakan.Entah kenapa, kakak ipar yang satu ini memberinya perasaan yang sangat aneh dan tidak nyaman. Karena itulah, dia bersikap hati-hati."Ayah, pangsitnya masih ...." Mau dimasak?Eh? Nadine keluar dari dapur dan langsung tertegun melihat banyak orang di ruang tamu. Detik berikutnya, pandangann

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 729

    Inez mengikuti alamat yang tertera dalam dokumen dan menemukan tempat tinggal Irene saat ini. Dia berdiri di luar gerbang besi, mendongak menatap vila di hadapannya.Tak disangka, bagian luar kompleks ini terlihat biasa saja. Akan tetapi, setelah masuk, ternyata cukup mengejutkan. Jelas-jelas terdampar sampai ke kota kecil seperti ini, tetapi masih bisa tinggal di vila.Heh .... Sudut bibir Inez terangkat. Adiknya ini memang selalu beruntung sejak kecil. Bahkan saat ke kuil, biksu tua akan keluar menyambutnya, merapatkan tangan, dan berkata bahwa dia ditakdirkan menjadi orang kaya.Sedangkan dirinya, berdiri di samping seperti tak kasatmata. Selama ada Irene di suatu tempat, maka tak akan ada yang memperhatikan dirinya.Setelah melewati taman, Inez sampai di depan pintu utama, tersenyum tipis, dan menekan bel pintu.Yang membukakan pintu adalah Jeremy. Dia sempat menanyakan makanan favorit orang tua Irene. Setelah tahu mereka lebih suka sarapan dengan makanan berbasis tepung, dia pun b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 728

    Stendy memilih sebuah bar. Begitu duduk, dia langsung memesan beberapa botol minuman keras, menuangkannya gelas demi gelas tanpa henti. Selama itu, beberapa wanita mencoba mendekatinya, tetapi semuanya diusir tanpa pengecualian.Wajah Stendy memerah karena alkohol. Setelah pandangannya mulai kabur, dia memutuskan untuk kembali ke hotel. Sepanjang perjalanan, kepalanya pusing dan berat. Saat memejamkan mata, yang muncul hanyalah wajah Nadine.Dia tidak mengerti kenapa dia selalu terlambat satu langkah? Dulu, dia kalah dari Reagan. Sekarang, kalah lagi karena status sialan sebagai sepupu.Haha .... Tuhan tidak pernah berpihak padanya!Begitu keluar dari taksi, Stendy masuk ke lobi hotel dengan sempoyongan. Saat pintu lift terbuka, aroma harum langsung menyeruak, lalu tubuh seorang wanita bersandar padanya. Wanita itu sengaja menggesekkan dadanya ke lengan Stendy, menggoda tanpa malu.Suaranya manis hingga terasa menjijikkan. "Ganteng, sendirian saja? Kamu kelihatannya mabuk. Gimana kalau

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 727

    "Stendy!" Nadine menyela perkataannya, menatap langsung ke matanya. "Pikirkan baik-baik apa yang sebenarnya ingin kamu katakan, apa yang seharusnya kamu katakan, baru buka mulut.""Kamu tahu, 'kan?" Pria itu menyudutkannya di antara dinding dan dadanya, kedua tangannya pun menahan di sisi tubuh Nadine."Memangnya kenapa kalau aku tahu? Hubungan kita sekarang nggak pantas untuk ....""Apa hubungan kita?" Stendy menyeringai, sudut bibirnya terangkat dengan getir. "Katakan, aku ini siapamu?""Kakak sepupu.""Mungkin kamu belum tahu, ibuku sebenarnya bukan anak kandung kakek dan nenekku. Itu artinya, kita nggak punya hubungan darah!"Nadine termangu sejenak. "Mau ada hubungan darah atau nggak, aku dan kamu tetap nggak punya peluang untuk bersama.""Kenapa?""Karena aku nggak suka sama kamu."Lagi-lagi kalimat itu! Selalu saja kalimat itu!Stendy mencengkeram bahu Nadine dengan agak kuat. "Kenapa kamu nggak bisa suka sama aku? Kamu dulu pernah suka sama cowok berengsek seperti Reagan, kenap

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 726

    Kini, Safir merasa sangat bersyukur karena mendengarkan saran dari Stendy yang menyuruhnya melanjutkan pengobatan matanya serta menjaga kesehatannya.Penglihatannya perlahan mulai pulih. Karena itulah, dia akhirnya bisa melihat dengan jelas betapa miripnya wajah cucunya dengan putrinya.Irene kaget mengetahui putrinya dan orang tuanya sudah saling mengenal sejak lama. Nadine pun bercerita tentang pertemuan pertama mereka.Corwin tak kuasa untuk berkomentar, "Aku dan ibumu sudah mencarimu selama bertahun-tahun ke mana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tak kusangka, ternyata kita sedekat ini, bahkan sempat terlewat dua kali. Untung saja kali ini nggak terlewat lagi."Mendengar itu, Safir teringat bahwa Nadine dan Stendy sudah saling mengenal sejak lama. Ternyata, takdir memang punya jalannya sendiri."Nadine, omong-omong, Stendy itu sebenarnya sepupumu lho. Selama ini, dia sama sekali nggak sadar ...."Sejak tadi, Stendy tidak melontarkan sepatah kata pun. Wajahnya tegang dan k

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 725

    Nadine buru-buru mencoba menenangkan ayahnya, "Ibu menemukan orang tua kandungnya itu kabar baik."Selama ini, Irene adalah seseorang tanpa masa lalu yang jelas. Dulu, dia pernah punya keinginan untuk mencari asal-usulnya. Namun, setelah sekian lama tanpa hasil, dia sudah berhenti berharap.Kadang-kadang, Irene bahkan membayangkan dirinya seperti tokoh dalam novel. Masa kecil tragis, orang tua dibunuh musuh ....Lambat laun, Irene berhenti memikirkan hal itu dan tak lagi berandai-andai.Namun, Nadine tetap bisa merasakan kerinduan ibunya terhadap keluarga. Jadi, saat Jeremy menyebut kakek dan nenek dari pihak ibunya datang, reaksi pertama Nadine adalah gembira, gembira untuk Irene.Namun, Jeremy jelas belum bisa mencerna semuanya secepat itu."Ayah sudah hidup bersama Ibu sekian lama, masa masih nggak tahu gimana sifatnya? Luarannya kelihatan lembut dan tenang, tapi Ibu itu orang yang punya pendirian kuat. Begitu memutuskan, nggak ada yang bisa menggoyahkannya.""Ayah dan Ibu sudah ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status