Share

Bab 143

Author: Patricia
Nadine tahu bahwa banyak kompleks perumahan mewah memiliki aturan verifikasi keuangan sebelum melihat properti. "Lalu, syarat khusus apa yang harus dipenuhi untuk jadi VIP klien?"

Staf itu menjawab, "Pertama, harus punya kualifikasi untuk membeli properti di wilayah ini, itu syarat dasar. Kedua, harus punya dana cair minimal 40 miliar atau setidaknya satu kartu hitam dari lima bank besar nasional. Selain itu, bisa juga menunjukkan sertifikat properti lain yang membuktikan kemampuan finansial Anda."

Baik itu uang tunai, simpanan, atau kartu hitam, Nadine memiliki semuanya. Saat dia sedang mempertimbangkan dokumen apa yang seharusnya digunakannya, Jeremy sudah memegang lengannya dan mencoba menariknya keluar.

Sambil menarik putrinya, dia berkata, "Kenapa makin aneh saja? Dana cair 40 miliar? Kita ini bukan aktor drama TV!"

Irene menimpali pelan, "Aku bahkan nggak berani menulis cerita seperti itu di novelku, tapi kamu malah berani bertanya langsung. Kamu makin berani saja setelah hidup d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 144

    "Kak Wendy ...." Gadis itu agak kewalahan."Kenapa lihat aku? Kamu tahu prosedur verifikasi aset, 'kan? Kalau sampai ada masalah, memasukkan orang yang nggak jelas seperti ini, kamu bisa tanggung jawab?""Aku ... tahu prosedurnya secara garis besar karena pernah dijelaskan waktu latihan. Kalau proses verifikasinya nggak masalah, tanggung jawabnya bukan di tanganku ....""Huh, baru kerja beberapa hari saja sudah lumayan pintar. Tapi, ada satu hal yang harus kuingatkan padamu. Kerja di bidang ini harus punya insting. Kamu harus tahu siapa pelanggan kita, siapa yang mampu beli, siapa yang nggak. Kalau nggak, kamu cuma buang-buang waktu.Gadis itu mengatupkan bibirnya, "Terima kasih, Kak Wendy. Tapi, aku baru mulai bekerja dan belum pernah membuat satu pun transaksi. Saat ini aku masih dalam tahap belajar, jadi aku harus banyak mencoba dan nggak boleh takut buang waktu."Selesai bicara, dia menoleh ke Nadine. "Kak, sesuai prosedur, kami akan memverifikasi kartu ini. Kalau semuanya lancar,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 145

    Jadi, tidak peduli bagaimanapun Cathy menjelaskannya, Nadine telah bertekad untuk membeli property di sana. Saking girangnya, Cathy hampir saja tidak bisa menahan diri. "Kalau begitu ... cara pembayarannya?""Lunasi semuanya."Cathy terkejut.Jeremy juga tidak menyangka putrinya benar-benar serius mau membeli vila, bahkan telah mempersiapkan dananya. Dia hendak mengatakan sesuatu, tapi sebelum sempat berkata apa pun, Irene telah duluan mencubit pinggangnya."Apa pun yang mau dilakukan Nadine, kamu jangan ikut campur."Jeremy terpaksa menahan diri.Cathy menerima kartu kredit lain yang diberikan Nadine, lalu menyiapkan serangkaian dokumen kontrak dengan terburu-buru. Setelah semuanya selesai, dia kembali memastikan, "Bu, Anda sudah benar-benar yakin? Kalau nggak ada masalah, aku akan langsung memproses pembayaran."Nadine mengangguk santai, "Silakan."Seolah-olah sedang bermimpi, Cathy mengikuti prosedur dengan teliti. Setelah melihat Nadine menandatangani kontrak pembelian rumah dan ko

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 146

    Pinjaman riba? Sepuluh miliar .... Jeremy sekalipun tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu setelah bekerja seumur hidup tanpa menghamburkan uang.Nadine berujar dengan agak malu, "Aku menyimpan uang selama ini."Irene akhirnya bersuara, "Dari mana kamu dapat uang?"Tatapan Irene bahkan terlihat tajam. Nadine mengembuskan napas. Sepertinya ibunya mendengar rumor yang ada di luar sana."Ibu, semua uang ini kudapat dengan cara yang halal. Aku bekerja keras untuk menghasilkannya. Aku nggak melakukan sesuatu yang bersalah."Nadine tidak berbohong. Saat itu, Reagan berkonflik dengan keluarganya demi bersama Nadine. Oberon membekukan semua kartu bank Reagan untuk membuatnya pulang, juga berpesan kepada Rebecca untuk tidak membantu Reagan.Di masa-masa sulit itu, keduanya menyewa kamar yang sangat sempit untuk ditempati bersama. Meskipun demikian, hati mereka justru dipenuhi cinta dan kehangatan.Reagan ingin memulai bisnis baru dan butuh dana, jadi Nadine bekerja untuk membantunya mengumpu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 147

    "Aku pesan dulu. Ibumu suka bunga wisteria, aku harus beli kayu juga untuk menanamnya. Kita tanam bunga hydrangea juga supaya Ridwan iri."Ridwan adalah rekan kerja Jeremy. Mereka mengajari mata pelajaran yang berbeda, tetapi hubungan mereka sangat baik karena sama-sama suka menanam bunga.Bertahun-tahun lalu, Ridwan telah pindah dari Kompleks Pengajar SMA Cendekia. Karena tinggal di lantai satu, dia menanam banyak bunga di halaman.Namun, karena halamannya kurang luas, Ridwan hanya bisa menanam bunga hydrangea yang kecil. Bunga hydrangea tentu harus besar supaya indah.Jeremy langsung mengambil ponselnya dan memesan banyak barang. Tiba-tiba, dia bertanya, "Lalu, gimana dengan rumah ini?""Biarkan saja," jawab Nadine."Kamu yakin?" Banyak guru yang menjual rumah mereka setelah pindah. Karena lokasinya bagus dan dekat dengan SMA Cendekia, banyak yang ingin membelinya. Kebanyakan adalah orang tua yang datang dari luar kota untuk menemani anak mereka sekolah. Tentunya, harganya lumayan ma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 148

    Chyntia tersenyum sambil maju. Dia merangkul lengan Herman dan berucap, "Kebetulan sekali, Irene. Kita malah bertemu di sini."Irene menyapa dengan tersenyum, "Kak Chyntia.""Ngapain kalian kemari? Kalian mau beli rumah ya?""Bukan." Mereka sudah membelinya kemarin."Oh." Chyntia mengamati mereka. Senyumannya makin lebar. "Kami datang untuk lihat apartemen, Red Pearl yang sangat terkenal. Kudengar sulit sekali beli apartemen di sini. Banyak yang mengantre dan kasih sedikit uang, tapi masih nggak bisa dapat.""Untungnya, Cecil punya koneksi. Dia kenal konsultan di sini, jadi bantu kami. Kami baru saja tanda tangan kontrak."Chyntia tampak sangat bangga. Saat melihat Irene kaget, kegembiraannya pun memuncak. Iri, 'kan? Sayangnya, kalian tidak punya apa-apa.Irene memang terkejut, tetapi terkejut karena kakaknya akan pindah rumah lagi. Bukankah mereka baru pindah tiga tahun yang lalu? Kenapa sekarang pindah lagi?"Yang sebelumnya terlalu kecil. Selain itu, lingkungan dan fasilitasnya juga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 149

    Irene tersenyum canggung. Jika dia bisa menghasilkan uang sebanyak itu, mana mungkin mereka mengandalkan Nadine untuk membeli vila?Nadine bisa melihat bahwa Irene mulai kehilangan kesabarannya. Dia berinisiatif berucap, "Paman, Bibi, aku dan Ibu masih punya urusan. Kami pamit dulu ya.""Tunggu dong. Mana ada orang yang sibuk di tahun baru. Nadine, bukannya aku mau mengataimu. Tapi, kamu nggak muda lagi. Kamu nggak melanjutkan pendidikan, nggak kerja, nggak punya pacar. Mana ada gadis seumuranmu yang masih mengandalkan orang tua?"Chyntia masih ingat masalah sebelumnya. Dia tidak akan melewatkan kesempatan ini. "Contoh saja kakakmu. Sekarang dia mendirikan perusahaan di ibu kota. Masa depannya tak terbatas.""Cecil memang nggak punya kemampuan apa-apa, tapi dia berhasil masuk perusahaan tenaga listrik dengan mengandalkan kemampuannya sendiri. Pekerjaannya ini tetap.""Kadang aku benar-benar merasa cemas pada keluarga Jeremy. Mereka susah payah membesarkan anak, tapi anaknya malah begin

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 150

    Usai berbicara, Cathy menyerahkan dokumen di tangannya. Nadine memeriksanya, lalu menyerahkan salinan yang dipegangnya kepada Cathy.Cathy mengembuskan napas. "Maaf sekali ya. Ini pertama kalinya aku jual vila. Banyak prosedur yang nggak familier bagiku. Jadi buang-buang waktumu ....""Nggak apa-apa."Chyntia bisa memahami setiap patah kata yang mereka lontarkan. Namun, setelah digabungkan, dia malah kebingungan."Tadi ... kamu bilang itu kontrak apa?" tanya Chyntia sambil menunjuk dokumen di tangan Cathy."Kontrak pembelian rumah.""Punya siapa?""Punya Kak Nadine. Dia beli rumah."Tubuh Chyntia terhuyung. Dia hampir jatuh. "Dia? Nadine? Dia beli rumah dari kalian?""Ya dong." Cathy merasa agak bingung. Siapa wanita ini? Kenapa menanyakan hal bodoh seperti ini?"Gimana mungkin?" Chyntia terbelalak. "Apartemen nomor berapa yang dia beli? 19 atau 20? Tipe apa? Berapa luasnya?""Bu, sepertinya kamu salah paham. Yang dibeli Kak Nadine adalah vila, bukan apartemen."Apa? Chyntia berteriak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 151

    "Eee .... Apa boleh tunggu sampai besok? Aku pasti menyelesaikan prosedur pembelian besok," ucap Chyntia.Ekspresi sales tampak agak dingin. "Ya sudah, kita lihat gimana besok. Tapi, kalau tiba-tiba ada yang beli, aku cuma bisa minta maaf pada kalian.""Kalau begitu, aku coba telepon keluargaku dulu ya?" Chyntia menggertakkan giginya."Ya, silakan."Chyntia keluar dari ruang VIP, lalu mencari tempat untuk bertelepon. Sebelum menelepon, dia tidak lupa melirik Irene dan Nadine untuk memastikan mereka tidak bisa mendengar obrolannya."Halo, Ayah, ini aku. Hari ini aku ke Red Pearl untuk bantu kalian lihat rumah baru. Ya, gedung baru yang sangat terkenal itu!""Aku dan Herman sudah lihat. Lingkungannya bagus sekali. Banyak orang yang mengincarnya. Apa kalian bisa kemari untuk tanda tangan kontrak dulu? Supaya lebih terjamin ...."Chyntia telah memperhitungkan semuanya. Rumahnya yang sekarang juga bagus, tetapi tidak bisa dibandingkan dengan Red Pearl.Kebetulan sekali, orang tuanya ingin p

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 505

    Teddy kehabisan kata-kata."Selesai," katanya sambil mematikan pengering rambut.Kelly merapikan rambutnya dengan jari. Harus diakui, hasilnya halus tapi tetap lembut. Teddy menyeringai. "Gimana?"Untuk pertama kalinya, Kelly mengangguk puas. "Buka salon deh, aku langsung jadi member VIP."Teddy berpikir, 'Terima kasih, tapi nggak deh.'Kelly menguap, lalu berjalan ke tempat tidur. Setelah menjatuhkan diri dan berguling dua kali, dia membungkus dirinya dengan selimut. "Aku tidur dulu. Tolong matikan lampu, tutup pintu, lalu pulang. Bye-bye ...."Memangnya aku ini pembantunya?! Teddy menggerutu dalam hati, tapi tangannya tetap patuh. Dia mematikan lampu, menutup pintu dengan pelan, lalu keluar.Setelah minum anggur, Kelly tertidur dalam keadaan sedikit mabuk. Hanya dalam sekejap, dia telah tertidur nyenyakBegitu keluar, Teddy melihat botol anggur di wajan kaca yang masih tersisa. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil gelas anggur dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.Kemudian

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 504

    Kelly meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. "Sudah cukup." Minum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah, apalagi kalau di rumah ada seorang pria. Dia masih tahu batasannya.Teddy menghentikan gerakannya. "Belum habis, kenapa berhenti?""Kamu kira ini bar? Mau minum sampai pagi?""Anggurnya udah aku siapin, kalau nggak habis, sayang dong?""Sayang buat siapa? Aku bisa minum sendiri besok."Teddy terdiam.Kelly melirik jam dinding. "Sudah malam, pulang sana.""Tunggu, kenapa begitu sih?""Aku kenapa?""Waktu butuh aku, kamu terima. Setelah nggak butuh, langsung diusir. Begitu caramu?""Terus mau gimana? Mau aku suruh kamu nginap?""Pacar nginap di rumah pacar itu hal biasa. Walaupun kita cuma pura-pura, tapi setidaknya harus terlihat meyakinkan, 'kan?"Kelly mendengus. "Sok drama! Memangnya ada yang peduli kita tidur bareng atau nggak?"Baru saja dia selesai bicara, ponsel Teddy berdering. Panggilan video dari WhatsApp. Dia melirik layarnya dan menyeringai. "Tuh, ada yang peduli."Kel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 503

    Kelly menegaskan, "Aku. Nggak. Makan. Mi."Teddy menatapnya dengan ekspresi "Kamu pikir aku bakal percaya?"Saat Kelly berbalik hendak masuk kamar, Teddy tiba-tiba berseru, "Nggak mau coba segelas?"Kelly menoleh, matanya melirik wajan kaca yang berembun di meja. Kebetulan sekali, ini jenis anggur favoritnya dan sudah didinginkan dengan sempurna ...."Baiklah, tuangkan satu untukku!" Godaan yang sulit ditolak.Teddy langsung sigap mengambil gelas. "Ini, coba deh! Aku yang dinginkan, dijamin puas!"Kelly menerima gelasnya dan tersenyum sinis. "Itu semua karena anggur yang aku beli bagus.""Iya, iya. Anggurnya bagus, tapi teknikku juga hebat. Kalau digabung, hasilnya luar biasa. Gimana?""Nggak usah bawa-bawa aku," kata Kelly sambil meneguk seteguk pertama.Teddy terdiam. Bahkan dalam obrolan santai, Kelly tetap tidak mau rugi sedikit pun. Baru satu tegukan, Kelly langsung harus mengakui bahwa Teddy benar-benar punya keterampilan."Gimana? Nggak mengecewakan, 'kan?" Teddy mengangkat dagu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 502

    "A-aku capek, jadi minggir sebentar buat istirahat, eh malah ketiduran ...."Kelly langsung memutar ke sisi lain mobil, menarik pintu kursi penumpang depan, dan duduk. "Kebetulan, antarin aku pulang."Teddy mendengus. "Kamu benaran nggak tahu malu, ya." Meskipun begitu, sudut bibirnya tetap melengkung ke atas."Oke deh, hari ini sekalian aku jadi malaikat baik hati. Pegangan yang kencang ...." Begitu dia menginjak gas, mobil melesat seperti anak panah yang dilepas dari busurnya.Kelly: "Gila! Pelan sedikit! Aku masih betah hidup, nggak mau ketemu malaikat maut bareng kamu!"Teddy: "Kenapa? Kita bisa dikubur dalam satu liang lahat, romantis, 'kan? Hehehe ...."Kelly hanya bisa memberikan tatapan menjijikkan kepadanya. Kalau pun mati, mereka pasti bakal dikubur di tempat terpisah!Dua puluh menit kemudian ....Kelly: "Berhenti di depan gerbang apartemen aja, aku jalan sendiri ke dalam.""Nggak bisa! Belum sampai depan pintu!"Dengan satu putaran setir, Teddy langsung mengarahkan mobil ma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status