Share

Bab 100

Penulis: Patricia
Nadine memandang ke sekeliling. Kamar yang gelap gulita membuatnya merasa dirinya seperti sudah mati. Untung hanya mimpi.

Nadine tak kuasa menarik napas dalam-dalam. Dia seperti baru diangkat dari laut dan butuh udara segar.

Ting! Angin berembus, membuat lonceng angin menimbulkan suara. Nadine melirik ke luar. Malam yang tenang membuat deru ombak terdengar jelas.

Nadine masih merasa takut akibat mimpi buruk tadi. Dia berbaring, tetapi tidak bisa tidur. Jadi, dia mengambil jaketnya dan memutuskan untuk keluar.

Larut malam, angin laut terasa makin dingin. Nadine mengeratkan jaketnya sambil menginjak pasir dengan santai.

Malam ini tidak ada bintang. Langit gelap gulita. Hanya ada beberapa lampu kecil di tepi pantai. Jika dipikir-pikir, Nadine merasa ada yang tidak beres dengan kejadian hari ini. Intuisi memberitahunya bahwa ada sesuatu yang dilewatkannya.

Semuanya terlihat seperti kecelakaan, tetapi juga terlalu kebetulan. Petugas bersikeras mengatakan terlambat menolong karena ke kamar m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Al Sahrin
cerita satu babnya pendek banget asli
goodnovel comment avatar
Yunie Firdaus
lanjut gak.udah baca sampe 100 loh ini malah nanggung,,...
goodnovel comment avatar
Noname
berharap nadine sama arnold aja,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 101

    Nadine melirik Savero, seorang mitra senior di Firma Hukum Venus, pengacara handal yang khusus menangani urusan Keluarga Sanjaya. Nadine menahan diri, lalu menarik rambutnya yang berantakan ke belakang telinga dan mengucapkan terima kasih sekali lagi, "Terima kasih."Keluarga Sanjaya memiliki tim pengacara terbaik di negara ini. Dengan bantuan mereka, banyak prosedur rumit berhasil disederhanakan. Bagi Nadine, ini bukan sekadar masalah uang yang bisa diselesaikan dengan mudah.Stendy menoleh padanya. Sorot matanya yang kelam tampak serius. "Aku bukan orang baik, bahkan mungkin bukan orang yang layak. Hanya karena korbannya adalah kamu, makanya aku bersedia melakukan ini ...."Nadine menghindari tatapannya dan memandang ke arah laut, "Kamu tadi bilang apa? Aku nggak dengar ...."Stendy tertawa, "Ah, nggak masalah kalau kamu nggak dengar. Aku bisa mengatakannya sekali lagi, mau dengar?"Nadinet terdiam. Dalam hatinya membatin, 'Nggak perlu, terima kasih.'....Di bawah langit malam yang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 102

    Rasa dibutuhkan dan dirindukan ini benar-benar membuat Reagan merasa luar biasa. Hal ini tak pernah dia dapatkan dari Nadine. Namun setelah benar-benar bersama Eva, dia mulai merasakan ada sesuatu yang kurang, meski tak tahu apa itu.Saat berjalan, tanpa sadar langkahnya membawanya ke tepi pantai. Tiba-tiba, langkah Reagan terhenti. Tatapannya semakin dingin dan wajahnya perlahan-lahan berubah muram.Di atas kursi pantai di kejauhan, Nadine dan Stendy sedang duduk bersebelahan sambil tertawa santai dan minum bersama. Eva yang baru selesai memakai masker wajah dan mengenakan serum seadanya, buru-buru menyusul Reagan. Namun, karena memakai sepatu berhak di atas pasir, dia agak kesulitan dan butuh waktu lama untuk mengejarnya."Sayang, apa yang sedang kamu lihat?" Eva mengikuti arah pandang Reagan dan berkata, "Kelihatannya Kak Nadine dan Stendy dekat sekali ya?" Dia tersenyum polos sambil menambahkan, "Mereka bahkan minum bersama."Reagan tetap diam dengan wajah tanpa ekspresi. "Dari kej

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 103

    Sudah berkali-kali Eva mencoba bersikap aktif, tetapi Reagan tetap tak tergoyahkan. Dia benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya membuat Reagan ragu? Apa dia pikir dengan bersikap seperti ini, dia sedang "menjaga kesetiaan" untuk Nadine? Konyol sekali!Di kamar ....Reagan mematikan lampu dan berniat tidur. Namun setiap kali dia memejamkan mata, yang muncul hanyalah pemandangan Nadine dan Stendy yang sedang minum dan bercanda bersama di tepi pantai. Sepanjang malam, dia tidak bisa tidur nyenyak dan terus membolak-balikkan tubuhnya di tempat tidur.Keesokan paginya.Dengan lingkaran hitam di bawah mata akibat kurang tidur, Reagan pergi ke restoran untuk sarapan. Eva menggandeng tangannya dengan hati-hati sepanjang jalan. Tepat di depannya, Stendy keluar dari lift lain dan suasana di antara mereka langsung terasa tegang.Saat itu juga, Nadine dan Kelly masuk dari pintu lain. Melihat mereka, Stendy langsung tersenyum dan menyapa, "Pagi, kalian tidur nyenyak semalam?"Dia menyapanya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 104

    Reagan bukan orang bodoh. Setelah insiden yang menimpa Nadine, dia langsung mempertimbangkan kemungkinan ada yang mengatur semuanya. Itu sebabnya dia segera meminta rekaman CCTV. Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa itu hanyalah kebetulan, baik kemunculan hiu maupun kejadian tabung oksigen.Stendy mengerutkan alisnya. "Dengarkan aku ...."Reagan menepis tangannya dan berkata dengan nada dingin, "Kuperingatkan kamu, jangan dekat-dekat Nadine. Kalau nggak, jangan salahkan aku kalau aku nggak segan padamu!"Stendy menatap punggung Reagan yang menjauh sambil mengangkat alisnya. Reagan tidak mengungkit soal Eva sama sekali karena tidak menyadarinya atau karena sengaja menutup-nutupi?Eva berdiri cemas di tempatnya. Saat melihat Reagan datang dengan wajah muram, dia langsung tersenyum dan menggandeng lengan Reagan. "Sayang, aku sudah lama menunggu. Ayo sarapan bareng, aku lapar ...." Kalimat akhir itu diucapkannya dengan nada manja dan pipi yang menggembung seolah merajuk.Reagan hanya berguma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 105

    Sementara itu, bagian yang menurut Nadine paling "mencolok" adalah dua potong kain berukuran kecil di depan dadanya ini. Benar-benar memalukan ...."Nggak bisa, aku mau ganti baju.""Hei!" Kelly buru-buru menariknya. "Ganti apanya? Bagus kok begini. Bahkan ada orang yang berani telanjang, apa yang perlu kamu malukan?""Kelly, kumohon lepaskan aku. Ini ... sudahlah, aku benar-benar nggak berani memakainya ke luar sana.""Jangan ...," cegah Kelly. Pada saat ini, ponselnya berdering.Menggunakan kesempatan ini, Nadine berhasil melarikan diri. "Jangan urus aku, kamu urus saja bulemu itu!"Merasa tak berdaya, Kelly terpaksa berbalik dan berjalan ke luar untuk menjawab telepon....."Sayang, menurutmu bagus nggak kalau aku pakai begini?" tanya Eva."Hm," jawab Reagan tanpa mendongak sama sekali.Eva kembali mengambil pakaian lainnya. "Gimana kalau yang ini? Warnanya terlalu polos nggak?""Lumayan.""Gimana kalau ini? Rasanya modelnya lebih seksi ...." Eva berdiri di depan cermin besar, menco

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 106

    Namun, Reagan tampak sangat lelah. Begitu menutup mata, dia langsung tertidur dan mengabaikan semua yang terjadi di sekitarnya."Wow!" Tiba-tiba, pria asing tadi berseru dengan kagum, "Cantik sekali!"Eva mengikuti arah pandangannya dan melihat Nadine keluar dari sebuah bungalo pantai. Dia mengenakan bikini hitam bermodel rok dengan selendang putih melilit lehernya. Begitu tertiup angin laut, selendang itu melambai dengan anggun dan membuat penampilannya terlihat begitu memikat dan elegan."Wow! Seperti Chanel yang turun ke bumi! Cantik sekali!" puji pria asing itu dengan antusias.Eva menatapnya dingin, "Cantik?"Pria asing itu mengangguk tanpa ragu, "Kamu tahu Gabrielle Chanel, pendiri brand Chanel, 'kan? Dengan gaun hitam dan kerudung putih, dia berjalan menyusuri Champs-Élysées di Prancis. Angin menerbangkan ujung gaunnya dan selendang putihnya melayang di udara ...."Eva menggeram, "Lalu menurutmu aku bagaimana? Apa aku nggak cantik?""Tentu saja kamu cantik," jawab pria itu penuh

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 107

    Setiap bunga mawar yang diterima Nadine semakin menumpuk di tangannya. Kelly yang melihatnya langsung tercengang. Kenapa hasilnya berbeda dari yang kubayangkan?Nadine sendiri tampak bingung. 'Tolong! Ini juga bukan yang aku bayangkan!'Reagan yang berada di kerumunan juga ikut tertegun.Sementara itu, Eva, yang hanya mendapatkan beberapa tangkai mawar, hampir menangis karena marah. 'Apa mereka semua buta?' pikirnya kesal. Padahal, Nadine bahkan sudah mengganti bikini hitamnya dengan baju renang model tertutup yang sama sekali tidak menarik menurut Eva.Meski demikian, pandangan Reagan tetap terpaku pada Nadine. Dia mengenakan topi bertepi lebar dengan pita sederhana yang diikat menjadi simpul kecil dan penampilan itu yang membuatnya terlihat begitu anggun dan berkelas.Saat dia muncul, semua mata pria langsung tertuju padanya. Namun, Nadine tampaknya tidak menyadari perhatian itu dan hanya asyik berbicara dengan Kelly sambil sesekali menunjukkan senyuman yang membuat banyak orang terp

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 108

    Seekor ular tiba-tiba melompat keluar dari kotak! Tubuhnya berpola lingkaran hitam dan putih dengan ekor yang panjang dan ramping, jelas seekor ular berbisa! Nadine segera bereaksi dan melemparkan kotak itu.Namun, ular itu sudah terangkat tinggi dan memperlihatkan taringnya yang siap menyerang. Pembawa acara tampak pucat ketakutan dan memegang mikrofon sambil berteriak. Suasana menjadi kacau. Orang-orang langsung mundur karena ingin menjauh dari bahaya.Nadine tidak memiliki kesempatan untuk menghindar. Dia hanya bisa menyaksikan dengan ngeri saat ular berbisa itu melompat ke arah pergelangan tangannya. Tepat pada saat itu, muncul dua sosok yang melompat secara bersamaan.Reagan yang berada lebih dekat dengannya, langsung menarik Nadine dari bahaya sebelum Stendy mendekat. Namun, Reagan sendiri malah menjadi sasaran gigitan ular itu di bagian tengkuknya."Awas!""Jangan!"Nadine dan Eva berseru bersamaan. Nadine berada dalam pelukan Reagan, sedangkan Eva melompat ke depan dan mengguna

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 719

    Nadine menoleh dan langsung bertemu dengan tatapan Stendy yang dalam dan penuh perasaan. Jantung Nadine seketika berdegup lebih kencang dan tanpa sadar, dia ingin menghindar.Malam ketika sesuatu terjadi pada Nadine, Stendy mengantarnya pulang dan melihat dirinya berjalan berdampingan dengan Arnold menaiki tangga. Saat itulah, Stendy merasa tidak bisa lagi menahan diri.Stendy tahu dirinya bukan orang yang sabar.Namun demi Nadine, dia sudah menunggu selama enam tahun. Enam tahun untuk melihatnya berpisah dari Reagan, lalu satu tahun tambahan hanya untuk membuat hubungan mereka bertahan di titik "teman biasa".Akan tetapi dia tahu, hubungan itu tidak bisa selamanya berhenti di situ.Malam itu, Stendy menyadari bahwa jika terus menunggu, semuanya hanya akan berakhir seperti dulu. Jadi, kenapa tidak ... pertaruhkan semuanya kali ini?Demi hari ini, demi pengakuan yang ingin dia sampaikan, Stendy telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia tidak mau lagi menjadi sosok yang hanya menunggu dal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 718

    "Benar. Memang nggak ada mawar biru alami di alam liar, jadi bunga ini baru melambangkan harapan yang nggak bisa terwujud atau misi yang nggak terselesaikan. Tapi, coba kamu lihat bunga di tanganmu itu dengan teliti," kata Stendy sambil menatap Nadine."Hah? Ini alami? Bukan pakai pewarna?" tanya Nadine yang terkejut, lalu menatap Stendy untuk mencari jawaban dari ekspresi Stendy. Saat melihat Stendy tersenyum, dia langsung tahu dugaannya memang benar.Nadine kembali bertanya dengan kaget, "Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?""Belakangan ini ada artikel di jurnal biologi sintetis tentang kloning dan Ekspresi Nonribosomal Peptida Sintetis untuk memproduksi mawar biru. Penulis utamanya adalah seorang doktoral internasional dari Fakultas Farmasi Universitas Tobas, Ankanahari Nangawa. Langkah awalnya buat plasmid ganda yang berisi dua gen bakteri untuk sintetis indigo dan masukkan plasmidnya ke dalam agrobakterium, lalu ...."Stendy tertegun sejenak setelah mengatakan itu, seolah-olah sed

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 717

    Baik judul ataupun variasi lagunya, Stendy sama sekali tidak bisa fokus. Cahaya redup di dalam aula konser bisa menjadi penyamaran yang terbaik, sehingga dia bisa menatap Nadine dengan tatapan yang lembut serta penuh perasaan dan tanpa perlu takut ketahuan.Stendy secara refleks menatap tangan Nadine yang putih. Dia berkali-kali ingin menggenggam tangan Nadine dengan erat, lalu tidak pernah melepaskannya lagi. Namun, setelah memberontak dengan pikirannya, pada akhirnya tetap logikanya yang menang. Dia mengingatkan dirinya untuk bertahan sampai melewati malam ini dan jangan gegabah agar tidak menakuti Nadine.Dua jam mungkin adalah siksaan dan ujian kesabaran bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pesta untuk memanjakan indra yang langka bagi Nadine. Bahkan setelah konser sudah selesai, dia tetap masih tenggelam dalam suasananya."Apa kamu menyadari sesuatu dari lagu Croatian Rhapsody? Ternyata dia masukkan unsur musik rok juga, romantis dan energik. Terutama di bagian tengah lagunya, s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 716

    "Uhuk uhuk ...." Nadine langsung tersedak. Mereka sedang makan sambil mendengar cerita yang seru, tetapi topiknya malah tiba-tiba dialihkan ke dirinya. Pokoknya perasaannya tidak enak."Kami bukan sepasang kekasih, tapi makan malam ini bisa dibilang gratis untuk Tuan Stendy karena ...."Setelah mengatakan itu, Nadine tersenyum dan menatap pemilik restoran. "Aku yang traktir."Setelah tertegun sejenak, pemilik restoran itu menatap Stendy dengan tatapan seolah-olah berkata anak ini akhirnya kena batunya dan pantas menerimanya.Begitu selesai makan, Nadine langsung pergi membayar tagihan makanannya.Pemilik restoran itu menarik Stendy ke samping dan berbisik, "Kawan, kamu boleh terus begini. Ayo berusaha, segera dapatkan gadis itu. Kalau lain kali kamu masih nggak dapat gratisan lagi, jangan salahkan aku meremehkanmu."Stendy pun menghela napas. "Kamu pikir aku nggak mau?""Wah, akhirnya ada gadis di dunia ini yang bisa membuatmu kelabakan. Sungguh langka. Baiklah, biar teman lamamu ini y

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 715

    Stendy menyahut, "Aku pikir-pikir dulu, nanti baru kita putuskan setelah ketemu.""Oke." Nadine mengakhiri panggilan, lalu langsung memakai jaket bulu tebal dan sepatu bot musim dingin, juga mengambil tas. Dia keluar dalam waktu kurang dari tiga menit!Cuaca tidak sedingin sebelumnya lagi, tetapi matahari masih tidak muncul.Begitu turun, Nadine langsung melihat Stendy berdiri di ujung gang, bersandar santai di samping mobil Maybach edisi terbatas. Pria yang memakai mantel hitam itu pun memutar-mutar kunci mobilnya.Begitu melihat Nadine, tubuh Stendy langsung tegak. Nadine tersenyum dan berjalan mendekat. Wajah Stendy yang tadi terlihat agak dingin langsung berubah cerah, bibirnya tersenyum.Begitu masuk mobil, Stendy menyerahkan sekantong sarapan, "Nih, susu kedelai dan roti, makan selagi masih hangat."Nadine menaikkan alisnya. "Pak Stendy bukan cuma jadi sopir, tapi juga beliin aku sarapan? Ini layanan bintang lima sih. Aku nggak berani menikmatinya."Stendy terkekeh-kekeh. "Kenapa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 714

    "Nad, sejak pertama kali kita ketemu di kafe, aku ....""Eh? Pak Arnold, Nadine, kok berdiri di sana? Nggak naik?" Tetangga mereka yang tinggal di lantai bawah, datang dengan membawa banyak kantong belanjaan. Begitu melihat mereka, dia langsung menyapa dengan ramah."Dingin banget ya hari ini, aku hampir beku .... Tapi karena diskon, aku tetap keluar malam-malam begini!"Supermarket besar di dekat sana memang sering mengadakan diskon besar setelah pukul 9 malam. Sebagai orang yang pintar mengatur uang, wanita ini sering keluar malam untuk belanja hemat.Situasi sekarang jelas tidak cocok untuk melanjutkan obrolan mereka. Arnold terpaksa menelan kembali semua yang ingin dia ucapkan tadi."Ayo, kita sama-sama naik!" ajak wanita itu.Nadine melangkah maju, langsung mengambil salah satu kantong belanjaan dari tangan wanita itu. "Biar kubantu ...."Namun, Arnold langsung mengambil alih kantong belanjaan itu dari tangan Nadine. Dengan cepat, dia berjalan di depan mereka. "Biar aku saja."Wan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 713

    Nadine tersenyum mencela dirinya sendiri.Arnold tiba-tiba terdiam, napasnya tercekat. Entah kenapa, senyuman kecil di ujung bibir gadis itu membuat hatinya terasa panik. Seolah-olah dia baru saja melewatkan sesuatu yang sangat penting.Mereka meninggalkan pabrik saat senja hari. Satpam yang berjaga sudah berganti. Paman ramah penuh canda tawa tadi sudah pulang, digantikan oleh seorang pemuda yang tampak pemalu.Setelah menerima kunci dari mereka, pemuda itu meletakkannya, lalu membukakan pintu gerbang untuk mereka.Langit belum sepenuhnya gelap. Cahaya senja menyelimuti cakrawala dalam warna kelabu suram. Di sepanjang jalan, cabang-cabang pohon yang gundul menambah kesan sepi.Nadine dan Arnold berjalan berdampingan tanpa berbicara. Keheningan mengisi jarak di antara mereka. Arnold sempat membuka mulut, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.Dia bisa merasakan perubahan suasana hati Nadine, tetapi tidak tahu penyebabnya. Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan berhati-hati aga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 712

    Diskusi akademik antara keduanya akhirnya mencapai akhir. Kelly tidak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang."Lain kali jangan ajak aku ke acara akademik kayak gini lagi ya. Buat capek saja ...." Kelly bergumam pelan, lalu mengangkat tangan memberi isyarat kepada pramusaji untuk menyajikan makanan.Seperti yang sudah diduga, semuanya adalah makanan favorit Nadine!Selesai makan, Kelly awalnya ingin jalan-jalan sebentar. Namun, baru saja keluar dari restoran, dia langsung menerima telepon kerja. "Iya, iya! Tunggu sehari lagi bisa mati ya?"Meskipun mengomel, dia tetap buru-buru pergi ke kantor setelah menutup telepon. Sebelum pergi, dia tidak lupa berpesan, "Kak Arnold, hari ini ulang tahun Nadine, kamu temani dia ya! Pokoknya turuti semua yang dia mau!""Oke." Setelah melihat Kelly pergi, Arnold tersenyum menatap Nadine. "Mau ke mana?""Benaran bisa ke mana saja?" Mata Nadine berbinar.Arnold berpikir sebentar. "Selama masih dalam batas kemampuanku.""Kalau begitu, boleh nggak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 711

    "Ayo, biar aku pakaikan untukmu." Kelly memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan Nadine yang ramping. Gelang itu membuat kulit putih Nadine terlihat semakin bersinar. "Aku tahu model dan warna ini cocok banget sama kamu!"Nadine menunduk melihatnya, semakin dilihat semakin suka.Kelly tiba-tiba bertanya, "Kamu kira ini udah selesai?""Hm?" Nadine mengangkat kepala dengan bingung. Masih ada acara lain?Kelly tersenyum tanpa menjawab, lalu mengangguk kecil ke arah pramusaji. Detik berikutnya, lagu ulang tahun mulai mengalun di dalam ruang privat.Diiringi musik yang lembut, Arnold mendorong masuk sebuah kue dan berjalan ke arah mereka. Di atas krim putih dan merah muda, berdiri boneka fondan yang sangat cantik.Matanya besar, ekspresinya penuh percaya diri dan ceria. Jelas, itu versi kartun dari Nadine sendiri. Di sekelilingnya pun dihiasi mutiara merah muda. Sederhana, tetapi sangat indah."Pak Arnold?" Nadine tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Arnold menatapnya, bibirnya meny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status