Home / Fantasi / Tak Di Anggap Pangeran / BAB 4 Kelahiran Yang Menjadi Musibah

Share

BAB 4 Kelahiran Yang Menjadi Musibah

Author: Arfa Surya.P
last update Last Updated: 2023-01-07 14:39:35

Saat kedua kesatria integritas dari barat itu di kutuk mereka juga di berikan kabar buruk oleh king Salmanan bahwa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit mereka bawa telah ditangkap dan di jadikan budak oleh bangsa timur.

Mendengar hal tersebut burung gagak pun terlihat mengeluarkan air mata, kemudian terbang keluar dari istana bersama dengan se-ekor burung elang.

Di wilayah barat, istri dari king Artur hendak melahirkan anak pertama nya. Mendapatkan kabar itu seluruh bangsa barat menghormati kelahiran-nya, seluruh kota terlihat berpesta merayakan kelahiran bayi tersebut.

pada tahun 1002 (Seribu dua) Masehi, akhirnya istri dari king Artur pun melahirkan seorang putra yang di beri nama Zane.

king Artur pun ikut terharu saat melihat kelahiran putra pertamanya, ia juga kagum dengan fisik Zane yang tampan dan juga memiliki bola mata yang berwarna biru, itu tandanya dia adalah keturunan murni dari seorang bangsawan barat.

Kemudian king Artur pun menggendong Zane kecil seraya berkata:

"Kau adalah keturunan bangsawan nak, aku yakin kau lah yang akan menjadi penerus bangsawan wilayah barat dan kemakmurkan bangsa barat serta menciptakan perdamaian dunia."

Zane yang baru saja lahir ke dunia pun hanya bisa menangis menatap banyak wajah orang yang begitu ramai di istana, tak lama kemudian datang lah se-ekor burung elang dan juga burung gagak ke dalam istana Stronghold, melihat hal itu king Artur pun merasa curiga kepada kedua burung itu, karena tidak pernah ada burung elang dan juga burung gagak di dalam istana.

Kedua burung itupun mendekat ke arah king Artur lalu hinggap di kedua pundaknya, king Artur pun hanya terdiam sambil menghela nafas dalam-dalam. Tak lama kemudian burung elang pun berkata:

"Aku datang membawa kabar buruk bagi bangsa barat karena sebentar lagi kita akan berperang dan bangsa timur sudah berambisi untuk merenggut kekuasaan wilayah barat."

"Mereka juga telah mengutuk kedua kesatria integritas dari bangsa barat menjadi se-ekor burung gagak dan juga se-ekor burung elang, mereka juga dengan tega telah merampas 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit bangsa barat dan menjadikan-nya sebagai budak dan tahanan, king Salmanan sangat kejam dan sudah melanggar kode etik seorang bangsawan," timpal burung gagak.

Mendengar hal itu king Artur pun mengepal kedua tangan-nya seraya berkata:

"Batas kesabaran ku sudah habis dan aku tidak ingin bangsa kita di perlakukan se-enaknya serta di pandang sebelah mata oleh bangsa timur, cepat umumkan kepada para prajurit beserta barisan pertahanan bangsa barat bahwa sebentar lagi kita akan perang besar dengan wilayah timur!."

Kemudian salah satua ajudan raja pun menyampaikan pesan tersebut kepada prajurit dan barisan pertahanan khusus bangsa barat.

Melihat raut wajah king Artur yang nampak sedang marah, queen Alicia pun mencoba untuk meredakan amarah dari suaminya itu namun sayangnnya king Artur sudah larut dalam emosi. Queen Alicia mencoba untuk mengingatkan-nya bahwa putranya baru saja lahir.

Namun karena king Artur sudah terlanjur larut dalam emosi yang memuncuk ia pun tidak memperdulikan ucapan dari Queen Alicia, king Artur pun mengelus kepala putranya seraya berkata:

"Jika aku sudah tiada maka buktikanlah kepada bangsa timur jika bangsa barat akan selalu ada , Jikalau kau sudah besar kelak nanti kau lah yang harus menenggelamkan kekuasaan bangsa timur, jadilah pria yang tangguh nak."

Kemudian king Artur menatap wajah istrinya dengan tajam lalu menyeruhnya untuk menjaga putranya jika perang sudah di mulai, queen Alicia pun mengangguk patuh atas apa yang di perintahkan oleh king Artur.

Tak lama kemudian perdana mentri Slavia pun berkata:

"Apa maksud mu dari perkataanmu itu tuanku? Bangsa barat tidak mungkin dapat di kalahkan dengan mudah oleh bangsa timur, prajurit kita adalah prajurit yang tangguh dan juga terlatih, barisan pertahanan kita juga siap mati demi membela bangsa ini. Tuanku tidak perlu khawatir dan tidak perlu repot seperti itu karena aku yakin kita pasti akan menang."

Mendengar hal itu king Artur pun tersenyum seraya membalas perkataan perdana mentri Slavia itu,

"Saya senang mendengar perkataanmu itu, hanya saja perasaanku sedang tidak enak ditambah lagi kedua kesatria integritas kita yang telah di kutuk menjadi se-ekor burung elang dan juga burung gagak, berani-beraninya mereka mempermainkan kode etik seorang bangsawan."

Menanggapi hal itu perdana mentri Slavia pun mulai mengadakan rapat penting bersama dengan para panglima dari barisan pertahanan dan juga para panglima dari prajurit khusus dan umum, para kesatria baik yang terintegritas ataupun tidak ikut di libatkan dalam rapat tersebut.

  Layaknya seperti orang yang sedang bermain catur, perdana mentri Slavia pun mulai menyusun strategi perang bersama dengan para panglima sedangkan para kesatria bertukar pikiran mengenia komposisi pasukan yang tepat untuk melakukan penyerangan dan juga pertahanan.

Disisi lain king Artur masih terlihat termenung memikirkan masa depan putranya, entah mengapa perasaan-nya sejak tadi terus merasa tidak enak dan tak nyaman, hal tersebut membuatnya tidak konsen dalam acara rapat darurat itu. 

"Kelahiran anak itu sepertinya membawa petaka bagimu dan juga bangsa barat," cetus perdana mentri Slavia sembari menatap wajah king Artur.

"Aku tidak tahu atas dasar apa kau berani berkata seperti itu di hadapan ku," balas king Artur yang mulai merasa tidak nyaman.

Tak lama kemudian perdana mentri Slavia itupun tiba-tiba berdiri dari kursi rapatnya dan berubah ke wujud aslinya yang merupakan seorang penyihir sekaligus mata-mata dari bangsa timur.

Melihat hal itu semua orang yang hadir pada rapat itu mulai berusaha untuk melindungi king Artur dari serangan penyihir itu, sedangkan yang lain-nya mencoba untuk menangkap penyihir itu. Saat penyihir hendak membacakan mantra dan mengayunkan tongkat sihirnya ke arah king Artur tiba-tiba Ryzen yang merupakan panglima tertinggi suku api dari bangsa barat mencoba untuk menangkap penyihir yang sedang membacakan mantra itu.

Namun na'asnya alih-alih menolong king Artur dari serangan mantra sihir, dirinyalah yang terkena  mantra sihir itu, seketika panglima tertinggi suku api dari bangsa barat itupun menghilang dan lenyap dari istana Stronghold. Hal tersebut membuat semua orang yang berada di dalam ruang rapat tersebut menjadi semakin terkejut dan marah terhadap penyihir itu.

Panglima Brams yang merupakan panglima tertinggi ke-2 (Dua) di wilayah barat pun mengamuk dan mengeluarkan pedangnya, dengan keahlian yang dimilikinya pedang tersebut langsung menancap ke tubuh penyihir itu dengan cepat dan penyihir itupun tewas mengenaskan di ruang rapat.

Merasa kesal dengan penyihir itu panglima Brams pun semakin menancapkan pedangnya ke dalam tubuh penyihir itu meskipun si penyihir sudah tewas, 

"Cukup!," ucap king Artur yang tidak suka dengan keributan.

"Maafkan saya tuanku, tetapi bajingan ini berniat untuk menyelakai anda dan dia juga telah melenyapkan panglima Ryzen dari istana ini," balas panglima Brams dengan penuh rasa hormat.

Related chapters

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 5 Kabar Duka

    Burung Elang yang hinggap di pundak king Artur pun berkata: “Ternyata yang menyuruhku untuk memenggal kepala mata-mata dari bangsa timur adalah dia bukan perdana mentri Slavia.” “Sejak awal pun aku merasa curiga padanya karena sikapnya yang berbeda, sungguh aku tidak kalau dia telah menyuruhmu secara sembunyi untuk memenggal kepala mata-mata itu, lalu dimanakah keberadaan perdana mentri Slavia itu?,” balasnya yang bertanya-tanya. Dengan rasa percaya diri yang tinggi panglima Brams pun menjawab, “Perdana mentri Slavia mungkin saja telah di lenyapkan dari istana ini sama seperti panglima Ryzen, bangsa timur sengaja melakukan ini agar pertahanan kita patah dan dapat di menangkan dengan mudah saat peperangan itu sudah berkecamuk.” “Itu sangat logis, dari dulu mereka benar-benar tidak menginginkan perdamaian tetapi mereka hanya menginginkan kekuasaan,” ucap king Artur yang sudah geram. “Anda tidak perlu khawatir karena kami rela mengorbankan seluruh jiwa raga kami demi bangsa barat,”

    Last Updated : 2023-01-08
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 6 Hancur

    Panglima Brams pun menaruh pangeran Zane mungil itu ke dalam peti yang berisikan pedang king Artur kemudian ia mengalirkan peti itu ke sungai, kemudian panglima Brams pun memanjatkan doa agar kelak pangeran Zane dapat menjadi kesatria yang berguna yang dapat memajukan bangsa barat.Dengan berat hati, panglima Brams pun kembali ke istana Stronghold. Namun dirinya di buat tercengang karena kini Istiana nya sudah di hancurkan leburkan oleh wilayah timur, mayat-mayat tak berdosa berserakan dimana-mana.Sekujur tubuh nya pun merasa lemas dan kaku, dirinya seolah tak percaya akan hal itu."Maafkan aku," batin nya yang merasa bersalah terhadap king Artur. Kemudian ia pun kembali berdiri mencari keberadaan Queen Alicia, namun na'asnya dirinya tertangkap oleh panglima dari bangsa timur dan segera di serahkan kepada king Salmanan. "Lepaskan aku!," pekik panglima Brams kepada para panglima dari bangsa timur itu.Panglima Brams pun kemudian di hadapan kepada king Salmanan, dirinya pun terkejut s

    Last Updated : 2023-02-07
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 7 Jangan Ceroboh!

    Setelah mendengar cerita dari saudara kandungnya, paman Rama pun berkata:"Stronghold telah hancur? Kita harus segera pergi dari sini karena sebentar lagi bangsa barat akan di perbudak oleh bangsa timur.""Tidak!," timpal saudara kandungnya itu dengan tegas."Kenapa?," tanya paman Rama yang mulai heran dengan sikap saudara kandungnya itu."Queen Alicia telah mengorbankan dirinya demi bangsa barat," jawab saudara kandungnya itu sambil menundukan kepalanya."Apa?," tanya paman Rama yang semakin bingung."Ya, Queen Alicia telah mengorbankan jiwa raganya agar bangsa barat tidak di perbudak oleh bangsa timur, namun entah apa yang akan dilakukan oleh bangsa timur terhadap dirinya, ditambah lagi dirinya baru saja melahirkan seorang putra yang akan meneruskan tahta king Artur, namun takdir berkata lain aku benar-benar tidak melihat bayi itu ada disamping queen Alicia, mungkin saja putra dari king Artur itu sudah di lenyapkan lebih dulu oleh bangsa timur," jawabnya dengan lirih. Mendengar h

    Last Updated : 2023-02-26
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 1 Konflik Wilayah Barat dan Timur

    Pada tahun 1000 (seribu) Masehi terdapat sebuah benua bernama benua Arcific yang mana di dalam benua tersebut terdapat 4 (empat) istana yang amat sangat megah dan mewah, masing-masing dari istana tersebut memiliki kekuasaan-nya masing-masing, Istana Sun Empire adalah istana megah yang menguasai wilayah timur, wilayah barat benua Arcifc di kuasai oleh kerajaan Stronghold, wilayah selatan di kuasai oleh Dinasti Flying, dan wilayah utara dikuasai oleh Ice Kingdom. 4 (empat) kerajaan yang menduduki benua Arcific ini tidak memiliki hubungan yang akur, beberapa diantara mereka saling menindas dan saling berebut kekuasaan, wilayah, harta, dan sumber daya alam juga sumber daya manusia.Saat king Artur yang merupakan seorang raja di wilayah barat dengan nama kerajaan Stronghold mengalami konflik besar-besaran dengan kerajaan wilayah timur yaitu Sun Empire. Berawal dari perang dingin diantara kedua belah pihak kerajaan tersebut sampai pada titik klimaks-nya permusuhan itupun memuncak karena te

    Last Updated : 2023-01-02
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 2 Perjalanan Menuju Istana Sun Empire

    Perjalanan menuju istana Sun Empire yang terletak di wilayah timur benua Arcific memakan waktu selama 5 (lima) hari, hal tersebut membuat para prajurit yang di pimpin oleh kesatria integritas Pico kewalahan dan merasa sangat letih, bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai jatuh pingsan akibat suhu ekstrim yang ada di wilayah timur benua Arcifik. Menanggapi prajurit-nya yang terlihat kewalahan menghadapi suhu panas padang pasir yang tandus di wilayah timur membuat kesatria integritas Pico menjadi tersentuh hatinya, kemudian pada hari ke-4 tepat di tengah padang pasir. kesatria integritas Pico memerintahkan sebagian prajuritnya yang sudah merasa letih untuk beristirahat dan yang lain-nya di perintahkan untuk mencari mata air. Namun beberapa prajurit kesatria Pico itupun ada yang mengelak karena dirinya tidak yakin di padang pasir yang tandus ini ada sumber mata air, jikalau ada pasti jaraknya sangatlah jauh. Menanggapi hal itu kesatria integritas Pico pun turun dari kuda dan meng

    Last Updated : 2023-01-03
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 3 Kutukan

    Di dalam suana yang mencekam itu kesatria integritas Pico merasa bahwa misi-nya sudah gagal karena Zuko telah memenggal kepala mata-mata itu, namun Zuko sendiri bertindak atas perintah dari perdana mentri Slavia. Maka dari itu Pico sudah merasa tidak heran dengan sikap egois perdana mentri Slavia. "Kita gagal," bisik Pico kepada Zuko. "Tidak, ini baru saja dimulai," balas Zuko tanpa keraguan sedikit pun di wajahnya. Semua panglima yang berada di dalam istana itu mengangkat pedangnya ke arah kesatria integritas Pico dan juga Zuko, semua orang yang berada di dalam istana merasa di lecehkan oleh 2 (orang) kesatria integritas itu. Mereka semua mulai mengepungnya, "Dasar manusia tidak kode etik, apakah kau tahu apa hukuman yang akan di berikan jika kalian membunuh seorang pengirim pesan," cetus kesatria integritas Pico kepada para panglima yang ada di dalam istana itu. Namun tidak ada satu pun yang membalas perkataan-nya, kemudian salah satu perdana mentri di istana Sun Empire berkata

    Last Updated : 2023-01-04

Latest chapter

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 7 Jangan Ceroboh!

    Setelah mendengar cerita dari saudara kandungnya, paman Rama pun berkata:"Stronghold telah hancur? Kita harus segera pergi dari sini karena sebentar lagi bangsa barat akan di perbudak oleh bangsa timur.""Tidak!," timpal saudara kandungnya itu dengan tegas."Kenapa?," tanya paman Rama yang mulai heran dengan sikap saudara kandungnya itu."Queen Alicia telah mengorbankan dirinya demi bangsa barat," jawab saudara kandungnya itu sambil menundukan kepalanya."Apa?," tanya paman Rama yang semakin bingung."Ya, Queen Alicia telah mengorbankan jiwa raganya agar bangsa barat tidak di perbudak oleh bangsa timur, namun entah apa yang akan dilakukan oleh bangsa timur terhadap dirinya, ditambah lagi dirinya baru saja melahirkan seorang putra yang akan meneruskan tahta king Artur, namun takdir berkata lain aku benar-benar tidak melihat bayi itu ada disamping queen Alicia, mungkin saja putra dari king Artur itu sudah di lenyapkan lebih dulu oleh bangsa timur," jawabnya dengan lirih. Mendengar h

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 6 Hancur

    Panglima Brams pun menaruh pangeran Zane mungil itu ke dalam peti yang berisikan pedang king Artur kemudian ia mengalirkan peti itu ke sungai, kemudian panglima Brams pun memanjatkan doa agar kelak pangeran Zane dapat menjadi kesatria yang berguna yang dapat memajukan bangsa barat.Dengan berat hati, panglima Brams pun kembali ke istana Stronghold. Namun dirinya di buat tercengang karena kini Istiana nya sudah di hancurkan leburkan oleh wilayah timur, mayat-mayat tak berdosa berserakan dimana-mana.Sekujur tubuh nya pun merasa lemas dan kaku, dirinya seolah tak percaya akan hal itu."Maafkan aku," batin nya yang merasa bersalah terhadap king Artur. Kemudian ia pun kembali berdiri mencari keberadaan Queen Alicia, namun na'asnya dirinya tertangkap oleh panglima dari bangsa timur dan segera di serahkan kepada king Salmanan. "Lepaskan aku!," pekik panglima Brams kepada para panglima dari bangsa timur itu.Panglima Brams pun kemudian di hadapan kepada king Salmanan, dirinya pun terkejut s

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 5 Kabar Duka

    Burung Elang yang hinggap di pundak king Artur pun berkata: “Ternyata yang menyuruhku untuk memenggal kepala mata-mata dari bangsa timur adalah dia bukan perdana mentri Slavia.” “Sejak awal pun aku merasa curiga padanya karena sikapnya yang berbeda, sungguh aku tidak kalau dia telah menyuruhmu secara sembunyi untuk memenggal kepala mata-mata itu, lalu dimanakah keberadaan perdana mentri Slavia itu?,” balasnya yang bertanya-tanya. Dengan rasa percaya diri yang tinggi panglima Brams pun menjawab, “Perdana mentri Slavia mungkin saja telah di lenyapkan dari istana ini sama seperti panglima Ryzen, bangsa timur sengaja melakukan ini agar pertahanan kita patah dan dapat di menangkan dengan mudah saat peperangan itu sudah berkecamuk.” “Itu sangat logis, dari dulu mereka benar-benar tidak menginginkan perdamaian tetapi mereka hanya menginginkan kekuasaan,” ucap king Artur yang sudah geram. “Anda tidak perlu khawatir karena kami rela mengorbankan seluruh jiwa raga kami demi bangsa barat,”

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 4 Kelahiran Yang Menjadi Musibah

    Saat kedua kesatria integritas dari barat itu di kutuk mereka juga di berikan kabar buruk oleh king Salmanan bahwa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit mereka bawa telah ditangkap dan di jadikan budak oleh bangsa timur. Mendengar hal tersebut burung gagak pun terlihat mengeluarkan air mata, kemudian terbang keluar dari istana bersama dengan se-ekor burung elang. Di wilayah barat, istri dari king Artur hendak melahirkan anak pertama nya. Mendapatkan kabar itu seluruh bangsa barat menghormati kelahiran-nya, seluruh kota terlihat berpesta merayakan kelahiran bayi tersebut. pada tahun 1002 (Seribu dua) Masehi, akhirnya istri dari king Artur pun melahirkan seorang putra yang di beri nama Zane. king Artur pun ikut terharu saat melihat kelahiran putra pertamanya, ia juga kagum dengan fisik Zane yang tampan dan juga memiliki bola mata yang berwarna biru, itu tandanya dia adalah keturunan murni dari seorang bangsawan barat. Kemudian king Artur pun menggendong Zane kecil seraya berkata:"Kau

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 3 Kutukan

    Di dalam suana yang mencekam itu kesatria integritas Pico merasa bahwa misi-nya sudah gagal karena Zuko telah memenggal kepala mata-mata itu, namun Zuko sendiri bertindak atas perintah dari perdana mentri Slavia. Maka dari itu Pico sudah merasa tidak heran dengan sikap egois perdana mentri Slavia. "Kita gagal," bisik Pico kepada Zuko. "Tidak, ini baru saja dimulai," balas Zuko tanpa keraguan sedikit pun di wajahnya. Semua panglima yang berada di dalam istana itu mengangkat pedangnya ke arah kesatria integritas Pico dan juga Zuko, semua orang yang berada di dalam istana merasa di lecehkan oleh 2 (orang) kesatria integritas itu. Mereka semua mulai mengepungnya, "Dasar manusia tidak kode etik, apakah kau tahu apa hukuman yang akan di berikan jika kalian membunuh seorang pengirim pesan," cetus kesatria integritas Pico kepada para panglima yang ada di dalam istana itu. Namun tidak ada satu pun yang membalas perkataan-nya, kemudian salah satu perdana mentri di istana Sun Empire berkata

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 2 Perjalanan Menuju Istana Sun Empire

    Perjalanan menuju istana Sun Empire yang terletak di wilayah timur benua Arcific memakan waktu selama 5 (lima) hari, hal tersebut membuat para prajurit yang di pimpin oleh kesatria integritas Pico kewalahan dan merasa sangat letih, bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai jatuh pingsan akibat suhu ekstrim yang ada di wilayah timur benua Arcifik. Menanggapi prajurit-nya yang terlihat kewalahan menghadapi suhu panas padang pasir yang tandus di wilayah timur membuat kesatria integritas Pico menjadi tersentuh hatinya, kemudian pada hari ke-4 tepat di tengah padang pasir. kesatria integritas Pico memerintahkan sebagian prajuritnya yang sudah merasa letih untuk beristirahat dan yang lain-nya di perintahkan untuk mencari mata air. Namun beberapa prajurit kesatria Pico itupun ada yang mengelak karena dirinya tidak yakin di padang pasir yang tandus ini ada sumber mata air, jikalau ada pasti jaraknya sangatlah jauh. Menanggapi hal itu kesatria integritas Pico pun turun dari kuda dan meng

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 1 Konflik Wilayah Barat dan Timur

    Pada tahun 1000 (seribu) Masehi terdapat sebuah benua bernama benua Arcific yang mana di dalam benua tersebut terdapat 4 (empat) istana yang amat sangat megah dan mewah, masing-masing dari istana tersebut memiliki kekuasaan-nya masing-masing, Istana Sun Empire adalah istana megah yang menguasai wilayah timur, wilayah barat benua Arcifc di kuasai oleh kerajaan Stronghold, wilayah selatan di kuasai oleh Dinasti Flying, dan wilayah utara dikuasai oleh Ice Kingdom. 4 (empat) kerajaan yang menduduki benua Arcific ini tidak memiliki hubungan yang akur, beberapa diantara mereka saling menindas dan saling berebut kekuasaan, wilayah, harta, dan sumber daya alam juga sumber daya manusia.Saat king Artur yang merupakan seorang raja di wilayah barat dengan nama kerajaan Stronghold mengalami konflik besar-besaran dengan kerajaan wilayah timur yaitu Sun Empire. Berawal dari perang dingin diantara kedua belah pihak kerajaan tersebut sampai pada titik klimaks-nya permusuhan itupun memuncak karena te

DMCA.com Protection Status